Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMKN 2 AMBON

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pengembangan Model Penilaian Pembelajaran PAI

Dosen Pengampuh: Dr. St. JUMAEDA, M.PdI

Oleh:

Juliayanti Patty
NIM: 200401003

PROGRAM PASCASARJANA
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2022
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMKN 2 AMBON
Juliayanti Patty (200401003)
Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
Juliayantipatty03@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini merupakan tugas perorangan yang diajukan sebagai salah satu tugas untuk
memenuhi syarat Tugas Akhir Semester mata kuliah Pengembangan Model Penilaian
Pembelajaran PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Ambon. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan observasi yang
penulis dapat di SMKN 2 Ambon. Penulis menyimpulkan bahwa SMKN 2 Ambon
merupakan salah satu sekolah kejuruan di kota Ambon yang telah terakreditasi A (unggul).
Di SMKN 2 Ambon ini telah menerapkan Kurikulum 2013 revisi pada pembelajarannya.
Kurikulum adalah sebuah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kata kunci : Kurikulum, SMKN 2 Ambon, Terakreditasi A (Unggul)


PENDAHULUAN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan Bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara

yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter

dan pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, dan

ketrampilan psikomotorik. kurikulum 2013 menekankan adanya peningkatan dan

keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan,

dan pengetahuan ( Abidin, 2014:20 ).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter secara terpadu

yang merupakan penyerpunaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum

tingkat Satuan Pendidkan (KTSP), dengan tujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif,

inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia (Kemendikbud, 2014:14).

Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh dalam

pelaksanaan kurikulum. Kurangnya kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dapat

menyebabkan kegagalan dalam implementasi kurikulum.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan

kurikulum 2013 dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2


Ambon dan mendeskripsikan kendala-kendala apa yang terjadi dalam pelaksanaan kurikulum

2013 dalam proses pembelajaran pada SMKN 2 Ambon.

Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi ke

sekolah. Dalam metode observasi ini di dalamnya mencakup metode wawancara dan

dokumentasi. Pada metode wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak Salem

Nurdin, S.Pd, wakasek bidang kurikulum yaitu Ibu Erna Pattiradjawane, S.Pd, Wakasek

Litbang yaitu Ibu Ida,S.Pd dan dengan guru Mapel kelas XII Bapak Afrizal Silawane, S.

Kom. Penelitian di lakukan di SMKN 2 Ambon, Jln. Dr. Leimena Hative Besar, Kota Ambon

Maluku pada bulan Februari 2022.

Hasil dan Pembahasan

Kurikulum adalah sebuah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sulfemi, Wahyu Bagja. 2018:3).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada

pencapaian kompetensi sangat diperlukan sebagai insstrumen untuk mengarahkan peserta

didik menjadi : Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman

yang selalu berubah, Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Warga Negara yang demokratis

dan bertanggung jawab. (Sufemi dan abduQodir, 2017: 1-8).

Pada SMKN 2 Ambon ini memakai 1 kurikulum, kelas X, XI, XII yaitu kurikulum

2013 revisi, dikarenakan seluruh sekolahan wajib menggunakan kurikulum 2013 berdasarkan

Permendikbud Nomor 22 dan 24 Tahun 2016. Dan pada kurikulum 2013 ini guru dituntut

untuk menguasai perangkat pembelajaran khususnya dalam hal IT. Dan media pendukung
pembelajran sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran lebih efektif. serta guru berperan

penting sebagai fasilitator dan untuk meningkatkan daya kreatifitas peserta didik, sehingga

dalam pembelajaran peserta didik cenderung lebih aktif.

Penerapan kurikulum 2013 mendapatkan respon positif dari guru-guru serta peserta

didik yang ada di SMKN 2 Ambon karena menganggap kurikulum 2013 itu merupakan

kurikulum yang tepat dan menyenangkan. Kurikulum 2013 diterapkan dengan menekankan

pada keaktifan peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajarn yang digunakan yakni

metode diskusi. Peserta didik mendiskusikan materi yang telah diberikan oleh pendidik,

kemudian di diskusikan. Namun demikian masih mengalami beberapa kendala. Kendala-

kendala yang dialami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

1. Guru masih bingung dengan penilaian yang sangat banyak dalam kurikulum2013,

terutama dalam menilai aspek sikap.

2. Adanya beban belajar dalam kurikulum 2013 mengisyaratkan adanya penambahan beban

belajar di SMKN 2 Ambon. Dimana beban belajar tersebut dari kelas X bertambah dari 38

jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44

jam belajar, dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 45 menit.

3. Kurikulum 2013 ini menuntut keaktifan belajar peserta didik, mulai dari mencari materi

belajar, memahami, sampai menyimpulkan materi. Namun dalam penerapannya hal

tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penyediaan literature

sebaiknya diperbaiki baik dalam segi kuantitas maupun kualitas sehingga peserta didik

lebih mudah dalam mendapat materi yang ditentukan.

4. Tidak semua pendidik mahir dalam bidang IT. Untuk mengurangi dampak yang

ditimbulkan dari kendala ini, sebaiknya diadakan pelatihan kepada para pendidik agar

mereka lebih mahir dalam bidang IT.


Dalam proses pembelajaran di SMKN 2 Ambon, penilaian keberhasilan peserta didik

dilihat dari keaktifan dan kemampuan peserta didik untuk memahami materi yang telah

diajarkan. Selain iti peserta didik juga harus menunjukan sikap yang baik dalam kegiatan

pembelajaran.

Penilaian dari aspek sikap atau afektif dilihat adari sikap peserta didik dalam proses

pembelajaran. Dalam aspek sikap penilaian dilakukan menggunakan angket diisi oleh diri

sendiri, teman sejawat dan guru. Nilai akhir dari aspek sikap ini merupakan nilai dominan

yang didapat oleh peserta didik.

Penilaian dari aspek pengetaphuan atau kognitif dilihat dari kemampuan peserta didik

untuk menguasai materi pelajaran. Penilaian dari aspek pengetahuan ini bias dilakukan dari

pemberian soal kepada peserta didik, ulangan harian, UTS, dan UAS.

Penilaian dari aspek ketrampilan atau psikomotor bisa dilihat dari penilaian

ketrampilan yang dilakukan melalui praktek, produk, proyek, portofolio, atau teknik lain

sesuai dengan program keahlian yang telah peserta didik pilih. Di SMKN 2 Ambon ada 4

Program Keahlian, yaitu :1). Akutansi dan Keuangan Lembaga, 2). Bisnis dan Pemasaran, 3).

Manajemen Perkantoran, dan 4). Rekayasa Perangkat Lunak.

Kesimpulan

Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SMKN 2 Ambon sudah

berjalan dengan baik serta penilaian keberhasilan peserta didik dilihat dari keaktifan dan

kemampuan peserta didik untuk memahami materi yang telah diajarkan. Selain itu peserta

didik juga harus menunjukan sikap yang baik dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan

penilaian dalam kurikulum 2013 di SMKN 2 Ambon juga sudah berjalan dengan sangat baik.

Walaupun implementasi atau penerapan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik,

namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala. Salah satu kendala yang

menjadi perhatian adalah penguasaan IT oleh tenaga pendiidik, karena pada kurikulum 2013
ini tenaga pendidik dituntut untuk menguasai perangkat pembelajaran khususnya dalam hal

IT. Dan media pendukung pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran lebih

efektif.

Daftar Pustaka

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018), Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi Nusantara

Maju

Sulfemi, Wahyu Bagja dan Abdul Qodir. (2017). Hubungan Kurikulum 2013 Dengan

Motivasi Belajar Peserta Didik di SMK Pelita Ciampea. Edutecno 17 (2), 1-8

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai