Anda di halaman 1dari 1
Anda mungkin familiar dengan konten anak-anak muda usia 20-an yang pamer kekayaan orang tuanya. Namun, menurut Sherman, orang superkaya yang ia teliti justru menjadikan konten-konten seperti itu sebagai contoh buruk yang tak layak ditiru. Mereka tidak ingin menjadi seperti itu. ",..mereka ingin mengatakan bahwa, 'Ya, kami kaya, tapi kami bukan tipe orang kaya yang suka menarik perhatian’. Mereka agak menjauhkan diri dari hal seperti itu." Seorang wanita yang menjadi responden penelitian Sherman mengaku bahwa suaminya melarang dia untuk memberi tahu pada keluarga jauh tentang harga barang atau layanan yang mereka bayar. "Mereka akan berpikir bahwa kami adalah orang paling gila di dunia. Padahal kami tidak seperti itu. Kami seperti orang normal lainnya." Responden lain mengatakan bahwa dia sengaja melepas label di roti seharga USS6 atau sekitar Rp85 ribu (kurs Rp14.310/USS) yang dia beli di toko kelontong agar tak dilihat oleh babysitter mereka. Ini dilakukan karena dia merasa tidak nyaman jika ada gap besar antara keluarganya sendiri dan sang pengasuh. implikasi moral dari privilege yang mereka dapat "Orang kaya yang saya teliti sangat hati-hati a kata Sherman. vana dikutip Vice. "Kebiasaan hema

Anda mungkin juga menyukai