Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

“MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN”

Dosen Pengampu: :

Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si

Nina Novira, Ph.D

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1) Boy Sitepu
2) Cici Ariska Pasaribu
3) Desandra Siallagan
4) Meiliya Putri
5) Susi Lamriah Sihombing

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITASNEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
Makalah "Modal Dasar Kewirausahaan" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik materi maupun
pemikiranya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depanya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam masalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 17 Februari 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah proses seseorang atau sekelompok orang yang berani mengambil risiko
ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang akan memanfaatkan teknologi baru atau proses
inovatif untuk menghasilkan nilai bagi orang lain. (Serian Wijatno :2012). Pada zaman modern
ini tidak hanya orang-orang dewasa atau tua yang berani untuk memulai bisnis mereka, sekarang
banyak terlihat generasi muda yang sudah berani melangkah untuk memulai usaha mereka dan
tidak sedikit pula yang dapat meraih kesuksesan di usia muda.

Ciputra (dalam Mopanggan, 2014) mengemukakan bahwa wirausaha merupakan solusi tepat
untuk menyelesaikan masalah penggangguran dan kemiskinan di Indonesia, karena dengan
hanya berbekal ijazah tanpa kecakapan entrepreneurship, siapkanlah diri untuk antri pekerjaan
karena saat ini pasokan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi tidak sebanding dengan peluang
kerja yang tersedia.

Dalam menjalankan sebuah usaha tentunya seorang wirausaha harus mempunyai modal dasar
dalam berwirausaha. Seperti modal kemauan atau niat untuk memulai usaha,modal kemampuan
atau ketrampilan dalam mengelola usaha, serta modal pengetahuan untuk memajukan usaha
tersebut.

Dalam berwirausaha, seorang wirausahawan memiliki modal dasar kewirausahaan yang


terdiri atas modal kemauan,modal kemampuan, dan modal pengetahuan. Selain itu terdapat juga
modal insane kewirausahaan dan terdapat bekal kompetensi kewirausahaan. Untuk itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai Modal Dasar Kewirausahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan modal dasar kewirausahaan ?

1
2.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui modal dasar kewirausahaan
2. Untuk mengetahui

BAB II

PEMBAHASAN

Modal Dasar Kewirausahaan


Pengertian Modal Menurut Para Ahli

2
1. Pengertian modal menurut Munawir (2006:19) adalah hak atau bagian modal adalah
kekayaan perusahaan yang terdiri atas kekayaan yang disetor atau yang berasal dari luar
perusahaan dan kekayaan itu hasil aktivitas usaha itu sendiri.
2. Meij (dalam Riyanto, 2010:18) mengartikan modal sebagai "keloktifitas" dari barang-
barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud
dengan barang-barang modal adalah semua barang-barang yang ada dalam rumah tangga
perusahaan dan fungsi produktifnya untuk membentuk pendapat.
3. Ikatan Akuntan Indonesi (IAI), modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan
yang merupakan selisih antara asset dan utang, sehingga bukan merupakan nilai jual
perusahaan.

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

1. Dalam (M.Tohar: 1999) Kewirausahan adalah sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Menurut A. Pakerti (1999), kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mendirikan mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang
dimilikinya sendiri..
3. Menurut Peter F. Drucker (1994), kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.

Pengertian Modal Dasar Kewirausahaan

Modal dasar kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
menghadapi situasi baru dan menciptakan ide yang kreatif untuk menjadi seorang wirausaha
yang berdaya saing tinggi secara konsisten serta mampu mencapai kemampuan untuk tetap fokus
dan mencapai visi utama seorang wirausaha.

Dalam (Wulan Ayodya:2002) cara untuk mencapai Modal Dasar Kewirausahaan adalah:

1. Adaptability, adalah kemampuan dalam menghadapi situasi baru dan menemukan solusi
kreatif dari permasakahan-permasalahan yang ada.
2. Competitiveness, adalah kesediaan untuk bersaing dan menguji diri sendiri terhadap yang
lain.
3. Confidance, adalah sikap penuh keyakinan bahwa kamu bisa lakukan apa yang telah
kamu tetapkan secara konsisten.
4. Discipline, adalah kemampuan untuk tetap focus dan taat pada jadwal rencana serta
deadline (batas waktu)
5. Passion, adalah gairah untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan.
6. Honesty, adalah komitmen untuk berpegang pada kebenaran, tidak dusta, bersikap fair
(adil) setiap berhubungan dengan orang lain.
7. Organizing, adalah kemampuan untuk mengorganisasikan atau mengatur segala sesuatu
agar mencapai tujuan.

3
8. Understanding, adalah kemampuan untuk mendengarkan dan berempati kepada orang
lain.
9. Visi dan Misi, adalah kemampuan untuk memperoleh hasil akhir dari tujuan utama
sambal bekerja untuk mencapainya.

Bentuk Modal Kewirausahaan

Dari ulasan pengertian modal kewirausahaan di atas, lebih dominan menyebutkan bahwa
bentuk dari modal kewirausahaan berupa materi atau finansial. Namun sebenarnya masih ada
bentuk modal kewirausahaan lain yang memiliki peran penting dalam membangun sebuah
usaha. Berikut bentuk modal-modal kewirausahaan yang telah digolongkan berdasar wujud
dan kebutuhan.

Berdasarkan Wujudnya

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalui dentik dengan modal yang berwujud (tangible)
seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal
intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis
besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: modal kemauan,
kemampuan, dan pengetahuan; modal insani kewirausahaan; dan modal motivasi.

Modal Kemauan, Kemampuan, dan Pengetahuan

Modal Kemauan

Kemauan adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Tekad, niat dan motivasi
atau disebut kemauan adalah modal utama yang harus ada pertama kali. Karena dengan
tekad, niat dan kemauan serta motivasi yang kuat akan membuat seseorang tersebut
bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Dengan modal kemauan yang
keras ini diharapkan adanya komitmen yang tinggi dalam diri seorang sehingga tidak akan
pernah menyerah sebelum berhasil khususnya dalam menjalankan sebuah usaha atau menjadi
wirausaha.

Modal Kemampuan

Kemauan dan tekad saja tidak cukup apabila digunakan sebagai modal untuk berwirausaha.
Untuk memperoleh peluang berwirausaha diperlukan modal kemampuan (keterampilan).
Kemampuan harus dimiliki sebab yang dihadapi seorang wirausaha adalah resiko dan
tantangan. Bila hanya bermodal nekat dan tanpa memiliki keterampilan untuuk
memperhitungkan risikonya maka yang dihadapi adalah sebuah kegagalan. Oleh sebab itu,
kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki dalam berwirausaha diantaranya:

4
Keterampilan konseptual, merupakan keterampilan merumuskan sesuatu yang belum ada
atau sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan berbeda, mengonsep nilai
tambah baru, mengonsep kebaruan barang dan jasa, mengonsep kegunaan baru, mengonsep
kemudahan baru, mengonsep keunggulan baru.

Keterampilan kreatif, untuk menghasilkan ide-ide baru, khayalan-khayalan baru dan


gagasan-gagasan baru untuk menghasilkan nilai tambah.

Keterampilan dalam memimpin dan mengelola, untuk membuat perubahan-perubahan secara


dinamis agar lebih unggul terdepan.

Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, merupakan keterampilan untuk bekerja untuk


bekerja sama membuat jejaring (network) untuk mengomunikasikan hasil berfikir kreatif.

Keterampilan teknik usaha, merupakan keterampilan khusus untuk menjalankan usaha seperti
keterampilan untuk mengkombinasikan sumber daya, keterampian untuk menghasilkan
produk baru, keterampilan untuk memasarkan, keterampilan untuk menghitung resiko,
keterampilan untuk membukukan, mengadministrasikan, dan keterampilan-keterampilan
lainnya.

Modal Pengetahuan (Intelektual)

Banyak penelitian yang mencoba untuk menjelaskan atau mengkasifikasikan apa yang
dimaksud dengan modal intelektual. Modal yang pertama dikembangkan oleh Petrash dalam
Bambang Setiarso di sebut value platform. Modal yang dikembangkan tersebut biasa disebut
dengan model klasifikasi. Patrash mencoba menjelaskan bahwa modal intelektual adalah
modal manusia, modal organisasional dan modal pelanggan. Model yang dikembangkan oleh
Lowendahl dalam Hong mengembangkan model yang sebelumnya dengan beberapa
modifikasi dan membagi kategori kompetensi dan hubungan menjadi dua sub kelompok
yaitu individual dan kolektif.

Model yang dikembangkan Stewart membagi dan mengelompokkkan modal intelektual


menjadi tiga bentuk dasar yaitu : modal manusia, modal structural, dan modal pelanggaan.
Menurut Hong mengungkapakan The Danish Confederation of Trade Unions (1999) yang
melakukan pengelompokkan modal intelektual menjadi sumber daya oaring, sistem dan
pasar.

Modal intelektual secara ringkas digambarkan sebagai berikut :

Human Capital

Menurut Ross karyawan atau anggota mengahsilkan intellectual capital melalui kompetensi
mereka, sikap mereka dii perusahaan dan kelincahan dan kreatifitas intelektual mereka.
Kompetensi meliputi kemampuan keterampilan dan tingkat pendidikan, sementara sikap

5
meliputi komponen perilaku keseharian dan kerja karyawan. Kelincahaan intelektual
membuat seseoarang untuk mengubah praktik dan memikirkan solusi inovatif untuk masalah.

Struktur Modal

Modal structural mencakup semua non manusia gudang pengetahuan dalam organisasi yang
meliputi database, bagan organisasi, proses manual, strategi, rutinitas dan segala hal yang
nilainya bagi perusahaan lebih besar dari nilai materinya.

Menurut Bontis apabila suatu organisasi memiliki sistem miskin dan prosedur dimana untuk
melacak tindakannya. Modal intelektual secara keseluruhan tidak akan mencapai potensi
sepenuhnya. Organisasi dengan modal struktural yang kuat akan memiliki budaya yang
mendukung yang memungkinkan individu untuk mencoba hal baru, belajar, dan gagal.
Modal structural adalah link penting yang memungkinkan modal intelektual untuk diukur
pada tingkat analisis organisasi.

Modal Pelanggan

Tema utama dari modal pelanggan adalah

pengetahuan tertanam dalam saluran pemasaran dan hubungan pelanggan bahwa organisasi
berkembang melalui perjalanan melalui bisnis. Hubert Saint Onge mendefinisikan yang lebih
baru telah memperluas kategori untuk mencakup modal rasional yang berlaku meliputi
pengetahuan tertanam dalam semua hubungan organisasi berkembang baik itu dari
pelanggan, competitor, pemasok, asosiasi perdagangan atau Pemerintah.

Modal Insani Kewiraushaan

Modal Sosial

Teori modal sosial pertama kali diperkenalkan secara sistematis oleh Bourdieu pada tahun
1972 dan Coleman pada tahun 1988. Definisi mendasar yang diperkenalkan adalah modal
sosial merupakan sumber daya yang melekat dalam hubungan sosial. Definisi tentang modal
sosial telah dipaparkan oleh para ahli sebagai berikut:

Menurut Putnam, modal sosial adalah karakteristik organisasi sosial, seperti jaringan, norma-
norma dan kepercayaan sosial, yang memudahkan koordinasi dan kerjasama untuk manfaat
bersama.

Menurut Fujiwara dan Kawachi, modal sosial adalah sumber-sumber daya yang diakses oleh
individu-individu dan kelompok-kelompok dalam sebuah struktur sosial, yang memudahkan
kerjasama, tindakan kolektif, dan terpeliharanya norma-norma.

Fukuyama memberikan definisi modal sosial: “social capital can be defined simply as an
instantiated set of informal values or norms shared among members of a group that permits

6
them to corporate with one another”. Modal sosial secara sederhana didefinisikan sebagai
kumpulan nilai-nilai atau norma-norma informal secara spontan yang terbagi di antara para
anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka.

Jadi, modal sosial adalah investasi sosial yang meliputi sumber daya sosial seperti jaringan,
kepercayaan, nilai dan norma serta kekuatan menggerakkan dalam struktur hubungan sosial
untuk mencapai tujuan individual atau kelompok secara efketif dan efisien.

Menurut Jousari Hasbullah, unsur-unsur pokok dalam modal sosial adalah sebagai berikut:

Partisipasi dalam suatu jaringan

Kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan dengan ciri pengelolaan
organisasi yang lebih modern akan memiliki tingkat partisipasi anggota yang lebih baik dan
rentang jaringan yang lebih luas.

Resiprocity

Kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalam suatu kelompok selalu mewarnai
modal sosial.

Seseorang atau banyak orang dari suatu kelompok memiliki semangat membantu yang lain
tanpa mengharapkan imbalan seketika. Hal ini didasari oleh nuansa altruism (semangat untuk
membantu dan mementingkan kepentingan orang lain).

Trust

Trust atau rasa percaya merupakan bentuk keinginan untuk mengambil risiko dalam
hubungan sosial yang didasari perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu
seperti yang diharapkan dan akan bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling
mendukung dan tidak merugikan diri dan kelompoknya.

Norma Sosial

Norma sosial merupakan sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh
anggota masyarakat pada suatu entitas sosial tertentu. Contoh norma sosial: bagaiman cara
menghormati pendapat orang lain, norma untuk hidup sehat, norma untuk tidak mencurangi
orang lain.

Nilai-nilai

Nilai adalah sesuatu ide yang telah turun temurun dianggap benar dan penting oleh
anggota kelompok masyarakat, misalnya: nilai prestasi, kerja keras, kompetisi dan nilai
harmoni.

Tindakan Proaktif

7
Tindakan Proaktif adalah keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja
berpartisipasi tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan mereka dalam suatu kegiatan
masyarakat seperti misalnya:

membersihkan lingkungan tempat tinggal, berinisiatif menjaga keamanan bersama.

Modal Mental dan Moral

Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi dengan agama. Modal
mental merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu secara
bertanggung jawab, seperti hal-hal berikut:

Keberanian untuk menghadapi resiko.

Keberanian untuk menghadapi tantangan.

Keberanian untuk malakukan perubahan.

Keberanian untuk mengadakan pembaharuan.

Keberanian untuk menjadi lebih unggul

Modal mental diwujudkan dengan bentuk keberanian untuk mengadapi resiko dan tantangan,
keberanian melakukan perubahan dan mengadakan pembaruan, serta berani menjadi yang
lebih unggul. Dengan mental yang unggul wirausahawan tidak akan memiliki pemikiran asal-
asalan, seperti asal ada, asal jadi, asal terjual, asal dapat uang dan seterusnya. Akan tetapi
wirausahawan yang memiliki mental unggul akan berfikir untuk mengembangkan usahanya
agar lebih baik, lebih bernilai, lebih berguna dan seterusnya.

Sedangkan modal moral adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa
sudah menjamin semua umat manusia dengan menciptakan segala ciptaannya dan untuk
menggali ciptaan-Nya, manusia

dilengkapi dengan akal dan pikiran. Dengan dilengkapi akal dan pikiran serta kelengkapan
dan kesempurnaan yang dimiliki, manusia bisa memanfaatkan dan mengembangkan segala
yang diciptakan-Nya untuk digunakan dalam berusaha. Karena modal moral ini digunakan
untuk menyeimbangkan dengan modal mental dan keberanian.

Modal moral akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh para pakar. Salah satu buku yang
membicarakan aspek modal ini adalah Moral Intelligence: Enhancing Business Performance
and Leadership Success yang ditulis oleh Doug Lennick & Fred Kiel (2005). Kedua pakar ini
menyusun alat pengukur Moral Competency Inventory (Inventori untuk mengukur
kompetensi moral). Ada empat komponen modal moral yang membuat seseorang memiliki
kecerdasan moral yang tinggi yakni Integritas (integrity), Tanggung-jawab (responsibility),
Penyayang (compassionate), dan Pemaaf (forgiveness).

8
Modal Motivasi

Modal Motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi merupakan modal
insani bagi setiap orang untuk terus hidup dan maju. Keberhasilan atau kegagalan
berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi rendahnya motivasi wirausahawan. Apabila
usaha yang dilakukan kurang dan penuh keraguan maka usaha yang dihasilkan akan kurang

maksimal dan berakibat kegagalan.

Berdasarkan Kebutuhan

Di dalam menjalankan sebuah usaha , ada tiga jenis modal usaha yaitu :

Modal Investasi Awal

Modal Investasi Awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai usaha,
dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha ini adalah bangunan,
peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai
untuk jangka panjang. Macam-macam Investasi, sebagai berikut:

Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk jangka waktu tertentu
sebagai tambahan persediaan barang-barang modal yang telah ada.

Investasi Ulang, artinya nilai dari barang-barang modal yang dipergunakan untuk mengganti
barang modal yang telah tua.

Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak langsung sebagai akibat
tambahan permintaan yang mula-mula ditujukan pada barang konsumsi.

Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada besarnya pendapatan.

Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang
dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order.

Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak
memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena
barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.

Modal Operasional

Modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi
bulanan dari bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN,
air, bahkan retribusi.

9
Modal Kemauan

Kemauan adalah tekad atau niat yang kuat dan motivasi yang tinggi. Tekad, niat dan
motivasi atau disebut kemauan merupakan modal utama yang harus ada pertama kali.[1]
Karena dengan tekad, niat dan kemauan serta motivasi yang kuat akan membuat seseorang
tersebut bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Dengan modal
kemauan yang keras ini diharapkan adanya komitmen yang tinggi dalam diri seorang
sehingga tidak akan pernah menyerah sebelum berhasil khususnya dalam menjalankan
sebuah usaha atau menjadi wirausaha.

B. Modal Kemampuan

Kemauan dan tekad saja tidak cukup apabila digunakan sebagai modal untuk berwiausaha.
Untuk memperoleh peluang berwirausaha diperlukan modal kemampuan (ketrampilan).
Kemampuan ini harus dimiliki sebab yang dihadapi seorang wirausaha adalah resiko dan
tantangan. Bila hanya bermodal nekat dan tanpa memiliki ketrampilan untuk
memperhitungkan risikonya maka yang dihadapi adalah sebuah kegagalan.

Oleh sebab itu, kemampuan atau ketrampilan yang harus dimiliki dalam berwirausaha
diantaranya:

1. Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.

2. Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.

3. Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola.

4. Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi.

5. Ketrampilan teknik usaha yang akan dilakukan.[2]

C. Modal Pengetahuan

Sebuah usaha untuk berkembang dan suskes, tidak cukup menggunakan modal kemauan dan
kemampuan (ketrampilan) saja, tetapi harus dilengkapi dengan modal pengetahuan.

Ada beberapa modal atau bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha, diantaranya:

1. Bekal pengetahuan menegnai usaha yang akan dimasuki atau dirintis dan lingkungan
usaha yang ada.

2. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

10
3. Bekal pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.[3]

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan
kemauan.[4] Tingkat kemauan, kemampuan, dan pengetahuan dikenal dengan istilah
kompetensi kewirausahaan. Selain ketrampilan dan pengetatahuan, uang tidak kalah penting
adalah sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang akan dihadapinya.

Modal Insani Kewirausahaan

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identic dengan modal material yang berwujud
(tangible), seperti uang dan peralatan, tetapi juga menyangkut modal yang tak berwujud
(intangible) seperti modal insani. (Suryana, 2003: 73) yang terdiri atas hal-hal sebagai berikut :

1. Modal Social

Modal social merupakan modal insani utama yang harus dimiliki seseorang sebelum modal-
modal lainnya.Modal social (social capital) terdiri atas kejujuran, kepercayaan (trust), dan
komitmen Kejujuran, kepercayaan, dan komitmen (menepati janji) merupakan modal utama yang
dapat meningkatkan citra. Seorang yang memiliki modal social yang tinggi biasanya memiliki
etika berwirausaha yang mencakup hal hal sebagai berikut:1. Jujur2. Memiliki integritas3.
Menepati janji4. Kesetiaan5. Kewajaran6. Suka membantu orang lain7. Warga Negara yang baik
dan taat hokum8. Mengejar keunggulan 9. Bertanggung jawab. Kejujuran, memiliki integritas,
dan menepati janji merupakan modal social yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari waktu
ke waktu, dan dapat melahirkan serta menambah modal material.

2. Modal Intelektual

Modal insan kedua adalah modal intelektual. Menurut stewart T.A (1997), modal intelektual
erdiri atas komprtensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab. pengetahuan dan keterampilan
(kemampuan) yang dapat dirauraikan sebagai berikut.

Skill x knowledge

Capability x authority

Competency x commitment

Intellectual capitals

Pada gambar tersebut, tampak bahwa intellectual capital = competence x commitment.


Artinya,meskipun seorang wirausahawan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, apabila
tidak disertai komitmen yang tinggi, maka ia tidak akan dapat menggunakan modal
intelektualnya. Competence capability x authority, artinya = wirausahawan yang kompeten

11
adalah wirausahawan yang memiliki kemampuan dan wewenang sendiri dalam mengelola
usahanya (mandiri). Wirausahawan selalu bebas menentukan usahanya, tidak bergantung pada
orang lain. Selanjutnya, capability= skill x knowledge, artinya kapabilitas wirausahawan sangat
ditentukan oleh keterampilan dan pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan yang dilengkapi
dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi membentuk kepribadian dalam diri
wirausahawan.

Dalam dunia bisnis, kompetensi inti(core competency) adalah kreativitas dan inovasi dalam
rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfokus pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan.Keterampilan, pengetahuan. dan kemampuan
merupakan kompetensi inti wirausahawan untuk menciptakan daya saing khusus agar memiliki
posisi tawar menawar yang kuat dalam persaingan.

3. Modal mental dan moral

Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama.Modal mental
merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu secara bertanggung jawab,
seperti hal-hal sebagai berikut.

1. Keberanan untuk menghadapi resiko


2. Keberanian untuk mengahadapi tantangan
3. Keberanian untuk melakukan perubahan
4. Keberanian untuk mengadakan pembaruan
5. Keberanian untuk menjadi lebih unggul

Wirausahawan harus memiliki mental unggul bukan mental standar atau mental asal-asalan,
seperti asal ada, asal jadi, asal terjual, asal menjadi duit, dan ssterusnya. Akan tetapi,
wirausahawan harus memiliki mental unggul, seperti lebih baik, lebih bernilai, lebih berguna,
lebih memudahkan, lebih lengkap, lebih berkualitas, dan seterusnya..seperti terdepan,
terpandang, tersohor dan terbaik.

Modal mental dan keberanian harus dibarengi dengan modal moral.Modal morakl adalah
keyakinan dan kepercayaan bahwa tuhan yang maha kuasa sudah menjamin semua umat manusia
dengan menciptakan segala ciptaannya dan untuk menggali ciptaan Nya, manusia dilengkap
dengan akal dan pikiran. Dalam ajaran islam (aluran). dikemukakan bahwa allah swt. Telah
menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya untuk kelangsungan hidup makhluknya.
Untuk menggali semua ciptaannya, manusia telah diberi kelengkapan berupa akal dan
pikirannya. Oleh sebab itu, "Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka (Aluran, Surah 13 ayat 11). Untuk
mengungkap dan mengubah hidupnya, manusia telah diberi kelengkapan dan kesempurnaan
berupa akal dan pikiran untuk digunakan dalam berusaha, belajar, berpikir dan bertindak untuk
mengungkap segala sesuatu yang sudah diciptakannya Manusia tinggal menggali, menemukan
dan mengembangkannya. Sebagai contoh, Tuhan sudah menciptakan air, seperti air mineral, air

12
kpi, air the, air rasa buah-buahan, dan air yang berasa lainnya dengan cara mengabung-
gabungkan air dengan ciptaan tuhan lainnya.

4. Modal motivasi

Modal motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju Motivasi merupakan modal
insani bagi setiap orang untuk terus hidup dan maju.Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha
sangat bergantung kepada tinggi atau rendahnya motivasi wirausahawan. Usaha yang kurang
semangat atau penuh dengan keraguan akan membuat kegagalan.

Bekal Kompetisi Kewirausahaan

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif.

1. Memiliki pengetahuan usaha (self knowledge). yaitu memiliki kemampuan tentang usaha yang
akan dilakukan atau ditekuni. 2. Memiliki imajinasi atau khayalan (imagination), yaitu memiliki
imajinasi,ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.

3. Memiliki pengetahuan praktik (practical knowledge), yaitu memiliki pengetahuan praktis,


misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi dan pemasaran.

4. Memiliki keterampilan menemukan (search skill), yaitu kemampuan menemukan, berkreasi,


berimajinasi.

5. Memiliki pandangan ke depan (foresight), yaitu berpandangan jauh ke depan.

6. Memiliki keterampilan menghitung (computation skill), yaitu kemampuan berhitung dan


memprediksi keadaan pada masa yang akan datang.

7. Memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skill), yaitu kemampuan


berkomunikasi, bergaul, berhubungan dengan orang lain, dan membuat jejaring.

Sikap Mental Wirausaha

Sikap Mental dan Kepribadian Wiraswasta adalah Modal Dasar Wirausaha Sikap mental dan
kepribadian merupakan unsur penting sebagai dasar dan titk tolak mencapai hasil dalam
perjuangan hidup. Orang tidak dapat memperbaiki dan mempertinggi kepribadiannya. Dengan
demikian orang akan terbatas dari rasa khawatir mengenai diri dan akan menghadapi kehidupan
beserta masalahnya secara realistis karena itu diusahakan:

1. Mengembangkan persahabatan dengan siapapun.

13
2. Pergaulan yang bermanfaat.

3. Perlu selalu dibina kepribadian yang menarik dan menyenangkan.

Sifat yang menjadi landasan bagi suatu kepribadian unggul menawan perlu selalu diperbaiki,
lenyapkan faktor-faktor yang negatif dan selalu dikembangkan faktor faktor yang positif sebagai
dasarnya.

Menyikapi Hambatan

Mewujudkan suatu usaha berwirausaha menyatakan banyak menghadapi hambatan mental


kepribadian dan lain sebagainya. Orang yang tekun pada umunya memahami dan memanfaatkan
arti wasiat nenek moyang teratur, teliti, tetap tidak bergerak dan tidak goyah, berani menghadapi
resiko, tegas dan jelas. selalu mengenai sasaran yang dituju dilengkapi dengan keimanan dan
ketakwaan. Demikian ini dapat terjadi karena :

1) Tahu apa maunya (mampu merumuskan tujuan).


2) Menyadari perlunya rencana sistematis dan kemampuan kerja sama.
3) Sikap mental, dengan membiasakan diri bersikap mental positif, selalu bergairah
melakukan kegiatan berkaryanya.
4) Membiasakan membangun disiplin diri.
5) Tahu mensyukuri, mensyukuri waktu, lingkungannya bersedia membawa orang lain
untuk maju.
6) Bersedia membayar kemajuan, yaitu ketersediaan berjerih payah.
7) Bersedia belajar dari pengalaman dan kepahitan.
8) Menguasai kemampuan menjual, memiliki kemampuan kepemimpinan dan
entrepreneurship, menghayati dan menyamalkan pancasila
9) Membiasakan diri memberikan lebih daripada yang diterima.
10) Memperhatikan kesehatan diri.
11) Selalu berusaha mempunyai kepribadian yang menarik dan menyenangkan.

Cara memperoleh Modal

Tiga cara memperoleh modal:

a. Mencari mitra dengan "mimpi" serupa.

14
Seorang calon pengusaha bisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu
jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang
tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan "modal/sumber daya" di antara
mereka. Umumnya kerabat dan teman dekatlah yang dijadikan prospective partner yang
utama sebelum mempertimbangkan pihak lainnya, seperti beberapa jenis institusi
finansial diantaranya bank.
b. Mitra bisnis lain yang lebih netral adalah bank atau institusi keuangan
Pinjaman pada bank dinilai lebih aman karena bank bisa membantu kita melihat secara
makro apakah bisnis kita itu akan mengalami hambatan. Bank yang baik wajib
melakukan inspeksi dan memeriksa studi kelayakan (feasibility study) yang kita ajukan.
Penolakan dari bank dengan alasan "tidak feasible" bisa merupakan feedback yang baik,
apalagi jika kita bisa mendiskusikan dengan bagian kredit bank mengenai elemen apa
saja yang dinilai "tidak feasible". Bank juga bisa membantu kita untuk memantau
kegiatan usaha setiap tahun dan jika memang ada kesulitan di dalam perusahaan, bank
akan mempertimbangkan untuk tidak meneruskan pinjamannya.
c. Menjual mimpi itu kepada wirausawahan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita
lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka
tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan
untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi
indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama
bisa di lakukan antara si pemilik modal dan penjual ide. Bisa saja pemilik modal yang
memodali dan penjual ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya
menjual idenya dan tidak lagi terlibat dalam usaha itu. Jalan ini biasanya diambil sesudah
cara lainnya tidak lagi memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang sangat
layak diperhitungkan. Tapi kalau kangkah ini anda jalankan bersiaplah anda akan pensiun
mudah menjadi pengusaha karena anda jadi pekerja kepada yang punya modal.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Seorang wirausaha harus mempunyai modal dasar dalam berwira usaha. Seperti modal kemauan
atau niat untuk memulai usaha, modal kemampuan atau ketrampilan dalam mengelola usaha,
serta modal pengetauan untuk memajukan usahanya tersebut. Modal dasar kewirausahaan adalah
segala sumber daya hasil produksi maupun seluruh aktiva perusahaan yang digunakan dalam
memulai wirausaha.

15
Untuk menjadi wirausahawan, terdapat dua (2) bentuk modal dasar kewirausahaan sebagai
berikut:

Berdasarkan Wujud

Modal Kemauan, Kemampuan, dan Pengetahuan

Modal Insani Kewirausahaan

Modal Sosial

Modal Mental dan Moral

Modal Motivasi

Berdasarkan Kebutuhan

Modal Investasi awal

Modal Kerja

Modal Operasional

B. Saran

Demikian penulisan makalah yang dapat kami sampaikan. Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua

DAFTAR PUSTAKA

Ebert, R.J., R. W. Griffin. 2000. Business Essentials. New Jersey: Prentice Hall. Hariss. Michael.
2000. Human Recources Management. USA.

https://www.scribd.com/document/412070969/Modal-Dasar-Kewirausahaan

16
https://www.scribd.com/document/511542346/MAKALAH-KELOMPOK-1-MODAL-DASAR-
KEWIRAUSAHAAN
https://www.scribd.com/document/402555689/7-MAKALAH-MODAL-DASAR-
KEWIRAUSAHAAN-1-doc

Ancok, Djamaluddin. Diakses dari http://ancok.staff.ugm.ac.id/main/alive-4-modal-manusia-


dalam-organisasi/

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-2, Cet. Ke-X.
Jakarta: Balai Pustaka.

Inge Barlian, Ridwan Sundjaja. 2002. Manajemen Keuangan 2 Edisi Keempat. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.

Nicolae Titulescu University. “Macam-macam Investasi”. Diakses dari


https://www.coursehero.com/file/p6o3cmo/Macam-macam-Investasi-1-Investasi-
Baru-artinya-pembelian-berbagai-barang-modal/

Purnama, Rahmad Adi. “Membangun Kesadaran Moral dalam Etika


Berinteraksi di Dunia Maya”, Jurnal Cakrawala IX, Vol. 5, No. 2, September
2009.

Rusnaldi, Martin. “Modal Kewirausahaan”, diakses dari


https://rusnaldimartin.blogspot.com/2019/03/pertemuan-ke-3-
kewirausahaan.html

Suryana. 2006. Kewirausahaan: Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju


Sukses Edisi 3 . Jakarta: Salemba Empat.

17
Suryana, 2006. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. 2014. Kewirausahaaan; Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4.


Jakarta: Salemba Empat.

Tim Penyusun Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2017. Modul Praktikum


Kewirausahaan,. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Univ. PGRI Palangkaraya, “Modal Insani Kewirausahaan”, diakses dari


https://www.coursehero.com/file/po9646/Modal-Insani-Kewirausahaan-
Dalam-kewirausahaan-modal-tidak-selalu-identik/

Zuliyati, Implementasi Pengelolahaan Modal Intelektual untuk Menciptakan


Daya Saing UMKM, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 6 No. 2 Oktober 2013.

18

Anda mungkin juga menyukai