Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA

(Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD dan Hubungan Pancasila


dengan Pasal-pasal UUD)
Dosen pengampuh akademik: Inggit Akim,S.H,.M.H

Disusun oleh:

kelompok I

1. Siti nur fadilah (18402020)


2. Aslam abort (19402020)
3. Yusri (19402020)
4. A. Siti hafiza (1940202019)
5. Femi etisa (19402020)
6. Iis sri wahyuni. S (19402020)
7. Fitria anggreini (19402020)
8. St.Rafidah abd.Rahman (1940202058)
9. Aryego arifin (19402020)
10. Juhri rezali (19402020)
11. Riko kornelius (19402020)
12. Aoul hidayat (19402020)
13. Frangki (19402020)
14. Alvis syahrin (19402020)
15. Jerimiah balang (19402020)
16. Hasdiana (19402020)

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
sebagaimana mestinya dengan lancar.
Kami ucapkan terimakasih kepada bapak Inggit Akim,S.H.,M.H selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pancasila yang telah membimbing kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD dan Hubungan Pancasila dengan Pasal-pasal UUD” dengan sebaik-
baiknya.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan oleh karena itu kritik
dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Kami
berharap maklah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.

Tarakan,31 maret 2020

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD.................................................... 3
B. Hubungan Pancasila dengan Pasal-pasal UUD.................................................... 4
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
Saran .................................................................................................................................7
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD
Pembukaan UUD NKRI 1945 mengandung pokok- pokok pikiran yang
meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa
Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dari pandangan hidup dan dasar
negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari pancasila
itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NKRI
1945. Pokok pikirin tersebut, yaitu:
1. Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasarkan asas persatuan.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurutdasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Maka Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan
timbal balik, yaitu dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam
Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma
dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya
bertopang pada asas-asas social, ekonomi, politik, yaitu perpaduan asas-asas
kultural, religigius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam
Pancasila.Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945 diundnagkan
dalam berita Republik Indonesia tahun 11 No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal
18 Agustus 1945. Pada hakekatnya semua aspek penyelenggaraan pemerintah
Negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam alenia IV pembukaan UUD
1945.Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai dasar
filsafat Negara Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan Pembukaan
UUD 1945 dan UUD 1945. Maka Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
mempunyai hubungan timbal balik sebagai berikut:

2
1. Hubungan secara formal
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
UUD 1945, maka Pancasila memporelehi kedudukan sebagai norma dasar
hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya
bertopang pada asas-asas social, ekonomi, politik, yaitu perpaduan asas-
asas kultural, religigius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat
dalam Pancasila. Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta
formal dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia
IV.
b) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah,
merupakan pokok kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap
tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberi faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
Memasukkkan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum
tertinggi.
c) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi, selain sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda
dengan pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya
adlah Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945,
bahkan sebagai sumbernya
d) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokokkaedah negara yang
fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan
hidup negara Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17
Agustus 1945.
e) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan
demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di

3
ubah dan terletak pada kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia.
2. Hubungan secara material
Hubungan pembukaan UUD 1945 secara material, yaitu Bilamana
kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD
1945, maka secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang
pertama-tama adalah dasar filsafat Pncasila baru kemudian Pembukaan
UUD 1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah
piagam jakarata yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk
pertama pembukaan UUD 1945.
Jadi, berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD
1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum
Indonesia bersumber pada Pancasila, atau dengan kata lain sebagai sumber
tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum
Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila sebagai sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber nilai,
sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan
pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fubdamental,
maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari
pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah pancasila.
B. Hubungan Pancasila dengan Pasal-pasal UUD
Pancasila merupakan sebuah ideologi dan harapan/cita-cita bangsa.
Nilai-nilai Pancasila terkandung didalam UUD 1945 dan dijabarkan dalam
pasal-pasal UUD 1945. Berikut akan di jelaskan hubungan Pancasila dengan
pasal-pasal UUD 1945:
1. Butir sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan inti
pemikiran yang keempat yang kemudian dijelaskan dalam Pasal 29 Ayat
1 serta ayat 2, yang berbunyi : Ayat (1) Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa,Ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat

4
menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Dan amandemen kedua UUD
1945 Pasal 28E ayat 1 dengan bunyi: Setiap orang bebas memeluk agama
dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembaliserta Pasal
28I ayat 1.
2. Butir sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab yang
merupakan inti pemikiran dari sila keempat yang kemudian dijelaskan
pada pasal berikut:
 Pasal 14
1. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung.
2. Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat
 Pasal 18B ayat 2
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur damam undang-undang
 Pasal 28
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.
 Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
 Pasal 28B
1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
2. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.

5
 pasal 28C
1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan uman manusia.
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.
 Pasal 28D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum.
2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan.
 Pasal 28E
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
 Pasal 28
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah
dan menyampaikan informasi denggan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.

6
 Pasal 28G
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat menusia dan berhak memperoleh
suaka politik dari negara lain.
 Pasal 28H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabai.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang oleh siapa pun.
 Pasal 28I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut,
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun.
2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.

7
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggun jawab negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum yang demokaratis, maka
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan
dalam peraturan perundang-undangan.
 Pasal 28J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud sematamata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokaratis.
 Pasal 29 Ayat (2)
Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.
 Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
 Pasal 31 ayat 1
Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.
 Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
3. Butir sila Ketiga yaitu Persatuan Indonesia yang merupakan inti
pemikiran dari sila pertama yang kemudian dijelaskan pada Pasal-pasal
berikut ini:
 Pasal 25A

8
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
 Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
 Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
 Pasal 36B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
4. Butir sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaa dalam Permusyawaratan dan Perwakilan yang merupakan
inti pemikiran dari sila ketiga yang dijelaskan pada Pasal berikut:
 Pasal 2
1. Madjelis Permusjawaratan rakyat terdiri atas anggauta-anggauta
DewanPerwakilan rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari
Daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang
ditetapkan dengan Undang-Undang.
2. Madjelis Permusjawaratan rakyat bersidang sedikitnya sekali
dalam lima tahun di ibu-kota Negara.
3. Segala putusan Madjelis Permusjawaratan rakyat ditetapkan
dengan suara yang terbanyak
 Pasal 3
Majelis Permusjawaratan rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar
dan garis-garis besar daripada haluan Negara.
 Pasal 6 ayat 2
Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Madjelis Permusjawaratan
rakyat dengan suara yang terbanyak
 Pasal 19

9
1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan
umum.
2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-
undang.
3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.
5. Butir sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang
merupakan inti pemikiran dari sila kedua yang kemudian dijelaskan pada
Pasal berikut:
 Pasal 33 ayat 3
Bumi dan air dn kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara

10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/pendidikan/hubungan-uud-1945-dengan-pancasila-seperti-apa-
ya.html

https://www.kompasiana.com/lilissitisahara/5deef4fad541df245c53cff2/apa-sih-
hubungannya-antara-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945#

https://belajargiat.id/hubungan-dasar-negara-dengan-pembukaan-uud-1945-dan-pasal-pasal-
uud-1945/

https://www.academia.edu/

12

Anda mungkin juga menyukai