Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indry Arsysta Madani

NPM :010119050
Kelas :AB(Semester 4)
Ujian Akhir semester Hukum PEMDA

1. A. Peraturan daerah
Peraturan daerah adalah peraturan perundang – undangan yang di bentuk
oleh Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi dengan persetujuan bersama
kepala daerah.
Contoh : Pelaksanaan PERDA Kota No.11/Tahun 2005 tentang k3 di
lingkungan keluarga,sekolah , dan masyarakat.
B. Peraturan kepala Daerah
Peraturan kepala daerah dalam hal ini peraturan gubenur dan peraturan
Bupati/walkota salah satu produk hukum daerah tingkat provinsi dan
kabupaten /kota merupakan instrumen daerah dalam pelaksanaan tugas
penyelengaraan pemerintah deaerah.
Contoh : Peraturan Kota Bandung No. 004 Tahun 2019 tentang pelaksanaan
kurikulum pendidikan karakter pada penyelengaraan pendidikan di satuan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan Dasar
C. Peraturan Desa
Adalah peraturan perundang – undangan yang ditetapkan oleh kepala desa
setelah di bahas dan disepakati bersama Badan permusyawaratan Desa.
Contoh : Peraturan Desa Pencil No. 4 Tahun 2018 tentang pungutan Desa .
2. .
A. Suatu pemerintah daerah pada tingkat provinsi dilaksanakan oleh dua lembaga
kekuasaan yaitu oleh lembaga eksekutif dan legislatif, seperti halnya DPRD
sebagai pemegang kekuasaan legislatif di daerah menjadi penyelengara
pemerintahan daerah. Dalam melksanakan tugasnya DPRD selalu
berhubungan dengan pemerintah daerah . hubungan ini oleh undang – Undang
pemerintah daerah di maksudkan sebagai hubungan kerja yang kedudukannya
setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan setara mengandung makna bahwa
antara DPRD sebagai lembaga legislatif dengan pemerintah daerah sebagai
lembaga eksekutif memiliki kedudukan yang sama dan setara dan tidak saling
membawahi. Hubungan kemitraan bermakna bahwa dalam melaksanakan
pekerjaannya, DPRD dan Pemerintah Daerah sama-sama mitra kerja, sehingga
dalam rangka melaksanakan fungsi masing-masing kedua lembaga ini saling
mendukung satu sama lain.
B. Hubungan eksekutif dan legislatif di tingkat kota atau kabupaten , sebagai
eksekutifnya adalah wakil walikota dan legislatifnya adalah DPRD
kabupaten/kota , seperti halnya DPRD membentuk undang – undang untuk
peraturan daerha , dan waliokta sebagai eksekutif yang melaksanakan undang
– undang tersebut .
3. Otonomi daerah selalu menjadi perdebatan nasional yang berupaya menguji
tentang validitas teori antara acceptability dan capability dalam
penyelengaraan ururan pemerintah. Pemerintah pusat lebih condong
menghendaki dan mengutamakan capability yang artinya pemerintah lebih
kepada mengutamakan kemempuan dalan menyelengaraakn urusan
pemerintah tanpa melihat apa kah masyarakat merasa cocok atau pas dengan
ketentuan atau kebijakan tersebut pad. Sedangkan pihak rakyat lebih condong
kepada acceptability yang artinya masyarakat hanya bisa menerima kebijakan
yang di buat oleh pemerintah.
4. Setalah Bogor timur dan bogor barat diajukan sebagai daerah otonomi baru
atau DOB , kini sekrang bogor selatan yang ingin memisahkan diri dari
kabupaten Bogor , yang artinya bogor selatan ingin melakukan pemekaran
juga dan mereka juga ingin wilayah bogor selatan jadi DOB, karana
berbagai potensi bogor selatan antara lain memiliki destinasi parawisata
beragam , bahakn wilyah ni menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli
daerah terbesar bagi kabupaten bogor saat ini, sehingga apabila wilayah ini
menjadi DOB potensi tersebut akan dikelola sendiri untuk kemajuan bogor
selatan dan kesejahteraan wrganya , jika pemekaran terus terjadi , kabupaten
bogor kehilngan potensi PAD, karena jika pemekaran maka PAD tersebut akan
masuk pada wilayah masing – masing bukan untuk kabupaten Bogor

Anda mungkin juga menyukai