Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

TOPIK E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh:
Nama : Bella Mayasari
NIM : 044040899
Program Studi : S1 akuntansi
Pokjar : UPBJJ-UT. Bengkulu
Semester : 1(satu)

Fakultas Akuntansi
Universitas terbuka
2021
KATA PENGANTAR

Syukur  alhamdulillah, penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah


memberi taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
telah menunjukkan kita jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT, sehingga
penulisan makalah yang berjudul “ Masa Pandemi Covid-19opic E- Learning ”
ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari makalah yang ditulis dengan keterbatasan pengetahuan


dan kemampuan ini, tentu saja tidak luput dari kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka bagi adanya kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah berikutnya.

Dalam proses penyusunan makalah ini penulis banyak menerima bantuan


perhatian dari banyak pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
para pembaca.

Bengkulu, November 2021

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II: PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Covid-19............................................................................. 2
B. Gejala Covid-19.................................................................................... 2
C. Penyebab Covid.................................................................................... 2
D. Pencegahan Covid-19........................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus
baru, ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit).
Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-
nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga
virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan
beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019 (Covid-19)
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada
Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu
menyebar secara global diseluruh dunia, mengakibatkan pandemi coronavirus
2019-2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah
koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Internasional
(PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020.
Wabah penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia, hingga
hampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia.
Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan oleh
pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai penyebaran virus
Covid-19 ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing
(Supriatna, 2020). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini
meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak
sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di
China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Sampel yang diteliti
menunjukkan etiologi coronavirus baru, awalnya, penyakit ini dinamakan
sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019- nCoV), kemudian WHO
mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease
(COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke
manusia dan telah menyebar secara luas. Kasus terbaru pada tanggal 13
Agustus 2020, WHO mengumumkan COVID-19, terdapat 20.162.474 juta
kasus konfirmasi dan 737.417 ribu kasus meninggal dimana angka kematian
berjumlah 3,7 % di seluruh dunia, sementara di Indonesia sudah ditetapkan
1.026.954 juta kasus dengan spesimen diperiksa, dengan kasus terkonfirmasi
132.138 (+2.098) dengan positif COVID-19 sedangkan kasus meninggal ialah
5.968 kasus yaitu 4,5% (PHEOC Kemenkes RI, 2020).
Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat,
ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan,
penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand,
Jepang, dan Korea Selatan. Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi
coronavirus baru, awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019
novel coronavirus (2019- nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru
pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang
disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah
menyebar secara luas. Kasus terbaru pada tanggal 13 Agustus 2020, WHO
mengumumkan COVID-19, terdapat 20.162.474 juta kasus konfirmasi dan
737.417 ribu kasus meninggal dimana angka kematian berjumlah 3,7 % di
seluruh dunia, sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.026.954 juta kasus
dengan spesimen diperiksa, dengan kasus terkonfirmasi 132.138 (+2.098)
dengan positif COVID-19 sedangkan kasus meninggal ialah 5.968 kasus yaitu
4,5% (PHEOC Kemenkes RI, 2020). COVID-19 disebabkan oleh SARS-
COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan
penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya
mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi
dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus
COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID19 juga memiliki
penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS
(Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2020). Hidroklorokuin
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Covid-19
2. Apa saja Gejala covid-19
3. Apa saja penyebab covid-19

C. Tujuan
1. Memahami pengertian covid 19
2. Memahami apa saja gelaja covid 19
3. Memahami apa saja penyebab covid 19
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian covid 19
Coronavirus atau disebut juga dengan virus corona merupakan keluarga
besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas
ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini,
setidaknya satu kali dalam hidupnya. Virus corona atau dikenal juga dengan
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
merupakan virus baru yang menginfeksi sistem pernapasan orang yang
terjangkit, virus ini umumnya dikenal sebagai Covid-19 (Lai et al., 2020).
Virus ini bahkan membuat kita melakukan kebiasaan baru bahkan di
Lembaga peradilan dan dunia Pendidikan (Aji, 2020; Sodik, 2020). Virus
Corona bisa menyebabkan hal yang fatal terutama bagi mereka yang
mengidap gangguan pernapasan sebelumnya akan mengalami sindrom
gangguan pada pernapasan tingkat akut walaupun sudah dinyatakan sembuh
dari virus ini. Hal itu disebut sebagai efek dalam jangka panjang dari infeksi
Covid-19 dan penderita akan menurun fungsi paru-parunya sebanyak 20
sampai 30 persen setelah melewati serangkaian pemulihan. Selain paru-paru
ternyata ginjal juga bisa terdampak, penderita Covid-19 dengan persentase 25
sampai 50 persen mengalami gangguan pada ginjal.
Penyebabnya adalah protein dan juga sel darah merah akan cenderung
lebih banyak. Dengan persentase 15 persen juga pasien Covid-19 cenderung
turun fungsi penyaringan pada ginjalnya, serta penyakit ginjal akut juga bisa
saja menjadi masalah lain yang akan diderita oleh orang yang terinfeksi
Covid-19. Pada sistem saraf juga bisa saja terserang akibat infeksi dari Covid-
19, virus ini dapat menyerang sistem pada saraf pusat. Di negara China
misalnya orang yang menderita gangguan pada Data Data Data Fakta
Simpulan/Narasi 183 Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO), Vol. 11 No.
3, Desember 2020, Hal. 179-188 sistem saraf mencapai 36 persen dari 214
orang yang dinyatakan positif Covid-19. Gejala-gejala yang timbul seperti
pusing dan gangguan di indera pencium serta indera perasa. Corona Virus
Disease 2019 ini awal penyebarannya terjadi di kota Wuhan (Okada et al.,
2020), China pada penghujung tahun 2019. Virus ini menyebar dengan sangat
masif sehingga hampir semua negara melaporkan penemuan kasus Covid-19,
tak terkecuali di negara Indonesia yang kasus pertamanya terjadi di awal
bulan Maret 2020. Sehingga merupakan hal yang wajar banyaknya negara
yang mengambil kebijakan sesuai dengan situasi dan kondisi di negara
masing-masing dan membuat hubungan antara beberapa negara menjadi tidak
berjalan baik salah satu nya autrasilia dengan negaranegara pasifik (Laila,
2020), akan tetapi kebijakan yang paling banyak diambil adalah dengan
memberlakukan lockdown yang dianggap sebagai strategi tercepat memutus
mata rantai penyebaran virus yang satu ini.
B. Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala


flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita
COVID-19 dengan gejala berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, atau nyeri dada. Keluhan tersebut
muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:

1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


2. Batuk kering
3. Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Corona meskipun lebih jarang, yaitu:

1. Diare
2. Sakit kepala
3. Konjungtivitis
4. Hilangnya kemampuan mengecap rasa
5. Hilangnya kemampuan untuk menciums bau (anosmia)
6. Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2


minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang
terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
gejala apa pun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Guna memastikan apakah
gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid
test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di
sekitar rumah Anda, klik di sini.

C. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh Coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar
kasus, Coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, MERS (Middle-East Respiratory
Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Ada dugaan
bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat


penderita COVID-19 batuk atau bersin.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-
19.
3. Melakukan kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona juga bisa menular melalui benda-benda yang sering disentuh,
misalnya uang, gagang pintu, atau permukaan meja. Virus Corona dapat
menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal
bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya
pada penderita kanker. Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko
tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh
sebab itu, para tenaga medis dan orang-orang yang sering kontak dengan
pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WHO, terdapat beberapa varian
SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Varian yang dimaksud dibagi menjadi
dua jenis, yaitu variant of concern (VOC) dan variant of interest (VOI). VOC
adalah varian virus SARS-CoV-2 yang dapat meningkatkan risiko penularan
COVID-19 dengan cepat, memperparah gejala, dan mengurangi efektivitas
terapi. Berikut ini adalah jenis variant of concern tersebut:

1. Varian Alfa (B.1.1.7) yang pertama kali ditemukan di Inggris pada


September 2020.
2. Varian Beta (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3) yang pertama kali
ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020.
3. Varian Gamma (P.1/P.1.1/P.1.2) yang pertama kali ditemukan di Brazil
pada November 2020.
4. Varian Delta (B.1.617.2/AY.1/AY.2/AY.3) yang pertama kali
ditemukan di India pada Oktober 2020.
D. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya
apakah pasien tinggal di daerah atau baru saja bepergian ke wilayah yang
memiliki banyak kasus COVID-19, serta apakah pasien kontak dengan
penderita atau orang yang diduga terinfeksi virus Corona sebelum gejala
muncul.
Selanjutnya, guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut:
1. Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang
diproduksi oleh tubuh dalam melawan virus Corona
2. Rapid test antigen, untuk mendeteksi antigen, yaitu protein yang
ada di bagian terluar virus
3. Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction),
untuk mendeteksi virus Corona di dalam lapisan hidung
4. CT scan atau Rontgen dada, untuk mendeteksi infiltrat atau cairan
di paru-paru
5. Tes darah lengkap, untuk memeriksa kadar sel darah putih dan C-
reactive protein
E. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Saat ini, Indonesia sedang menjalankan program vaksinasi COVID-
19 secara bertahap. Hingga 4 November 2021, sudah lebih dari 122 juta orang
yang menerima vaksin dosis pertama dan 76 juta orang yang telah
memperoleh vaksin dosis kedua. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk
membentuk kekebalan tubuh terhadap virus Corona. Selain itu, vaksinasi juga
bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Dengan begitu, masyarakat yang tidak dapat menjalani vaksin karena
memiliki kondisi tertentu, seperti reaksi alergi berat terhadap vaksin, dapat
terlindungi. Untuk mencapai tujuan di atas, vaksin COVID-19 kini sudah
dapat diberikan pada anak usia 6–18 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Sementara untuk orang yang memiliki riwayat penyakit atau menderita
kondisi tertentu, vaksinasi bisa dilakukan, tetapi harus ada izin dari dokter.
Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah COVID-19. Namun, Anda
juga tetap harus menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan atau mengikuti ibadah di
hari raya.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat
yang cukup, dan mencegah stres.
6. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
8. Jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan rumah, termasuk benda-
benda yang sering disentuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran online memberikan kemudahan dalam memberikan transfer
informasi pada berbagai situasi dan kondisi Ragam manfaat dari
kemudahan pembelajaran online didukung berbagai platform mulai dari
diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal ini perlu di evaluasi
dan disesuaikan dengan kondisi setempat, menging mengingat kemampuan
orang tua memberikan fasilitas pembelajaran online berbeda. Kuncinya
adalah memaksimalkan kemampuan peserta didik belajar dalam kondisi
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai