Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN DAN


ELEKTROLIT

OLEH :
LAILATUL HIKMAH

SMK KESEHATAN BIM PROBOLINGGO


A. DEFINISI
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler.
Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan respons terhadap keadaan
fisiologis dan lingkungan. (Tamsuri.2004).

B. PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner & Sudarrth, 2002) :
1. Ketidakseimbangan Volume Cairan
 Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
 Kehilangan cairan dari system gastrointestinal seperti diare,
muntah.
 Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan cairan per oral,
penggunaan obat-obatan diuretic.
 Kelebihan volume cairan (Hipervolemik)
Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, sirosis, asupan natrium berlebih.
2. Ketidakseimbangan Elektrolit
 Hiponatremia
Penyakit ginjal insufisiensi adrenal kehilangan melalui gastrointestinal
pengeluaran diuretic.
 Hipernatremia
Mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, Pemberian larutan
salin hipertonik lewat IV secara iatrogenic.
 Hipokalemiagastrointestial
Penggunaan diuretic yang dapat membuang kalium, diare, muntah atau
kehilangan cairan lain melalui saluran.
 Hiperkalemia
Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan selular yang parah seperti
akibat luka bakar dan trauma.
 Hipokalsemia
Pemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepat,
hipoalbuminemia, hopoparatiroidisme, difisiensi vitamin D, penyakit-
penyakit neoplastik, pancreatitis.
 Hiperkalsemia
Metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yang lama.

C. TANDA DAN GEJALA


1. Kelelahan
2. Kram otot dan kejang
3. Mual
4. Pusing
5. Pingsan
6. Lekas marah
7. Muntah
8. Mulut kering
9. Denyut jantung lambat
10. Kejang
11. Palpitasi
12. Tekanan darah naik turun
13. Kurangnya koordinasi
14. Sembelit
15. Kekakuan sendi
16. Rasa haus
17. Suhu naik
18. Anoreksia
19. Berat badan menurun

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler
(CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan saraf simpatis (peningkatan
frekuensi jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus,
pelepasan hormone ADH dan adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih,
anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri,
penurunan TD, HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah
terasa kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat
badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan
anak adanya penurunan jumlah air mata.
2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
Kelebihan pemberian cairan.
c. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
d. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat,asites,
adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama
gallop
E. PATHWAY

F. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
 Nama:AN.M.R
 Jenis Kelamin:Laki-laki
 Alamat:Dusun Krajan tegalmojo tegalsiwalan
 No. Register:22049430
 Tanggal pengkajian:18-02-2022
 Diagnosa Medis:Infection gastroenteritis colitis
 Tanggal Mrs:16-02-2022
 Diagnosa Keperawatan:Diare
b. Riwayat Kesehatan :
 Keluhan Utama:
 Pasien mengatakan mencret 5kali
 Riwayat Penyakit Sekarang:
 Nafsu makan berkurang
 Tinja makin cair,warna tinja berubah menjadi kehijauan
Karena bercampur empedu.
 Anus di daerah sekitarnya timbul lecet
Karena sering defeksi dan sifatnya makin lama makin asam
 Apabila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit
Maka gejala dehidrasi mulai tampak.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Adanya riwayat alergi terhadap
Makanan atau obat- obatan(Antibiotik),makan-makanan
basi,karena faktor ini merupakan salah satu kemungkinan
penyebab diare.
 Riwayat Penyakit Keluarga.
- Adanya anggota keluarga yang menderita diare sebelumnya yang
dapat menular ke anggota keluarga lainnya.dan juga makanan
yang tidak di jamin keberhasilannya yang di sajikan kepada anak.
 Riwayat Nutrisi:
Perasaan haus anak yang diare tanpa dehidrasi tidak merasa
haus(Minum biasa).pada dehidrasi ringan atau sedang.anak merasa
haus ingin minum banyak.sedangkan pada dehidrasi berat,anak
malas minum atau tidak bisa minum .
2. Data Objektif :
a. Pemeriksaan Fisik :
 Kepala : Anak yang berusia di bawah 2 tahun yang mengalami
dehidrasi ubun-ubunnya biasanya cekung
 Wajah : tampak pucat tampak lemas
 Mata : mata cekung atau cowong
 Mulut & Bibir : Mukosa bibir kering atau lembab, Lidah putih
 Hidung : normal atau abnormal.
 Leher : adanya pembesaran kelenjar limfa
 Integumen: turgor kulit <2 detik,adanya edema
 Berat Badan : menurun

G. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Gangguan cairan dan elektrolit( kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan
dengan peningkatan output cairan yang berlebihan di tandai dengan:
a. Mual Muntah.
b. BAB cair (Diare).
c. Keringat yang berlebihan.
2. Gangguan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulator sekunder akibat gagal ginjal, dll.

H. RENCANA KEPERAWATAN
DX KEPERAWATA Tujuan Keperawatan
NO RENCANA Keperawatan
N dan Krateria hasil
1. Kekurangan Volume Tujuan: setelah  Manajemen
Cairan dilakukan asuhan kekurangan volume
keperawatan selama 1 cairan
Subyektif: kali 24 jam mobilitas  O:monitor status
Pasien mengeluh fisik membaik dengan hidrasi
kekurangan volume krateria hasil:  T:berikan cairan
cairan aktif. -Tekanan darah intravena
normal  E:Anjurkan makan
Objektif: -Berat badan stabil porsi kecil dan sering
-Pasien tampak lemas -Kelembapan secara bertahap.
-BAB tidak normal membran mukosa  K:Kalaborasi
-Berat badan menurun pemberian obat
antolitas
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah, Hb, Hematokrit).
b. PH dan Berat jenis urine.
c. Pemeriksaan elektrolit serum.
d. Analisa gas darah (astrup).
J. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi cairan IV.
b. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
c. Terapi obat-obatan.
d. Transfusi darah (jika diperlukan).
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. Menghitung tetesan infus.

Rumus dasar dalam satuan menit

Rumus dasar dalam satuan jam


Faktor tetes infus (Dewasa) :
 Merek Otsuka
Faktor tetes = 15 tetes/ml
 Merek Terumo
Faktor tetes = 20 tetes/ml
1. Rehidrasi oral.
2. Menghitung keseimbangan cairan.
3. IWL = (15 x BB ) : 24 jam =.........................cc/jam
DAFTAR PUSTAKA

Burrner & Suddarth. 2002.anatomi & fisiologi.Jakarta:EKG

Nanda International. 2013.Diagnosa Keperawatan : Definisi dan


Klasifikasi. Jakarta:EGC
Tamsuri, anas. 2004. Klien dengan gangguan cairan/ elektrolit seri
asuhan keperawatan.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai