Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RINGKASAN

Kelompok 1

Sifat/Karakteritik Wirausaha Entrepreneur

Rumusan masalah

1. Definisi Wirausaha(Entrepreneur)
Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha yang terdiri atas 2 kata yaitu:
Wira : Berani, gagah, perkasa
Swa : Berdiri sendiri, mandiri
Wirausaha adalah orang yang memiliki
keberanian menanggung risiko dari bisnis yang
dijalankannya sendiri.
2. Tujuan wirausaha
 Mensosialisasikan tentang kewirausahaan kepada masyarakat
Saat seseorang mulai menjalani wirausaha dan sukses, muncul kesadaran masyarakat
ikut berwirausaha dan secara menyeluruh meningkatkan perekonomian Negara.
 Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
Semakin banyak wirausaha yang sukses akan membuka banyak lapangan kerja dan akan
meningkatkan kesejahteraan pada lingkungan sekitar.
 Membudayakan perilaku, sikap,dan semangat berkemampuan dalam berwirausaha
Ketika masyarakat melihat kesuksesan, mereka akan belajar untuk berperilaku menjadi
orang yang sukses. Mereka juga akan bersemangat dan berjuang dengan gigih agar
usaha yang dijalankan berhasil.
 Memajukan dan menyejahterakan masyarakat
Berkaitan dengan poin di atas.Dengan banyaknya wirausaha tentu akan membuka lebih
banyak lapangan kerja,penerimaan pajak,dan kesejahteraan masyarakat.
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-tujuan-dan-karakteristik-wirausaha/
3. Ciri Ciri/karakteristik Wirausaha(Entrepreneur)
Karakteristik Kewirausahaan
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahaan adalah :
 Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif
tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam
Suryana, 2003 : 32), motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang
diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu
menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
 Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih
optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan
penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka
ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23).
Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang
sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus
tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan
yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah
ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
 Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda.
Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu
menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir
sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas
sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan
berbeda.
Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam
rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan. Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam
mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan
usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan
menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah
dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi
peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya.
Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan
pekerjaannya.
Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang
baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus
mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama
didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang
digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk
selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen.
 Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18,
mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam
mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang
matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan.
Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang
diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang
didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan
balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).
 Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang
pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha,
termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
 Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan
keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk
dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi
maupun pemasaran.
 Memiliki Keterampilan Personal Wirausahawan Andal.
Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara, antara lain sebagai berikut:
1. Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui
usaha yang dilaksanakannya.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan
memanfaatkan peluang tersebut.
3. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih tepat dan effisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai
pihak, terutama kepada pembeli.
5. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
6. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/ managerialship) serta melakukan
perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.

4. Konsep 10 D dari Bygrave


1. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impiannya tersebut.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara
cepat dengan penuh perhitngan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah
merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka
melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak
mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
4. Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak
mungkin diatasi.
5. Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan
hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka
bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6. Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai
pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya.
7. Details
Seorang wirausaha akan selalu memperhatikan factor-factor kritis secara rinci. Dia tidak akan
mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia
merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain.
9. Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka
berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayannya. Orang-orang yang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
5. Kelemahan Wirausaha Indonesia
Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16) menulis bahwa
sifat-sifat kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh raga, dan kehidupan tanpa
pedoman, dan tanpa orientasi yang tegas.
Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sifat mentalitet yang meremehkan mutu.
2. Sifat mentalitet yang suka menerabas.
3. Sifat tidak percaya pada diri sendiri.
4. Sifat tidak berdisiplin murni.
5. Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh.
6. Selalu ingin mendapatkan hasil yang instan.
7. Kurang peka terhadap informasi pasar dan modal usaha.
8. Menyerah pada keadaan (resiko).
9. Masalah modal dianggap masalah yang sangat penting, (tidak ada modal, tidak ada usaha).
Sikap mentalitet seperti yang diungkapkan di atas sudah banyak kita saksikan dalam praktik
pembangunan di negara ini.
6. Pentingnya berwirausaha
Pentingnya Berwirausaha
Wirausaha merupakan suatu profesi yang dimana seseorang berani mengambil langkah untuk
mendirikan usaha sendiri. Dalam istilah kerennya wirausaha sering disebut dengan
entrepreneur, yang berarti orang yang membuka suatu lapangan pekerjaan dengan kekuatan
sendiri baik dari segi modal, keuntungan yang diperoleh sendiri dan kemungkinan rugi yang
ditanggung sendiri.
Sebagian pakar berpendapat bahwa wirausahawan itu dilahirkan sebagian pendapat
mengatakan bahwa wirausahawan itu dapat dibentuk dengan berbagai contoh dan
argumentasinya. Sehingga Perdebatan yang sangat klasik adalah perdebatan mengenai apakah
wirausahawan itu dilahirkan (is borned) yang menyebabkan seseoarag mempunyai bakat
lahiriah untuk menjadi wirausahawan atau sebaliknya wirausahawan itu dibentuk atau dicetak
(is made). Dalam berwirausaha yang diperlukan bukan hanya teori saja, akan tetapi lebih ke
penerapannya dalam berwirausaha.
Pentingnya berwirausaha adalah penting bagi diri kita sendiri dan terlebih bagi orang lain. Kita
dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan, disamping itu
kita juga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran yang semakin tinggi dan salah satu
faktornya yaitu kurangnya lapangan pekerjaan yang terbuka. Dengan menjadi seorang
entrepreneur, kita dapat meluangkan ide-ide kita sendiri secara penuh yang lebih baik untuk
melengkapi kebutuhan kita sendiri
Untuk suksesnya suatu wirausaha memerlukan:
a) Adanya peluang usaha yang sangat solid
b) Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akanditekuninya.
c) Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan
d) Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat
berdiri sendiri (Harper, 1991).
Manfaat kewirausahaan yang dapat dipetik oleh seorang wirausahawan dalam rangka usahanya
antara lain: (1). Membuka lapangan kerja baru,
(2). Sebagai generator pembangunan lingkungan,
(3). Sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak merugikan orang lain,
(4). Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,
(5). Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, jujur dan tekun, dan
(6). Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun dalam kepemimpinan.

Anda mungkin juga menyukai