Eropa adalah wilayah yang paling tidak timpang di dunia, setelah mengalami sedikit
peningkatan dalam ketimpangan. Di paruh bawah tabel terdapat Afrika Sub-Sahara,
Brasil, dan India, dengan Timur Tengah sebagai kawasan yang paling timpang.
Sejak tahun 1980, transfer sangat besar kekayaan publik ke kekayaan pribadi terjadi
di hampir semua negara, entah itu negara kaya atau yang sedang berkembang.
Walaupun kekayaan nasional meningkat secara substansial, kekayaan publik
sekarang berada pada posisi negatif atau mendekati nol di negara-negara kaya.
Secara khusus, Inggris dan Amerika Serikat adalah negara dengan tingkat modal
publik terendah.
Perekonomian yang kaya sumber daya alam lazimnya dianggap rentan terhadap
konflik atau lebih otoriter dalam cara perekonomian itu ditangani. Laporan baru ini
juga menyatakan bahwa beberapa perekonomian yang kaya dari sumber daya alam,
seperti “perekonomian minyak”, juga sangat timpang. Hal ini sudah diduga
sebelumnya karena sumber daya alam sering terpusat di tangan segelintir. Namun,
sebelum adanya laporan ini tidak ada bukti yang jelas soal itu.
The World Inequality Report menunjukkan kepada kita bahwa kawasan Timur
Tengah mungkin malah lebih timpang daripada Amerika Tengah dan Selatan, yang
lama dianggap termasuk tempat yang paling timpang di muka di Bumi.
Perbandingan antara Eropa dan Amerika Serikat bahkan memberikan contoh yang
lebih mencolok—Eropa Barat tetap menjadi tempat bagi konsentrasi terendah
pendapatan nasional di antara 10% teratas penerima penghasilan.
Mengurangi ketimpangan agar masyarakat menjadi lebih adil tidak hanya penting
untuk dilakukan. Masyarakat yang setara erat hubungannya dengan hasi-hasil
penting lainnya. Sama seperti stabilitas politik dan sosial, stabilitas pendidikan,
kejahatan, dan keuangan mungkin akan terganggu ketika ketimpangan tinggi.
Dengan data baru di depan mata, sekarang kita bisa bertindak untuk belajar dari
kebijakan-kebijakan di kawasan yang lebih setara dan menerapkannya untuk
mengurangi ketimpangan di seluruh dunia.