a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinfoncer berupa
tersusun itu.
Menurut Green (2004) kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor perilaku dan faktor non
perilaku. Perilaku sendiri dipengaruhi oleh 3 domain utama, yaitu predisposing, Enabling dan
Reinforcing. Predisposing dari perilaku meliputi pengetahuan, sikap, nilai, kepercayaan, faktor
demografis. Faktor Enabling terkait dengan akses terhadap pelayanan dan informasi kesehatan. Di
samping ketersediaan sumberdaya dan sarana prasarana kesehatan faktor Enabling juga berasal dari
komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap suatu objek perilaku kesehatan. Faktor Reinforcing
berasal dari kelompok atau individu yang dekat dengan seseorang, termasuk keluarga, teman, guru,
Secara lengkap 3 faktor utama yang mempengaruhi perubahan perilaku tersebut dapat
Faktor-faktor ini mencakup: pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai
yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Ikhwal
ini dapat dijelaskan sebagai berikut: untuk berperilaku kesehatan, misalnya: agar seorang
PSK mau menggunakan kondom diperlukan pengetahuan dan kesadaran PSK tersebut
tentang manfaat kondom tersebut, baik bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Di samping itu,
kadang-kadang kepercayaan, tradisi, dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi
fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dokter paktek
swasta, dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat masyarakat memerlukan sarana dan
prasarana pendukung, misalnya: penggunaan kondom. PSK yang mau menawarkan kondom
tidak hanya karena dia tahu dan sadar manfaat kondom saja, melainkan PSK tersebut dengan
mudah harus dapat memperoleh kondom. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama
(toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga di sini
yang terkait dengan kesehatan . Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan
hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, dan dukungan fasilitas saja, melainkan
diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas,
lebih-lebih para petugas kesehatan. Di samping itu undang-undang juga diperlukan untuk
dan tidak boleh melayani jika mereka tidak mau memakai kondom.
adalah karena adanya alasan pemikiran dan perasaan dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
membuat keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut
yaitu dapat diperoleh dari pengalaman bermacam-macam sumber misalnya media massa, media
cetak, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, brosur, teman, dan
sebagainya.