Anda di halaman 1dari 9

MATERI DAN PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS KELAS VI MI

MATERI DAN PEMBELAJARAN QUR’AN HADIS KELAS VI MI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Materi dan Pembelajaran Qur’an Hadis di MI

Dosen Pengampu :
Kurniatul Faizah, M.Pd.

Oleh:
Kelompok VI
Mustain 2019392600366
Azizatul Layali 2019392600353
Septina Asmaul Fauziah 2019392600377
Bella Adistia 2019392600354
M. Ni’am Afandi 2020392400437

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG BANYUWANGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat Nyalah
kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Materi Dan Pembelajaran Quran dan
Hadist kelas VI di SD/MI.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa
dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “Materi Pembelajaran
Quran dan Hadist kelas VI SD/MI”.
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber
walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kami
yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak
sekali kekurangan-kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kami mengharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Banyuwangi, 3 Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses yang selalu melekat dari kehidupan manusia
sepanjang hayat. Dan pendidikan juga merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada
kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan
peningkatkan kualitasnya, sekalipun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Pendidikan sebagai
usaha sadar yang dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi penunjang perannya di masa
mendatang.1 Setiap bangsa tentu akan menyatakan tujuan pendidikannya sesuai dengan nilai-nilai
kehidupan yang sedang diperjuangkan untuk kemajuan bangsanya. Walaupun masing-masing
bangsa memiliki tujuan hidup berbeda, namun secara garis besar, ada beberapa kesamaan dalam
berbagai aspeknya. Pendidikan bagi setiap individu merupakan pengaruh dinamis dalam
perkembangan jasmani, jiwa, rasa sosial, susila dan sebagainya.2 Pendidikan adalah usaha sadar
yang dilakukan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung
disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar
PEMBAHASAN

MATERI QUR’AN HADIS KELAS VI SEMESTER 1


A.  Memahami Arti dan Isi Kandungan Q.S. Ad-Duha (93)
1.    Lafal Surah Ad-Duha
‫) َولَآْل ِخ َرةُ َخ ْي ٌر‬٣(  ‫ك َرب َُّك َو َما قَلَ ٰى‬ َ ‫) َما َو َّد َع‬٢(  ‫) َواللَّ ْي ِل ِإ َذا َس َج ٰى‬١(  ‫َوالضُّ َح ٰى‬
(  ‫ك يَتِي ًما فَآ َو ٰى‬ َ ‫) َألَ ْم يَ ِج ْد‬٥(  ‫ض ٰى‬َ ْ‫يك َرب َُّك فَتَر‬ َ ‫ْط‬ ِ ‫ف يُع‬ َ ‫) َولَ َس ْو‬٤(  ‫ك ِم َن اُأْلولَ ٰى‬ َ َّ‫ل‬
)٩(   ْ‫) فََأ َّما ْاليَتِي َم فَاَل تَ ْقهَر‬٨(  ‫ك َعاِئاًل فََأ ْغنَ ٰى‬ َ ‫) َو َو َج َد‬٧(  ‫ضااًّل فَهَ َد ٰى‬ َ ‫ك‬ َ ‫) َو َو َج َد‬٦
 ]1[)١١(  ‫ِّث‬ ْ ‫) َوَأ َّما بِنِ ْع َم ِة َرب َِّك فَ َحد‬١٠(   ْ‫َوَأ َّما السَّاِئ َل فَاَل تَ ْنهَر‬
: Arti Surah  Ad-Duha

(1)     Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),

(2)     Dan demi malam apabila telah sunyi,

(3)     Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad), dan tidak (pula) membencimu,

(4)     Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.

(5)     Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau
menjadi puas.

(6)      Bukankah Dia mendapati dirimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu).

(7)     Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

(8)     Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

(9)     Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

(10)  Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya).

(11)  Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

2.    Isi Kandungan Surah Ad-Duha


a.    Surah ad-Duha terdiri atas 11 ayat dan termasuk surat Makiyah, yaitu surah yang
diturunkan sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah. Surah ini merupakan surah
ke-93 dan diturunkan sesudah al-Fajr. Ad- Duha artinya waktu Duha atau waktu ketika
matahari naik sepelanggah.
b.    Surah ad-Duha turun berkaitan dengan peristiwa Fathratul Wahyi, yaitu masa kekosongan
turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad.
c.    Allah tidak menurunkan wahyu untuk sementara kepada Nabi Muhammad, bukan berarti
Allah swt. Meninggalkan atau membenci Nabi Muhammad saw.
d.    Kehidupan Nabi Muhammad akan menjadi lebih baik daripada hari-hari yang lalu.
e.    Kehidupan di akhirat lebih baik (lebih utama) daripada kehidupan di dunia.
f.      Diantara nikmat yang diberikan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. adalah mendapat
perlindungan saat beliau yatim, mendapat petunjuk saat beliau mengalami kebingungan
dan diberi kecukupan saat beliau kekurangan (miskin).
g.    Kita harus memiliki kepedulian sosial kepada anak yatim dan orang-orang yang meminta-
minta.
h.    Nikmat Allah swt. harus selalu disyukuri dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-
hari.[2]

B.  Memahami Hukum Bacaan Mad  Thabi’i dan Mad Far’i (Wajib Muttasil dan Jaiz  Munfasil)


Secara garis besar hukum bacaan mad  dibagi menjadi 2 (dua) macam, yang terdiri dari :
1.        Mad Asli 
Mad asli atau yang dikenal dengan mad thabi’i. Yang dinamakan Mad Tabi’i ialah fathah
diikuti alif ( ‫ا‬ ), kasrah diikuti ya’ sukun (‫ )ي‬dan dhammah diikuti wawu sukun ( ‫و‬ ). Cara
membaca mad asli atau mad tabi’i adalah dua harakat atau satu alif.

ِ ‫ْال ِمسْكِي‬
Contoh :       ‫ن‬ ‫ َولَا يَحُضُّ َعلَ ٰى طَعَا ِم‬         
2.    Mad Far’i (mad cabang)
Mad far’i adalah cabang dari mad asli, yaitu bacaan panjang yang bacaannya melebihi
mad asli atau mad tabi’i. Panjang bacaannya 2 sampai 6 harakat.
Mad far’i  terbagi menjadi 14 macam, 2 diantaranya yaitu :
ِ َّ‫ُمت‬
1.    Mad Wajib Muttasil ( ْ‫صل‬ ْ‫) َم ْد َوا ِجب‬
Mad Wajib Muttasil adalah apabila ada mad thabi’i yang diikuti huruf  hamzah (‫ )ء‬dalam
satu kata / lafal. Panjang bacaannya empat harakat (2 alif), lima harakat (2,5 alif), atau enam
harakat (3 alif).
ُ ‫َو ْالفَ ْت‬
: Contoh                                            ‫ح‬ ِ ‫نَصْ ُر هَّللا‬ ‫ َجآ َء‬ ‫ِإ َذا‬
‫ْف‬ َّ ‫ َوال‬ ‫ال ِّشتَآ ِء‬ َ‫ِإياَل فِ ِه ْم ِرحْ لَة‬
ِ ‫صي‬
ِ َ‫ُم ْنف‬
2.    Mad Ja’iz Munfasil ( ْ‫صل‬ ‫) َم ْد جائز‬
Mad Jaiz Munfasil adalah apabila ada mad thabi’i yang diikuti huruf  hamzah (‫ )ء‬dalam dua
kata / lafal yang terpisah. Panjang bacaannya dua harakat (1alif), empat harakat (2 alif), atau
lima harakat ( 2,5 alif).[3]
  Contoh        :

3.    Memahami Arti dan Isi Kandungan Hadis tentang Keutamaan Memberi


a.    Lafal Hadis Keutamaan Memberi
َ ِ‫ض َي هللا ُ َع ْنهُ َأ َّن َرس ُْو َل هللا‬
: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬ ِ ‫َع ْن َع ْب ِد هللاِ ا ْب ِن ُع َم َر َر‬
ُ‫ َو ْاليَ ُّد ْالع ُْليَا ِه َي ْال ُم ْنفِقَةُ َو ال ُّس ْفلَى ِه َي السَّاِئلَة‬. ‫ْاليَ ُّد ْالع ُْليَا َخ ْي ٌر ِم َن ْاليَ ِّد ال ُّس ْفلى‬
)‫(رواه البخاري و مسلم‬
Artinya :
“Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata, bahwasannya Rasulullah s.a.w bersabda,
Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah yang
menafkahkan (harta) dan tangan di bawah adalah yang meminta”.  (HR. Bukhari dan
Muslim).[4]

b.    Isi Kandungan Hadis Keutamaan Memberi


1)        Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, maksudnya orang yang memberi lebih
baik daripada orang yang meminta.
2)        Tangan di atas maksudnya adalah orang yang suka memberi, dan tangan di bawah
maksudnya adalah orang yang meminta.
3)        Dalam memberikan sesuatu hendaklah dengan ikhlas dan tidak menyebut-nyebutnya serta
tidak menyakitkan hati orang yang menerima.
4)        Sifat pemurah termasuk akhlak terpuji dan dianjurkan dalam Islam. Cara agar menjadi orang
yang pemurah, diantaranya:
a)    Membiasakan diri untuk memberi kepada orang lain, terutama yang sangat membutuhkan,
b)   Menyadari bahwa harta adalah amanat Allah, yang didalamnya ada hak orang lain yang
harus kita serahkan kepada mereka yang berhak,
c)    Meyakini bahwa memberi lebih utama daripada meminta-meminta dan akan mendapat
balasan yang berlipat ganda dari Allah swt.

5)        Orang yang suka memberi (dermawan/pemurah) memiliki keberuntungan, diantaranya :


·      Akan dibalas oleh Allah dengan berlipat ganda.
·      Akan menjadi tolak balak (bencana).
·      Dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka.
6)        Kerugian orang yang bakhil/kikir adalah jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surge
dan dekat dengan neraka
7)        Kita harus memiliki sifat iffah, artinya sikap menjaga diri dari meminta-minta.
8)        Hendaklah kita menjadi orang yang suka bekerja keras. Karena suka bekerja keras
memungkinkan untuk menjadi berkecukupan yang dapat menghindarkan diri dari sikap
meminta-minta[5]
MATERI QUR’AN HADIS KELAS VI SEMESTER 2
A.  Mengenal Q.S.  Al-Bayyinah (98)
1.    Lafal Surah al-Bayyinah
)١(  ُ‫ين َحتَّ ٰى تَْأتِيَهُ ُم ْالبَيِّنَة‬ َ ‫ين ُمنفَ ِّك‬َ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِك‬ ِ ‫ين َكفَرُوا ِم ْن َأ ْه ِل ْال ِكتَا‬ َ ‫لَ ْم يَ ُك ِن الَّ ِذ‬
‫ين ُأوتُوا‬ َ ‫ق الَّ ِذ‬
َ ‫) َو َما تَفَ َّر‬٣(  ٌ‫) فِيهَا ُكتُبٌ قَيِّ َمة‬٢(  ً‫ص ُحفًا ُّمطَه ََّرة‬ ُ ‫َرسُو ٌل ِّم َن هَّللا ِ يَ ْتلُو‬
ُ‫ين لَه‬ ِ ِ‫) َو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا هَّللا َ ُم ْخل‬٤(  ُ‫اب ِإاَّل ِمن بَ ْع ِد َما َجا َء ْتهُ ُم ْالبَيِّنَة‬
َ ‫ص‬ َ َ‫ْال ِكت‬
‫ين َكفَرُوا‬ َ ‫) ِإ َّن الَّ ِذ‬٥(  ‫ين ْالقَيِّ َم ِة‬ ُ ‫ك ِد‬ َ ِ‫ َو ٰ َذل‬ َ‫صاَل ةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكا ۚة‬ َّ ‫ِّين ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا ال‬ َ ‫الد‬
)٦(  ‫ك هُ ْم َشرُّ ْالبَ ِريَّ ِة‬ َ ‫ُأو ٰلَِئ‬ ‫ين فِيهَ ۚا‬
َ ‫ار َجهَنَّ َم َخالِ ِد‬ ِ َ‫ين فِي ن‬ َ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِك‬
ِ ‫ِم ْن َأ ْه ِل ْال ِكتَا‬
‫) َج َزاُؤ هُ ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم‬٧(  ‫ك هُ ْم َخ ْي ُر ْالبَ ِريَّ ِة‬ َ ‫ت ُأو ٰلَِئ‬
ِ ‫ين آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬ َ ‫ِإ َّن الَّ ِذ‬
‫َّض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا‬ ِ ‫ر‬ ‫ين فِيهَا َأبَد ًۖا‬ َ ‫ات َع ْد ٍن تَجْ ِري ِمن تَحْ تِهَا اَأْل ْنهَا ُر َخالِ ِد‬ ُ َّ‫َجن‬
 )٨(  ُ‫ك لِ َم ْن َخ ِش َي َربَّه‬ َ ِ‫ ٰ َذل‬ ُ‫َع ْن ۚه‬
2.    Mengenal Surah al-Bayyinah
Surat alBayyinah adalah surat yang ke 98 dari 114 surat dan terletak pada juz 30. Surat
alBayyinah terdiri dari 8 ayat dan termasuk surat Madaniyah artinya surah yang diturunkan
setelah Nabi Muhammad saw. Hijrah ke Madinah. Surat alBayyinah diturunkan sesudah
surat Ath Thalaq.  AlBayyinah artinya bukti yang nyata, kata alBayyinah diambil dari
perkataan Al Bayyinah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini secara garis
besar berisi tentang:
a.       Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak
goyah  kepercayaannya  dan berselisih pendapat sesudah datangnya Nabi Muhammad saw.
b.      Mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas, mendirikan shalat, dan
mengeluarkan zakat yang merupakan ajaran agama yang lurus.
c.       Ancaman terhadap orang-orang kafir itu ialah akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.
d.      Orang beriman dan beramal shalih dikategorikan sebaik-baik makhluk yang akan mendapat
balasan surga dan mendapat ridla Allah.
e.       Mengerjakan shalat, puasa, dan zakat berhubungan dengan gerak lahir dan batin harus
dilakukan dengan ikhlas dan takwa untuk mencapai balasan yang disediakan bagi orang-
orang yang beriman dan beramal shalih.[6]
B.  Memahami Arti  dan Isi Kandungan Hadis tentang Amal Salih
1.    Lafal Hadits tentang Amal Sholih

Artinya :
“Dari Abi Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Apabila anak Adam (manusia)
telah meninggal dunia terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfa’at, dan anak shalih yang mendo’akan kedua orang tuanya”
( HR.Muslim).[7]
2.    Isi Kandungan Hadits tentang Amal Sholih
a.    Setiap manusia pasti kan meninggal dunia dan apabila ia telah meninggal dunia maka
putuslah semua amalnya.
b.    Ada 3 amal yang tidak akan putus  pahalanya walaupun  orangnya telah meninggal dunia
yaitu :
1)   Sedekah jariyah
2)   Ilmu yang bermanfa’at
3)   Anak shalih yang selalu mendo’akan orang tuanya
c.    Sedekah jariyah adalah memberikan harta/benda untuk kepentingan umum yang dapat
dimanfaatkan secara terus menerus dengan niat  ikhlas semata- mata karena Allah swt.
Contoh : mewakafkan tanah atau memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid,
mushalla, rumah sakit, jalan dan lain sebagainya.
d.    Yang dimaksud Ilmu bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan (dilaksanakan) pemiliknya dan
dijarkan kepada orang lain. Adapun ciri-ciri ilmu bermanfaat diantaranya :
1.        Ilmu tersebut diajarkan kepada orang lain
2.        Ilmu tersebut mempunyai manfaat dalam kehidupan
3.        Ilmu tersebut tidak bertentangan dengan agama
e.    Orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya diibaratkan “pohon tanpa
buah”  dan dia akan menjadi orang yang celaka.
f.      Sedangkan yang dimaksud  Anak shalih adalah anak yang taat beragama, bersungguh-
sungguh dalam ibadah, dan suka berbuat baik terhadap sesame.
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI kelas 6 semester I berisi materi surat Ad-Duha, Hukum
bacaan Mad Thabi’i dan Mad Far’i (Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil), serta hadis
tentang keutamaan memberi. Sedangkan untuk materi kelas 6 semester II  ialah surat Al-
Bayyinah, dan hadis tentang amal sholih.
Dalam penyampaian materi Al-Qur’an Hadis dapat menggunakan berbagai strategi active
learning agar memudahkan pemahaman serta tidak membuat siswa jenuh. Dapat dilakukan
pembiasaan membaca surat pendek sebelum pelajaran dimulai agar siswa dapat dengan
mudah menghafal surat-surat pendek (juz ‘amma).

Anda mungkin juga menyukai