Anda di halaman 1dari 2

NAMA : REFI NADYA PUTRI

NIM : 202010100364

PRODI : PPKn

LEMBAGA LEGISLATIF DI INDONESIA

Badan Legislatif di Indonesia adalah struktur politik yang mewakili rakyat Indonesia dalam
menyusun Undang-undang serta melakukan pengawasan atas implementasi Undang-undang oleh
badan eksekutif dimana para anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Lembaga legislatif di
Indonesia, antara lain: MPR, DPR, dan DPD. Berikut penjelasan masing-masing lembaganya:

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga permusyawaratan rakyat


yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Tugas dan wewenang MPR terdapat dalam pasal 2
UUD 1945 yang meliputi tiga hal, diantaranya: Mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar, melantik Presiden dan wakil presiden, serta memberhentikan presiden dan wakil presiden
dalam masa jabatan menurut Undang-Undang Dasar. Fungsi MPR yaitu tidak lagi sebagai
"supreme body". Dimana prinsip pemisahan kekuasaan (separation of power) secara tegas antara
fungsi legislatif dan eksekutif dalam perubahan pasal 5 ayat (1) juncto pasal 20 ayat (1) dalam
perubahan pertama Undang-Undang Dasar 1945 yang dipertegas lagi dengan tambahan pasal 20
ayat (5) perubahan kedua Undang-Undang Dasar dalam perubahan-perubahan tersebut
ditegaskan bahwa kekuasaan membentuk Undang-Undang berada di tangan DPR.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan suatu struktur legislatif yang mempunyai
kewenangan membentuk Undang-Undang. Dimana dalam membentuk Undang-Undang, DPR
harus melakukan pembahasan serta persetujuan bersama presiden. DPR juga memiliki berbagai
fungsi, diantaranya: Fungsi Anggaran, Fungsi Legislasi, dan Fungsi Pengawasan. Seperti yang
telah kita ketahui, image DPR begitu buruk di mata masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi,
karena anggota DPR terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan biasanya lebih mengutamakan
kepentingan politiknya dalam tata kelola negara sehari-hari. Oleh karena itu, banyak sekali
muncul persepsi maupun pandangan yang kurang baik tentang anggota DPR.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dimana kelahiran DPD didasari oleh keinginan semua
pihak termasuk Pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki hubungan kerja dan penyaluran
kepentingan antara kedua level Pemerintahan tersebut. Selain itu, DPD diharapkan hadir sebagai
lembaga yang mampu membantu untuk mengatasi kesenjangan antara pusat dan daerah sesuai
semangat otonomi daerah yang menjamin keadilan, demokrasi, dan jaminan keutuhan integritas
wilayah negara. Dimana pada dasarnya, DPD sengaja didesain hampir atau memang hendak
menyerupai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hal ini dapat dibuktikan, sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945 amandemen, bahwa DPD merupakan representasi langsung
rakyat di daerah yang menjadi konstituen perwakilannya. Secara sederhana, berdasarkan Pasal
22 D UUD 1945 dapat dikatakan bahwa peran dan kewenangan DPD hanya sebatas pengusulan
dan Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang terkait dengan otonomi daerah.
Namun, DPD hanya turut pembahasan RUU ketika masih belum dibahas oleh DPR dan
Pemerintah atau hanya sampai pada rapat pembahasan tingkat I di DPR.

Anda mungkin juga menyukai