Disusun Oleh :
Novelina Ria Lestari Siahaan (2201142015)
Mata Kuliah :
Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu :
Dr. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas berkat dan kasih-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Paduan Suara Campuran. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengetahuan dalam bermusik.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1. ACAPELLA
Pengertian Acapella
Apa itu acapella? Sebenarnya masih banyak orang yang asing dengan istilah yang satu ini.
Acapella sendiri memiliki pengertian dua yakni secara luas ataupun secara sempit. Definisi dari
musik acapella sendiri adalah suatu jenis musik yang menampilkan suatu kelompok atau
individu tanpa menggunakan iringan alat musik.
Setiap orang memilih jenis suara yang menyerupai alat musik dan suara yang dihasilkan orang
tersebut dikeluarkan dari mulut, baik itu rithm, bass maupun vocal.
Pengertian acapella secara sempit adalah musik yang dinyanyikan secara solo dan grup dimana
hanya mengandalkan vokal tanpa adanya iringan instrumental musik. Sedangkan dalam
pengertian yang lebih luas, acapella merupakan salah satu genre musik yang bisa dimainkan
tanpa menggunakan alat musik dimana hanya mengandalkan suara mulut yang menirukan
instrument gitar, bass, drum, trumpet dan yang lainnya. Dan salah satu jenis alat music yang
paling banyak ditirukan dalam acapella adalah musik ritmis.
Bagi penikmat musik acapella umumnya sudah mengetahui bagaimana awal mula musik ini
lahir dan berkembang. Tetapi jika belum mengetahui sejarahnya, rasanya ada baiknya juga
untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan singkat mengenai genre musik yang
satu ini. Musik acapella awalnya sering dimainkan oleh para imigran Afrika yang sering
bernyanyi di dalam perayaan pesta di suku-suku pedalaman.
Karena adanya kondisi ekonomi yang sulit inilah membuat mereka tidak mampu untuk membeli
alat musik. Keterbatasan tersebut akhirnya membuat
mereka memutuskan untuk meniru suara alat musik
yang biasa digunakan oleh paduan suara orang kaukasia
di sebuah Gereja.
1. Tentukan terlebih dahulu lagu yang akan dibawakan oleh vocal utama
2. Tentukan akord dengan bass yang akan ditirukan
3. Tentukan jenis aliran musik yang akan di mainkan beserta temponya
4. Lakukan pembagian suara rhyrhm agar suara yang dihasilkan maksimal
5. Lakukan aransemen lagu sesuai dengan komposisi, mulai dari intro, song, reff, interlude,
coda hingga penutup, dan lupa tentukan konsep lagunya.
Keunikan dari musik acapella inilah yang membuat peminatnya selalu bertambah dari waktu ke
waktu. Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian acapella yang wajib kita ketahui,
semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.
2. BEAT
Perhitungan Tempo (Beat per Minute)
Beat merupakan ketukan yang menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit atau beat
per minute (bpm). Sebagai contoh, apabila sebuah lagu dengan M.M 60, berarti dalam satu
menit terdapat 60 ketukan. Satuan bpm menggunakan angka untuk menandakan seberapa
cepat sebuah lagu harus dimainkan.
BPM sangat berguna saat kamu merekam sebuah lagu. Setiap instrumen akan bergerak sesuai
angka BPM yang sudah disepakati awal. Jika kamu merekam lagu dengan tempo 90 bpm maka
seluruh komposisi lagu tidak boleh melewati batasan kecepatan ini.
Untuk memudahkan penggunaan bpm, kamu bisa menggunakan alat bernama metronome,
yaitu alat pengukur tempo.
3. CHORD
Pengenalan Chord
Secara garis besar chord di katagorikan menjadi beberapa type, antara lain : Chord-chord
mayor, minor, diminished, augmented, suspended, dll.
Silahkan anda pelajari metode ini, sehingga di harapkan nantinya anda dapat mengetahui chord
apa yang sedang anda mainkan dari susunan nada-nada pembangun chord tersebut. Untuk
contohnya kita akan mencari beberapa variasi bentuk chord C yang dapat di buat dengan
berpatokan pada skala C Mayor :
C Mayor Scales = C – D – E – F – G – A – B – ( C – D – E – F – G – A )
Chord Mayor
Chord Mayor biasanya dituliskan hanya berupa huruf kapital seperti C, D, E, F, G, A, B. Untuk
mencari chord mayor maka anda dapat menggunakan nada ke 1 – 3 – 5 dari ( C ) Mayor Scales,
Contoh : Chord C = Nada C – E – G
Chord Minor
Chord Minor biasanya dituliskan dengan penambahan karakter ‘m’ setelah huruf Kapital seperti
Cm, Dm, Em, Fm, Gm, Am, Bm. Ada pula yang menuliskan chord minor dengan huruf kecil saja
seperti c, d, e, f, g, a, b. Apabila anda sudah tahu suatu chord mayor misalnya; C mayor maka
anda bisa mengetahui pula akord minornya (C minor) yaitu dengan cara menurunkan nada yang
ada ditengah sebanyak setengah interval. Sehingga didapat chord C minor adalah C-Es(E
diturunkan setengah menjadi Es)-G. Anda juga dapat mencarinya dengan menggunakan nada
ke 1 – 3b (nada ke 3 diturunjan setengah interfal) – 5 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cm
= Nada C – D#/Eb – G
Apabila anda menemukan nada maupun chord seperti D#/Eb, itu berarti bunyi dari D#
terdengar sama dengan bunyi Eb. Inilah yang disebut sebagai chord atau nada Enharmonis.
Karena chord atau nada seperti ini memiliki nama berbeda namun bila dimainkan menghasilkan
frekuensi dan suara yang sama
Chord fifth
Chord fifth biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “5” setelah huruf Kapital. Contoh :
C5, D5, E5, dll. Untuk mencari chord fifth maka anda dapat menggunakan nada ke 1 – 5 dari ( C )
Mayor Scales, Contoh : Chord C5 = Nada C – G
Chord Sixth
Chord Sixth biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “6” setelah huruf Kapital. Contoh :
C6, D6, E6, dll. Untuk mencari chord Sixth maka anda dapat menggunakan nada ke 1 – 3 – 5 – 6
dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C6 = Nada C – E – G – A
Chord Sevent biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “7” setelah huruf Kapital. Contoh
: C7, D7, E7, dll. Untuk mencari chord Sevent maka anda dapat menggunakan nada ke 1 – 3 – 5
– 7b dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C7 = Nada C – E – G – Bb
Chord Ninth
Chord Ninth biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “9” setelah huruf Kapital. Contoh :
C9, D9, E9, dll. Untuk mencari chord Ninth maka anda dapat menggunakan nada ke 1 – 3 – 5 –
7b – 9 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C9 = Nada C – E – G – Bb – D
Chord Elevent
Chord Elevent biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “11” setelah huruf Kapital.
Contoh : C11, D11, E11, dll. Untuk mencari chord Elevent maka anda dapat menggunakan nada
ke 1 – 3 – 5 – 7b – 9 – 11 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C11 = Nada C – E – G – Bb – D –
F
Chord Thirteenth
Chord Thirteenth biasanya di tuliskan dengan penambahan angka “13” setelah huruf Kapital.
Contoh : C13, D13, E13, dll. Untuk mencari chord Thirteenth maka anda dapat menggunakan
nada ke 1 – 3 – 5 – 7b – 9 – 11 – 13 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C13 = Nada C – E – G
– Bb – D – F – A
Chord minor Sixth biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “m6” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cm6, Dm6, Em6, dll. Untuk mencari chord minor Sixth maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3b – 5 – 6 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cm6 = Nada C – Eb
–G–A
Chord minor Sevent biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “m7” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cm7, Dm7, Em7, dll. Untuk mencari chord minor Sevent maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3b – 5 – 7b dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cm7 = Nada C –
Eb – G – Bb
Chord minor Ninth biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “m9” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cm9, Dm9, Em9, dll. Untuk mencari chord minor Ninth maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3b – 5 – 7b dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cm9 = Nada C –
Eb – G – Bb
Chord minor Elevent biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “m11” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cm11, Dm11, Em11, dll. Untuk mencari chord minor Elevent maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3b – 5 – 7b – 9 – 11 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cm11 =
Nada C – Eb – G – Bb – D – E
Chord Mayor Seventh
Chord Mayor Seventh biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “maj7” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cmaj7, Dmaj7, Emaj7, dll. Untuk mencari chord Mayor Seventh maka anda
dapat menggunakan nada ke 1 – 3 – 5 – 7 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cmaj7 = Nada
C–E–G–B
Chord Mayor Ninth biasanya di tuliskan dengan penambahan karakter “maj9” setelah huruf
Kapital. Contoh : Cmaj9, Dmaj9, dll. Untuk mencari chord Mayor Ninth maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3 – 5 – 7 – 9 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cmaj9 = Nada C –
E–G–B–D
Chord Augmented
Chord Augmented biasanya dituliskan dengan penambahan “aug” atau tanda ‘+‘ setelah huruf
kapital. Contoh: Caug, Baug, F+, G+, dll. Untuk mencari chord Augmented maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3 – 5# (nada ke 5 dinaikkan setengah interfal) dari ( C ) Mayor Scales,
Contoh : Chord Caug = Nada C – E – G#/Ab
Chord Augmented Seventh biasanya dituliskan dengan penambahan karakter “+7” setelah
huruf kapital. Contoh: C+7, dll. Untuk mencari chord Augmented Seventh maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3 – 5# – 7b dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord C+7 = Nada C – E –
G#/Ab – Bb
Chord Diminished
Chord Diminished biasanya dituliskan dengan penambahan “dim” atau tanda ‘o‘ setelah huruf
kapital. Contoh: Cdim, Do, Go, dll. Untuk mencari chord Diminished maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 3b – 5b dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Cdim = Nada C -D#/Eb
– F#/Gb
Chord Dimished Seventh
Chord Diminished Seventh biasanya dituliskan dengan penambahan “dim7” atau tanda ‘o 7‘
setelah huruf kapital. Contoh: Cdim, Adim7 dll. Untuk mencari chord Diminished Seventh maka
anda dapat menggunakan nada ke 1 – 3b – 5b – 7bb dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord
Cdim7 = Nada C -D# – Gb – Bbb
Chord Suspended Fourth biasanya dituliskan dengan penambahan karakter “sus4” setelah
huruf kapital. Contoh: Csus4 dll. Untuk mencari chord Suspended Fourth maka anda dapat
menggunakan nada ke 1 – 4 – 5 dari ( C ) Mayor Scales, Contoh : Chord Csus4 = Nada C – F –
4. DINAMIK
Fungsi Dinamika
Dinamika berfungsi untuk menunjukan emosi atau perasaan yang ada dalam sebuah komposisi,
seperti riang, sedih, atau datar. Dengan kata lain,
dinamika berguna untuk menunjukkan nuansa lagu.
Dinamika membuat sebuah lagu atau komposisi jadi
sebuah karya yang enggak monoton, Kids.
5. ANSAMBEL
Secara umum, pengertian musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan
menggunakan beberapa alat musik tertentu dan juga memainkan lagu-lagu dengan aransemen
sederhana. Namun, berbeda pendapat jika hal tersebut dikemukakan oleh beberapa para ahli
berikut ini mengenai pengertian musik ansambel, diantaranya:
Pengertian musik ansambel merupakan permainan musik yang disajikan dengan jumlah
beberapa orang atau sekelompok orang dan juga jumlah alat musik tertentu, baik alat musik
sejenis maupun alat musik yang berbeda. Pada awalnya, musik ansambel disebut dengan musik
kamar (Chamber Music, Musica de Camera).
Hal itu terjadi pada zaman Barok sekitar tahun 1600-1750. Pada waktu itu musik ansambel
dilantunkan dengan jenis musik yang terdiri dari alat-alat gesek dan alat-alat tiup saja. Nama
musik ansambel dikaitkan dengan kondisi sebuah ruangan khusus yang tidak terlalu luas.
Hingga pada tahun 1750, ansambel atau musik kamar ini menjadi dipentaskan pada orang
banyak, dan dikenal seperti saat ini.
Di dalam pengelompokan musik ansambel, dibedakan menjadi tiga macam atau jenis, yaitu
berdasarkan penyajian musiknya, berdasarkan peranan serta fungsi alat-alat musik dan
berdasarkan golongan alat musiknya. Berikut penjelasannya:
Pengertian musik ansambel sejenis adalah bentuk penyajian musik ansambel yang
menggunakan alat-alat musik sejenis. Contoh musik ansambel sejenis adalah ansambel
rekorder.
Pengertian musik ansambel campuran adalah bentuk penyajian musik ansambel yang
menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contoh musik
ansambel campuran adalah pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin, dan simbal.
Berdasarkan peranan dan fungsinya
Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat musik yang digunakan, musik ansambel
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Ansambel melodis
Pengertian musik ansambel melodis adalah alat musik yang digunakan untuk memainkan
rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contoh ansambel melodis: piano, rekorder,
pianika, biola, terompet, tamborin, dan harmonika.
b. Ansambel ritmis
Pengertian musik ansambel ritmis adalah alat musik yang digunakan untuk mengatur irama
sebuah lagu. Contoh ansambel ritmis: tamborin, drum set, triangle, gong, dan gendang.
c. Ansambel harmonis
Pengertian musik ansambel harmonis adalah alat musik yang berfungsi untuk memainkan
melodi lagu dan mengatur irama lagu. Contoh ansambel harmonis: biola, cello, gitar.
Berdasarkan golongannya
Berdasarkan golongan alat musik, ansambel dibagi menjadi dua macam, yaitu dilihat dari aspek
sumber bunyi, cara memainkan dan peranannya dalam musik ansambel.
a. Sumber bunyi
1. Akrofon
Akrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang ada. Contoh
akrofon: seruling dan terompet.
2. Membranofon
Membranofon adalah alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari plastik. Contoh
membranofon: gendang, rebana, dan drum.
3. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya didapatkan dari dawai atau tali. Contoh
kordofon: gitar, kecapi, biola.
4. Idiofon
Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya terletak pada bunyi alat itu sendiri apabila
dimainkan. Contoh idiofon: angklung, gong.
5. Elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang bunyinya bersumber pada tegangan listrik. Contoh
elektrofon: organ listrik dan gitar listrik.
1. Dipukul
2. Dipetik
3. Ditiup
Contoh alat musik yang ditiup adalah terompet, seruling, dan klarinet.
5. Digesek
https://www.saturadar.com/2019/06/Pengertian-Acapella.html?m=1
https://m.kapanlagi.com/plus/tempo-adalah-unsur-penting-dalam-musik-pahami-jenis-jenis-
dan-cara-hitungnya-7d3f2a-3.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akor
https://kids.grid.id/amp/472612725/pengertian-dinamika-musik-dalam-lagu-fungsi-dan-jenis-
jenisnya?page=all
https://kids.grid.id/amp/472612725/pengertian-dinamika-musik-dalam-lagu-fungsi-dan-jenis-
jenisnya?page=all