KELOMPOK 8
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunianya. Salah satu karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik dosen pengampu Ibu Putri Kemala Dewi Lubis, SE, M. Si, Ak, CA.
Kami menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan ini, untuk itu dalam
penyempurnaan Laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai sumber informasi
bagi mahasiswa lainnya. Jika ada kata yang salah kami sebagai penulis makalah ini memohon
maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Teori Akuntansi
2. Konsep Teoritis Akuntansi
3. Teori dan Pembuat Kebijakan Akuntansi Sektor Publik
4. Pelaporan Keuangan Organisasi Sektor Publik
5. Prinsip Akuntansi Keuangan Sektor Publik,
6. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik
7. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik
8. Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya
9. Hak dan Kebutuhan Pemakai laporan Keuangan
10. Contoh Kasus
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Akuntansi sektor publik merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan,
pengklasifikasian, analisis, dan juga pembuatan laporan keuangan untuk sebuah
organisasi publik yang menyajikan informasi keuangan terhadap pihak yang
membutuhkan. Akuntansi manajemen sektor publik merupakan hal yang sangat
penting untuk dipelajari, disebabkan akuntansi manajemen ini memberikan informasi
mengenai akuntansi yang kredibel, relevan, dan juga handal bisa dipercaya terhadap
pihak manajer sehingga manajer bisa melakukan fungsi pengendaliannya dan
perencanan organisasinya dengan sebaik mungkin.
b. Rumusan Masalah
Apa pengertian teori akuntansi ?
Apa konsep dari Teoritis akuntansi ?
Teori dan kebijakan apa saja yang ada dalam sektor publik ?
Apa saja yang termasuk kedalam Pelaporan Keuangan Organisasi Sektor Publik ?
Prinsip apa saja yang termasuk dalam Akuntansi Keuangan Sektor Publik ?
Bagaimana Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik ?
Apa Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik ?
Bagaimana Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya ?
Apa Hak dan Kebutuhan Pemakai dalam laporan Keuangan
c. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
1. TEORI AKUNTANSI
konsep teoritis akuntansi akuntansi sektor publik menyangkut kepemilikan atau kontrol
terhadap entitas akuntansi yang akan dilaporkan sehingga sifat dan jenis informasi yang di
buat di arahkan untuk kegunaan atau pemakaian pihak yang mengontrol perusahaan/lembaga.
Ada beberapa konsep umum teoritis akuntansi sebagai berikut.
Menurut teori kepemilikan (proprietary theory) kelompok pemilik adalah sebagai pusat
kepentingan yang dicerminkan dalam cara-cara dimana catatan akuntansi disimpan dan
laporan keuangan disusun. Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan
analisis dari kekayaan bersih (net woth) pemilik. Meskipun teori kepemilikan pada umumnya
dipandang sesuai terutama untuk korporasi yang kepemilikannya bersifat tertutup
(perusahaan keluarga) seperti perusahaan per seorangan dan firma, pengaruh dari teori
kepemilikan dapat ditemukan dalam beberapa tehnik dan terminology akuntansi yang
digunakan oleh korporasi yang kepemilikannya bersifat terbuka (Perusahaan Terbatas).
o TEORI ENTITAS
Menurut teori ini, entitas itu dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak
yang menanamkan model ke dalam suatu perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi
pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. Unit usaha
(entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan kewajiban perusahaan baik kepada
kreditor maupun kepada pemilik.
o TEORI DANA
Teori akuntansi dana dirancang menjadi sebuah ekspresi dari cara seseoran memahami
perusahaan walaupun sebagian besar menganggap teori dana sebagai pengembangan dari
teori entitas yang dirancang untuk menggunakan gagasa personalistik, yang merupakan usaha
yang semakin banyak dilakukan dari sudut pandang statistik guna menangani masalah
akuntansi.
o TEORI ENTERPRISE
Menurut teori ini akuntansi jangan hanya mementingkan informasi bagi pemilik entitas, tetapi
juga pihak lainnya yang juga memberikan kontribusi langsung dan tidak langsung kepada
eksistensi dan keberhasilan suatu perusahaan atau lembaga.
o TEORI KOMANDO
Dalam teori ini, kualitas commander (pimpinan) dan ide-ide mereka sangat penting untuk
menjeneralisasi teori komando dan teori kontrol dibandingkan kualitas teknis dan arsitektur
mereka terhadap sistem komunikasi mereka. Teori ini mengharuskan bahwa komunikasi
dilakukan mulai dari atas sampai kebawah dari rantai nilai komando. Dalam sebuah
organisasi bisnis, teori komando juga sangatsering diterapkan untuk menjaga kekuatan
informasi dan arahan pimpinan perusahaan agar dapat diimplementasikan oleh bawahan
dengan sebaik-baiknya. Dalam kaitannya dengan teori kepemilikan dan teori entitas, peran
teori komando menjadi sangat penting untuk menengahi kedua konsep tersebut.
Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya adalah
menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan praktik
tersebut. Masalah praktis memang dapat di atasi atau dipecahkan dengan berdasarkan
pengalaman praktis, tetapi pengalaman praktis saja tidaklah cukup, melainkan harus dilandasi
oleh pemahaman yang kuat terhadap teori akuntansi. Praktik akuntansi yang baik dan maju
tidak akan pernah tercapai jika teori yang melandasinya tidak baik. Teori yang baik tidak
akan pernah menjiwai praktik jika teori yang baik tersebut tidak dipahami.
Hubungan antara teori akuntansi dan proses penyusunan standar akuntansi sektor publik
seharusnya dipahami dengan konteks yang luas. Kondisi ekonomi memiliki dampak terhadap
faktor politik dan teori akuntansi. Faktor-faktor politik, pada gilirannya juga memiliki
pengaruh pada teori akuntansi. Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan
akuntansi sektor publik.
Teori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan terutama terkait dengan
penyajian laporan keuangan eksternal. Aspek-aspek pelaporan keuangan untuk pihak
eksternal tersebut antara lain meliputi :
1. Tujuan penyajian laporan keuangan:
2. Bentuk laporan keuangan:
3. Elemen laporan keuangan:
4. Regulasi, standar, dan pedoman penyajian laporan keuangan:
5. Badan penyusun standar atau regulasi akuntansi.
Pada saat sekarang ini, kita memiliki sebuah pengertian yang Intultif atas berbau | laporan
yang membangun teori akuntansi. Kerangka konseptual mengunykap pengertian ini. Sebuah
teori menyeluruh tentang akuntansi seharusnya berper untuk mengenali objek ekonomi
relevan tertentu dan mengukur karakteristik n atas objek ekonomi ini dan juga menyediakan
suatu dasar untuk menghakimi ap memberikan suatu praktek yang baik atau buruk. Teori
akuntansi sektor pub memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama untuk
pelapora keuangan.
Laporan keuangan sektor publik menjadi instrumen utama untuk menciptaka akuntabilitas
publik Pada dasarnya terdapat tiga tujuan untuk rnempelajari teo akuntansi pada lingkup
sektor publik yaitu: (1) untuk memahami praktik akuntans sektor publik yang ada saat ini, (2)
mempelajari kelemahan, kekurangan dan praktik akuntansi sektor publik yang saat ini
dilakukan, dan (3) memperbaiki prakt k akuntansi sektor publik di masa datang.
Pengembangan teori sektor publik adalah untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan.
Hal ini terkait dalam upaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yang mampu
menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).
6. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
Tujuan pelaporan keuangan pada intinya terfokus pada pemberian informasi yang bermanfaat
bagi para penggunanya dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu,
dalam struktur teori akuntansi adalah karakteristik kebermanfaatan kualitas informasi. Terkait
dengan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif merupakan salah satu elemen dari laporan
keuangan. Karakteristik kualitatif informasi memberikan pengguna laporan keuangan satu
pilihan di antara berbagai alternatif pelaporan dan akuntansi. Karakateristik ini pada awalnya
didefinisikan sebagai sifat informasi yang penting agar membuatnya berguna. Misalnya,
alternatif metode penyusutan, alternatif metode penilaian, harta, dan alternatif metode
penjelasan.
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu para pembaca dalam menentukan apakah suatu
organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di
masa yang akan datang.
o Hubungan Masyarakat (publik relation.
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang dipengaruhi
karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
o Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures)
Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat di identifikasikan dengan menelusur siapa
yang menjadi stakeholder organisasi. Terdapat sepuluh kelompok pemakai keuangan sektor
publik. Keterkaitan antar kelompok pemakai angan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya,
Kesepuluh kelompok Japoran jahoran Keuangan tersebut adalah:
1. Pembayar pajak (taxpayers);
2. Pemberi dana bantuan (grantors);
3. Investor;
4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients);
5. Karyawan/pegawal
6. Pemasok (vendor);
7. Dewan legislative;
8. Manajemen;
9. Pemilih (voters);
10.Badan pengawas (oversight bodies);
Pengklasifikasian tersebut di dasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak, pemberi
dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan
organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya
material, dewan legislative dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan
aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level
pemerintahan yang lebih tinggi. Anthony meng klasifikasikan pemakai laporan keuangan
sektor publik menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Lembaga pemerintah (governing bodies) 2. Investor dan kreditor
3. Pemberi sumber daya (resource providers)
4. Badan pengawas (oversight bodies)
5. Konstituen
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan dilakukan dengan mempertim bangkan semua
organisasi non bisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja. Sementara itu, Hanley
mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok,
yaitu:
1. Anggota terpilih (elected members)
2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
3. Pelanggan atau klien
4. Karyawan/pegawai
5. Pelanggan dan pemasok
6. Pemerintah
7. Pesaing (competitors)
8. Regulator
9. Pemberi pinjaman (lenders)
10. Donor dan sponsor
11. Investor atau patner bisnis
12. Kelompok penekan lainnya
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut pendapat Borgonovi dan
Anessi-Pessina (1997) adalah:
1. Masyarakat pengguna jasa publik;
2. Masyarakat pembayar pajak;
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik Sebagai
input atas aktivitas organisasi;
4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah;
5. Badan-badan international, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb;
6. Investor asing dan Country Analyst;
7. Generasi yang akan datang;
8. Lembaga Negara;
Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, Yaitu :
1. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :
a. Mengetahui kebijakan pemerintah
b. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
C. Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu
2. Hak untuk diberi informasi (right to be informed ) yang meliputi hak untuk di ben
penjelasan terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi per debatan
publik.
3. Hak untuk didengar aspirasinya ( right to be heard and to be listen to). Laporan keuangan
pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun
daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep
pertanggungjawaban publik. Pertanggung jawa ban publik mensyaratkan organisasi publik
untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan
(accountability & stewardship).
Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda terhadap
informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan diantara kelompok pemakai
laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik antar kepentingan. Laporan keuangan
pemerintah disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok pemakai,
meskipun setiap kelompok pemakai memiliki ) kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai
berikut :
1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan
kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan
penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah
melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan.
3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas,
dan solvabilitas.
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan sejumlah informasi keuangan untuk
melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan
pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi
manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian sua organisasi, pengukuran
kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antaf kurun waktu dan dengan organisasi lain
yang sejenis.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
C. CONTOH KASUS
Teori akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi
begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
Salah satu teori akuntansi yang kami angkat ialah teori komandan. Dimana pada
contoh kasus ini akan kami bahas dengan detail bagaimana prngimplementasian
teori komando tersebut pada sektor publik. Dapat Kami contohkan pada kecamatan
Tanjung Morawa. Jawban : Teori komando berkaitan erat dengan pemimpin.
Dimana ada titik kontrol atas jalannya suatu instasi atau lembaga/perusahaan yg
diperankan oleh sang leader. Namun pada teori komando pada akuntasi sektor
publik ini semua lini terlibat baik dari jabatan paling atas hingga paling bawah.
Artinya adanya komunikasi antara pimpinan sampai bawahan. Pengaplikasian teori
komando tersebut pada bidang pemerintahan dalam kami ambil contoh dari kantor
kecamatan. Dimana pada kecamatan ini memiliki struktur jabatan. Dimana camat
sebagai titik kontrol atau yang mengkomandoi bawahannya (wakil camat,
sekretariat kecamatan, kades, dll). Sehingga seluruh arahan dapat diimplentasikan
oleh bawahnya dengan sebaiknya-baiknya. Dengan adanya camat sebagi fungsi
komando juga membuat segala kepengurusan terkontrol. Tidak melebar ke mana-
mana dan sesuai dengan jobdesknya masing".
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Teori akuntansi merupakan sekumpulan
asumsi, kerangka kerja, dan metodologi yang digunakan dalam studi dan penerapan prinsip
pelaporan keuangan. Studi tentang teori akuntansi melibatkan penelaahan atas dasar-dasar
historis praktik akuntansi, serta cara di mana praktik akuntansi diubah dan ditambahkan ke
kerangka peraturan yang mengatur laporan keuangan dan pelaporan keuangan. Semua teori
akuntansi terikat oleh kerangka konseptual akuntansi. Kerangka kerja ini disediakan oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB), sebuah entitas independen yang bekerja
untuk menguraikan dan menetapkan tujuan utama pelaporan keuangan oleh bisnis, baik
publik maupun swasta. Selanjutnya, teori akuntansi dapat dianggap sebagai alasan logis yang
membantu mengevaluasi dan memandu praktik akuntansi. Teori akuntansi, seiring dengan
berkembangnya standar regulasi, juga membantu mengembangkan praktik dan prosedur
akuntansi baru.
Teori akuntansi juga tidak lepas dari praktek akuntansi Karena tujuan utamanya adalah
menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan terakhir
tersebut. Masalah praktis memang dapat diatasi atau dipecahkan dengan Berdasarkan
pengalaman praktis, tetapi pengalaman terapi saja tidak cukup melainkan harus dilandasi oleh
pemahaman yang kuat terhadap teori akuntansi. Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak
akan pernah tercapai jika teori yang melandasi yang tidak baik titik begitu pula teori yang
baik tidak akan pernah menjiwai praktik jika teori yang baik tersebut tidak dipahami.
Seperti yang sudah kami jelaskan di atas tadi adanya hubungan antara teori akuntansi dan
dengan proses penyusunan standar akuntansi sektor publik yang seharusnya dipahami dengan
konteks yang luas. Kondisi ekonomi dan politik memiliki dampak yang sangat besar terhadap
faktor politik dan faktor ekonomi. Selain itu teori akuntansi ini juga memberikan kepada
instrumen-instrumen baru gambaran-gambaran yang akan dimodifikasi untuk membuat
kebijakan akuntansi pada sektor publik. Tentunya hal ini berjalan dengan mulus di
dikarenakan setiap kebijakan kebijakan baru harus memiliki dasar-dasar akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA :