Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

"MANAJEMEN KEUANGAN"
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Dosen Pengampu:
1. Drs. Mohammad Masruri SE, MM
2. Ahmad Sholichin SE, MM

Disusun Oleh:
Nama : Mukhammad Fatkhul Huda
NIM : 201911416
Kelas : Manajemen 3I

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
JL. Lingkar Utara Gondangmanis Bae Kudus 59327,PO.BOX 53 KUDUS
TELP: (0291)43822, Fax: (0291)437198
Email: muria@umk.ac.id, Web: http://www.umk.ac.id
“MANAJEMEN KEUANGAN (Modal Dalam Perusahaan)”
Manajemen keuangan merupakan pengurusan dan pertanggungjawaban dalam
menggunakan keuangan baik pemerintah pusat mauun daerah. Kegiatan ini dapat dimulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan. Dalam
manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan anggaran sampai
dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan.
1. Modal dalam perusahaan
Merupakan sumber kekayaan. Dikombinasikan dengan tenaga kerja, modal dapat
digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Modal termasuk aset yang digunakan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, seperti real estat, komputer, peralatan,
dan kendaraan. Berbeda dari uang, yang dapat digunakan untuk membeli modal
tetapi juga apa pun yang dijual. Ada beberapa macam modal: modal abstrak dan
modal kongkret, modal aktif dan modal pasif.
 Modal abstrak dan modal kongkret yaitu: modal abstrak adalah dari suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu, contohnya; hak cipta, nama baik, dan
tenaga kerja. Modal Kongkret adalah menngalamii perubahan-perubahan atau
berganti-ganti tercatat di neraca sebelah debit. Contohnya: mobil, gedung,
toko.
 Modal aktif dan modal pasif yaitu: modal aktif adalah modal yang tertera
disebelah debit dari neraca,menggambarkan bentuk bentuk seluruh dana yang
diperoleh perusahaan yang ditanamkan. Modal pasif adalah modal yang
tertera disebelah kredit dari neraca,menggambarkan sumber-sumber dari mana
dana diperoleh. Dalam jangka waktu relative permanen.
2. Pembagian Modal Aktif
Berdasarkan cara lamanya perputaran, dibedakan menjadi;
 Aktiva lancar adalah aktivaa yang habis dalam satu berputar dalam proses
produksi dan proses perputarannya adalaaah dalam jangka waktu yang pendek
(Kurang dari 1 tahun). Bagian dari aktiva lancar yaitu kas, piutang dagang,
surat berharga, piutang pendapatan, piutang wesel, beban dibayar dimuka,
perlengkapan, dan persediaan barang dagang.
 Aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama, yang tidak atau secara berangsur-
angsur habis turut serta dalam proses produksi. Aktiva ini mengalami proses
perputaran dalam jangka waktu panjang (Kurang dari 1 tahun). Contoh aktiva
tetap berwujud: gedung, mesin, tanah, perlengkapan kantor dan toko, serta alat
pengangkut. Contoh aktiva tak berwujud: hak cipta, hak paten, hak sewa.
3. Pembagian Modal Aktif
Berdasarkan fungsi kerjanya, dibedakan menjadi;
 Modal kerja berfungsi; jumlah keseluruhan aktiva lancar, kelebihan dari
aktiva lancar diatas utang, susunan modal kerja relative variabel, selalu
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, proses perputaran alam jangka waktu
yang pendek.
 Modal tetap berfungsi; sesekali dibeli tidak mudah dikurangi atau diperkecil,
susunan modal tetap relative tetap dalam jangka waktu tertentu, proses
perputaran dalam jangka waktu yang panjang.
4. Pembagian Modal Pasif
Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi;
 Modal sendiri; modal badan usaha yaitu modal yag berasal dari perusahaan itu
sendiri atau dari pengambilan bagian, peserta atau pemilik (modal saham,
modal peserta).Menjadi tanggungan keseluruhan resiko perushaan, merupakan
jaminan bagi kreditur.
 Modal asing; modal kreditur/utang yaitu modal yang berasal dari kreditur,
merupakan utang dari perusahaan.
5. Pembagian Modal Pasif
Berdasarkan lamanya penggunaan di bedakan menjadi;
 Modal jangka panjang yaitu yang mana dana yang digunakan akan di putar
dan baru dapat dicairkan apabila sudah tiba jangka waktu tertentu biasanya
paling cepat itu 1 tahun. Contohnya; emas, saham, property, program pensiun.
 Modal jangka pendek yaitu investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai
dari kelebihan dana yang sifatnya sementara yang dimiliki perusahaan.
Contohnya; akun tabungaan bank, sertifikat deposito, dan reksa dana.

6. Pembagian Modal Pasif


Berdasarkan syarat solvabilitas, dalam hubungan dengan fungsinya sebagai
jaminan, diibedakan menjadi:
 Modal sendiri yaitu modal yang dilakukan pemilik perusahaan dan juga
tertanam di perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas.
 Modal asing yaitu modal berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara
didalam perusahaan.
Berdasarkan syarat rentabilitas, dalam hubungannya dengan penghasilan atau
pendapatan, dibedakan menjadi:
 Modal Pendapatan Tetap (Modal Obligasi): sekumpulan uang atau barang
yang didapat kan dari bentuk bunga atau deviden.
 Modal pendapatan tidak tetap (Modal Saham): merupakan jenis modal yang
hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk perseroan (PT) yang
diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham-saham tersebut
kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum.
7. Struktur Kekayaan Dan Struktur Finansial/Struktur Modal
 Struktur Kekayaan
Perimbangan antara perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam
artian relative. Perbandingan aktiva lancar dan aktiva tetap. Misalnya
Aktiva lancar = Rp. 80.000,00, Aktiva tetap = Rp. 120.000,00, Absolut = 8 :
12,
Relatif = 40% : 60%.
 Struktur Finansiil
Mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai tercermin
pada keseluruhan aktiva dalam neraca. Mencerminkan perimbangan baik
dalam arti absolut maupun relative Antara keseluruhan modal asing dengan
modal sendiri.

8. Struktur Finansiil
Struktur Finansiil Konservatif :
 Vertical
Memberikan batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu
perusahaan mengenai besarnya modal asing dengan modal sendiri.
Pembelanjaan yang sehat yaitu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal
sendiri, seperti modal yang tahan resiko, sehingga besarnya modal asing
dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri.
Koefisien utang, yaitu angka perbandingan Antara modal asing dengan modal
sendiritidak boleh melebihi 1 : 1.
Setiap perlunasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan
perusahaan dalam menanggung resiko usaha perusahaan yang akan
dibelanjainya. Pandangan ini disebut dengan istilah prinsip keamanan artinya
akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kreditur maupun terhadap
perusahaan itu sendiri.
 Struktur Finansiil Konservatif Horizontal :
Memberikan batas imbangan antara besarnya modal sendiri dengan
besarnya aktiva tetap plus persediaan besi di pihak lain. Maksudnya yaitu
keseluruhan biaya aktiva tetap dan persediaan besi harus sepenuhnya
ditutupatau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu modal yang tetap tertanam
didalam perusahaan.
9. Struktur Keadaan Normal Dalam Perimbangan Antara Jumlah Aktiva
Tetap (Plus Persediaan Besi) Dengan Modal Sendiri
 Aktiva Lancar (seimbang) = Aktiva Tetap + Persediaan Besi.
 Modal Asing (seimbang) =Modal Sendiri
10. Struktur Keadaan Modal Sendiri Kurang Cukup Untuk Membelanjakan
Atau Menutup Aktiva Tetap (Plus Persediaan Besi)
 Aktiva Lancar (lebih kecil) = Aktiva Tetap + Persediaan Besi
 Modal Asing (lebih besar) = Modal Sendiri
11. Struktur Keadaan Modal Sendiri Lebih Dari Cukup Untuk Membelanjai
Atau Menutup Aktiva Tetap (Plus Persediaan Besi)
 Aktiva Lancar (lebih besar) = Aktiva Tetap + Persediaan Besi
 Modsl Asing (lebih kecil) = Modal Sendiri

Anda mungkin juga menyukai