UAS Sosiologi Lalu Muhammad Sofiandi
UAS Sosiologi Lalu Muhammad Sofiandi
Disusun oleh :
NIM : B0D021040
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2021/2022
1
Sistem Pencernaan Hewan Ternak
Hewan Ternak Ruminansia
2
Rongga mulut (Cavum Oris)
Esofagus (kerongkongan)
Lambung
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses
pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara
sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses
pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat
mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan
ruminansia:
3
Bagian lambung hewan ruminansia
Usus Halus
Anus
Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan
dibawa menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui
anus.
4
Reproduksi Hewan
A. Perkembangbiakan seksual
terjadi karena hewan memiliki gamet atau sel reproduktif yang
mengalami meiosis dan menghasilkan sel dengan setengah jumlah kromosom,
yaitu spermatozoa pada jantan dan ovum pada betina.[2] Kedua sel tersebut dapat
menyatu membentuk zigot untuk membentk individu baru. [3]
Zigot pada awalnya berkembang menjadi sel berbentuk bola dengan ruang kosong di
dalamnya, yang disebut dengan blastula.[4] Blastula pada sebagian besar hewan
mengalami differensiasi membentuk berbagai jenis sel.[5] Namun pada hewan spons,
blastula mampu berenang untuk mencari tempat yang baik untuk tumbuh dan
berdiferensiasi menjadi terumbu karang yang baru. [6]
Blastula lalu berkembang menjadi gastrula dengan ruang yang akan menjadi saluran
pencernaan, dan lapisan ektoderma dan endoderma.[7] Pada hewan tingkat
tinggi, mesoderma terbentuk di antara keduanya. [8] Lapisan-lapisan ini lalu
berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ tubuh. [9]
Serangga
5
telur arthropoda dan Schizophora, semua telur serangga tahan kekeringan, karena
cangkang telur serangga memiliki lapisan serosa yang mensekresikan cuticle,
senyawa yang kaya protein kitin untuk melindungi embrio dari kekeringan. Serangga
yang tidak tahan kekeringan akan meletakkan telurnya di air atau tempat yang
lembap
Reproduksi aseksual
Beberapa jenis hewan juga mampu melakukan reproduksi aseksual [23] yang dapat
terjadi secara parthenogenesis di mana telur dapat dibuahi tanpa melalui
persetubuhan.[24] Hiu martil dan hiu Carcharhinus limbatus diketahui mampu
melakukan partenogenesis.[25][26] Pada reptil, Boa constrictor mampu melakukan
partenogenesis.[
6
Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi tumbuhan adalah proses perkembangbiakan tanaman atau
pembentukan individu baru atau keturunan pada tanaman agar tidak
mengalami kepunahan. Proses reproduksi dapat ditempuh melalui cara seksual
(generatif) maupun aseksual (vegetatif).[1] Reproduksi seksual menghasilkan
keturunan baru melalui perpaduan gamet dari kedua tetuanya. Hal ini menyebabkan
keturunan yang dihasilkan akan memiliki sifat genetik yang berbeda dengan
tetuanya. Sedangkan reproduksi secara aseksual menghasilkan individu baru tanpa
perpaduan sel-sel kelamin, sehingga individu baru yang dihasilkan akan mewarisi
sifat genetika yang identik dengan tetuanya (kecuali jika terjadi mutasi). Pada
tumbuhan berbiji, calon individu baru dikemas dalam lapisan proteksi yang juga
berguna sebagai cara penyebaran.
Reproduksi Vegetatif
Tanaman cocor bebek yang bisa bereproduksi aseksual dengan membentuk tunas daun
7
Reproduksi Vegetatif
merupakan reproduksi aseksual yang berasal dari bagian vegetatif tumbuhan,
misalnya tunas daun. Berbeda dengan apomixis yang merupakan bentuk peralihan
dari reproduksi seksual ke reproduksi aseksual tanpa melibatkan fertilisasi, misalnya
melibatkan biji. Apomixis terjadi pada banyak tanaman dan juga sebagian organisme
lain, lihat parthenogenesis.
Reproduksi vegetatif alami
adalah proses perkembang biakan yang sering terjadi pada tanaman herba dan
tanaman berkayu perennial dan biasanya melibatkan modifikasi batang, akar dan
daun. Tanaman yang berkembang biak dengan cara seperti ini bisa bertahan dari
suatu musim ke musim lainnya. Selain itu membantu mereka dalam memperluas
ukurannya. Tumbuhan tersebut akan membentuk sebuah koloni yang individunya
identik satu sama lain, melalui stolon atau rhizoma. Namun kelemahan dari sistem
perkembang biakan seperti ini adalah mudahnya penularan pathogen dari tetua ke
turunannya
8
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hewan ternak merupakan hewan yang dipelihara dari segala
aspek untuk dibiakkan dengan tujuan produksi untuk menghasilkan
telur, susu, daging, dan lainnya.
2. Reproduksi Hewan adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai
induknya.
3. Reproduksi tumbuhan adalah proses di
mana tumbuhan memperoleh organisme baru yang sesuai
induknya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10