NIM : 202010100364
PRODI : PPKn
Badan Legislatif di Indonesia adalah struktur politik yang mewakili rakyat Indonesia dalam
menyusun Undang-undang serta melakukan pengawasan atas implementasi Undang-undang oleh
badan eksekutif dimana para anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Lembaga legislatif di
Indonesia, antara lain: MPR, DPR, dan DPD. Berikut penjelasan masing-masing lembaganya:
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan suatu struktur legislatif yang mempunyai
kewenangan membentuk Undang-Undang. Dimana dalam membentuk Undang-Undang, DPR
harus melakukan pembahasan serta persetujuan bersama presiden. DPR juga memiliki berbagai
fungsi, diantaranya: Fungsi Anggaran, Fungsi Legislasi, dan Fungsi Pengawasan. Seperti yang
telah kita ketahui, image DPR begitu buruk di mata masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi,
karena anggota DPR terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan biasanya lebih mengutamakan
kepentingan politiknya dalam tata kelola negara sehari-hari. Oleh karena itu, banyak sekali
muncul persepsi maupun pandangan yang kurang baik tentang anggota DPR.
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dimana kelahiran DPD didasari oleh keinginan semua
pihak termasuk Pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki hubungan kerja dan penyaluran
kepentingan antara kedua level Pemerintahan tersebut. Selain itu, DPD diharapkan hadir sebagai
lembaga yang mampu membantu untuk mengatasi kesenjangan antara pusat dan daerah sesuai
semangat otonomi daerah yang menjamin keadilan, demokrasi, dan jaminan keutuhan integritas
wilayah negara. Dimana pada dasarnya, DPD sengaja didesain hampir atau memang hendak
menyerupai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hal ini dapat dibuktikan, sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945 amandemen, bahwa DPD merupakan representasi langsung
rakyat di daerah yang menjadi konstituen perwakilannya. Secara sederhana, berdasarkan Pasal
22 D UUD 1945 dapat dikatakan bahwa peran dan kewenangan DPD hanya sebatas pengusulan
dan Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang terkait dengan otonomi daerah.
Namun, DPD hanya turut pembahasan RUU ketika masih belum dibahas oleh DPR dan
Pemerintah atau hanya sampai pada rapat pembahasan tingkat I di DPR.