Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Rizky Akbar

Kelas : 5EN
No. Absen : 11
NIM : 061930321218

UAS Teknik Pemeliharaan Dan


Perbaikan Perangkat Elektronika

1. CMMS (15 Poin)


a. Apa itu CMMS dan apa keunggulan dari CMMS tersebut?
b. Terdiri dari berapa modulkah CMMS dan jelaskan!
JAWAB :
a. CMMS (Computerized Maintenance Management System) adalah suatu
paket produk (Software) yang dimaksudkan untuk menjaga database untuk
tugas-tugas asosiasi dan kapsitas SDM. Informasi ini digunakan untuk
membantu kecukupan maintenance, dan pemeriksaan konsistensi
administrative. Secara umum CMMS adalah tool atau software yang
digunakan oleh tim maintenance untuk mendukung kinerja tim supaya
menghasilkan tingkat performance yang handal.
Keuntungan CMMS yaitu :
1) Memperbaiki pengendalian kerja melalui modul yang ada pada
CMMS.
2) Memperbaiki perencanaan dan penjadwalan
3) Meningkatkan kegiatan preventif maintenance PM
4) Memperbaiki ketersediaan sparepart atau suku cadang
5) Mengurangi ruang penyimpanan material inventory.
6) Memperbaiki analisis kegagalan dan perbaikan peralatan yang ada.
7) Meningkatkan akuntabilitas pendanaan
8) Meningkatkan kapabilitas dan pengukuran untuk kerja CMMS
9) Meningkatkan tingkat informasi maintenance

b. CMMS terdiri dari 5 modul, yaitu :


1) Asset / equipment data registration : tag number, name, location, asset
code and group, manufacturer, serial number, type / model, criticality
priority.
2) Asset / equipment safety information
3) Asset / equipment spare part catalog
4) Electronic document attachment such as drawings, pictures, manual
book, etc.
5) Show asset / equipment in tree structure

2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (30 Poin)


a. Jelaskan jenis alat-alat pemadam dan penanggulan kebakaran?
b. Mengapa perlu dibuat ketentuan tentang K3, apa tujuannya?
c. Jelaskan apa yang harus dilakukan untuk pencegahan kecelakaan di
laboratorium / bengkel tempat anda praktek!
JAWAB:
a. Jenis-jenis alat pemadam kebakaran:
1) Dry Powder (Serbuk Kering)
Serbuk kering bertindak melemaskan api dengan menutup permukaan
puncak kebakaran dan memutuskan kitaran hayat api yaitu haba,
bahan api dan oksigen.
2) Karbon Dioksida
Sejenis gas yang bersih dan bersifat berlawanan dengan kitaran hayat
api yaitu oksigen. Amat sesuai digunakan bagi kebakaran yang
melibatkan perkakasan elektrik.
3) Buih (Foam)
Jenis foam biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis
minyak (cecair).
4) Air (H2O)
Biasanya digunakan bagi kebakaran jenis api pepejal seperti kebakaran
kayu, kertas, kain atau sampah.
5) Metal Powder
Digunakan untuk memadamkan kebakaran logam seperti potaosium,
sodium, kalsium dan magnesium.
b. Tujuan K3 tercantum dalam peraturan pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Sistem Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan K3
yaitu:
1) Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur,
terstruktur, dan terintegrasi.
2) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh,dan atau serikat
pekerja/serikat buruh.
3) Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
c. Yang harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan di laboratorium /
bengkel yaitu :
1) Selalu memakai sepatu safety saat mengerjakan tugas di area
bertegangan tinggi.
2) Mengenakan jas laboratorium umtuk menghindari kontak antara
anggota tubuh dengan percikan bahan-bahan berbahaya
3) Menaati peraturan peraturan laboratorium yang telah sesuai dengan
Standard Operational Procedure (SOP), dan lainnya.
3. EFEK KEANDALAN PERALATAN ELEKTRONIKA (35 Poin)
a. Apa yang dimaksud dengan :
- MTTF
- MTBF
- Derating
- Redundancy
b. Kapan dan bagaimana saudara dapat menggunakan
- Symptom-Function
- Signal-Tracing
c. Metode apa yang dapat dilakukan untuk analisis kegagalan dan sebutkan
Langkah kerjanya
JAWAB :
a. - MTTF Atau Mean Time To Failure adalah ukuran rata-rata waktu
aset sampai
mengalami kerusakan. Indikator ini digunakan untuk mendapatkan
estimasi umur
aset yang non-repairable (tidak bisa diperbaiki). Nilai MTTF dihitung
dengan
memperhatikan sejumlah besar unit aset yang sama dalam periode
yang cukup
lama. Rumus MTTF
MTTF = Total hours of operation/Total number of units
Hasil MTTF yang kecil/rendah menunjukkan downtime dan gangguan
pada alat berat sering terjadi. Sekilas, MTTF dan MTBF terlihat sama.
Namun, ada satu perbedaan mencolok, yaitu MTTF digunakan untuk
aset non-repairable sedangkan MTBF untuk aset yang repairable.

- MTBF Merupakan singkatan dari  Mean Time Between Failures,


yaitu rata-rata uptime alat berat di antara failure (kegagalan/kerusakan)
yang terjadi. MTBF diaplikasikan pada alat yang bersifat ‘dapat
diperbaiki’ setelah mengalami kerusakan. Dengan
menggunakan MTBF, perusahaan dapat mengetahui ketersediaan dan
ketahanan dari alat berat atau komponen. Perusahaan kemudian
mampu menghitung frekuensi inspeksi untuk melakukan penggantian
sebagai langkah preventive maintenance aset. Rumus MTBF
MTBF = (Total Available Time – Time Lost)/Number of Shutdowns
MTBF yang meningkat setelah implementasi preventive
maintenance merupakan indikasi adanya peningkatan kualitas dari
produksi. Mudahnya, meningkatnya MTBF sebanding dengan
keberhasilan maintenance yang dilakukan.

- Derating adalah suatu kondisi yang terjadi apabila daya keluaran


(MW) unit kurang dari Daya Mampu Netto (DMN) yang telah
ditetapkan oleh load dispatcher. Kondisi derating dimulai ketika unit
tidak mampu untuk mencapai 98% dari DMN dan lebih lama dari 30
menit, atau dengan kata lain apabila load dispatcher menginginkan
beban tertentu pada suatu pembangkit listrik kemudian dalam 30 menit
pembangkit listrik tersebut tidak dapat memberikan beban yang
diinginkan maka akan dikategorikan dalam kondisi derating. Biasanya
derating diakibatkan oleh adanya kerusakan pada peralatan
pembangkit listrik atau adanya pengujian di unit yang membutuhkan
pengaturan beban secara internal, dan kondisi derating akan berakhir
ketika kerusakan yang menyebabkan derating tersebut kembali
normal, terlepas dari apakah pada saat itu unit diperlukan sistem atau
tidak.

- Redundancy
Untuk meningkatkan keandalan system, maka ditambahkan
redundancy. Teknik ini digunakan untuk “menyokong” komponen
dengan komponen tambahan (cadangan). Hal ini dilakukan dengan
menempatkan unit secara paralel dan merupakan taktik manajemen
operasi standar. Redundancy diberikan untuk memastikan bahwa jika
sebuah komponen gagal, maka system memiliki sumber daya yang
lain. Keandalan yang dihasilkan adalah kemungkinan komponen
pertama bekerja ditambah dengan kemungkinan dari komponen
cadangan (komponen paralelnya) yang bekerja dikalikan dengan
kemungkinan perlunya komponen cadangan.

b. - Symptom-function
Symptom-function (fungsi gejala) sudah digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh, saat kita menyalakan lampu belajar dan tidak menyala
(gejalanya) maka
yang diperiksa (fungsinya) adalah:
 Kabel powernya terhubung atau terputus,
 Lampunya mati atau hidup,
 jika masih tidak menyala mungkin switchnya tidak bekerja dengan
baik dan seterusnya.
Dengan melihat gejala kerusakannya, dapat diperkirakan jenis dan
letak kerusakan alat tersebut dengan mengetahui prinsip kerja alat dan
berdasarkan pengamatan kerja alat, memungkinkan diketahui
kerusakannya, tanpa menggunakan alat ukur dan tanpa melakukan
pengukuran.

- Signal-Tracing
Generator sinyal dengan hambatan dalam RG memberikan sinyal input
pada penguat, dan dapat dilihat apakah penguat akan menguatkan
sinyal DC, audio, video atau IF. Amplitudo dari sinyal input yang
terukur pada Vi ketika diukur pada impedansi input R1. Output dari
penguat terukur oleh Vo ketika diukur pada beban resistor RL
 Dengan membandingkan pembacaan Vi dan Vo, kita dapat
menentukan penguatannya. Metoda ini disebut juga Metoda Input-
Output / Metoda Output-Input.
 Dengan merubah amplitudo keluaran dari generator sinyal, kita
dapat melihat apakah penguat linear didaerah sinyal input.
 Dengan variasi impedansi beban RL, kita dapat melihat apakah
penguatan linear terhadap perubahan beban.
 Dengan merubah frekuensi generator sinyal, kita dapat
menentukan respon frekuensi dari penguat.
Dengan pengaturan yang sederhana ini, karakteristik yang
penting dari penguat dapat diukur dengan sistem signal-tracing, pada
amplitudo dan frekuensi, dari input ke output penguat.

c. - Tujuh metoda dasar untuk melakukan analisa kerusakan adalah :


1. Pengamatan visual
2. Analisa Identifikasi
3. Analisa stress
4. Microtoming
5. Uji Mekanik
6. Analisa Termal
7. Teknik Nondestructive Testing (NDT)
- Berikut ini adalah urutan yang paling diperlukan dalam penyusunan
FMEA :
1. Identifikasi potensi kegagalan (keseriusan permasalahan) yang
mungkin terjadi dari setiap tahapan proses. (Severity)
2. Identifikasi keseringan suatu permasalahan terjadi. (Occurrence)
3. Identifikasi sistem kontrol yang ada. (Detection)
4. Menghitung RPN (Risk Priority Number) = Severity x Occurrence
x Detection
5. Menetapkan langkah perbaikan.
4. MOTOR DAN GENERATOR (20 Poin)
a. Sebutkan perbedaan antara prinsip kerja pada motor dan generator
b. Gambarkan konstruksi dasar sebuha motor listrik yang anda ketahui.
Apakah ada perbedaan antara konstruksi dasar motor dan generator?
JAWAB :
a. Prinsip kerja motor mengikuti hukum tangan kiri Flamming, yaitu jika
medan magnet yang dihasilkan oleh kutub utara-selatan magnet dimotong
oleh kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka
akan timbul gaya gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz,
yang bersarnya sama dengan F [Newton]. Sedangkan generator pada
dasarnya bekerja sesuai dengan hukum tangan kanan Flamming, yaitu jika
sepotong penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari tangan
memotong medan magnet yang dihasilkan kutub utara-selatan, maka akan
menimbulkan gerakan searah dengan ibu jari.

b. Motor induksi memiliki dua bagian utama stator dan rotor. Rotor
dipisahkan dari stator oleh celah udara kecil yang berkisar dari 0,4 mm
hingga 4 mm, tergantung pada kekuatan motor. Konstruksi motor dan
generator pada dasarnya adalah sama, yaitu terdiri dari Stator (bagian yang
tidak bergerak atau diam), dan Rotor (bagian yang bergerak).

Anda mungkin juga menyukai