Anda di halaman 1dari 5

Jurnal “HARMONI”, Volume 4, Nomor 2, Desember 2020

Departemen Linguistik FIB UNDIP


__________________________________________________________________________________

STRATEGI MEMILIH JUDUL PENELITIAN KEBAHASAAN BAGI PEMULA

Penulis
Deli Nirmala
Eko Punto Hendro
Dosen Fakultas Ilmu Budaya
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Telp./Faks: (024) 76480619 e-mail: delinirmala@live.undip.ac.id

ABSTRAK
Meneliti merupakan kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mencari jawab atas suatu
masalah yang dilakukan secara sistematis, sistemis, dan terarah untuk dapat berkontribusi dalam
memberikan solusi atas permasalahan kebahasaan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Ada beberapa langkah dalam penelitian. Langkah pertama adalah memilih topik. Bagian ini
tampaknya merupakan bagian yang paling sulit terutama bagi para pemula karena bagian ini
menuntut kejelasan penelitian. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk menyajikan strategi pemilihan
judul penelitian terutama dalam bidang kebahasaan bagi pemula. Dengan tujuan agar artikel ini
bisa memberikan kemudahan bagi para pemula dalam penelitian. Untuk dapat menyajikan strategi
pemilihan judul, metode observasi dan refleksif introspektif digunakan. Strategi memilih judul
penelitian kebahasaan dibagi berdasarkan beberapa pentahapan, yaitu: tahap menemukan
masalah, menentukan ruang lingkup masalah, menemukan cabang ilmu yang menaungi masalah,
dan tahap merumuskan judul.
Kata kunci: strategi; judul; penelitian; kebahasaan

ABSTRACT

Research is a scientific activity done systematically which may benefit for life or science
development. There are several steps in conducting research. The first one is choosing topic or
title. This step seems to be the most difficult especially for beginners due its importance in
determining the research. Therefore, this article aims at presenting some strategies in choosing
the topic or title on linguistic areas. It is intended to help beginners find the topic or title easily. In
order to present the strategies, observation and reflective-introspective methods were used.
Strategies in choosing topic or title can be divided into several stages namely finding out a
problem, defining the problem, finding the suitable branch of linguistics, and formulating the title.
Keywords : Strategy; title; research; language

1. PENDAHULUAN penelitian terdahulu serta teori yang dijadikan


landasan dalam analisis data. Selanjutnya,
Pemilihan topik atau judul penelitian merumuskan permasalahan penelitian serta
merupakan langkah pertama dan utama dalam tujuan penelitian, menentukan desain
suatu penelitian. Hal ini menjadi Langkah penelitian dan menyusun instrumen yang
yang pertama karena topik sangat menentukan digunakan dalam penyajian data, menentukan
arah penelitian. Di samping itu, pemilihan data atau objek yang diteliti, mengumpulkan
topik dapat menentukan langkah-langkah data, menganalisis data, dan Menyusun
berikutnya dalam penelitian yang terdiri atas laporan. Akan tetapi, untuk bisa menentukan
penentuan sumber rujukan, meninjau (review) topik yang tepat dibutuhkan suatu strategi yang

37
Jurnal “HARMONI”, Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Departemen Linguistik FIB UNDIP
__________________________________________________________________________________

dapat membantu para pemula khususnya seseorang bisa memulai dengan beberapa cara.
dalam menentukan topik atau judul yang tepat. Yang pertama adalah memilih topik
Akan tetapi, banyak dikeluhkan oleh para berdasarkan yang disukai. Selain itu, seseorang
pemula dalam hal ini mahasiswa yang bisa memilih topik yang sejalan dengan topik
mengikuti perkuliahan Academic Writing, yang sudah pernah ditulis dengan melihat dari
yang mendapatkan tugas antara lain aspek yang berbeda. Alternatif lain adalah
Menyusun academic paper dalam hal ini dengan melihat yang sudah dilakukan orang
artikel ilmiah. Untuk dapat menulis artikel, lain dan mencari celah yang belum dikaji oleh
mereka bisa memilih apakah yang akan ditulis orang lain.
adalah artikel review, yaitu: artikel yang Ketertarikan atau interest bisa menjadi
meninjau atau mengevaluasi artikel-artikel pendorong dalam melakukan penelitian.
yang sudah ditulis oleh orang lain ataukah Interest merupakan salah satu aspek afektif
dalam pembelajaran bahasa seperti yang
artikel yang didasarkan pada penelitian. disampaikan oleh Krashen (1982) bahwa
Namun demikian, walaupun yang dipilih interest merupakan salah satu factor afektif
adalah artikel review, pemilihan topik atau yang dapat mendukung keberhasilan
judul merupakan Langkah pertama yang harus belajar.
dilakukan. Sehingga tidak jarang mereka Pemilihan topik merupakan hal
mengatakan “… terus mau menulis apa?”. yang sangat penting dalam penulisan karya
Pertanyaan ini selalu muncul ketika ilmiah. Seperti yang dikemukakan oleh
Winkler & Metherell (2010:13) bahwa
penulis akan mengajar Academic Writing atau tidak ada langkah dalam penulisan karya
Research Methods. Dari pertanyaan inilah, ilmiah yang lebih penting dari memilih
penulis terdorong untuk menulis artikel ini topik. Diibaratkan oleh keduanya bahwa
agar dapat membantu para mahasiswa atau memilih topik seperti memilih tujuan atau
masyarakat luas yang tertarik untuk destinasi ketika seseorang ingin melakukan
melakukan penelitian di bidang kebahasaan. perjalanan. Topik merupakan tujuan yang
diwujudkan oleh penulis, sehingga semua
Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk uraian dalam tulisan bermuara pada topik.
menyajikan strategi dalam memilih judul
penelitian. Dalam membahas strategi dalam 3. METODE
pemilihan judul, penulis membagi strategi ini
menjadi empat tahap, yaitu: pertama adalah Bagian ini berisi tentang metode yang
tahap menemukan masalah, kedua adalah digunakan untuk dapat menyajikan topik ini.
tahap menentukan ruang lingkup masalah, Pengamatan serta curah pikir dengan
ketiga adalah tahap menemukan cabang ilmu mahasiswa yang mengambil mata kuliah
yang menaungi masalah yang akan menjadi Academic Writing dilakukan untuk
landasan dalam melakukan riset, dan keempat mendapatkan gambaran strategi yang mereka
adalah tahap merumuskan judul. terapkan dalam memilih topik tulisan mereka.
Selain itu, pengamatan juga dilakukan
2. STRATEGI PEMILIHAN TOPIK / terhadap buku-buku tentang penulisan karya
JUDUL PENELITIAN ilmiah khususnya yang membahas bagaimana
memilih topik. Metode reflektif introspektif
Penelitian diawali dengan menentukan yang didasarkan pada pengalaman penulis
topik yang menjadi kajian. Untuk memilih baik sebagai peneliti maupun pengajar juga
topik, pertama kali yang dilakukan adalah digunakan untuk memperkuat penyajian ini.
dengan menunjukkan ketertarikan pada suatu
masalah. Seperti yang disampaikan oleh
Murray (2005:69) bahwa dalam memilih topik
38
Jurnal “HARMONI”, Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Departemen Linguistik FIB UNDIP
__________________________________________________________________________________

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Tahap Menentukan Ruang Lingkup


Masalah
Bagian ini berisi tentang strategi memilih topik Tahap ini dilakukan setelah
penelitian yang akan dibagi menjadi empat mendapatkan sampel yang cukup untuk
tahap, yaitu: tahap menemukan masalah, merumuskan ruang lingkup masalah. Contoh-
menentukan ruang lingkup masalah, contoh atau sampel yang dikumpulkan diamati
menemukan cabang ilmu yang menaungi dan dicermati untuk menunjukkan ruang
masalah, dan tahap merumuskan judul. lingkup masalah. Misalnya, ada ungkapan
Sebelum menjajikan strategi memilih judul, yang ditemukan yang menunjukkan adanya
penulis perlu menggarisbawahi bahwa calon implikatur, maka masalah yang akan diteliti
peniliti wajib menunjukkan ketertarikan pada adalah tentang implikatur. Apabila ungkapan
suatu aspek bahasa, yaitu: bunyi, bentuk yang dijumpai berkaitan deiksis, maka ruang
(grammar), atau makna. Setelah menemukan lingkup masalahnya adalah deiksis. Akan
ketertarikan terhadap salah satu aspek bahasa, tetapi, deiksis memiliki beberapa macam,
calon peneliti melanjutkan langkah-langkah yaitu: persona, temporal, tempat, social, dan
berikut. wacana.
Apabila pengamatan awal dilakukan
4.1 Tahap menemukan masalah dengan membaca penggunaan bahasa tulis,
Penelitian kebahasaan merupakan atau multi modal misalnya bahasa yang
penelitian empiris. Dalam penelitian empiris, digunakan di media social, misalnya facebook,
peneliti dapat berfungsi sekaligus sebagai Instagram, Whatsapp, atau Blog, calon peneliti
peneliti maupun informan bahasa. Di samping mencatat atau menggarisbawahi atau
itu, peneliti bisa menggunakan cara berpikir memberikan highlight atau stabillo dengan
induktif, yaitu: melakukan inferensi terhadap warna yang berbeda antara ungkapan yang
apa yang dialami atau diamati dalam mengandung masalah yang satu dengan
berbahasa. Oleh karena itu, dalam menemukan masalah yang lain, agar mudah dalam
masalah, calon peneliti bisa melakukan menentukan ruang lingkup masalah yang akan
beberapa hal sebagai berikut. diteliti.
Yang pertama, calon peneliti Fenomena kebahasaan dalam bahasa
mendengarkan percakapan yang terjadi di tulis cukup kompleks. Untuk memudahkan,
sekitarnya, misalnya di rumah, di sekolah atau calon peneliti menentukan dulu genre atau
kampus, atau tempat kerja atau di lingkungan jenis teks yang menarik menurut calon peneliti.
lainnya untuk mencari fenomena penggunaan Kemudian, calon peneliti dapat memusatkan
bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang perhatian pada struktur teks atau isi teks.
dapat menjadi permasalahan penelitian. Ketika Misalnya, jenis teks ilmiah memiliki struktur
mendapati penggunaan bahasa yang dapat yang berbeda dengan jenis teks iklan.
menggelitik calon peneliti, calon peneliti Berdasarkan strukturnya, teks bisa dianalisis
tentunya mencatat atau merekam percakapan dari unsur-unsur yang membentuknya untuk
yang didengar atau dilakukan. Pencarian menentukan struktur keseluruhan suatu jenis
masalah bisa dilakukan terhadap penggunaan teks. Apabila tertarik pada isi teks atau
bahasa lisan atau tulis. Setelah diperoleh satu kandungan makna atau maksud yang ada di
sampel, kegiatan ini bisa dilanjutkan untuk dalam teks, maka calon peneliti dapat
menemukan sampel-sampel yang lain untuk memperhatikan tuturan atau klausa-klausa
memperkuat masalah yang ditemukan. Untuk yang digunakan. Misalnya, calon peneliti
memudahkan langkah berikutnya, sampel tertarik untuk mengungkap ideational
dikelompokkan sesuai dengan ruang meaning, atau interpersonal meaning yang
lingkupnya. terkandung di dalam teks, maka calon peneliti

39
Jurnal “HARMONI”, Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Departemen Linguistik FIB UNDIP
__________________________________________________________________________________

memusatkan perhatian pada klausa-klausa menjadi unit analisis adalah makna, maka
dalam teks itu. penelitian itu dapat dikategorikan sebagai
Dalam menentukan ruang lingkup, penelitian semantik.
calon peneliti wajib melihat topik penelitian Penelitian kebahasaan dapat dibagi
dari tingkat kemungkinannya untuk dilakukan. menjadi dua bidang besar, yaitu: linguistik
Penelitian itu harus feasible. Yang mikro dan linguistik makro. Linguistik mikro
dimaksudkan adalah bahwa penelitian itu memiliki empat cabang, yiatu: fonologi,
dapat dilaksanakan karena dari berbagai aspek. morfologi, sintaksis, dan semantik. Keempat
Misalnya, penelitian itu harus feasible dalam bidang ini dapat dinamai pula linguistik
hal dana yang dikeluarkan, tenaga yang deskriptif atau theoretical linguistics.
dikeluarkan, waktu, serta jarak yang dapat Pendekatan dalam penelitian linguistik mikro
ditempuh untuk melakukan penelitian. biasanya lebih menekankan pada pendekatan
Apabila semua feasible atau mungkin untuk struktur atau bentuk, yang sering dikenal
dilakukan, maka judul itu dapat dilanjutkan dengan pendekatan structural seperti yang
untuk direalisasikan. dipelopori oleh de Saussure (1957) yang
menyatakan bahwa bahasa adalah suatu
4.3 Tahap Menemukan Cabang Ilmu yang system yang terdiri atas system bunyi, bentuk,
Menaungi Masalah dan makna.
Tahap ini merupakan tahap yang Adapun linguistic makro dapat dilihat
terintegrasi dengan tahap sebelumnya yang dari keterikatan antara bahasa dengan cabang
membutuhkan pengamatan yang cermat untuk ilmu lainnya, misalnya: sosiologi, psikologi,
menentukan ruang lingkup masalah. Untuk antropologi, yang bisa dijumpai dalam
menentukan cabang ilmu bahasa yang mana, sosiolinguistik, psikolinguistik, antropo-
tergantung pada sampel data yang linguistik, juga etnolinguistik, neurolinguistik.
dikumpulkan. Selain itu, kajian linguistik yang menekankan
Dalam mengumpulkan sampel data, pada language use dapat juga dikelompokkan
calon peneliti hendaknya mencatat atau pada kajian linguistic makro seperti pragmatic
mentranskripsi hasil rekaman yang dilakukan. dan analisis wacana.
Sampel yang dicatat merupakan data yang Ada pembagian lainnya, yaitu:
terdiri atas unit analisis dan konteknya. linguistik terapan yang termasuk di dalamnnya
Sebagai contoh, apabila yang dicurigai adalah penerjemahan, linguistik korpus /
mengandung masalah adalah pengucapan computational linguistics, dan pengajaran
bunyi tertentu, misalnya, sampel yang bahasa.
dikumpulkan adalah frase atau klausa di mana Penelitian tentang pengajaran bahasa
bunyi itu terjadi. Pengucapan bunyi atau bisa meliputi penelitian tentang penyusunan
fonem yang menjadi perhatian merupakan unit silabus atau kurikulum yang diawali dengan
analisis, sedangkan bunyi yang mengitari atau analisis kebutuhan, efektifitas penggunaan
yang ada di sebelah kanan dan kirinya metode pembelajaran bahasa, materi
merupakan konteks. pembelajaran, media pembelajaran, serta tes
Apabila yang menjadi unit analisis dan evaluasi. Selain itu, penelitian tentang
adalah bunyi atau fonem, maka penelitian itu pengajaran bahasa dapat dipusatkan pada
merupakan penelitian fonologi. Apabila yang wacana yang dihasilkan dalam proses
menjadi unit analisis adalah morfem, maka pembelajaran yang dihasilkan oleh guru dan
penelitian itu dapat dimasukkan dalam murid. Kajian dapat diarahkan pada struktur
penelitian morfologi. Apabila yang menjadi wacana, tindak tutur yang terjadi selama proses
unit analisis adalah kata, atau frase, atau pembelajaran, serta manajemen kelas.
klausa, maka penelitian itu dikategorikan Penjelasan sebelumnya merupakan
penelitian sintaksis. Akan tetapi apabila yang gambaran secara singkat tentang bidang ilmu

40
Jurnal “HARMONI”, Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Departemen Linguistik FIB UNDIP
__________________________________________________________________________________

yang menaungi judul-judul penelitian yang judul saja tetapi juga membaca bagian abstrak.
dilihat dari unit analisisnya. Calon peneliti Hal ini untuk memastikan apakah prediksi
dapat menggali masalah dan menunjukkan yang diperkirakan tentang judul benar adanya.
hubungannya dengan teori yang digunakan. Apabila tidak sesuai, maka calon peneliti akan
Selain itu, calon peneliti dapat menunjukkan menghentikan membaca artikel itu untuk
penelitian terdahulu yang relevan dengan judul melanjutkan pencarian artikel yang lebih tepat.
yang akan dipilih. Ketika merumuskan judul, hendaknya
tidak menggunakan kata “analisis” atau
4.4 Tahap Merumuskan Judul “analysis”. Karena dalam penelitian atau
Tahap keempat adalah tahap kajian tentu dilakukan analisis. Oleh karena
merumuskan judul. Tahap ini merupakan itu, agar efektif, maka kata analisis yang
tahap formulasi judul yang mengandung kata terdapat dalam judul, wajib dihilangkan. Agar
kunci yang menjadi fokus kajian dan efektif, judul ditulis secara ringkas to the point
hubungannya dengan factor atau variable lain tidak menimbulkan ambiguitas atau ketaksaan
yang relevan. Di dalam merumuskan judul, atau multi tafsir. Untuk itu, hindari kata atau
calon peneliti wajib memperhatikan hal-hal frase yang dapat menimbulkan pemahaman
sebagai berikut. yang berbeda denga isi tulisan. Syarat ini
- Judul hendaknya ditulis dalam bentuk berlaku untuk tulisan ilmiah. Untuk tulisan
frase benda. lain, misalnya judul berita, ketaksaan atau
- Jumlah kata dalam judul tidak lebih ambiguitas justru dipilih karena untuk tujuan
dari 20 kata. menarik pembaca.
- Judul harus padat, ringkas, dan jelas.
Untuk membuat judul dalam bentuk frase 4 SIMPULAN DAN SARAN
benda bisa dimulai dengan kata kunci utama. Simpulan yang dapat ditarik dari uraian
Kata kunci itu menunjukkan unit analisis yang tentang strategi pemilihan judul penelitian
dikaji. Sebagai contoh, apabila calon peneliti kebahasaan ini adalah bahwa judul yang
bermaksud melakukan penelitian tentang dipilih harus menarik tapi feasible untuk
verba dalam bahasa Indonesia yang dilakukan. Penelitian dalam bidang
menunjukkan hubungan spasial yang dilihat kebahasaan bisa meliputi linguistik mikro,
dari perspektif linguistik kognitif, maka judul makro / antarbidang, dan linguistik terapan.
dapat dirumuskan sebagai berikut. Luasnya jangkauan penelitian kebahasan
(1) Verba yang Menunjukkan Hubungan menuntut adanya pembatasan masalah. Untuk
Spasial dalam Bahasa Indonesia. itu, judul harus ditulis dengan ringkas, padat,
Apabila dalam bahasa Inggris, maka judul itu dan langsung, serta tidak taksa.
dapat ditulis sebagai berikut. .
(1a) Spatial-Relation in Indonesian. DAFTAR PUSTAKA
Judul (1) dan (1a) memberikan implikasi
bahwa berdasarkan judul yang ditulis, Krashen, Stephen D. (1981(2002 internet
pembaca bisa memprediksi isi penelitian, edition). Second Language Acquisition and
yaitu: bahwa penelitian itu akan mengkaji Second Language Learning. Pergamon Press,
seluruh kata mengandung hubungan spasial Inc.
yang ada dalam bahasa Indonesia. Dengan
membaca judul itu, pembaca akan dapat Murray, Rowena. 2005. Writing for Academic
memutuskan untuk melanjutkan membaca
Journals. New York: Open University Press
artikel lebih lanjut, ataukah akan
menghentikan bacaannya karena kurang
relevan dengan yang sedang ditulisnya. Winkler, Anthony C & Metherell, Jo Ray.
Biasanya, pembaca tidak hanya membaca 2010. Writing the Research Paper: A
Handbook. Boston: Cengage Learning
41

Anda mungkin juga menyukai