Anda di halaman 1dari 18

SOFT TISSUE TUMOR (STT)

A. Definisi

Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang


abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan  non-neoplasma ( Smeltzer,
2012).
Tumor   jaringan   lunak  atau   Soft   Tissue   Tumor  (STT)   adalah   sua
tu   benjolan   atau pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel
baru (Pearce, 2010).
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya
tidak tumbuh seperti kanker  (Price, 2009).

B.       Anatomi dan Fisiologi


Menurut Pearce (2010), anatomi fisiologi jaringan lunak adalah sebagai berikut:
1.         Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu
berkontraksi bergerak. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai
sifat yang sama dengan jaringan yang lain, semua ini diikat menjadi berkas-
berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur
kontraktil
2.       Tendon
Tendon adalah pengikat otot pada tulang, tendon ini berupa serabut-
serabut simpai yang berwarna putih, berkilap, dan tidak elastis.
3.       Jaringan ikat
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan, dan terdiri dari jaringan
areolar dan serabut elastis.

C.      Etiologi
1.       Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor
predisposisi untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen
yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting dalam diagnosis.
2.        Radiasi 
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-
induksi yang mendorong transformasi neoplastic.
3.        Lingkungan carcinogens
Sebuah asosiasi antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah
itu dilaporkan meningkatnya insiden tumor jaringan lunak.
4.         Infeksi
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan
meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
5.         Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan.
Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.

D.      Patofisiologi
Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue
Tumors (STT) adalah proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan
nonepitelial ekstraskeletal tubuh.Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun
kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% di
ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.
Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor
jinak, seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari
tempatnya, maka tumor membesar melewati batas sampai ke struktur
neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di lokasi seperti lekukan-lekukan
tubuh. Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu:
1.         Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi

2.         Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.

3.         Invasi lokal.
       4.       Kondisi genetik, radiasi, infeksi, trauma

E.       Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau
benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan
dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan
sakit yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa
juga karena adanya penekanan pada saraf – saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar,
bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari
jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.

Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak
yang relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar,  mendorong
jaringan normal. Kadang gejala pertama penderita merasa nyeri atau bengkak, karena
dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah perut dapat menyebabkan rasa
sakit abdominal umumnya menyebabkan sembelit.

F.       Komplikasi
Tumor jinak bisa berubah menjadi tumor ganas/kanker, penyebaran atau
metastasis kanker ini paling sering melalui pembuluh darah ke paru-paru ke liver,
dan tulang. Jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.

G.      Prognosis
Pada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar,
resiko kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh
karena itu setelah operasi biasanya penderita harus sering kontrol untuk
memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan
ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau tulang.

H.      Penatalaksanaan
1.         Penatalaksanaan Medik
a.         Pembedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah
mencapai angka keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan
bedah ini bertujuan untuk mengangkat tumor atau benjolan tersebut.
b.        Kemoterapi
Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan
menggunakan zat kimia untuk membunuh sel sel tumor tersebut.
Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kerja sel
tumor.
Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan
dengan tumor dan kanker dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.
c.         Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang
bersumber dari radioaktif. Kadang radiasi yang diterima merupankan
terapi tunggal. Tapi terkadang dikombinasikan dengan kemoterapi dan
juga operasi pembedahan.
2.         Penatalaksanaan Keperawaatan
a.         Perhatikan kebersihan luka pada pasien
b.         Perawatan luka pada pasien
c.         Pemberian obat
d.         Amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi
setelah dilakukan operasi.

I.         Pemeriksaan Diagnostik
1.         Pemeriksaan X-ray

X-ray untuk membantu pemahaman lebih lanjut tentang berbagai


tumor jaringan lunak, transparansi serta hubungannya dengan tulang yang
berdekatan. Jika batasnya jelas, sering didiagnosa sebagai tumor jinak,
namun batas yang jelastetapi melihat kalsifikasi, dapat didiagnosa sebagai
tumor ganas jaringan lunak, situasi terjadi di sarkoma sinovial,
rhabdomyosarcoma, dan lainnya.
2.         Pemeriksaan USG

Metode ini dapat memeriksa ukuran tumor, gema perbatasan amplop


dan tumor jaringan internal, dan oleh karena itu bisa untuk membedakan
antara jinak atau ganas. tumor ganas jaringan lunak tubuh yang agak tidak
jelas, gema samar-samar, seperti sarkoma otot lurik, myosarcoma sinovial,
sel tumor ganas berserat histiocytoma seperti. USG dapat membimbing
untuk tumor mendalami sitologi aspirasi akupunktur.

3.         CT scan

CT memiliki kerapatan resolusi dan resolusi spasial karakteristik


tumor jaringan lunak yang merupakan metode umum untuk diagnosa tumor
jaringan lunak dalam beberapa tahun terakhir.
4.         Pemeriksaan MRI

Mendiagnosa tumor jinak jaringan lunak dapat melengkapi


kekurangan dari X-ray dan CT-scan, MRI dapat melihat tampilan luar
penampang berbagai tingkatan tumor dari semua jangkauan, tumor jaringan
lunak retroperitoneal, tumor panggul memperluas ke pinggul atau paha,
tumor fossa poplitea serta gambar yang lebih jelas dari tumor tulang atau
invasi sumsum tulang, adalah untuk mendasarkan pengembangan rencana
pengobatan yang lebih baik.

5.         Pemeriksaan histopatologis

a.         Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang akurat.


Dioptimalkan untuk situasi berikut:

1)        Ulserasi tumor jaringan lunak, Pap smear atau metode


pengumpulan untuk mendapatkan sel, pemeriksaan mikroskopik

2)        Tusukan smear cocok untuk tumor yang lebih besar, dan tumor
yang mendalam yang ditujukan untuk radioterapi atau kemoterapi,
metastasis dan lesi rekuren juga berlaku.

b.        Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat
didiagnosis, lakukan forsep biopsi.

c.         Memotong biopsy : Metode ini adalah kebanyakan untuk operasi.

d.        Biopsi eksisi : berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak, bersama


dengan bagian dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh
tumor untuk pemeriksaan histologis.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

1.        Pengkajian
a.         Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
Meliputi nama, jenis kelamin, alamat, umur, suku, pendidikan, pekerjaan, no rm,
diagnose medis, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab,
alama, umur, pekerjaan, hubungan dengan pasien.
b.        Status Kesehatan
-          Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada bagian paha, nyeri bertambah apabila beraktivitas berat,
adanya nyeri tekan pada daerah benjolan.
-          Riwayat Penyakit Sekarang
Adanya benjolan besar dan nyeri pada daerah benjolan.
-          Riwayat Penyakit Dahulu
Awalnya hanya benjolan kecil, lama-lama benjolan bisa bertambah besar dan muncul
nyeri
-          Riwayat Penyakit Keluarga
Kaji riwayat keluarga, karena biasanya penyakit ini merupakan penyakit genetik
c.         Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum        : Baik
Kesadaran                 : Compos Mentis

Tanda-tanda vital     
TD     : biasanya normal
N       : biasanya normal
R       : biasanya normal
S        : biasanya normal
Pemeriksaan Head to Toe
-          Kepala
Inspeksi   : Bentuk kepala simeris, tidak ada lesi
Palpasi     : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan/lepas
-          Mata
Inspeksi   : Mata simetris, konjungtiva anemis, reflek pupil isokor
Palpasi     : Tidak ada gangguan
-          Telinga   
Inspeksi   : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Palpasi     : Tidak ada gangguan
-          Mulut
Inspeksi   : Mukosa mulut lembab, tidak ada lesi
-          Leher      
Palpasi     : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada benjolan
-          Dada
Inspeksi   : Simetris
Palpasi     : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi           : Tidak ada gangguan
Perkusi    : Sonor
-          Abdomen
Inspeksi   : simetris, tidak ada bengkak
Auskultasi           : bising usus 3-15 x/menit
Palpasi     : tidak ada nyeri tekan
Perkusi    : Timpani
-          Genetalia dan Anus
Inspeksi   : Bersih
-          Ekstremitas Atas
Inspeksi   : Simetris
Palpasi     : Tidak ada gangguan
-          Ekstremitas Bawah
Inspeksi   : Simetris, ada benjolan
Palpasi     : Nyeri tekan

2.        Diagnosa Keperawatan
Pre Op
1)        Nyeri

Definisi         : Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat


adanya kerusakan jaringan yang actual atau potensial, awitan yang tiba-tiba atau
perlahan dengan intensitas ringan sampai berat.
Batasan Karakteristik           :

           Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat

           Objektif
-            Posisi untuk menghindari nyeri
-            Perubahan tonus otot
-            Respon autonomik(seperti berkeringat, perubahan tekanan darah, perubahan nafas,
nadi dan dilatasi pupil)
-            Gerakan melindungi
-            Tingkah laku berhati-hati
-            Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
-            Terfokus pada diri sendiri
-            Tingkah laku distraksi, contoh jalan-jalan, menemui orang lain dan atau aktivitas
berulang-ulang
-            Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah
Faktor Yang Berhubungan : Agen injury (biologi, kimia, fisik, psikologis)

2)        Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit


Definisi         : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon
autonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Batasan Karakteristik           : Penurunan produktivitas
                                                Mengekspresikan kekhawatiran
                                                Gerakan yang tidak relevan
                                                Gelisah
                                                Insomnia
                                                Resah, stress
Faktor yang Berhubungan    : Terpajan toksin
                                                Ancaman perubahan status kesehatan
                                                Ancaman terhadap konsep diri
                                                Ancaman kematian

Post Op
1)        Nyeri

Definisi         : Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat


adanya kerusakan jaringan yang actual atau potensial, awitan yang tiba-tiba atau
perlahan dengan intensitas ringan sampai berat.
Batasan Karakteristik           :

           Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
           Objektif
-            Posisi untuk menghindari nyeri
-            Perubahan tonus otot
-            Respon autonomik(seperti berkeringat, perubahan tekanan darah, perubahan nafas,
nadi dan dilatasi pupil)
-            Gerakan melindungi
-            Tingkah laku berhati-hati
-            Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
-            Terfokus pada diri sendiri
-            Tingkah laku distraksi, contoh jalan-jalan, menemui orang lain dan atau aktivitas
berulang-ulang
-            Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah
Faktor Yang Berhubungan : Agen injury (biologi, kimia, fisik, psikologis)
2)      Kerusakan integritas kulit
Definisi                                 : Perubahan epidermis dan dermis
Batasan Karakteristik           : Gangguan pada bagian tubuh
  Kerusakan lapisan kulit (dermis)

  Gangguan permukaan kulit (epidermis)

Faktor yang berhubungan :


           Eksternal 
a.         Hipertermia atau hipotermia
b.        Substansi kimia
c.         Kelembaban udara
d.        Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)
e.         Immobilitas fisik
f.          Radiasi
g.        Kelembaban Kulit
h.        Obat-obatan

           Internal :
-            Perubahan status metabolic
-            Tulang menonjol
-            Defisit imunologi
-            Gangguan sirkulasi
-            Iritasi kimia (ekskresi dan sekresi tubuh, medikasi)
3)      Resiko tinggi infeksi

Definisi                                 : Beresiko terhadap invasi pathogen


Faktor-faktor resiko              :
-            Prosedur Infasif
-            Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen
-            Trauma
-            Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan
-            Ruptur membran amnion
-            Agen farmasi (imunosupresan)
-            Malnutrisi
-            Peningkatan paparan lingkungan patogen
-            Imonusupresi
-            Ketidakadekuatan imun buatan
-            Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon
inflamasi)
-            Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan
kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)
-            Penyakit kronik
3.      Intervensi Keperawatan
a.        Pre Operasi
No Diagnosa NOC NIC Rasional
Keperawatan
1. Nyeri a.    Pain Level a.     Pain Management
berhubungan b.    Pain control -       Lakukan pengkajian         Mengetahui tindakan
dengan c.    Comfort level nyeri secara dan obat yang akan
penekanan pada komprehensif termasuk diberikan
otot dan tendon Kriteria Hasil : lokasi, karakteristik,
a.    Mampu mengontrol durasi, frekuensi,
nyeri (tahu penyebab kualitas dan faktor
nyeri, mampu presipitasi
menggunakan tehnik -       Observasi reaksi
nonfarmakologi nonverbal dari         Mengetahui tingkat

untuk mengurangi ketidaknyamanan nyeri pasien


nyeri, mencari -       Gunakan teknik
bantuan) komunikasi terapeutik         Membantu pasien
b.    Melaporkan bahwa untuk mengetahui mengungkapkan
nyeri berkurang pengalaman nyeri perasaan nyerinya
dengan pasien
menggunakan -       Evaluasi bersama
manajemen nyeri pasien dan tim
c.    Mampu mengenali kesehatan lain tentang         Untuk memberikan
nyeri (skala, ketidakefektifan intervensi yang tepat
intensitas, frekuensi kontrol nyeri masa
dan tanda nyeri) lampau
d.    Menyatakan rasa -       Kontrol lingkungan
nyaman setelah nyeri yang dapat
berkurang mempengaruhi nyeri         Membantu mengurangi
e.    Tanda vital dalam seperti suhu ruangan, nyeri pasien
rentang normal pencahayaan dan
kebisingan
-       Kurangi faktor
presipitasi nyeri
-       Pilih dan lakukan
penanganan nyeri         Mengurangi nyeri

(farmakologi, non pasien


farmakologi dan inter         Membantu mengurangi
personal) rasa nyeri pasien
-       Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
-       Ajarkan tentang teknik         Memberikan intervensi
non farmakologi yang tepat

-       Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri Mengurangi nyeri
        
-       Tingkatkan istirahat dengan cara
b.    Analgesic pengobatan non
Administration farmakologis
-       Tentukan lokasi,         Nyeri terkontrol

karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Menguragi nyeri
        
-       Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi

        Untuk memberikan
-       Cek riwayat alergi
intervensi yang tepat
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
        Benar dalam
pemberian lebih dari
pemberian obat
satu
-       Tentukan pilihan
analgesik tergantung
        Menentukan obat yang
tipe dan beratnya nyeri
tidak alergi untuk
-       Monitor vital sign
pasien
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
-       Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
        Memberikan obat yang

sesuai dengan keluhan

Mengetahui kondisi
        

pasien

Membantu mengurangi
        

nyeri

2. Cemas a.    Anxiety control a.    Anxiety reduction


berhubungan b.    Coping (penurunan kecemasan)
dengan kurang         Gunakan pendekatan
pengetahuan Kriteria Hasil : yang menenangkan         Meningkatkan bhsp

tentang penyakit a.    Klien mampu         Jelaskan semua


mengidentifikasi dan prosedur dan apa yang
mengungkapkan dirasakan selama         Agar pasien
gejala cemas prosedur mengetahui tujuan dan
b.   Mengidentifikasi,         Temani pasien untuk prosedur tindakan
mengugkapkan dan memberikan keamanan        Mengurangi
menunjukkan tehnik dan mengurangi takut kecemasan pasien
untuk mengontrol         Berikan informasi
cemas faktual mengenai
c.    Vital sign dalam diagnosis, tindakan
batas normal prognosis
d.    Postur tubuh,        Identifikasi tingkatMembantu mengungangi
ekspresi wajah, kecemasan tingkat kecemasan
bahasa tubuh dan        Bantu pasien mengenal
tingkat aktivitas situasi yang
menunjukkan menimbulkan
berkurangnya kecemasan      mengetahui tingkat
kecemasan         Dorong pasien untuk kecemasan pasien
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,  Mengetahui
persepsi tingkatkecemasan
        Instruksikan pasien pasien
menggunakan teknik
relaksasi
        Kolaborasi:Berikan

obat      Membantu pasien


tenang dan nyaman

Cemas
         berkurang,
pasien merasa tenang

Untuk
         mengurangi
kecemasan

b.      Post Operasi
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri berhubungan a.       Pain Level a.       Pain Management
dengan terputusnya b.      Pain control -       Lakukan pengkajian nyeri
kontinuitas jaringanc.       Comfort level secara komprehensif
termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
a.       Mampu mengontrol nyeri (tahu frekuensi, kualitas dan
penyebab nyeri, mampu faktor presipitasi
menggunakan tehnik -       Observasi reaksi
nonfarmakologi untuk mengurangi nonverbal dari
nyeri, mencari bantuan) ketidaknyamanan
b.      Melaporkan bahwa nyeri berkurang-       Gunakan teknik
dengan menggunakan manajemen komunikasi terapeutik
nyeri untuk mengetahui
c.       Mampu mengenali nyeri (skala, pengalaman nyeri pasien
intensitas, frekuensi dan tanda -       Evaluasi bersama pasien
nyeri) dan tim kesehatan lain
d.      Menyatakan rasa nyaman setelah tentang ketidakefektifan
nyeri berkurang kontrol nyeri masa lampau
e.       Tanda vital dalam rentang normal -       Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
-       Kurangi faktor presipitasi
nyeri
-       Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
-       Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
-       Ajarkan tentang teknik
non farmakologi

-       Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
-       Tingkatkan istirahat
b.      Analgesic Administration
-       Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
-       Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi

-       Cek riwayat alergi Pilih


analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
-       Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
-       Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
-       Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat

2. Kerusakan Tissue Integrity : Pressure ulcer prevention


integritas kulit Skin and Mucous Membranes a.    Wound care
berhubungan Wound Healing :primary and         Anjurkan pasien untuk

dengan adanya luka secondary intention menggunakan pakaian


post operasi yang longgar
Kriteria Hasil :         Jaga kulit agar tetap

a.    Integritas kulit yang baik bisa bersih dan kering


dipertahankan (sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi, pigmentasi)         Hindari kerutan pada
b.    Tidak ada luka/lesi pada kulit tempat tidur
c.    Perfusi jaringan baik         Mobilisasi pasien (ubah

d.    Menunjukkan pemahaman dalam posisi pasien) setiap dua


proses perbaikan kulit dan jam sekali
mencegah terjadinya sedera         Monitor kulit akan adanya

berulang kemerahan
e.    Mampu melindungi kulit dan         Oleskan lotion atau

mempertahankan kelembaban kulit minyak/baby oil pada


dan perawatan alami derah yang tertekan
f.     Tidak ada tanda-tanda infeksi         Monitor aktivitas dan

g.    Menunjukkan terjadinya proses mobilisasi pasien


penyembuhan luka         Monitor status nutrisi

pasien

        Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
        Observasi luka :lokasi,

dimensi, kedalaman luka,


karakteristik, warna cairan,
granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal.
        Lakukan teknik perawatan

luka dengan steril

3. Resiko tinggi a.    Immune Status a.    Infection Control (Kontrol


infeksi b.    Knowledge : Infection control infeksi)
berhubungan c.    Risk control -       Bersihkan lingkungan
dengan luka post setelah dipakai pasien lain
operasi Kriteria Hasil : -       Pertahankan teknik isolasi
a.    Klien bebas dari tanda dan gejala -       Batasi pengunjung bila
infeksi perlu
b.    Mendeskripsikan proses penularan -       Instruksikan pada
penyakit, factor yang pengunjung untuk mencuci
mempengaruhi penularan serta tangan saat berkunjung
penatalaksanaannya, dan setelah berkunjung
c.    Menunjukkan kemampuan untuk meninggalkan pasien
mencegah timbulnya infeksi -       Gunakan sabun
d.    Jumlah leukosit dalam batas antimikrobia untuk cuci
normal tangan
e.    Menunjukkan perilaku hidup sehat -       Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
-       Pertahankan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
-       Tingkatkan intake nutrisi

-       Berikan terapi antibiotik


bila perlu
b.    Infection Protection
(proteksi terhadap infeksi)
-       Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
-       Monitor hitung granulosit,
WBC
-       Monitor kerentanan
terhadap infeksi
-       Berikan perawatan kulit
pada area epidema
-       Inspeksi kondisi luka /
insisi bedah
-       Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
-       Ajarkan cara menghindari
infeksi
-       Laporkan kultur positif

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat, R, Jong, W.D.(2005).Soft Tissue Tumor  dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi


2.  Jakarta : EGC
Weiss S.W.,Goldblum J.R.(2008).Soft Tissue Tumors.Fifth Edition. China : Mosby
Elsevier
Manuaba, T.W.( 2010).Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, Peraboi 2010. Jakarta :
Sagung Seto
Smeltzer. (2012). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC
Reeves, J.C.(2007). Keperawatan medikal bedah. Jakarta : Salemba Medika

Price, Sylvia A. (2009).Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta :


EGC
Nurarif A, H, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda NIC-Noc, Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction Jogja
Potter and Perry Volume 2 .2006.Fundamental Keperawatan .Jakarta:EGC
Wilkinson, Judith M. 2013. Buku Saku Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC,
kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai