Anda di halaman 1dari 3

X.

PEMBAHASAN (PASTA)

Pada resep keempat, dokter meminta untuk membuat obat dengan sediaan pasta yang
disimbolkan dengan singkatan latin “ m.f (misce fac.) pasta”, yang berarti “Campur, buatlah
pasta” dan digunakan untuk pemakaian luar yang ditandai dengan “u.e. atau usus externus” .
Pasta merupakan sediaan semi padat (massa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep hanya berbeda
dalam konsistensinya, yaitu bahan padatnya lebih dari 50% dan kegunaannya. Misalnya Pasta
Zinci oleosa (Ph. Bld .V). bahan dasar pasta yang sering digunakan adalah vaseline, lanolin,
adeps lanae, Ungt. Simplex, minyak lemak, dan parafin liq. yang sudah atau belum bercampur
dengan sabun (Syamsuni, 2017). Pada resep ini, bagian kelengkapan resep sudah memenuhi
semua syarat yang diharuskan untuk sebuah resep yang lengkap. Pada resep ini tidak terdapat
perhitungan dosis karena resep ini digunakan untuk pemakaian luar atau topikal.

Terdapat beberapa permasalahan dalam peracikan obat sediaan pasta pada resep ini,
diantaranya adalah yang pertama pada resep terdapat Zinci Oxydi yang memiliki sifat mudah
menggumpal apabila terkena udara dan juga memiliki sifat serbuk yang sangat halus sehingga
harus diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang menggunakan ayakan nomor 100 (Ilmu Meracik
Obat, hal 47). Permasalahan yang kedua yaitu pada resep terdapat belerang endap yang
merupakan bahan obat berupa serbuk hablur bulat sehingga bersifat amorf, yang di mana amorf
merupakan jenis padatan yang susunan atom partikelnya tersusun secara acak dan tidak teratur
(Surya, 2009). Cara pengatasan pada permasalahan ini adalah belerang endap umumnya dibuat
serbuk halusnya terlebih dahulu dan tidak boleh diayak (Ilmu Resep, Hal 69). Permasalahan
selanjutnya yakni betonit mempunyai sifat tidak tahan lama terhadap air yang akan menyebabkan
betonit memisah dengan airnya. Cara mengatasinya adalah dengan menambahkan lemak. Pada
permasalahan terakhir terdapat gliserin yang tidak dapat bercampur dengan bahan dasar salep
yang sedang mencair dan diatasi dengan cara gliserin harus ditambahkan ke dasar salep yang
dingin dan harus ditambahkan sedikit demi sedikit karena gliserin tidak mudah diserap oleh
dasar salep (Ilmu Resep, hal 69).

Adapun cara kerja dalam pembuatan sediaan pasta ini, yaitu diawali dengan disiapkan
dahulu alat dan bahan yang digunakan, kemudian timbangan gram halus dan timbangan
milligram halus disetarakan. Selanjutnya, Gerus Zinc Oxydi lalu dapat diayak menggunakan
ayakan no.100 dan ditimbang seluruh bahan dalam resep sediaan pasta ini. Zinc Oxydii kemudian
diletakkan di dalam mortir dan diberi aqua, lalu dicampur dan diaduk perlahan. Aqua dan
Gliserin dicampurkan, lalu ditambahkan air hangat dan dimasukan bentonit lalu diaduk perlahan
hingga Bentonit larut. Setelah itu, Zinc Oxydi, Aqua, Gliserin dan Bentonit diaduk perlahan
hingga homogen kemudian ditambahkan Ichtamoli dan talk sedikit demi sedikit. Sulfur praecip
ditambahkan pada campuran pasta yang telah dibuat sebelumnya kemudian diaduk hingga
homogen. Setelah sediaan homogen, pasta dimasukkan ke dalam wadah atau potnya. Setelah
sediaan homogen, pasta dimasukkan ke dalam wadah atau potnya. Setelah itu, sediaan yang telah
selesai diberikan etiket biru karena ditujukan untuk pemakaian luar atau topical dan pada resep
ini terdapat copy resep, serta labeling “Obat Luar”.
DAFTAR PUSTAKA

Anief. 1999. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia, Edisi VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia

Surya, Y. 2009. Fisika Modern. Tangerang: Penerbit Kandel.

Syamsuni. 2017. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai