Anda di halaman 1dari 24

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 LAZADA.CO.ID

2.1.1 Definisi

Lazada adalah situs belanja online yang menawarkan berbagai

macam jenis produk, mulai dari elektronik, buku, mainan anak dan

perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk kecantikan, peralatan rumah

tangga, serta perlengkapan traveling dan olahraga.

Susani Safitri (2016 : 12) menjelaskan :


“Lazada merupakan bagian dari jaringan e-commerce yang berpusat
di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga masih merupakan bagian dari
Rocket Internet yang berasal dari Jerman. Lazada fokus untuk
penjualan produk consumer electronic dan peralatan rumah tangga.
Sejumlah merk terkenal telah terdaftar di Lazada Indonesia”.
Salah satu keunggulan yang diberikan Lazada adalah layanan antar

gratis di wilayah Jakarta berkerja sama dengan Go-Jek. Hal ini dikarenakan

CEO Rocket Internet Indonesia juga merupakan founder Go-Jek.

2.1.2 Sejarah Lazada.co.id

Susani safitri (2016 : 12) menjelaskan sejarah lazada sebagai berikut:

Website Lazada.co.id diluncurkan pada bulan Maret 2012, bukan hanya di

Indonesia saja namun di Philipina, Thailand, Malaysia, Vietnam dan

menjadikan Lazada sebagai toko online yang kini tidak asing lagi di telinga

setiap orang di wilayah Asia Tenggara. Tepatnya pada tanggal 15

Maret lazada.co.id terbuka untuk umum, dengan 4 kategori utama dan 4.000

produk didalamnya. Adanya pelayanan terbaik dari segi kelengkapan produk,

8
9

pelayanan, dan kelengkapan sistem pembayaran termasuk COD, dalam

jangka waktu satu bulan setelah peluncuran, jumlah

pelanggan lazada.co.id telah mencapai 1000 pelanggan.

Semakin banyaknya ragam produk yang dijual di lazada.co.id,

Membuat Lazada membuka kantor baru yaitu sebuah warehouse dan pusat

distribusi, kantor terbaru ini menampung dengan baik tiap produk yang tampil

pada website dan mengatur tiap pemesanan pelanggan dengan teliti sehingga

kemungkinan kesalahan pengiriman kecil terjadi. Berkat keseriusan dan kerja

keras seluruh karyawan dibelakang Lazada, pada bulan

Agustus lazada.co.id menjadi top 100 website di Indonesia dibulan ini pula

Lazada telah memiliki 200 karyawan.

Karena kepuasan pelanggan dengan pelayanan dan produk yang

dihadirkan, pada bulan terakhir di 2012. Lazada.co.id berada diposisi top 60

website di indonesia dan “like” Facebook yang sudah menembus angka

220.000. Pentingnya sebuah User Interface sebuah website untuk kemudahan

berbelanja tiap orang menjadikan Lazada meluncurkan website dengan

interface terbaru, yang lebih bersahabat dan mudah digunakan oleh setiap

pengunjung lazada.co.id. Pada bulan ini juga website lazada.co.id sudah

memiliki kategori produk sebanyak 13 buah dan 25.000 produk yang dijual

online.

2.1.3 Sistem Penjualan Lazada.co.id

Lazada.co.id dapat juga disebut dengan toko online adalah sistem

penjualan dengan menggunakan jasa internet, berbasis web dan dapat


10

bertransaksi dengan online tanpa adanya tatap muka antara pembeli dan

penjual. Ini tentu saja memudahkan para pembeli yang berasal dari daerah

yang jauh untuk melakukan transaksi dengan harga yang normal. Tentu saja

daerah si pembeli yang jauh akan mempengaruhi lama tidaknya barang yang

dibeli sampai ke pembeli tersebut.

Langkah-langkah dalam penjualan online yang dilakukan

oleh lazada.co.id terbagi 3, yaitu :

1. Pihak Konsumen (rule customer).

a. Anda mengunjungi website Lazada.co.id, menggunakan koneksi

internet,

b. Kemudian menentukan barang yang akan dibeli. Jika sudah anda

tentukan selanjutnya adalah mengklik “BELI SEKARANG”. Lalu klik

“KONFIRMASI PEMESANAN”.

c. Setelah itu anda akan disuruh login karena belum mempunyai akun

Lazada. Jika sudah mempunyai akun Lazada bisa klik

“LANJUTKAN”,

d. Selanjutnya anda akan dibawa ke halaman dimana disitu anda harus

memasukkan alamat lengkap anda untuk mengirim barang yang anda

beli,

e. Pastikan alamat yang dimasukkan sudah benar, jika sudah benar anda

bisa lihat detail pesanan disebelah kanan,

f. Selanjutnya anda memilih metode pembayaran, anda bisa memilih

pembayaran dengan Kartu Kredit, Bayar di Tempat, Bank Transfer,


11

g. Kemudian mengecek email dan periksa inbox cari email dari Lazada.

Email ini berisi data pesanan anda seperti Nomor Pemesanan, Total

yang harus dibayar, dalam hal ini anda harus melakukan pembayaran

sebelum 24jam.

h. Setelah anda melakukan pembayaran maka anda sudah selesai

berbelanja di Lazada.co.id, selanjutnya anda hanya tinggal menunggu

konfirmasi dari Lazada melalui email anda. Jika sudah ada email

konfirmasi dari Lazada maka anda tinggal menunggu barang sampai

di tangan anda.

2. Pihak Toko (Seller)

a. Hal pertama yang harus dilakukan oleh pihak Toko adalah harus

mendaftar dahulu sebagai anggota,

b. Setelah selesai mendaftar menjadi anggota, pihak toko melakukan

aktivasi akun sesuai intruksi yang diminta,

c. Selanjutnya mengunggah (upload) kartu identitas diri, berupa KTP

dan halaman buku rekening tabungan yang aktif,

d. Selanjutnya setelah yakin pihak toko akan menandatangani kontrak

dengan pihak Lazada. Poin ini sangat penting untuk di baca dan

dicermati dengan detail, agar nanti tidak ada salah paham atau bahkan

salah penafsiran yang berujung pada kerugian,

e. Setelah itu baru pihak toko melakukan upload foto produk yang

barkualitas dan layak untuk dipajang,


12

f. Upload foto tersebut sesuai dengan intruksi yang di berikan. Pastikan

foto memenuhi kriteria, sehingga terunggah dengan sempurna,

g. Jangan lupa memberikan keterangan produk dengan jelas dan tepat,

sehingga pembeli bisa dengan mudah mengerti dan memahami

keterangan produk tersebut secara baik,

h. Setelah itu pihak toko akan menunggu para konsumen berbelanja

online di Lazada, jika ada konsumen yang ingin membeli produk yang

di pajang di website Lazada, konsumen bisa mengklik “BELI

SEKARANG”

i. Selanjutnya pihak toko akan menunggu konfirmasi dari Lazada.

3. Pihak Lazada

a. Konsumen memilih produk yang akan di beli,

b. Konsumen memeriksa informasi produk dan memasukkan e-mail

c. Selanjutnya konsumen menyediakan informasi pengiriman dan

memilih metode pembayaran,

d. Lalu Lazada membuat pesanan anda dan memberikan tanda terima

(konfirmasi pesanan),

e. Selanjutnya Lazada akan mengirimkan konfirmasi ke pada pihak toko

untuk mengirim kan barang ke konsumen, setelah Lazada

mendapatkan konfirmasi pembayaran dari konsumen,

f. Jika sudah mengirimkan barang kekonsumen, Lazada akan

mengirimkan uang pembayaran produk ke pihak toko pada saat

pesanan yang berstatus tetah diterima (delivered) oleh konsumen di


13

seller center setiap minggunya pada hari rabu baik pengguna BCA dan

non BCA,

g. Pembayaran akan masuk pada hari kamis melalui rekening yang

terdaftar di seller center, pastikan pihak toko telah melengkapi nomor

rekening denga tepat.

2.2 E-COMMERCE

Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian,


penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan
komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan
e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi
basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau surat elektronik (e-
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem
pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini, E–
Commerce dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang
secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet,
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and
deliver”.(Siregar, 2010).

Menurut Candra Ahmadi dan Dadang Hermawan ( 2013 ) :


“E-Commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis dengan tujuan
mengambil keuntungan seperti penjualan, pembelian, pelayanan,
informasi, dan perdagangan melalui perantara, yaitu melalui suatu
jaringan komputer, terutama internet”.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai

aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan

transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply


14

chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran

online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction

processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange / EDI),

dll.

Menurut Jony Wong (2010:33), definisi e-commerce adalah :


“Pembelian, penjualan dan pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik. Media sistem elektronik yang dimaksud oleh
Jony Wong yaitu televisi, radio, maupun jaringan komputer
atau internet”.
E-commerce adalah transaksi yang bersifat non finansial antara dua
pihak yang saling membutuhkan melalui suatu media elektronik. E-commerce
tumbuh dan berkembang pesat di Negara-negara maju dan Negara
berkembang, salah satunya ialah Indonesia yang banyak memiliki e-
commerce, misalnya saja tokobagus (yang sekarang menjadi OLX),
Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan lain sebaginya.
Turban (2012:38) menjelaskan bahwa :
“Perdagangan elektronik e-commerce mencangkup proses pembelian,
penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi
melalui jaringan komputer, termasuk internet”.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa e-commerce

adalah proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang

dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah

satu jaringan yang digunakan adalah internet.

2.3 USABILITY

2.3.1 Definisi

Usability berasal dari kata usable yang secara umum berarti dapat

digunakan dengan baik.


15

“Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila kegagalan


dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta
memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna (Rubin and Chisnell
dalam Handiwidjojo dan Ernawati, 2016)”.
Dalam interaksi antara manusia dengan komputer, Usabilitas atau juga

disebut “ketergunaan” berkaitan dengan kemudahan dan keterbacaan

informasi sekaligus pengalaman navigasi yang user-friendly. Pembahasan

mengenai interface (antarmuka) yang user-friendly biasanya digunakan untuk

halaman website atau perangkat lunak (software) agar dapat digunakan secara

lebih efisien, mudah, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan.

Ni Luh Ayu (2016 : 128) Mengungkapkan bahwa :


“Usability dapat didefinisikan sebagai tingkat di mana sebuah produk
bisa digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan dalam konteks
penggunaannya”.
Jakob Nielsen, 2012 mendefinisikan usability sebagai ukuran kualitas

pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan produk atau sistem apakah

situs web, aplikasi perangkat lunak, teknologi bergerak, maupun peralatan-

peralatan lain yang dioperasikan oleh pengguna

Definisi usability menurut (ISO 9241-11: 1998) adalah tingkat dimana

produk bisa digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuannya

dengan lebih efektif, efisien, dan memuaskan dalam ruang lingkup

penggunanya

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa usability adalah

tingkat kualitas dari sistem untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas

tertentu untuk mencapai tujuan serta memperoleh kepuasan dalam

penggunaannya.
16

2.3.2 Aspek Usability

Dalam bukunya yang berjudul Handbook of Usability Testing: How

to Plan, Design, and Conduct Effective Tests (2nd edition), IN: Wiley

Publishing, Inc. dijelaskan bahwa suatu produk dapat dikatakan usable

apabila dalam menggunakannya tidak ditemukan rasa frustrasi dari user.

“User dapat mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan sesuai


dengan harapan tanpa halangan, tanpa kesulitan, tanpa keraguan dan
bahkan tanpa pertanyaan (Rubin and Chisnell dalam Handiwidjojo
dan Ernawati, 2016)”.
Ada 5 syarat yang harus dipenuhi agar suatu website mencapai

tingkat usability yang ideal, menurut Nielsen J, (2012) dalam (Handiwidjojo

dan Ernawati, 2016) yaitu:

1. Learnability (Mudah dipelajari), berkaitan dengan seberapa mudah suatu

aplikasi atau website digunakan. Kemudahan tersebut diukur dari

pemakaian fungsi-fungsi dan fitur yang tersedia.

2. Efficiency (Efisien), berkaitan dengan kecepatan dalam pengerjaan “tugas”

dalam website atau aplikasi perangkat lunak tertentu

3. Memorability (Kemudahan dalam mengingat), berkaitan dengan

kemampuan pengguna mempertahankan pengetahuannya setelah jangka

waktu tertentu. Kemampuan tersebut diarahkan oleh tata letak desain

interface yang relatif tetap

4. Errors (Pencegahan kesalahan), berkaitan dengan kesalahan-kesalahan

yang dibuat oleh yang dilakukan oleh pengguna selama berinteraksi

dengan website atau aplikasi tertentu


17

5. Satisfaction (Kepuasan pengguna), berkaitan dengan kepuasan pengguna

setelah menggunakan website atau aplikasi. Pengukuran terhadap

kepuasan juga meliputi aspek manfaat yang didapat dari pengguna selama

menggunakan perangkat tertentu

2.3.3 Cara Ukur Usability

Pengujian usability dijalankan untuk mengetahui seberapa efektif,

efisien dan memuaskan sebuah website menurut penggunanya. Ada beberapa

kuesioner penilaian usability yang siap digunakan seperti dikemukakan oleh

Garcia (2013), antara lain:

1. SUS (System Usability Scale).

SUS dikembangkan (Brooke, 1996) sebagai sebuah pengukuran

usability yang “quick and dirty”. Survei terdiri dari 10 pertanyaan;

masing-masing memiliki 5 poin Likert sebagai tanggapan. Output

SUS berupa skor yang tampak mudah dipahami, dengan range dari 0

hingga 100, dengan semakin besar skor berarti semakin baik usability-

nya.

2. QUIS (Questionnaire for User Interface Satisfaction).

QUIS adalah alat yang dikembangkan oleh tim peneliti multidisiplin

di Universitas Maryland (Harper and Norman, 1998). QUIS didesain

untuk menilai kepuasan subyektif pengguna terhadap aspek khusus

interaksi manusia.
18

3. SUMI (Software Usability Measurement Inventory).

SUMI adalah kuesioner berlisensi yang terdiri dari 50 pertanyaan.

SUMI dapat digunakan untuk mengukur persepsi efisiensi, efeksi,

kegunaan, systems dan learnability pengguna atas system. SUMI

tersedia dalam 12 bahasa. SUMI sangat reliable (0.92). Harga lisensi

SUMI sekitar USD $700 sebulan (Garcia, 2013).

4. PSSUQ (Post-Study Usability Questionnaires).

PSSUQ adalah kuesioner dengan 16 item pertanyaan. PSSUQ

mengukur kepuasan yang dirasakan pengguna terhadap produk atau

system. PSSUQ memberikan skor kepuasan secara keseluruhan

dengan rata-rata sub-skala, yaitu: kualitas sistem, kualitas informasi

dan kualitas antarmuka. PSSUQ tersedia secara gratis(Garcia, 2013).

Penelitian Sauro (2011) serta penelitian Tullis and Stetson (2004)

menunjukkan bahwa System Usability Scale (SUS) merupakan alat pengujian

usability yang valid dan reliabel.

Untuk mengukur Usability bergantung pada kemampuan penggunan

menyelesaikan serangkaian tes. Beberapa parameter untuk mengukur

Usability meliputi (Nielsen J,(2012) dalam Handiwidjojo dan Ernawati,

2016):

1) Success Rate, mengukur tingkat keberhasilan pengguna dalam

menyelesaikan semua “tugas” yang ada pada suatu website.

2) The Time a Task Requires, mengukur waktu yang dibutuhkan oleh seorang

pengguna dalam menyelesaikan suatu “tugas” pada website tersebut.


19

3) Error Rate, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pengguna pada saat

menyelesaikan “tugas” pada website tersebut.

4) User’s Subjective Satisfaction, tingkat kepuasan pengguna dalam

menyelesaikan keseluruhan “tugas” ketika berinteraksi dalam website

tersebut.

Dalam hal Errors, Jakob Nielsen menyatakan terdapat sepuluh

kesalahan yang paling banyak dilakukan dalam desain interface web yang

bertentangan dengan usabilitas. Sepuluh kesalahan tersebut adalah:

1) Bad Search (sistem pencarian yang buruk)

2) PDF Files for Online Reading (menampilkan materi bacaan dalam format

PDF)

3) Not Changing the Color of Visited Links (tidak mengganti warna dari

tautan yang sudah dibuka)

4) Non-Scannable Text (tulisan yang susah dibaca sekilas)

5) Fixed Font Size (ukuran huruf yang tidak bisa diubah)

6) Page Titles With Low Search Engine Visibility (judul halaman yang kurang

terbaca mesin pencari)

7) Anything That Looks Like an Advertisement (seluruh materi terlihat seperti

iklan)

8) Violating Design Conventions (melanggar konvensi desain)

9) Opening New Browser Windows (membuka jendela browser baru)

10) Not Answering Users’ Quest (tidak menjawab pencarian pengguna)


20

Serangkaian tes tersebut secara umum merujuk pada lima kriteria

Usabilitas yang meliputi: Learnability; Efficiency; Memorability; Errors; dan

Satisfaction. Learnability, berkaitan dengan seberapa mudah suatu aplikasi

atau website digunakan. Kemudahan tersebut diukur dari pemakaian fungsi-

fungsi dan fitur yang tersedia.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis memilih Metode Usability

System Usability Scale (SUS) karena dalam pemrosesan kuesiner SUS

melakukan pengukuran usability yang “quick and right” (cepat dan tepat),

yang dimana output dari SUS berupa skor yang tampak mudah dipahami,

dengan range dari 0 hingga 100, dengan semakin besar skor berarti semakin

baik kualitas usability-Nya.

2.3.4. Tujuan Usability

Menurut Sri Lestari (2014 : 47) tujuan utama usability adalah :

1. Efektif dan efisien pada saat digunakan

2. Aman saat menggunakannya

3. Punya utility yang tinggi

4. Mudah untuk dipelajari bagi user saat pertama kali menggunakannya

5. Mudah diingat cara menggunakannya.

2.3.5. System Usability Scale (SUS)

Menurut Brooke, (1986) dalam (Shazkya, 2017) System Usability

Scale (SUS) merupakan salah satu metode uji pengguna yang menyediakan

alat ukur yang cepat dan dapat diandalkan. Kerangka kuesioner ini digunakan
21

untuk mengukur tingkat usability dan acceptability dari desain antarmuka

sebuah sistem

Salah satu kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur

usability adalah System Usability Scale (SUS). System Usability Scale (SUS)

merupakan kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur usability sistem

komputer menurut sudut pandang subyektif pengguna (Brooke, 2013). SUS

dikembangkan oleh John Brooke sejak 1986. Hingga saat ini, SUS banyak

digunakan untuk mengukur usability dan menunjukkan beberapa keunggulan,

antara lain: (1) SUS dapat digunakan dengan mudah, karena hasilnya berupa

skor 0–100 (Brooke, 1996); (2) SUS sangat mudah digunakan, tidak

membutuhkan perhitungan yang rumit (Bangor et al., 2009); (3) SUS tersedia

secara gratis, tidak membutuhkan biaya tambahan (Garcia, 2013); dan (4)

SUS terbukti valid dan reliable, walau dengan ukuran sampel yang kecil

(Tullis and Stetson, 2004; Brook, 2013).

SUS berupa kuesioner yang terdiri dari 10 item pertanyaan (Brooke,

1996). Kuesioner SUS menggunakan 5 poin skala Likert. Responden diminta

untuk memberikan penilaian “Sangat tidak setuju”, “Tidak setuju”, “Netral”,

“Setuju”, dan “Sangat setuju” atas 10 item pernyataan SUS sesuai dengan

penilaian subyektifnya. Jika responden merasa tidak menemukan skala respon

yang tepat, responden harus mengisi titik tengah skala pengujian (Brooke,

1996).

Setiap item pernyataan memiliki skor kontribusi. Setiap skor

kontribusi item akan berkisar antara 0 hingga 4. Untuk item 1,3,5,7, dan 9
22

skor kontribusinya adalah posisi skala dikurangi 1. Untuk item 2,4,6,8, dan 10,

skor kontribusinya adalah 5 dikurangi posisi skala. Kalikan jumlah skor

kontribusi dengan 2.5 untuk mendapatkan nilai keseluruhan system usability.

Skor SUS berkisar dari 0 hingga 100 (Brooke, 1996). Berikut rumus

perhitungan skor SUS:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑈𝑆 = ((𝑅1−1)+(5−𝑅2)+ (𝑅3−1)+ (5−𝑅4)+(𝑅5−1)+ (5−𝑅6)+

(𝑅7−1)+(5−𝑅8)+ (𝑅9−1)+ (5−𝑅10))∗2.5)

Item Pertanyaan System Usability Scale (SUS).

Tabel 2.1 Pertanyaan Kuesioner SUS

Kode Item pertanyaan Jawaban


STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
R1 Saya akan sering
menggunakan/mengunjungi situs ini
R2 Saya menilai situs ini terlalu kompleks
(memuat banyak hal yang tidak perlu)
R3 Saya menilai situs ini mudah dijelajahi
R4 Saya membutuhkan bantuan teknis
untuk menggunakan/menjelajahi situs
ini
R5 Saya menilai fungsi/fitur yang
disediakan pada situs ini dirancang dan
disiapkan dengan baik
R6 Saya menilai terlalu banyak
inkonsistensi pada situs ini
R7 Saya merasa kebanyakan orang akan
mudah menggunakan/menjelajahi situs
ini dengan cepat
R8 Saya menilai situs ini sangat rumit
untuk dijelajahi
R9 Saya merasa sangat percaya diri
menjelajahi situs ini
R10 Saya perlu belajar banyak hal sebelum
saya dapat menjelajahi situs ini dengan
baik
23

Tabel 2.2 Kuesioner Penelitian

Kode
NO Indikator Pertanyaan
Indikator

Kemudahan untuk di Apakah Situs (Lazada.co.id) mudah


1. USA 1
operasikan dipelajari untuk dioperasikan ?

Interaksi dengan website


Apakah Interaksi dengan situs jelas
2. USA 2 jelas dan dapat di
dan mudah dimengerti ?
mengerti.

Kemudahan untuk Apakah Situs mudah untuk


3. USA 3
navigasi. dijelajahi ?

Kemudahan menemukan
4. USA 4 Apakah Situs mudah digunakan ?
alamat website.

5. USA 5 Tampilan yang atraktif. Apakah Tampilan situs menarik ?

Tepat dalam penyusunan Apakah Desain situs tampak sesuai


6. USA 6
tata letak informasi. dengan tipikal situs ?

Tampilan sesuai dengan Apakah Situs tampak meyakinkan


7. USA 7
jenis website online shop. dan kompeten ?

Adanya penambahan
Apakah Situs memberikan sebuah
8. USA 8 pengetahuan dari
pengalaman positif ?
informasi website

Menyediakan informasi Apakah Informasi yang tersedia


9. KI 1
yang cukup jelas. akurat ?

Menyediakan informasi Apakah Informasi yang disajikan


10. KI 2
yang dapat dipercaya. terpercaya ?

Menyediakan informasi Apakah Informasi yang disediakan


11. KI 3
yang up to date. up to date ?

Menyediakan informasi Apakah Informasi yang disajikan


12. KI 4
yang relevan. relevan ?

Menyediakan informasi
Apakah Informasi yang disediakan
13. KI 5 yang mudah dibaca dan
mudah dimengerti ?
dipahami.

Menyediakan informasi Apakah Informasi yang disediakan


14. KI 6
yang cukup detail. cukup terperinci ?

Menyajikan informasi Apakah Informasi yang disajikan


15. KI 7
dalam format yang sesuai dalam format yang sesuai ?
24

Mempunyai reputasi yang Apakah Situs memiliki reputasi


16. KIP 1
baik. yang baik ?

Mendapatkan keamanan Apakah Situs menyediakan rasa


17. KIP 2 untuk melengkapi aman ketika pengguna melakukan
transaksi. transaksi ?

Rasa aman dalam Apakah Informasi yang bersifat


18. KIP 3 menyampaikan data pribadi diperhatikan dengan
pribadi. seksama ?

Kemudahan untuk
Apakah Tercipta sebuah nuansa
19. KIP 4 menarik minat dan
personalisasi ?
perhatian.

Adanya suasana Apakah Menciptakan nuansa yang


20. KIP 5
komunitas. mendukung iklim pada komunitas ?

Kemudahan untuk
Apakah Mudah untuk
21. KIP 6 memberi masukan (feed
berkomunikasi dengan organisasi?
back).

Tingkat kepercayaan yang


tinggi atas informasi yang Apakah Layanan akan diberikan
22. KIP 7
disampaikan website sesuai dengan yang dijanjikan ?
Keseluruhan

2.3.6. Google Docs

Google Docs adalah layanan pengolah kata, lembar sebar, presentasi,

formulir, dan penyimpanan data berbasis web gratis dari Google. Google

Docs merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan Google untuk

kebutuhan manajemen dokumen. Khususnya aplikasi Office. Mulai dari

pengolah kata (word processor), pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan

presentasi (presentation).

Google Docs bukan hanya menyimpan saja, namun juga bias

digunakan untuk mengolah data, menyimpan, membuat, mengedit dokumen

perkantoran seperti layaknya Microsoft Office pada Windows atau Open


25

Office pada Linux dengan secara online. Semuanya dalam satu paket dan

tidak perlu menginstal di computer.

2.4. WEBSITE

2.4.1 Definisi

Website adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman

yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi

yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari seluruh

dunia yang memiliki koneksi internet.

Gregorius (2010:30) mendefenisikan bahwa :


“Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan
file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan
kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada
pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di
bawahnya”.
Sibero (2011 : 11) mendefenisikan : website adalah suatu sistem yang

berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan

teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.

Arief (2011 : 7) mendefenisikan bahwa :


”website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen
multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang
menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan
untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut
browser”.
Website dalam E-commerce Website merupakan suatu komponen

yang sangat penting dalam e-commerce, hal ini dikarenakan pembeli tidak

dapat melihat secara langsung tentang produk yang ditawarkan oleh penjual.

Website berperan menjadi penyalur informasi yang ingin disampaikan


26

penjual kepada pembeli, oleh sebab itu kepercayaan pembeli sepenuhnya

bergantung pada seluruh informasi yang disampaikan penjual dalam website

yang disediakan (Buttner dan Goritz, 2008).

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah

sekumpulan halaman dengan file-file yang mengandung informasi serta

dapat diakses secara online oleh user.

2.4.2 Unsur-unsur Website

Yadi Utama ( 2011 : 360) mengungkapkan : Untuk menyediakan

keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya,

adalah sebagai berikut :

a. Nama domain (domain name/URL – Uniform Resource Locator)

Nama domain atau Domain Name atau URL adalah alamat unik di

dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah website,

atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk

menemukan sebuah website pada dunia internet.

b. Rumah Tempat Website (Web Hosting)

Web Hosting sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat

menyimpan berbagai data, file, gambar dan lain sebagainya yang akan

ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung

dari besarnya web hosting semakin besar pula data yang dapat

dimasukkan dan ditampilkan dalam website.


27

c. Desain Website

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta

penguasaan bahasa program, unsur website yang penting adalah dan

utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan

sebuah website. Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan

sendiri atau menyewa jasa website designer. Perlu diketahui bahwa

kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer.

d. Bahasa Program (Script Program)

Bahasa program adalah bahasa yang digunakan unuk

menerjemahkan setiap perintah dalam website pada saat diakses. Jenis

bahasa program sangat menentukan statis, dinamis, atau interaktifnya

sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan

maka akan terlihat website semakin dinamis dan interaktif serta terlihat

bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung

kualitas website.

e. Publikasi website

Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang

disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs di masyarakat dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang biasanya dilakukan dan

paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi

langsung di internet melalui search engine seperti yahoo, google, dan

sebagainya.
28

f. Pemeliharaan website

Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan terkesan membosankan

atau monoton juga akan segera ditinggalkan pengunjung. Pemeliharaan

situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu,

atau sebulan sekali secara rutin atau secara periodic tergantung

kebutuhan.

2.4.3 Dimensi Website Quality

Website Quality merupakan salah satu metode atau teknik

pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Kualitas

website dapat dilihat sebagai atribut dari sebuah website yang berkontribusi

terhadap kegunaannya kepada konsumen (Gregg dan Walczak, 2010).

Kim dan Niehm (2009) mengungkapkan bahwa para peneliti

terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima, yaitu:

1) Informasi meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat,

dan relevan.

2) Keamanan meliputi kepercayaan, privasi dan jaminan keamanan.

3) Kemudahan meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti,

dan kecepatan.

4) Kenyamanan meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional,

desain kreatif dan atraktif.

5) Kualitas pelayanan meliputi kelengkapan secara online, dan

customer service.
29

2.5 PENELITIAN SEJENIS

Berikut beberapa penelitian yang sejenis dilakukan oleh peneliti

lainnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Penelitian Sejenis

Penulis
No Judul Metode Output
/Tahun
1 Bambang Tes kegunaan Usability , Hasil ini menunjukkan bahwa
Pudjoatmo (Usabilty Usability kualitas aplikasi kepegawaian
djo, Testing) pada Testing, yang dibuat mempuyai kualitas
Rahmadi Aplikasi System yang baik.Dengan indeks B,
Wijaya Kepegawaian Usability menunjukkan bahwa aplikasi
(2016) Dengan Scale (SUS) kepegawaian yang dibuat
Menggunakan dengan mengintegrasikan
System Basisdata pegawai, Basisdata
Usabilty Scale finger print menyimpan sidik
(Studi Kasus : jari pegawai. Basisdata finger
Dinas print, dan Basisdata sms
Pertanian gateway dapat diterapkan di
Kabupaten dinas pertanian untuk
bandung) menunjang aktifitas pegawai.
Aktifitas pegawai yang
didukung, sebagai contoh,
dapat melakukan pengecekan
tugas luar dengan melalui pesan
singkat yang diterima. Dengan
adanya fitur ini, pegawai dapat
mengefektifkan waktu kerjanya
dan menghemat waktu untuk
perjalanan ke kantor.
2 Novarani pengujian System Dari hasil analisis data
Afifah usabilitas elisa Usability eksperimen, terdapat perbedaan
(2016) dengan system Scale (SUS) pada nilai SUS maupun data
usability scale eye tracking eye tracking dikarenakan faktor
(sus) dan eye pengguna. Hasil uji two-way
tracking ANOVA pada faktor jenis
pengguna adalah F(1,36)=
4,214; p=0,047 dari data SUS
serta F(1,36)= 32,350; p<0,001
dari data eye tracking berupa
jumlah fiksasi dan F(1,36)=
28,458; p<0,001 dari data eye
tracking berupa waktu ke
fiksasi pertama. Maka dapat
diketahui bahwa terdapat
perbedaan hasil pengujian
30

usabilitas eLisa dari pengguna


dan non-pengguna. Pengguna
memberi penilaian usabilitas
yang lebih tinggi daripada non-
pengguna. Permasalahan
usabilitas yang dialami
pengguna pun lebih sedikit
dibandingkan non-pengguna.
3 Ika Aprilia Pengujian Usability Hasil pengukuran usability
H.N, P. Usability Testing, dapat menjadi langkah awal
Insap Website System evaluasi website. Skor SUS
Santoso Menggunakan Usability website Pemerintah Kota Tegal
dan Ridi System Scale (SUS), sebesar 61.33 yang menunjukan
Ferdiana Usability Scale SPSS bahwa website belum usable,
(2015) (SUS), Website bahkan pengguna berpotensi
Usability menjadi deductor yang dapat
Testing using menurunkan jumlah pengguna.
System Hal ini dapat menunjukkan
Usability Scale bahwa website perlu dievaluasi
dan dikembangan lebih lanjut.
Hasil penelitian ini sebaiknya
dikembangkan dengan
melalukan penelitian lanjutan
untuk mengidentifikasi masalah
yang menyebabkan
menurunnya jumlah pengguna.
Hal ini perlu dilakukan karena
SUS tidakbersifat diagnostik
sehingga perlu metode evaluasi
lain untuk mengidentifikasi
masalah.
4 Ajie Evaluasi System Dengan nilai yang diperoleh
Wibowo Usability Usability sebesar 51,25 menggunakan
Soejono , Website Scale (SUS) metode SUS asli dan 58,375
Arief UNRIYO menggunakan metode SUS
Setyanto , Menggunakan perlakuan, menunjukkan bahwa
Amir Fatah System Website UNRIYO tidak dapat
Sofyan Usability Scale diterima oleh pengguna dari
(2018) (Studi Kasus: aspek usabilitynya.
Website
UNRIYO)
5 Sofiana System uji pengguna Dari hasil konversi data,
Usability Scale System diperoleh rata-rata interpretasi
– BNI Mobile Usability SUS sebesar 48,25 yang berarti
Banking Scale (SUS) masih berada di bawah rata-
rata.
31

Berdasarkan penelitian diatas, dapat di simpulkan bahwa untuk

mengevaluasi usability dapat dilakukan dengan pengujian usability testing

menggunakan kuesioner usability seperti SUS (System Usability Scale), ISO

9241-11, eye tracking, dan data hasil analisis dihitung dengan menggunakan

Google Drive. Salah satu kuesioner yang dipakai adalah SUS (System

Usability Scale) dengan aspek Learnability, aspek Efficiency, aspek

Memorability aspek Errors, aspek Satisfaction.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dimana

System Usability Scale (SUS) pengukurannnya yang “quick and right” yang

outputnya berupa skor yang tampak mudah dipahami, dengan range dari 0

hingga 100, dengan semakin besar skornya semakin baik pula kualitas

usability-Nya. Dimana SUS dianggap menyediakan jenis pandangan

subyektif tingkat tinggi tentang kegunaan dan sering digunakan dalam

melakukan perbandingan kegunaan antar system. Karena menghasilkan skor

tunggal pada skala 0 – 100, yang dapat digunakan untuk membandingkan

bahkan system yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai