Anda di halaman 1dari 185

Katalog : 5201004.

12

id
.
go
p s.
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI SUMATERA UTARA
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi
Sumatera Utara 2019

ISBN : 978-602-331-103-3
No. Publikasi : 12530.2004
Katalog BPS : 5504008.12
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : xii + 171 halaman

id
o.
Naskah : Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Sumatera Utara

.g
Penyunting : Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Sumatera Utara
ps
.b
Gambar Kulit : Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Sumatera Utara
ut

Diterbitkan Oleh : © BPS Provinsi Sumatera Utara


um

Dicetak oleh : BPS Provinsi Sumatera Utara


//s
s:
tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

iii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
TIM PENYUSUN
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao
Provinsi Sumatera Utara 2019

Penanggung Jawab : Dr. Syech Suhaimi, SE,M.Si

Penyunting : Dwi Prawoto, SE, M.Si


Yuni Puji Rahayu, SST,M.Si

Penulis : Rohma Santi Saragih, SST

id
o.
Pengolah Data : Rohma Santi Saragih, SST

.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

iii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

iii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
KATA PENGANTAR

Survei Komoditas Strategis Perkebunan Kakao (Komstrat Kakao) untuk


implementasi pengumpulan data komoditas pertanian strategis melalui rumah
tangga tahun 2019 (VKAKAO2019) merupakan kegiatan lanjutan survei
implementasi pengumpulan data pertanian strategis melalui rumah tangga pada
tahun 2018. Survei ini dilaksanakan di enam kabupaten, Simalungun, Dairi, Karo,
Langkat, Nias Selatan, dan Serdang Bedagai.
Laporan ini menjelaskan hasil dari survei VKAKAO2019 yang meliputi

id
keterangan umum budidaya, jumlah pohon, produksi dan distribusi produksi,

o.
.g
serta keterangan status kebun, harga, pengeluaran, dan pendapatan sesuai
periode pengumpulan data.
ps
.b
Semoga laporan kegiatan VKAKAO2019 ini dapat menambah informasi
ut

bagi pengguna data, khususnya pemerintah dalam rangka menyusun rencana


um

dan kebijakan dalam upaya meningkatkan usaha budidaya kakao.


//s

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada berbagai


s:

pihak yang telah memberikan tenaga, pikiran, dan semangat sehingga laporan
tp
ht

ini dapat disajikan. Kritik serta saran dari pengguna data sangat diharapkan guna
perbaikan pelaksanaan survei ini di masa yang akan datang.

Medan, Oktober 2020


Kepala Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Utara

Dr. Syech Suhaimi

v
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… v


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xii
Bab I. PENDAHULUAN……………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ………..…………………..………………… 3

id
o.
1.2 Tujuan .…………………………………………………………. 4

.g
1.3 Landasan Hukum ……………………….…………………. 5
ps
1.4 Cakupan Wilayah ………………………………………….. 5
.b

1.5 Konsep dan Definisi ………………………………………. 6


ut
um

1.6 Jenis Dokumen yang Digunakan ……………………. 11


1.7 Periode Kegiatan …………………………………………… 12
//s

1.8 Jadwal Kegiatan ……………………………………………. 13


s:
tp

Bab II. METODOLOGI ……..…………………………………………. 17


ht

2.1 Kerangka Sampel ………………………………………….. 17


2.2 Jumlah Sampel ……………………………………………… 17
2.3 Stratifikasi Blok Sensus ……..............................… 18
2.4 Alokasi Sampel Blok Sensus menurut Strata …… 18
2.5 Prosedur Pengambilan Sampel ………………………. 19
2.6 Nomor Kode Sampel (NKS) …………………………….. 19
2.7 Prosedur Weight …………………………….……………… 20
2.8 Relative Standard Error (RSE) dan Design Effect
(Deff) …………………………………………………………….. 20
Bab III. PEMBAHASAN HASIL …………………………………..… 23
3.1 Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao ……….… 23
vii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
3.2 Keterangan Umum Budidaya Kakao ……….………. 24
3.3 Jumlah Pohon, Produksi, dan Distribusi
Produksi Kakao ………………………………………………. 31
3.4 Status Kebun, Harga, Pengeluaran, dan
Pendapatan Budidaya Kakao …………………………. 37
Bab IV. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 43
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 43
4.2 Saran …………………………………………………………….. 45

id
LAMPIRAN ………..…………………………………………………………… 49

o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

viii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan VKAKAO2019 …..……………….. 12


Tabel 2.1 Jumlah Sampel Blok Sensus dan Rumah
Tangga ……………………………………………………….. 18
Tabel 3.1 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya
Kakao menurut Jenis Varietas Utama yang
Ditanam dan Kabupaten (%) ……….………………. 26
Tabel 3.2 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya

id
o.
Kakao menurut Keanggotaan Kelompok Tani

.g
dan Kabupaten dari triwulan IV 2018 sampai
ps
triwulan III 2019 (%) ……………………………………. 29
.b

Tabel 3.3 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya


ut
um

Kakao menurut Status Penerimaan Bantuan


dan Kabupaten dari triwulan IV 2018 sampai
//s

triwulan III 2019 (%) …………………………………… 30


s:
tp

Tabel 3.4 Jumlah Pohon, Total Produksi Biji Kering, dan


ht

Produktivitas Tahunan di Provinsi Sumatera


Utara Periode Oktober 2018- September
2019 …………………………………………………………... 33

ix
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Usaha


Kakao Hasil ST2013 dengan VKAKAO2019
Menurut Kabupaten (Ribu) ………….…….………. 24
Gambar 3.2. Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya
Kakao menurut Jenis Varietas Utama yang
Ditanam dan Provinsi (%) …………................... 25
Gambar 3.3. Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya

id
o.
Kakao menurut Jenis OPT Utama yang

.g
Pernah Menyerang dan Provinsi dari triwulan
ps
IV 2018 sampai triwulan III 2019 (%) …..……… 26
.b

Gambar 3.4. Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya


ut
um

Kakao menurut Keanggotaan Kelompok Tani


dan Provinsi dari triwulan IV 2018 sampai
//s

triwulan III 2019 (%) ………………….………………… 28


s:
tp

Gambar 3.5. Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya


ht

Kakao menurut Status Penerimaan Bantuan


dan Provinsi dari triwulan IV 2018 sampai
triwulan III 2019 (%) ………………………………..….. 30
Gambar 3.6. Produktivitas Biji Kering Kakao di Provinsi
Sumatera Utara per Kabupaten Periode
Oktober 2018 – September 2019 (Kg/pohon) 32
Gambar 3.7. Harga Biji Basah Kakao berdasarkan
Kabupaten selama Triwulan IV 2018-
Triwulan III 2019 (Rp/kg) …………………………….. 37

x
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Gambar 3.8. Harga Biji Kering berdasarkan Kabupaten
selama Triwulan IV 2018-Triwulan III 2019
(Rp/kg) ……………………………………………………….. 38
Gambar 3.9. Jumlah Pengeluaran dan Perkiraan
Pendapatan Bersih Budidaya Kakao per
Hektar Selama Triwulan IV 2018-Triwulan III
2019 (Juta Rupiah) ……………………………………. 38

id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

xi
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner VKAKAO2019 ………….…………………. 50


Lampiran 2. Tabulasi Data Provinsi VKAKAO2019 .............. 64
Lampiran 3. Tabulasi Data Kabupaten VKAKAO2019 .……… 65
Lampiran 4. Tabel Relative Standard Error (RSE) Tabulasi
Provinsi VKAKAO2019 ………………………………… 102
Lampiran 5. Tabel Relative Standard Error (RSE) Tabulasi
Kabupaten VKAKAO2019 ………………………..….. 103

id
o.
Lampiran 6. Tabel Design Effect (Deff) Tabulasi Provinsi

.g
VKAKAO2019 …………….……………………………….. 137
ps
Lampiran 7. Tabel Design Effect (Deff) Tabulasi Kabupaten
.b

VKAKAO2019 ………………..…………………..…..….. 138


ut
um
//s
s:
tp
ht

xii
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

2
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
BAB
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang

id
Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

o.
tahun 2015-2019 merupakan program aksi pemerintah saat ini yang

.g
berpedoman pada rencana Pembangunan Jangka Panjang tahun 2020-2025.
ps
Salah satu agenda pembangunan yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan
.b
ut

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. Mengingat sebagian


um

besar rakyat Indonesia masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian


maka dalam rentang periode tersebut perlu informasi tingkat produktivitas
//s
s:

masyarakat petani. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan


tp

salah satu penggerak perekonomian yang diharapkan mandiri untuk


ht

menguatkan sendi-sendi perekonomian nasional dengan memanfaatkan


teknologi mutahir sebagai andalan sistem produksi yang berbasis wilayah
potensi, dan memiliki daya saing Internasional. Bertitik tolak dari kondisi ini,
maka perhatian akan ketersediaan data sektor pertanian yang lengkap, akurat,
dan terkini sangat dibutuhkan sebagai acuan bagi pemerintah maupun para
pemangku kepentingan (stakeholders) dalam perencanaan dan perumusan
kebijakan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam salah satu tugas dan kewenangannya
melakukan penyediaan data terkait dengan sektor pertanian melalui
pelaksanaan berbagai macam survei secara periodik. Penyelenggaraan Sensus
Pertanian setiap 10 (sepuluh) tahun sekali, yang terakhir dilaksanakan pada
3
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
tahun 2013 (ST2013). Pendataan ST2013 dilakukan secara lengkap dan
menyeluruh (baik aktivitas maupun wilayah), selain memotret kondisi pada
tahun tersebut juga digunakan untuk membangun kerangka sampel (sampling
frame) dari seluruh rumah tangga usaha pertanian, termasuk subsektor
perkebunan. Perubahan usaha perkebunan sangat cepat mengikuti
perkembangan teknologi, perubahan musim, dan harga. Oleh karena itu
dipandang perlu dilakukan Survei Komoditas Strategis Perkebunan (Komstrat
Kebun), salah satunya adalah komoditas kakao.

id
Pelaksanaan kegiatan Survei Komoditas Strategis Perkebunan (Komstrat

o.
Kebun) komoditas kakao merupakan bagian penting dari RPJMN di subsektor

.g
perkebunan. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan survei komoditas
ps
strategis kakao yang dilaksanakan pada tahun 2018. BPS melakukan Survei
.b
ut

Komoditas Strategis Perkebunan (Komstrat Kebun) untuk Implementasi


um

Pengumpulan Data Komoditas Pertanian Strategis melalui rumah tangga Tahun


//s

2019 (VKAKAO2019) agar dapat melengkapi data yang dihasilkan dari rumah
s:

tangga kakao, yang selama ini BPS hanya menghasilkan data dari perusahaan
tp

negara dan perusahaan swasta. Survei ini diharapkan dapat meningkatkan


ht

efektivitas dan efisiensi dalam menghasilkan data yang dapat diandalkan, tepat
waktu sesuai kebutuhan pengguna data dan pemerintah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan VKAKAO2019 adalah:
1. Memperoleh data keterangan umum rumah tangga budidaya kakao
di level Kabupaten.
2. Memperoleh estimasi data jumlah pohon, produksi dan distribusi
produksi rumah tangga budidaya kakao di level kabupaten dan
provinsi.

4
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
3. Memperoleh estimasi biaya produksi rumah tangga budidaya kakao
di level kabupaten dan provinsi.

1.3 Landasan Hukum


Landasan hukum kegiatan VKAKAO2019 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);

id
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang

o.
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran N5gara Republik Indonesia

.g
Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
ps
Indonesia Nomor 3854);
.b
ut

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang


um

Badan Pusat Statistik;


//s

4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001


s:

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di


tp

Daerah dan;
ht

5. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

1.4 Cakupan Wilayah


Kegiatan VKAKAO2019 dilakukan di 6 (enam) kabupaten di Provinsi
Sumatera Utara, yaitu : Kabupaten Simalungun, Dairi, Karo, Langkat, Nias
Selatan, dan Serdang Bedagai.
Data pokok yang dikumpulkan dalam kegiatan ini mencakup jumlah
pohon, produksi dan distribusi produksi, dan keterangan status kebun, harga,
pengeluaran, dan pendapatan dari budidaya kakao.

5
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
1.5 Konsep dan Definisi
Budidaya adalah usaha yang bermanfaat dan memberi hasil dengan
mengandalkan penggunaan tanah dan media lainnya di suatu lahan untuk
membesarkan tanaman sehingga dapat melakuklan panen yang bernilai
ekonomi. Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Budidaya tanaman kakao adalah kegiatan menanam, memelihara
tanaman kakao dengan menggunakan lahan dan memanen hasilnya.
Kondisi Tanaman:

id
a. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman yang sampai

o.
pada saat pengamatan belum pernah memberikan hasil karena masih

.g
muda atau tanaman sudah cukup umur tetapi belum dapat
ps
menghasilkan karena tidak cocok dengan iklim, ketinggian tempat,
.b
ut

kondisi tanah, dan sebagainya.


um

b. Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman yang sebelum saat


//s

pengamatan pernah memberikan hasil dan masih akan memberikan


s:

hasil, meskipun pada saat pengamatan sedang tidak menghasilkan.


tp

c. Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) adalah tanaman yang sampai


ht

dengan saat pengamatan tidak pernah memberikan hasil atau tidak


akan memberikan hasil lagi disebabkan tua, rusak, atau mandul.
Bibit bersertifikat adalah bibit yang memperoleh sertifikasi/pengakuan
resmi dari lembaga/badan yang berwenang (Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Pertanian).
Teknik penanaman:
a. Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas pada
bagian samping batang bawah. Sambung samping berdasarkan umur
tempel adalah umur pohon menurut waktu penempelan sampai
dengan waktu pencacahan dalam satuan tahun. Sambung samping

6
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
berdasarkan umur batang bawah adalah umur pohon berdasarkan
umur batang bawah yang ditempel dalam satuan tahun.
b. Sambung pucuk (top grafting) merupakan cara penyambungan
batang atas pada bagian atas atau pucuk dari batang bawah.
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang
mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada
tanaman tanaman perkebunan terpilih, termasuk didalamnya adalah hama,
penyakit, dan gulma.

id
Tanaman terserang OPT apabila tanaman tersebut menjadi tempat hidup

o.
dan berkembang biaknya OPT, atau tanaman mengalami kerusakan karena

.g
OPT, dengan kepadatan populasi OPT atau intensitas kerusakan tanaman
ps
tersebut telah menyamai atau melebihi ambang pengendalian yang telah
.b
ut

ditetapkan.
um

Yang dimaksud dengan ambang pengendalian adalah batas toleransi


//s

intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT terendah untuk dilakukan


s:

pengendalian. Intensitas serangan OPT yang sama atau lebih besar dari batas
tp

toleransi tersebut perlu dikendalikan.


ht

Jenis OPT:
a. Penggerek Buah Kakao (PBK)
b. Penyakit busuk buah kakao disebabkan oleh Phythoptora palmivora.
c. VSD merupakan Vaskular Streak Dieback disebabkan oleh infeksi
cendawan Oncobasidium theobromae.
Jenis pengendalian OPT:
a. Metode PspSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi dan Pemupukan)
b. Pengendalian Hayati adalah pengendalian dengan memanfaatkan
agen hayati (pemangsa alami/predator) yang sesuai dan telah
terbukti efektif mengendalikan populasi OPT, misalnya pengendalian

7
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
tikus dengan melepas burung pemangsa tikus, menjaga
keseimbangan ekosistem.
c. Pengendalian Kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan
bahan- bahan kimia, misalnya pengendalian hama/OPT dengan
menggunakan pestisida, rodhentisida, dll.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, kelompok tani adalah
kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan

id
keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota.

o.
Pengeringan biji kakao adalah proses penjemuran dengan sinar matahari

.g
baik dengan menggunakan hamparan semen atau lainnya.ps
Rendemen adalah berat biji kering dibandingkan dengan berat biji basah
.b
ut

yang dinyatakan dalam persen.


um

Fermentasi merupakan inti dari proses pengolahan biji kakao kering.


//s

Tujuan dari proses fermentasi adalah untuk memperbaiki dan membentuk cita
s:

rasa cokelat yang khas, mengurangi rasa sepat dan pahit, dan membebaskan
tp

biji kakao dari pulp (daging buah).


ht

Kebun Plasma yang belum dikonversi adalah perkebunan rakyat yang


dibangun dan dibina oleh perusahaan perkebunan yang terkait dengan
program PIR- BUN yang belum diserahkan kepada rakyat.
Jenis pengeluaran budidaya kakao:
a. Bibit adalah anak semai, steak, cangkok, entris, okulasi, kuntur
jaringan tambahan yang akan dibudidayakan.
b. Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanah, air, atau daun dengan
tujuan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman baik secara
langsung maupun tidak langsung, atau menambah unsur hara. Pupuk
terdiri dari pupuk buatan/pabrik dan pupuk kandang/kompos.

8
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Pupuk majemuk merupakan pupuk yang sekurang-kurangnya
mengandung dua unsur yang diperlukan bagi tanaman, bahkan ada
yang mengandung pupuk mikro (micronutrients) dan ada pula yang
diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk
meningkatkan efektivitas penyerapan hara.
c. Pestisida adalah suatu zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan
virus yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan
penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil

id
pertanian.

o.
Pestisida terdiri dari: akarisida, bakterisida, fungisida, herbisida,

.g
insektisida, nematisida, dan rodentisida. ps
d. Sewa lahan adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan
.b
ut

pertanian dalam waktu tertentu dari pihak lain, dimana besarnya


um

sewa lahan sudah ditetapkan terlebih dahulu. Pembayaran sewa


//s

dapat berupa uang atau barang.


s:

e. Sewa alat/sarana usaha adalah biaya yang dikeluarkan untuk


tp

menyewa alat- alat/sarana usaha mulai dari pengolahan lahan,


ht

penanaman sampai dengan pemanenan dan pengangkutan hasil.


Sewa alat misalnya: traktor/hand traktor, penyemprot hama, bajak,
dan sebagainya.
Jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan
maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang meliputi kegiatan
pengolahan lahan, penyelenggaraan irigasi, pemupukan, penyewaan alat
pertanian dengan operatornya, penyebaran bibit/benih, pengendalian
organisme pengganggu tanaman, pemangkasan, pemanenan, penanganan
pasca panen, pelayanan pencari rumput untuk makanan ternak,
penggembalaan ternak, pelayanan kesehatan ternak, pencukuran bulu ternak,
penyewaan pejantan, penetasan telur, dan pemeliharaan/ perawatan alat
9
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
pertanian. Kegiatan usaha pembibitan yang hanya menghasilkan bibit
meskipun hasilnya dijual/ ditukar tidak termasuk jasa pertanian.
Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan/keuntungan selama
paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu.
Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan
tidak boleh terputus. Penghasilan dan keuntungan mencakup upah/gaji
termasuk semua tunjangan dan bonus baik berupa uang/barang/jasa.

id
Pekerja dibayar adalah mereka yang bekerja pada suatu kegiatan dengan

o.
mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun barang/ makanan/minuman.

.g
Pekerja tidak dibayar adalah mereka yang bekerja dengan tidak
ps
mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun barang.
.b
ut
um

Termasuk pekerja tidak dibayar adalah:


//s

a. Petani yang ikut mengerjakan/terlibat dalam mengelola kegiatan


s:

pertaniannya.
tp

b. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, misalnya istri dan
ht

anak.
c. Bukan sebagai anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang
dibantunya, misalnya keponakan, mertua yang tidak dibayar.
d. Bukan sebagai anggota rumah tangga dan bukan keluarga orang yang
dibantunya, misalnya pembantu RT yang tidak dibayar.
Upah pekerja atau upah buruh/karyawan adalah semua upah yang
seharusnya dibayarkan baik berupa uang maupun barang/ makanan/minuman
untuk pekerja yang dibayar. Upah berupa barang/ makanan/minuman dinilai
berdasarkan harga pembelian atau harga setempat yang berlaku pada saat
digunakan. Termasuk disini upah/gaji dari anggota rumah tangga yang
bersangkutan bila anggota rumah tangga tersebut dibayar.
10
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
1.6 Jenis Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan pada kegiatan VKAKAO2019 terdiri dari:
1. Peta desa/kelurahan (SP2010-WA/ST2013-WA/Peta-WA selanjutnya
disebut peta WA) Digunakan oleh PMS untuk mengetahui posisi blok
sensus yang menjadi wilayah kerja PCS.
2. Sketsa Peta ST2013-WB/SP2010-WB digunakan untuk identifikasi
batas luar blok sensus sebagai wilayah kerja PCS, jalan, dan landmark
penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.) dan

id
penggambaran posisi bangunan fisik tempat tinggal rumah tangga.

o.
3. Daftar VKAKAO2019.DSBS adalah daftar sampel blok sensus terpilih

.g
yang digunakan pada kegiatan VKAKAO2019.ps
4. Daftar VKAKAO2019.P adalah daftar pertanyaan yang digunakan
.b
ut

untuk melakukan updating keberadaan rumah tangga hasil


um

sensus/survei sebelumnya dan identifikasi rumah tangga yang


//s

melakukan budidaya kakao dalam satu blok sensus terpilih.


s:

5. Daftar VKAKAO2019.DSRT adalah daftar sampel rumah tangga


tp

terpilih VKAKAO2019.
ht

6. Daftar VKAKAO2019.S1 adalah daftar pertanyaan yang digunakan


untuk pencacahan sampel rumah tangga kakao terpilih pada
Kunjungan ke-1.
7. Daftar VKAKAO2019.S2 adalah daftar pertanyaan yang digunakan
untuk pencacahan sampel rumah tangga kakao terpilih pada
Kunjungan ke-2.
8. Daftar VKAKAO2019.S3 adalah daftar pertanyaan yang digunakan
untuk pencacahan sampel rumah tangga kakao terpilih pada
Kunjungan ke-3.

11
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
9. Pedoman VKAKAO2019.PCS adalah buku pedoman yang digunakan
PCS dalam melakukan updating dan pencacahan sampel rumah
tangga.
10. Pedoman VKAKAO2019.PMS adalah buku pedoman yang digunakan
PMS untuk melakukan pemeriksaan Daftar VKAKAO2019.P,
VKAKAO2019.DSRT, VKAKAO2019.S1, VKAKAO2019.S2, dan
VKAKAO2019.S3
11. Pedoman VKAKAO2019.OLAH Adalah buku pedoman yang digunakan

id
oleh petugas pengolah data untuk pengoperasian program

o.
pengolahan VKAKAO2019

.g
12. Pedoman VKAKAO2019.INNAS ps adalah buku pedoman yang
digunakan oleh Innas.
.b
ut

13. Pedoman VKAKAO2019.TEKNIS adalah buku pedoman teknis yang


um

digunakan oleh BPS RI, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten.


//s
s:

1.7 Periode Kegiatan


tp

Pencacahan sampel rumah tangga pada kegiatan VKAKAO2019 dilakukan


ht

sebanyak tiga kali kunjungan, yaitu :


1. Kunjungan 1, periode pelaksanaan tanggal 27 April-27 Mei 2018 untuk
mengetahui kondisi triwulan IV tahun 2018 dan triwulan I tahun 2019.
2. Kunjungan 2, periode pelaksanaan tanggal 1-31 Juli 2019 untuk
mengetahui kondisi triwulan II tahun 2019.
3. Kunjungan 3, periode pelaksanaan tanggal 1-31 Oktober 2019 untuk
mengetahui kondisi triwulan III tahun 2019.

12
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
1.8 Jadwal Kegiatan

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan VKAKAO2019

No. Kegi Jadwal


atan
(1) (2) (3)
1. Persiapan Januari 2019
27 Februari - 1 Maret
2. Workshop Instruktur Utama
2019

id
Pengiriman softcopy kuesioner dan
3. 5 Maret 2019

o.
pedoman pencacahan rumah tangga

.g
Pelatihan Innas pencacahan dan
4. ps 11-15 Maret 2019
pengolahan
Pengiriman program pengolahan ke BPS
.b
5. 18 Maret 2019
Provinsi
ut

6. Pelatihan petugas di provinsi 18-22 Maret 2019


um

Pelaksanaan lapangan pemutakhiran rumah


7. 1-15 April 2019
tangga
//s

8. Pelaksanaan entri data hasil pemutakhiran 9-20 April 2019


s:

9. Penarikan sampel rumah tangga terpilih 22-26 April 2019


tp

10. Pelaksanaan lapangan pencacahan


rumah tangga:
ht

a. Kunjungan satu 27 April - 27 Mei


2019
b. Kunjungan dua 1-31 Juli 2019
c. Kunjungan tiga 1- 31 Oktober 2019
Pelaksanaan entri data hasil
pencacahan sampel rumah tangga:
a. Hasil Kunjungan satu 2-31 Mei 2019
b. Hasil Kunjungan dua 8 Juli – 9 Agst. 2019
c. Hasil Kunjungan tiga 8 Okt. – 7 Nov. 2019
12. Laporan Desember 2019

13
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

14
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

16
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
BAB
METODOLOGI
2
2.1. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel
untuk pengambilan blok sensus dan kerangka sampel untuk pengambilan rumah

id
tangga.

o.
.g
1. Kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus cakupan Sensus
ps
Pertanian 2013 (ST2013) yang terdapat minimal satu rumah tangga yang
.b
membudidayakan kakao. Seluruh blok sensus dalam kerangka sampel dicakup
ut

dalam stratifikasi menurut potensi tanaman kakao dengan cut off point
um

tertentu. Blok sensus eligible untuk pengambilan sampel rumah tangga adalah
blok sensus yang terdapat lebih dari 15 rumah tangga eligible. Hasil ST2013
//s

mengindikasikan di beberapa kabupaten, minimal jumlah rumah tangga


s:

eligible bisa kurang dari atau sama dengan 15 rumah tangga agar target
tp

sampel blok sensus dapat terpenuhi.


ht

2. Kerangka sampel rumah tangga adalah daftar nama kepala rumah tangga yang
membudidayakan tanaman kakao hasil pemutakhiran rumah tangga Survei
Komoditas Strategis Kakao (Komstrat Kakao). Rumah tangga eligible untuk
pengambilan sampel rumah tangga (diperoleh dari isian Daftar VKAKAO2019-
P) adalah rumah tangga yang membudidayakan (menanam, memelihara)
tanaman kakao (isian Kolom (8) berkode 1, memiliki tanaman menghasilkan
(Kolom (10) ada isian), dan pernah atau akan melakukan panen (Kolom (12)
berkode 1).

2.2. Jumlah Sampel

Jumlah sampel survei ini dirancang untuk estimasi di tingkat kabupaten


dan provinsi. Jumlah sampel blok sensus dan rumah tangga menurut kabupaten
dapat dilihat pada tabel berikut:

17
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 2.1. Jumlah Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga

Kabupaten Blok Sensus Sampel Rumah Tangga


(1) (2) (3)
SIMALUNGUN 58 580
DAIRI 54 540
KARO 36 360
LANGKAT 397 3 970
NIAS SELATAN 16 160
SERDANG BEDAGAI 187 1 870
JUMLAH 748 7 480

id
o.
.g
2.3. Stratifikasi Blok Sensus ps
Stratifikasi blok sensus bertujuan untuk mengelompokkan blok sensus ke
.b

dalam kelompok yang homogen menurut rata-rata jumlah pohon yang


ut

diusahakan di setiap blok sensus. Stratifikasi dilakukan pada level kabupaten.


um

Proses stratifikasi dilakukan terhadap seluruh blok sensus dalam kerangka


//s

sampel tanpa dibatasi dengan kriteria blok sensus eligible. Penentuan rumah
tangga eligible yang dicakup pada kerangka sampel dan digunakan sebagai dasar
s:
tp

stratifikasi adalah rumah tangga yang mengusahakan pohon kakao (yaitu pada
data ST2013-L2 Blok V Rincian 501b Kolom (3) ada isian).
ht

2.4. Alokasi Sampel Blok Sensus menurut Strata

Target sampel rumah tangga di masing-masing kabupaten ditentukan


berdasarkan kecukupan jumlah sampel rumah tangga untuk estimasi level
kabupaten. Alokasi sampel blok sensus dilakukan di BPS. Alokasi sampel rumah
tangga menurut strata di suatu kabupaten dilakukan secara power allocation
berdasarkan jumlah rumah tangga budidaya kakao dalam blok sensus di masing-
masing strata.

18
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
2.5. Prosedur Pengambilan Sampel
Metode Pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified two-stage
sampling design. Prosedur Pengambilan sampel untuk masing-masing strata
dilakukan sebagai berikut:
- Tahap satu, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok
sensus eligible secara probability proportional to size dengan size jumlah
rumah tangga yang membudidayakan tanaman kakao hasil ST2013.
Pengambilan sampel blok sensus pada kabupaten dengan muatan blok
sensus kurang dari atau sama dengan 15 rumah tangga kakao dilakukan
dengan cara mengambil seluruhnya (take all) pada sekelompok blok
sensus yang bermuatan banyak dan diambil sebagian (sampling) pada

id
sekelompok blok sensus dengan batasan jumlah rumah tangga kakao

o.
tertentu hingga memenuhi target sampel blok sensus.

.g
- Tahap dua, dari kerangka sampel rumah tangga dipilih sejumlah rumah
ps
tangga secara sistematik sampling. Rumah tangga dalam kerangka
.b
sampel tsb diurutkan terlebih dahulu menurut jumlah pohon/tanaman
ut

menghasilkan (TM). Apabila jumlah rumah tangga kakao hasil


um

pemutakhiran rumah tangga dalam satu blok sensus kurang dari atau
sama dengan 10, maka seluruh rumah tangga tersebut dipilih (take all)
//s

sebagai sampel. Disiapkan pula maksimal 50 persen rumah tangga


s:

cadangan dari total sampel utama di setiap blok sensus. Pengambilan


tp

sampel utama dan sampel cadangan dilakukan sekaligus, kemudian


ht

dipilih sejumlah rumah tangga secara sistematik sebagai sampel utama.


Pada metode systematic sampling, agar terhindar dari adanya random
pengambilan sampel rumah tangga pertama (R1) yang bernilai nol, maka
hasil penghitungan seluruh random pengambilan sampel (R1, R2, …, Rm)
dilakukan pada akhir penghitungan dengan pembulatan ke atas.

2.6. Nomor Kode Sampel (NKS)

NKS blok sensus terdiri dari enam digit. NKS ini memuat informasi strata
blok sensus pada digit pertama dan nomor urut blok sensus dalam kabupaten
pada lima digit berikutnya.

19
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
2.7. Prosedur Weight
Weight dihitung untuk setiap rumah tangga. Weight dirumuskan
berdasarkan prosedur Pengambilan sampel yang ditetapkan dan diringkas dalam
skema sampling yaitu tahap pertama dengan metode pengambian sampel Pps,
tahap kedua dengan metode pengambilan sampel sistematik.
2.8. Relative Standard Error (RSE) dan Design Effect (Deff)
Dalam statistika, keakuratan dari sebuah estimator diukur berdasarkan
standard error-nya. Standard error (SE) adalah standar deviasi sebuah distribusi
sampling dari sebuah estimator. Distribusi sampling dari sebuah estimator
adalah probabilitas atau distribusi frekuensi dari estimator, yaitu distribusi dari
sebuah set nilai dari estimator yang didapatkan dari semua sampel dengan

id
ukuran sama yang mungkin didapatkan dari sebuah populasi. Atau dengan kata

o.
lain, SE menunjukkan seberapa tepat ukuran estimator dari nilai populasi yang

.g
sebenarnya. SE yang baik diharapkan bernilai sekecil mungkin, semakin besar
ps
nilainya maka semakin besar pula ketidakpastian dalam mengestimasi nilai
.b
sebenarnya dari parameter yang tidak diketahu tersebut. Apabila SE dirasiokan
ut

terhadap nilai estimatornya dan dinyatakan dalam persen, maka perhitungan


um

tersebut disebut dengan istilah Relative Standard Error (RSE). Kualitas hasil
estimasi suatu survei bisa diamati dari RSE yang dihasilkan. Keputusan mengenai
//s

keakuratan suatu estimasi bisa diamati dari tabel berikut.


s:
tp

Kondisi Perlakuan
ht

(1) (2)
RSE ≤ 25% Akurat (bisa digunakan)
25% < RSE ≤ 50% Perlu hati-hati jika digunakan
RSE > 50% Dianggap tidak akurat (harus digabungkan dengan estimasi
lain untuk memberikan estimasi dengan RSE ≤ 25%.

Design Effect (DEFF) dihitung dengan membandingkan SE suatu


distribusi sampling tertentu dengan SE jika menggunakan Simple Random
Sampling (SRS). Jika DEFF bernilai satu bermakna bahwa desain survei yang
digunakan sama efisiennya dengan menggunakan desain SRS. Sebaliknya, jika
DEFF lebih besar dari satu menunjukkan bahwa desain survei yang digunakan
kurang efisien karena menghasilkan nilai SE yang lebih besar dibandingkan
dengan jika menggunakan desain SRS.

20
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

22
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
BAB
PEMBAHASAN HASIL
3
Pelaksanaan kegiatan VKAKAO2019 dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama adalah pelaksanaan updating rumah tangga dan tahap kedua adalah
pencacahan sampel rumah tangga. Pencacahan sampel rumah tangga dilakukan

id
dalam tiga kali kunjungan. Data yang disajikan hasil pengolahan pada laporan ini

o.
merupakan hasil pengolahan tiga kunjungan, sementara analisis yang disajikan

.g
terbatas pada analisis deskriptif. Periode data yang dicakup pada kegiatan
ps
VKAKAO2019 adalah Oktober 2018 s.d September 2019.
.b
ut
um

3.1. Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao


//s

Berdasarkan hasil VKAKAO2019, jumlah rumah tangga kakao pada enam


s:

kabupaten terpilih di provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan yang


tp

cukup signifikan dibandingkan dengan hasil ST2013, kecuali Kabupaten


ht

Simalungun, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Serdang Bedagai yang


mengalami peningkatan sebesar 13 sampai 37 persen. Penurunan rumah tangga
kakao terbesar terjadi di Kabupaten Nias Selatan (62,83%) dan penurunan
terkecil terjadi di Kabupaten Dairi sebesar 0,52 persen. Perkembangan jumlah
rumah tangga kakao dapat dilihat pada Grafik 3.1.

23
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um

Gambar 3.1. Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Usaha Kakao Hasil ST2013 dengan
VKAKAO2019 Menurut Kabupaten (Ribu)
//s
s:

3.2. Keterangan Umum Budidaya Kakao


tp
ht

VKAKAO2019 juga memberikan informasi mengenai keterangan umum


budidaya kakao yang dilakukan oleh rumah tangga, diantaranya mengenai
varietas kakao yang ditanam, cara penanaman, kualitas bibit, dan umur pohon
menurut teknik penanaman. Keberhasilan usaha budidaya kakao salah satunya
didukung jenis varietas kakao yang ditanam. Jenis varietas yang ditanam
meliputi varietas Criolo, Forestelo, Trinatario, dan lainnya. Pada Grafik 3.2
terlihat bahwa varietas Forestelo merupakan varietas yang paling banyak
dibudidayakan di enam kabupaten sampel dibanding varietas lainnya.
Persentase rumahtangga kakao yang menanam varietas Forestelo di Sumatera
Utara sebesar 63 persen, merupakan varietas terbanyak yang dibudidayakan di
Sumatera Utara. Varietas terbanyak kedua adalah Criolo dan varietas terbanyak
ketiga adalah varietas Trinatario yang dibudidayakan di enam kabupaten terpilih
di Sumatera Utara.

24
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut

Gambar 3.2. Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis Varietas
um

Utama yang Ditanam Menurut Kabupaten (%)


//s

Pada Tabel 3.2 terlihat bahwa pada level kabupaten, sebagian besar
s:

kabupaten sampel terlihat mengusahakan varietas Forestelo sebagai varietas


tp

utama. Hal tersebut sejalan dengan estimasi level Provinsi yang menyebutkan
ht

bahwa varietas Forestelo merupakan varietas yang paling banyak dibudidayakan


pada provinsi Sumatera Utara.
Secara umum, persentase rumahtangga kakao yang menanam varietas
Criolo tertinggi berada di Kabupaten Dairi yakni sebesar 39,64 persen, untuk
varietas Forestelo persentase tertinggi yakni pada kabupaten Nias Selatan
(79,46%), dan varietas Trinatario tertinggi pada Kabupaten Karo (16,35%).

25
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 3.1 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis
Varietas Utama yang Ditanam dan Kabupaten (%)
Persentase Varietas Utama yang Ditanam
Kabupaten
Criolo Forestelo Trinatario Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SIMALUNGUN 27,09 62,06 10,85 0,00 100,00
DAIRI 39,64 45,10 15,26 0,00 100,00
KARO 14,07 69,58 16,35 0,00 100,00
LANGKAT 26,11 62,32 11,37 0,20 100,00
NIAS SELATAN 11,61 79,46 8,93 0,00 100,00
SERDANG BEDAGAI 17,44 70,66 11,90 0,00 100,00

id
o.
.g
Organisme Pengganggu Tanaman/Tumbuhan (OPT) menghambat
ps
pencapaian sasaran produksi dan mutu hasil kakao (Rahmat Rukmana dan Herdi
Yudirachman, 2016). Berdasarkan hasil VKAKAO2019 terlihat bahwa tanaman
.b
kakao yang dibudidayakan rumah tangga di kabupaten terpilih VKAKAO2019
ut

pada periode Oktober 2018 hingga Maret 2019 sebagian besar terserang OPT,
um

hanya sebagian kecil yang tidak terserang OPT. Jenis OPT yang dominan
//s

menyerang adalah penyakit Busuk Buah dan hama penggerek buah kakao (PBK),
akan tetapi ada juga yang terserang VSD dan OPT lainnya namun jumlahnya
s:

hanya sedikit.
tp
ht

Gambar 3.3 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis OPT
Utama yang Pernah Menyerang dan Kabupaten dari Tw IV’18 sampai Tw III’19 (%)

26
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Selama kurun waktu dari triwulan IV 2018 sampai triwulan III 2019, jenis
OPT Busuk Buah merupakan OPT yang paling banyak menyerang tanaman kakao
di Provinsi Sumatera Utara. Namun di kabupaten Karo, jenis OPT Penggerek
Buah Kakao (PBK) yang paling banyak menyerang tanaman kakao, walau tidak
signifikan dibandingkan dengan jenis OPT Busuk Buah.

Hal yang menarik terjadi pada Kabupaten Nias Selatan dimana OPT
Vascular Streak Dieback (VSD) merupakan OPT yang paling banyak menyerang
pada Triwulan IV 2018-Triwulan I 2019 dan Triwulan III 2019. Hal tersebut
menjadi menarik mengingat kabupaten-kabupaten lain pada provinsi yang sama
tidak terlalu banyak terserang OPT VSD. Menurut Khaerati (2016), epidemi OPT

id
VSD dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang

o.
berpengaruh ialah kondisi tanah yang lembab serta banyaknya sungai.

.g
ps
Faktor lingkungan tersebut menjadi salah satu alasan bagi Kabupaten
Nias Selatan menjadi kabupaten yang banyak diserang oleh OPT VSD. Topografi
.b

Nias Selatan umumnya berbukit-bukit sempit dan terjal. Kabupaten Nias Selatan
ut

terletak di daerah khatulistiwa dan mempunyai curah hujan yang tinggi, yang
um

menyebabkan kondisi alamnya menjadi sangat lembab dan basah. Selain itu
//s

terdapat 51 sungai yang tercatat berada di wilayah Nias Selatan (BPS, 2019).
s:

Sebagai rumah tangga budidaya kakao, idealnya adalah menjadi anggota


tp

kelompok tani, sehingga segala informasi yang diperoleh bermanfaat untuk


ht

kegiatan budidaya. Kelompok tani adalah salah satu sarana untuk meningkatkan
komunikasi, pengetahuan serta mengembangkan usaha anggota. Dari hasil
VKAKAO2019, pada triwulan IV 2018 – triwulan I 2018 terlihat dalam Grafik 3.3
berikut bahwa keanggotaan kelompok tani pada kelima provinsi sampel
cenderung konsisten antar periode triwulan dan tidak banyak terjadi perubahan.

27
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
Gambar 3.4 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
ut

Keanggotaan Kelompok Tani dan Kabupaten dari Tw IV 2018 sampai Tw III 2019 (%)
um

Persentase rumah tangga kakao yang menjadi anggota kelompok tani


//s

cenderung memiliki kesamaan secara spasial. Persentase rumah tangga kakao


yang menjadi anggota kelompok tani di kabupaten Karo dan kabupaten Dairi
s:

lebih tinggi dari pada kabupaten Simalungun, Langkat, Nias Selatan, dan Serdang
tp

Bedagai. Persentase tertinggi berada pada kabupaten Karo dan yang terendah
ht

kabupaten Nias Selatan. Rumah tangga kakao yang menjadi anggota kelompok
tani di kabupaten Karo mencapai 98,05 persen pada triwulan III tahun 2019 dan
pada Nias Selatan hanya sekitar 9,06 persen pada triwulan III tahun 2019.

Ketidak ikut sertaan petani dalam kelompok tani dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Menurut Tapi (2014), keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman dari pengurus dan anggota akan manfaat kelompok tani serta tidak
adanya pendampingan oleh pelaksana program menyebabkan kinerja kelompok
tani sangat rendah. Selain itu kelompok tani dianggap merupakan kebutuhan
pemerintah (stake holder) dan bukan kebutuhan petani. Serta pada daerah
tertentu, tiap individu dalam komunitas masyarakat memandang bahwa
keikutsertaan dalam kelompok tani hanya dimungkinkan bila sesama anggota
saling memiliki hubungan kekeluargaan. Beberapa faktor di atas bisa jadi

28
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
merupakan alasan mengapa pada beberapa daerah rumah tangga kakao yang
bergabung dalam kelompok tani menjadi cukup rendah.

Tabel 3.2 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut


Keanggotaan Kelompok Tani dan Kabupaten dari triwulan IV 2018 sampai
triwulan III 2019 (%)

Keanggotaan Kelompok Tani


Kabupaten Tw IV '18-Tw I '19 Tw II '19 Tw III '19
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

o.
Simalungun 24,98 75,02 23,86 76,14 23,13 76,87

.g
Dairi 70,39 29,61 ps71,22 28,78 74,48 25,52
Karo 90,20 9,80 97,43 2,57 98,05 1,95
.b
Langkat 15,12 84,88 13,16 86,84 12,23 87,77
ut

Nias Selatan 8,77 91,23 7,24 92,76 9,02 90,98


um

Serdang Bedagai 17,97 82,03 16,38 83,62 16,60 83,40


//s
s:

Kelompok Tani diharapkan memberikan wadah untuk mediasi terhadap


tp

kebijakan pemerintah seperti penyaluran Bantuan Modal Langsung (Ni’mah,


ht

2019). Jenis bantuan pemerintah yang pernah diterima rumah tangga budidaya
kakao yang tergabung pada kelompok tani tanaman kakao meliputi bibit/benih,
pupuk, pestisida, modal usaha, bimbingan penyuluhan/ pendampingan
budidaya, pembukaan lahan, dan lainnya.

29
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
Gambar 3.5 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Status
ut

Penerimaan Bantuan dan Kabupaten dari triwulan IV 2018 sampai triwulan III 2019 (%)
um

Persentase Rumah Tangga Kakao yang menerima bantuan sangat


//s

rendah, signifikan dibandingkan dengan yang tidak menerima bantuan di


s:

Sumatera Utara. Terdapat empat kabupaten yang persentasenya mendekati


tp

angka nol yaitu Kabupaten Karo, Langkat, Nias Selatan, dan Serdang Bedagai.
ht

Tabel 3.3 Persentase Jumlah Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Status
Penerimaan Bantuan dan Kabupaten dari triwulan IV 2018 sampai triwulan III 2019 (%)

Status Penerimaan Bantuan


Trw IV '18-Trw I '19 Trw II '19 Trw III '19
Nama Kab
Tidak Tidak Tidak
Pernah Pernah Pernah
Pernah Pernah Pernah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Simalungun 1,93 98,07 1,41 98,59 1,54 98,46


Dairi 11,71 88,29 9,36 90,64 7,70 92,30
Karo 5,41 94,59 0,00 100,00 0,00 100,00
Langkat 0,73 99,27 0,37 99,63 0,33 99,67
Nias Selatan 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00
Serdang Bedagai 1,48 98,52 0,19 99,81 0,46 99,54
30
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Dari keempat kabupaten dengan persentase rumah tangga yang pernah
menerima bantuan mendekati nol persen, satu diantaranya memiliki persentase
keanggotaan rumah tangga kakao pada kelompok tani yang cukup tinggi (lebih
dari 50%) yakni Karo. Hal ini menjadi menarik mengingat salah satu fungsi
kelompok tani adalah menjadi wadah untuk membantu pendistribusian
bantuan. Namun menurut Hanggana (2018), salah satu penyebab kurang
optimalnya fungsi kelompok tani adalah lemahnya regulasi/peraturan yang telah
digariskan. Sebagai contoh, saat kelompok tani mendapat bantuan gratis traktor
dari pemerintah/swasta, maka akan timbul masalah berkenaan dengan hak dan
kewajiban setiap anggota atas traktor tersebut. Serta masalah kedua adalah
ketidakjelasan status kelompok tani apakah sebagai organisasi sosial atau bisnis.

id
Pada satu sisi, kelompok tani merupakan organisasi yang bersifat sosial

o.
(nonbisnis), dengan fungsi sebagai alat untuk mendistribusikan bantuan dan

.g
sekaligus sebagai wadah untuk berinteraksi secara vertikal antara pemerintah
ps
dengan petani. Di sisi lain, kelompok tani juga sekaligus menjadi organisasi bisnis
.b
yang dituntut menciptakan laba. Kedua faktor tersebut bisa jadi merupakan
ut

alasan mengapa meskipun persentase rumahtangga yang menjadi kelompok


um

tani cukup besar namun mereka sangat sedikit menerima bantuan.


//s

3.3. Jumlah Pohon, Produksi, dan Distribusi Produksi Kakao


s:
tp

Jumlah pohon menurut kondisi tanaman dibedakan menjadi 3, yaitu


ht

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM) dan


Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM). Selain mencatat jumlah pohon, kegiatan
VKAKAO2019 juga mengestimasi produksi kakao dalam bentuk biji kering
dengan lama pengeringan menggunakan standar waktu tiga hari, rendemen dari
biji basah ke biji kering, serta keterangan perlakuan fermentasi yang dilakukan
rumah tangga kakao. Penghitungan produktivitas tahunan pada VKAKAO2019
menggunakan metode jumlah produksi selama triwulan IV 2018-triwulan III
2019 dibagi dengan jumlah pohon berstatus TM pada bulan September 2019.

31
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
Gambar 3.6 Produktivitas Biji Kering Kakao di Provinsi Sumatera Utara per Kabupaten
ut

Periode Oktober 2018-September 2019 (Kg/pohon)


um
//s

Gambar 3.6 menunjukkan pola produktivitas kakao di masing-masing


kabupaten sampel VKAKAO2019 pada Provinsi Sumatera Utara periode Oktober
s:

2018- September 2019. Terlihat bahwa Kabupaten Serdang Bedagai memiliki


tp

produktivitas tertinggi di antara kabupaten lain di Provinsi Sumatera Utara.


ht

Produktivitas tertinggi Serdang Bedagai dicapai pada bulan Desember dan


produktivitas terendah terjadi pada bulan Juni. Kabupaten Langkat merupakan
kabupaten dengan produktivitas tertinggi kedua dan puncak produksinya terjadi
pada bulan September. Sama halnya dengan Kabupaten Langkat, kabupaten
Dairi juga mengalami produktivitas tertinggi pada bulan September sementara
Kabupaten Simalungun hanya selisih satu bulan yakni bulan Oktober.
Produktivitas tertinggi ketiga di Provinsi Sumatera Utara adalah kabupaten Karo
dengan produktivitas tertinggi dicapai pada bulan Maret sementara Kabupaten
Nias Selatan hanya selisih satu bulan setelahnya yakni bulan April.

32
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 3.4 Jumlah Pohon, Total Produksi Biji Kering, dan Produktivitas Tahunan di
Provinsi Sumatera Utara Periode Oktober 2018-September 2019

TBM TM TTM Produksi Produktivitas


Nama Kab
(Pohon) (Pohon) (Pohon) (Kg) (Kg/Pohon)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Simalungun 13.896 2.297.774 20.181 2.357.283 1,03
Dairi 88.886 3.130.926 127.160 4.062.908 1,30
Karo 17.105 2.537.973 8.088 4.745.588 1,87
Langkat 25.677 277.186 14.773 635.678 2,29

id
Nias Selatan 99.636 2.032.471 652.562 425.990 0,21

o.
Serdang Bedagai 11.208 152.444 8.512 473.416 3,11

.g
ps
Kabupaten Simalungun memiliki produktivitas sebesar 1,03 kg per
.b
pohon per tahun dengan total produksi biji kering 2.357.283 kg. Kabupaten ini
ut

memiliki jumlah pohon TBM sebanyak 13.896 pohon, TM sebanyak 2.297.774


um

pohon, dan TTM sebanyak 20.181 pohon pada September 2019. Rata-rata
//s

rendemen kakao dari biji basah menjadi biji kering pada triwulan IV 2018-
triwulan I 2019 sebesar 31,74 persen, kemudian triwulan II 2019 sebesar 32,44
s:

persen, dan triwulan III 2019 sebesar 31,34 persen. Selama periode triwulan IV
tp

2018-triwulan III 2019, produksi kakao yang dijual berkisar 99,49-99,98 persen
ht

sedangkan sisanya ada yang diolah sendiri ataupun


rusak/susut/hilang/diberikan ke pihak lain. Penjualan produksi kakao
didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu berkisar 94,93-97,89 persen selama
periode tersebut. Persentase rumah tangga yang melakukan fermentasi
memiliki angka yang konsisten selama periode triwulan IV 2018-triwulan III 2019
yaitu sebesar 0 persen, yang artinya tidak terdapat rumah tangga kakao di
kabupaten ini yang melakukan proses fermentasi terhadap produksi kakaonya.
Rata-rata transaksi penjualan dari rumah tangga kakao ke penjual pada triwulan
IV 2018-triwulan I 2019 sebanyak 4 kali, sedangkan triwulan II- triwulan III 2019
rata-rata transaksi penjualan menurun menjadi sebanyak 3 kali.

Kabupaten Dairi memiliki produktivitas 1,03 kg per pohon per tahun dan
total produksi biji kering sebesar 4.062.908 kg. Kabupaten ini memiliki jumlah
pohon TBM sebanyak 88.886 pohon, TM sebanyak 3.130.926 pohon, dan TTM

33
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
sebanyak 127.160 pohon pada September 2019. Rata-rata rendemen kakao dari
biji basah menjadi biji kering pada triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar
31,52 persen, kemudian triwulan II 2019 sebesar 33,47 persen, dan triwulan III
2019 sebesar 35,94 persen. Selama periode triwulan IV 2018-triwulan III 2019,
produksi kakao yang dijual ke pihak lain sebesar 100 persen, yang berarti tidak
ada produksi kakao yang diolah sendiri ataupun rusak/susut/hilang/diberikan ke
pihak lain. Penjualan produksi kakao didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu
berkisar 97,67-97,70 persen selama periode tersebut. Persentase rumah tangga
yang melakukan fermentasi selama triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar
7,90 persen, triwulan II 2019 sebesar 5,67 persen, dan triwulan III 2019 sebesar
6,72 persen dengan waktu fermentasi yang sama pada seluruh periode tersebut

id
yakni 2 hari. Rata-rata transaksi penjualan dari rumah tangga kakao ke penjual

o.
konsisten sepanjang triwulan IV 2018-triwulan III 2019 yakni sebanyak 5 kali.

.g
ps
Kabupaten Karo memiliki produktivitas 1,87 kg per pohon per tahun dan
.b
merupakan yang tertinggi ketiga di Provinsi Sumatera Utara. Namun, kabupaten
ut

ini memiliki jumlah produksi tertinggi di Provinsi Sumatera Utara yakni mencapai
um

4.745.588 kg. Kabupaten ini memiliki jumlah pohon TBM sebanyak 17.105
pohon, TM sebanyak 2.537.973 pohon, dan TTM sebanyak 8.088 pohon pada
//s

September 2019. Rata-rata rendemen kakao dari biji basah menjadi biji kering
s:

pada triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar 28,85 persen, kemudian triwulan


tp

II 2019 sebesar 27,60 persen, dan triwulan III 2019 sebesar 29,72 persen. Selama
ht

periode triwulan IV 2018-triwulan III 2019, produksi kakao yang dijual ke pihak
lain sebesar 100 persen yang berarti tidak ada produksi kakao yang diolah
sendiri ataupun rusak/susut/hilang/diberikan ke pihak lain. Penjualan produksi
kakao didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu berkisar 83,49-88,71 persen
selama periode tersebut. Persentase rumah tangga yang melakukan fermentasi
selama triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar 3,23 persen, triwulan II 2019
sebesar 0,69 persen, dan triwulan III 2019 sebesar 2,72 persen dengan waktu
fermentasi untuk seluruh periode tersebut sama yakni 3 hari. Pada triwulan IV
2018-triwulan I 2019 rata-rata transaksi penjualan dari rumah tangga kakao ke
penjual sebanyak 5 kali, kemudian turun menjadi 4 kali pada triwulan II-III 2019.

Kabupaten Langkat memiliki produktivitas 2,29 kg per pohon per tahun


dan merupakan yang tertinggi kedua di Provinsi Sumatera Utara. Produksi biji
kering di kabupaten ini sebesar 635.678 kg dengan jumlah pohon TBM sebanyak
25.677 pohon, TM sebanyak 277.186 pohon, dan TTM sebanyak 14.773 pohon
34
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
pada September 2019. Rata-rata rendemen kakao dari biji basah menjadi biji
kering pada triwulan IV 2018- triwulan I 2019 sebesar 28,57 persen, kemudian
triwulan II 2019 sebesar 28,96 persen, dan triwulan III 2019 sebesar 28,80
persen. Selama periode triwulan IV 2018-triwulan III 2019, produksi kakao yang
dijual berkisar 99,83-99,93 persen sedangkan sisanya ada yang diolah sendiri
ataupun rusak/susut/hilang/diberikan ke pihak lain. Penjualan produksi kakao
didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu berkisar 94,43-98,45 persen selama
periode tersebut. Persentase rumah tangga yang melakukan fermentasi selama
triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar 11,37 persen, kemudian triwulan II
2019 sebesar 11,06 persen, dan turun menjadi 6,98 persen pada triwulan III
2019 dengan waktu fermentasi 3 hari untuk periode triwulan IV 2018-triwulan

id
II 2019 dan 2 hari untuk triwulan III 2019. Pada triwulan IV 2018 rata-rata

o.
transaksi penjualan dari rumah tangga kakao ke penjual sebanyak 4 kali,

.g
kemudian turun menjadi 3 kali pada triwulan I- III 2019.
ps
.b
Kabupaten Nias Selatan memiliki produktivitas yang paling rendah di
ut

Provinsi Sumatera Utara maupun di Indonesia. Produktivitas di kabupaten ini


um

hanya sebesar 0,21 kg per pohon per tahun dengan produksi sebesar 425.990
kg. Kabupaten ini memiliki jumlah pohon TBM sebanyak 99.636 pohon, TM
//s

sebanyak 2.032.471 pohon, dan TTM sebanyak 652.562 pohon pada September
s:

2019. Rata-rata rendemen kakao dari biji basah menjadi biji kering pada triwulan
tp

IV 2018-triwulan I 2019 sebesar 33,61 persen, kemudian triwulan II 2019 sebesar


ht

26,96 persen, dan triwulan III 2019 sebesar 27,43 persen. Selama periode
triwulan IV 2018-triwulan III 2019, produksi kakao yang dijual ke pihak lain
sebesar 100 persen yang berarti tidak ada produksi kakao yang diolah sendiri
ataupun rusak/susut/hilang/diberikan ke pihak lain. Penjualan produksi kakao
didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu berkisar 97,28-100 persen selama
periode tersebut. Persentase rumah tangga yang melakukan fermentasi cukup
besar yakni selama triwulan IV 2018-triwulan I 2019 sebesar 30,38 persen,
kemudian turun pada triwulan II 2019 menjadi 28,61 persen, dan naik kembali
menjadi 30,02 persen pada triwulan III 2019 dengan waktu fermentasi untuk
seluruh periode tersebut sama yakni 3 hari. Pada triwulan IV 2018 rata-rata
transaksi penjualan dari rumah tangga kakao ke penjual sebanyak 3 kali,
kemudian turun menjadi 2 kali pada triwulan I 2019 dan naik kembali menjadi 3
kali selama triwulan II-III 2019.

Produktivitas Nias Selatan yang sangat rendah ditengarai disebabkan


35
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
oleh beberapa faktor. Kabupaten Nias Selatan merupakan satu-satunya
kabupaten yang memiliki persentase OPT VSD lebih tinggi dibanding OPT lainnya
selama periode triwulan IV 2018-triwulan III 2019. Serangan VSD dianggap
sangat berbahaya karena serangan VSD dapat mematikan tanaman, bukan
hanya menyebabkan kerusakan pada buah (Topae, 2016). OPT VSD yang
menyerang Nias Selatan diperparah dengan minimnya pengendalian OPT yang
dilakukan oleh rumah tangga kakao di Nias Selatan. Tercatat selama periode
triwulan IV 2018-triwulan III 2019, persentase rumah tangga yang tidak
melakukan pengendalian OPT sebesar 89,19-91,89 persen. Selain permasalahan
OPT, VKAKAO2019 mencatat Kabupaten Nias Selatan merupakan satu- satunya
kabupaten yang tidak menggunakan pupuk jenis apapun serta tidak terdapat

id
rumah tangga yang pernah menerima bantuan selama triwulan IV 2018-triwulan

o.
III 2019. Beberapa faktor di atas menjadi penyebab kuat di balik rendahnya

.g
produktivitas kakao di Kabupaten Nias Selatan. ps
.b
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki produktivitas tertinggi di Provinsi
ut

Sumatera Utara selama periode Oktober 2018-September 2019. Meskipun


um

produksinya bukan yang tertinggi, tetapi produktivitas kabupaten ini mencapai


3,11 kg per pohon per tahun. Total produksi biji kering di kabupaten ini sebesar
//s

473.416 kg dengan jumlah pohon TBM sebanyak 11.208 pohon, TM sebanyak


s:

152.444 pohon, dan TTM sebanyak 8.512 pohon pada September 2019. Rata-
tp

rata rendemen kakao dari biji basah menjadi biji kering pada triwulan IV 2018-
ht

triwulan I 2019 sebesar 37,06 persen, kemudian triwulan II 2019 sebesar 33,96
persen, dan triwulan III 2019 sebesar 33,56 persen. Selama periode triwulan IV
2018-triwulan III 2019, produksi kakao yang dijual berkisar 99,27-99,67 persen
sedangkan sisanya ada yang diolah sendiri ataupun
rusak/susut/hilang/diberikan ke pihak lain. Penjualan produksi kakao
didominasi ke pedagang pengumpul, yaitu berkisar 99,34-99,65 persen selama
periode tersebut. Persentase rumah tangga yang melakukan selama triwulan IV
2018-triwulan I 2019 sebesar 5,38 persen, kemudian pada triwulan II 2019
sebesar 5,34 persen, dan turun menjadi 1,49 persen pada triwulan III 2019
dengan waktu fermentasi untuk seluruh periode tersebut sama yakni 1 hari.
Pada triwulan IV 2018-triwulan I 2019 rata-rata transaksi penjualan dari rumah
tangga kakao ke penjual sebanyak 4 kali, sedangkan triwulan II-III 2019 rata-rata
transaksi penjualan menurun menjadi sebanyak 3 kali.

36
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
3.4. Status Kebun, Harga, Pengeluaran, dan Pendapatan Budidaya Kakao

Informasi lain yang diperoleh dari kegiatan VKAKAO2019 yaitu mengenai


status kebun, rata-rata harga kakao, pengeluaran/biaya produksi, dan
pendapatan yang diterima rumah tangga budidaya kakao. Status kebun kakao
yang dikuasai rumah tangga sebagian besar adalah milik sendiri pada keenam
kabupaten yang terpilih. Rumah tangga kakao yang membudidayakan lahan
kakao milik sendiri berkisar 91,16-95,26 persen, sedangkan sisanya mengelola
dengan sistem sewa dan bebas sewa. Persentase tertinggi rumah tangga kakao
yang mengelola lahan milik sendiri berada pada kabupaten Serdang Bedagai,
sedangkan yang terendah berada pada kabupaten Karo. Rumah tangga kakao

id
yang status kebunnya bebas sewa lebih banyak dari pada Sewa. Persentase

o.
tertingi berada pada kabupaten Langkat yang mencapai 7,80 persen.

.g
ps
Sampai keadaan triwulan III tahun 2019, belum ada rumah tangga kakao
yang melakukan kemitraan dengan perusahaan dari enam kabupaten terpilih di
.b

Sumatera.
ut
um
//s
s:
tp
ht

Gambar 3.7 Harga Biji Basah Kakao berdasarkan Kabupaten selama Triwulan IV 2018-
Triwulan III 2019 (Rp/kg)

37
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Harga biji basah Kakao dari keenam kabupaten terpilih cukup bervariasi.
Pada triwulan III tahun 2019, kabupaten Dairi merupakan kabupaten dengan
harga biji basah tertinggi yaitu Rp. 18.436, sedangkan yang terendah adalah
kabupaten Simalungun yaitu sebesar Rp. 8.083.

id
o.
.g
ps
.b
ut

Gambar 3.8 Harga Biji Kering berdasarkan Kabupaten selama Triwulan IV 2018-
um

Triwulan III 2019 (Rp/kg)


//s

Harga biji kakao kering pada keenam kabupaten terpilih selama triwulan
s:

IV 2018 – Triwulan I 2019 juga cukup bervariasi, yaitu berkisar antara Rp 18.536 –
tp

Rp 27.112 per kg. Harga biji kakao kering tertinggi berada pada triwulan II 2019
ht

di kabupaten Karo, sedangkan harga biji kakao terendah berada pada triwulan IV
tahun 2018 s.d triwulan I tahun 2019 di kabupaten Nias Selatan.

Gambar 3.9 Jumlah Pengeluaran dan Perkiraan Pendapatan Bersih Budidaya Kakao per
Hektar Selama Triwulan IV 2018-Triwulan III 2019 (Juta Rupiah)

38
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Hasil kegiatan VKAKAO2019 juga memberikan informasi tentang jumlah
pengeluaran dan perkiraan pendapatan bersih rumah tangga dari budidaya
kakao per hektar selama triwulan IV 2018-triwulan III 2019. Jumlah pengeluaran
diperoleh dari penjumlahan pengeluaran rumah tangga kakao untuk pembelian
bibit, pupuk, pestisida, sewa/perkiraan sewa lahan, bahan bakar minyak, upah
pekerja, dan pengeluaran lainnya untuk budidaya kakao, sedangkan perkiraan
pendapatan bersih diperoleh dengan cara menanyakan langsung kepada rumah
tangga kakao. Dari Gambar 3.9 terlihat bahwa secara umum jumlah pengeluaran
rumah tangga untuk budidaya kakao di kabupaten Serdang Bedagai lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kabupaten terpilih lainnya, demikian halnya dengan
perkiraan pendapatan bersih budidaya kakao per hektar. Jumlah pengeluaran

id
tertinggi berada di kabupaten Serdang Bedagai (Rp 33,6 juta) dan terendah

o.
berada di kabupaten Nias Selatan (Rp 2,44 juta). Begitu juga dengan perkiraan

.g
pendapatan per hektar tertinggi berada di kabupaten Serdang Bedagai (Rp 51,48
ps
juta) dan terendah berada di kabupaten Nias Selatan (Rp 33,6 juta).
.b

Pengeluaran budidaya kakao di 6 kabupaten terpilih yang memberi


ut

kontribusi terbesar adalah sewa/perkiraan sewa lahan dan pengeluaran untuk


um

upah pekerja. Pada keenam kabupaten terpilih, kontribusi pengeluaran untuk


//s

upah pekerja berkisar antara 22,91-23,21 persen dari seluruh total pengeluaran,
sedangkan kontribusi pengeluaran untuk sewa/perkiraan sewa lahan sebesar
s:

23,42 persen.
tp
ht

39
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

40
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
ht
tp
s:
//s
um
ut
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

42
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil kegiatan, dapat disimpulkan sebagai

id
berikut:

o.
.g
1. Keterangan umum rumah tangga budidaya kakao
ps
a. Berdasarkan hasil VKAKAO2019, jumlah rumah tangga kakao
.b
mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
ut

hasil ST2013, kecuali Kabupaten Simalungun, Langkat, dan Serdang


Bedagai. Penurunan rumah tangga kakao terbesar terjadi di
um

Kabupaten Nias Selatan (62,83%) dan penurunan terkecil terjadi di


//s

Kabupaten Dairi sebesar 0,52 persen.


s:

b. Varietas Forestelo merupakan varietas kakao yang paling banyak


tp

dibudidayakan di Sumatera Utara, terbanyak kedua adalah varietas


ht

Criolo dan ketiga adalah varietas Trinatario.


c. OPT yang paling banyak menyerang di kabupaten di Sumatera Utara
adalah busuk buah.
d. Persentase rumah tangga kakao yang menjadi anggota kelompok
tani tertinggi adalah kabupaten Karo, sementara persentase rumah
tangga kakao yang tidak menjadi anggota kelompok tani tertinggi di
kabupaten Langkat.
2. Jumlah pohon, produksi dan distribusi produksi kakao
a. Komposisi jumlah pohon kakao di 6 kabupaten terpilih sebagian
besar merupakan tanaman menghasilkan (TM).

b. Kabupaten Simalungun memiliki produktivitas sebesar 1,03 kg per


pohon per tahun dengan total produksi biji kering 2.357.283 kg.
Kabupaten ini memiliki pohon berstatus TBM sebanyak 13.896
pohon, TM sebanyak 2.297.774 pohon, dan TTM sebanyak 20.181
43
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
pohon pada September 2019. Puncak produktivitas terjadi pada
bulan Oktober.

c. Kabupaten Dairi memiliki produktivitas 1,03 kg per pohon per tahun


dan total produksi biji kering sebesar 4.062.908 kg. Kabupaten ini
memiliki pohon berstatus TBM sebanyak 88.886 pohon, TM sebanyak
3.130.926 pohon, dan TTM sebanyak 127.160 pohon pada
September 2019. Puncak produktivitas terjadi pada bulan
September. Puncak produktivitas terjadi pada bulan September.

d. Kabupaten Karo memiliki produktivitas 1,87 kg per pohon per tahun

id
dan jumlah produksi mencapai 4.745.588 kg. Kabupaten ini memiliki

o.
pohon berstatus TBM sebanyak 17.105 pohon, TM sebanyak

.g
2.537.973 pohon, dan TTM sebanyak 8.088 pohon pada September
ps
2019. Puncak produktivitas terjadi pada bulan Maret.
.b
e. Kabupaten Langkat memiliki produktivitas 2,29 kg per pohon per
ut

tahun dan dan produksi biji kering sebesar 635.678 kg dengan pohon
um

berstatus TBM sebanyak 25.677 pohon, TM sebanyak 277.186


pohon, dan TTM sebanyak 14.773 pohon pada September 2019.
//s

Puncak produktivitas terjadi pada bulan September.


s:
tp

f. Kabupaten Nias Selatan memiliki produktivitas sebesar 0,21 kg per


ht

pohon per tahun dengan produksi sebesar 425.990 kg. Kabupaten ini
memiliki pohon kakao dengan status TBM sebanyak 99.636 pohon,
TM sebanyak 2.032.471 pohon, dan TTM sebanyak 652.562 pohon
pada September 2019. Puncak produktivitas terjadi pada bulan April.

g. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki produktivitas sebesar 3,11 kg


per pohon per tahun. Total produksi biji kering di kabupaten ini
sebesar 473.416 kg dengan pohon berstatus TBM sebanyak 11.208
pohon, TM sebanyak 152.444 pohon, dan TTM sebanyak 8.512 pohon
pada September 2019. Puncak produktivitas terjadi pada bulan
Desember.

44
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
3. Status kebun, harga, pengeluaran dan pendapatan budidaya kakao

a. Status kebun kakao yang dikuasai rumah tangga sebagian besar adalah
milik sendiri dan rumah tangga kakao yang status kebunnya bebas sewa
lebih banyak dari pada Sewa.

b. Rata-rata harga biji kakao kering di enam kabupaten terpilih selama


Oktober 2018 – September 2019 cukup bervariasi, yaitu berkisar antara
Rp 18.536 – 26.717 per kg.

c. Jumlah pengeluaran tertinggi berada di kabupaten Serang Bedagai (Rp


33,60 juta) dan terendah berada di kabupaten Nias Selatan (Rp 2,44 juta).

id
Sama halnya dengan perkiraan pendapatan per hektar, posisi tertinggi

o.
berada di kabupaten Serang Bedagai (Rp 51,48 juta) dan terendah berada

.g
di kabupaten Nias Selatan (Rp 2,32 juta). ps
.b
d. Pengeluaran budidaya kakao di 6 kabupaten terpilih yang memberi
ut

kontribusi terbesar adalah sewa/perkiraan sewa lahan dan pengeluaran


um

untuk upah pekerja. Pada keenam kabupaten terpilih, kontribusi


pengeluaran untuk upah pekerja berkisar antara 22,91-23,21 persen dari
//s

seluruh total pengeluaran, sedangkan kontribusi pengeluaran untuk


s:

sewa/perkiraan sewa lahan sebesar 23,42 persen.


tp

4. Saran
ht

Berdasarkan evaluasi dan pembahasan hasil kegiatan, rekomendasi yang


dapat disampaikan untuk kegiatan VKAKAO selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Jumlah dan wilayah sampel perlu ditambah agar dapat dilakukan estimasi
hingga level provinsi.
2. Perlu ditambahkan variabel jumlah pekebun kakao menurut jenis kelamin
dan umur, untuk memperoleh gambaran mengenai pekebun kakao di
Sumatera Utara.
3. Perlu ditambahkan pertanyaan mengenai alasan tidak bergabung dalam
kelompok tani agar analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

45
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

46
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Badan Pusat Statistik, 2015. Analisis Rumah Tangga Usaha Perkebunan di
Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Depparaba, Frederik. 1997. Penyakit Busuk Buah Kakao (Phytophthora


palmivora Bult.) dan Pengendaliannya. Jurnal litbang pertanian Volume 16 No.

id
4.

o.
.g
Hanggana, Sri. 2017. Analisis Kelemahan Regulasi Poktan, Gapoktan, UPJA, dan
ps
LKM-A dalam Peningkatan Pendapatan Petani. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
.b
ut

Istiyani, Anggitia. 2016. Peranan Kelompok Tani Meningkatkan Produktivitas


um

Usahatani Anggota. Bogor: Institut Pertanian Bogor.


//s

Khaerati, Suryo Wiyono & Efi Toding Tondok. 2016. Pengaruh Lingkungan dan
s:

Teknik Budidaya Terhadap Epidemi Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD)


tp

pada Tanaman Kakao. Jurnal Littri Volume 22 No. 1 hlm. 1 – 10.


ht

Manalu, Radot. 2018. Pengolahan Biji Kakao Produksi Perkebunan Rakyat


untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Jakarta: Pusat Penelitian
Perkembangan Ilmu IPTEK (PAPPIPTEK)-LIPI.

47
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

48
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

49
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 1
Daftar VKAKAO2019.P

id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

50
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

51
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Daftar VKAKAO2019.S1

id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

52
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

53
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

54
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

55
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Daftar VKAKAO2019.S2

id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

56
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

57
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

58
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

59
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Daftar VKAKAO2019.S3

id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

60
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

61
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

62
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
id
o.
.g
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp
ht

63
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 2

TABULASI DATA PROVINSI VKAKAO2019

Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama Triwulan IV


Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Provinsi Sumatera Utara

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 16.682.898 100,00

id
1 Bibit 1.793.964 10,75

o.
2 Pupuk/Stimulan Cair 32.190 0,19

.g
3 Pupuk/Stimulan Padat ps 1.205.346 7,23
4 Pestisida Cair 319.483 1,92
.b
5 Pestisida Padat 13.511 0,08
ut

6 Sewa lahan 108.948 0,65


um

7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 3.907.796 23,42


//s

8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 387.087 2,32


9 Bahan Bakar Minyak 268.291 1,61
s:

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 421.774 2,53


tp

11 Jasa Pertanian 377.662 2,26


ht

12 Pengeluaran Lainnya 152.337 0,91


13 Pekerja Laki-Laki 3.822.067 22,91
14 Pekerja Perempuan 3.872.442 23,21

64
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 3

TABULASI DATA KABUPATEN VKAKAO 2019

Tabel 1. Banyaknya Rumah Tangga Kakao Hasil ST2013, VKAKAO2019

Banyaknya Rumah Tangga Kakao


No. Kabupaten Perkembangan
VKAKAO2019 ST2013
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 34.686 30.469 13,84
2 Dairi 12.729 12.796 -0,52

id
3 Karo 9.894 14.168 -30,17

o.
4 Langkat 18.525 13.454 37,69

.g
5 Nias Selatan 6.329 17.025 -62,83
6 Serdang Bedagai 15.098
ps 11.221 34,55
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 2. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Cara


tp

Penanaman (%)
ht

Cara Penanaman Kakao


No. Kabupaten Jumlah
Teratur Tidak Teratur
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 41,67 58,33 100
2 Dairi 68,67 31,33 100
3 Karo 86,52 13,48 100
4 Langkat 22,70 77,30 100
5 Nias Selatan 11,06 88,94 100
6 Serdang Bedagai 13,33 86,67 100

65
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 3. Rata-rata Jarak Tanam Kakao pada Rumah Tangga Kakao yang
Menanam dengan Cara Teratur (meter)

Rata-rata Jarak Tanam


No. Kabupaten
Panjang Lebar
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 2,91 3,26
2 Dairi 3,17 3,31
3 Karo 3,38 3,60
4 Langkat 3,12 3,23
5 Nias Selatan 2,00 2,25

id
o.
6 Serdang Bedagai 3,04 3,08

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 4. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


//s

Kualitas Bibit Utama yang Digunakan (%)


s:

Kualitas Bibit
tp

No. Kabupaten Tidak Jumlah


Bersertifikat
ht

Bersertifikat
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 1,82 98,18 100
2 Dairi 2,34 97,66 100
3 Karo 20,46 79,54 100
4 Langkat 1,77 98,23 100
5 Nias Selatan 1,26 98,74 100
6 Serdang Bedagai 0,81 99,19 100

66
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 5. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Varietas Utama yang Ditanam (%)

Varietas Utama yang Ditanam


No. Kabupaten Jumlah
Criolo Forestelo Trinatario Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 27,09 62,06 10,85 0,00 100
2 Dairi 39,64 45,10 15,26 0,00 100
3 Karo 14,07 69,58 16,35 0,00 100
4 Langkat 26,11 62,32 11,37 0,20 100
5 Nias Selatan 11,61 79,46 8,93 0,00 100

id
6 Serdang Bedagai 17,44 70,66 11,90 0,00 100

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 6. Rata-rata Umur Pohon Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga


//s

menurut Kelompok Teknik Penanaman (Tahun)


s:
tp

Sambung Samping
Sambung
No. Kabupaten Bibit
ht

Umur Batang
Umur Tempel Pucuk
Bawah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 11 11 - 13
2 Dairi - - - 9
3 Karo - - 6 11
4 Langkat 12 14 8 10
5 Nias Selatan - - - 14
6 Serdang Bedagai 13 14 8 13

67
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 7. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis
Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
2019 (%)

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 7,79 18,21 6,27 24,42 0,84 0,82 8,82 58,08

id
2 Dairi 18,08 40,38 24,24 61,26 7,53 4,45 9,18 19,37

o.
3 Karo 32,79 41,77 28,74 56,78 9,41 13,01 6,44 26,33

.g
4 Langkat 13,91 18,96 8,86
ps26,11 1,50 3,75 3,21 45,23
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
.b
6 Serdang Bedagai 7,97 16,02 7,07 32,89 6,60 2,27 1,18 49,09
ut
um
//s
s:

Tabel 8. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis


tp

Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan II Tahun 2019 (%)


ht

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 4,58 14,22 4,51 12,56 0,58 0,52 4,82 72,23
2 Dairi 15,28 27,02 14,63 39,33 4,28 3,17 9,32 43,43
3 Karo 22,66 26,80 23,46 30,96 7,04 13,00 3,05 49,36
4 Langkat 15,33 17,61 8,85 21,20 1,52 3,24 2,09 50,87
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
6 Serdang Bedagai 8,26 17,06 7,87 23,37 9,23 1,70 1,15 55,53

68
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 9. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut Jenis
Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan III Tahun 2019 (%)

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 4,41 14,25 5,50 16,49 1,73 0,72 6,24 65,42
2 Dairi 10,61 26,61 13,99 40,61 4,54 3,92 11,35 42,71

id
3 Karo 24,11 27,70 31,34 42,06 7,09 17,56 4,48 40,34

o.
4 Langkat 12,36 15,49 6,27 21,92 1,46 2,15 2,20 53,31

.g
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 ps 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
6 Serdang Bedagai 8,52 15,35 6,60 22,23 6,95 1,21 0,60 56,74
.b
ut
um

Tabel 10. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT Yang
//s

Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
s:

2019 (%)
tp
ht

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak Lain- pernah Jumlah
Buah Kakao
Buah Dieback nya terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 33,74 57,39 7,06 0,00 1,81 100
2 Dairi 28,47 63,43 7,51 0,30 0,29 100
3 Karo 51,94 45,87 0,38 0,00 1,81 100
4 Langkat 34,13 52,55 4,23 3,48 5,61 100
5 Nias Selatan 22,52 26,96 50,47 0,00 0,06 100
6 Serdang Bedagai 27,85 47,14 11,77 2,62 10,62 100

69
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 11. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT Yang
Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan II Tahun 2019 (%)

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak Lain- pernah Jumlah
Buah Kakao
Buah Dieback nya terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 34,13 58,48 4,00 1,91 1,47 100
2 Dairi 27,65 66,08 6,10 0,00 0,16 100

id
3 Karo 49,07 48,40 0,00 1,79 0,74 100

o.
4 Langkat 34,99 55,35 3,03 2,73 3,91 100

.g
5 Nias Selatan 23,46 51,57 24,96 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 25,06 52,08
ps 9,65 3,14 10,07 100
.b
ut
um
//s

Tabel 12. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT Yang
s:

Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan III Tahun 2019 (%)


tp

Jenis OPT
ht

Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak Lain- pernah Jumlah
Buah Kakao
Buah Dieback nya terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 31,14 60,64 6,60 0,19 1,44 100
2 Dairi 27,92 66,78 5,29 0,00 0,00 100
3 Karo 51,50 45,69 0,00 2,42 0,39 100
4 Langkat 33,55 54,22 4,13 2,94 5,16 100
5 Nias Selatan 22,28 36,26 41,46 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 28,23 50,44 7,61 2,76 10,96 100

70
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 13. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019 (%)
Dampak Serangan OPT
No. Kabupaten 25 – 50 Jumlah
<25 persen >50 persen
persen
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 20,94 52,88 26,18 100
2 Dairi 25,28 68,23 6,48 100
3 Karo 38,69 53,07 8,23 100
4 Langkat 38,98 44,56 16,46 100

id
5 Nias Selatan 28,73 22,06 49,22 100

o.
6 Serdang Bedagai 50,15 40,28 9,57 100

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 14. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang


s:

Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama


tp

Triwulan II 2019 (%)


ht

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten 25 – 50 Jumlah
<25 persen >50 persen
persen
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 14,60 53,05 32,35 100
2 Dairi 20,31 68,08 11,61 100
3 Karo 38,36 56,41 5,23 100
4 Langkat 38,03 45,58 16,39 100
5 Nias Selatan 30,08 12,40 57,51 100
6 Serdang Bedagai 44,98 41,41 13,61 100

71
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 15. Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan III 2019 (%)

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten 25 – 50 Jumlah
<25 persen >50 persen
persen
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 18,11 57,10 24,79 100
2 Dairi 19,86 76,87 3,27 100
3 Karo 30,58 64,86 4,56 100

id
4 Langkat 33,21 51,67 15,12 100

o.
5 Nias Selatan 30,02 7,27 62,71 100

.g
6 Serdang Bedagai 45,95 43,70 10,35 100
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 16. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara Utama
s:

Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d


tp

Triwulan I Tahun 2019 (%)


ht

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan Jumlah
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 27,12 0,44 9,95 1,66 60,83 100
2 Dairi 76,27 0,23 15,95 0,31 7,25 100
3 Karo 51,62 0,00 29,36 0,05 18,97 100
4 Langkat 27,02 0,73 12,79 0,93 58,53 100
5 Nias Selatan 8,69 1,07 1,04 0,00 89,19 100
6 Serdang Bedagai 11,98 0,36 20,72 0,19 66,75 100

72
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 17. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara Utama
Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019 (%)
Cara Utama Pengendalian OPT
Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan Jumlah
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 20,35 0,54 6,22 0,25 72,64 100
2 Dairi 83,24 0,85 8,83 0,24 6,83 100
3 Karo 60,07 0,44 14,96 0,00 24,53 100

id
4 Langkat 27,56 0,83 11,47 0,78 59,35 100

o.
5 Nias Selatan 9,16 0,00 0,00 0,00 90,84 100

.g
6 Serdang Bedagai 6,10 0,05 20,07 0,06 73,72 100
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 18. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara Utama
s:

Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019 (%)


tp

Cara Utama Pengendalian OPT


ht

Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan Jumlah
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 25,84 0,61 8,67 2,38 62,50 100
2 Dairi 87,63 1,12 4,47 0,00 6,77 100
3 Karo 48,98 0,23 17,77 0,00 33,02 100
4 Langkat 28,06 1,03 8,81 0,43 61,67 100
5 Nias Selatan 8,11 0,00 0,00 0,00 91,89 100
6 Serdang Bedagai 4,76 0,07 19,84 0,13 75,20 100

73
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 19. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
2019 (%)

Bahan Kimia
No. Kabupaten Jumlah
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 68,99 7,22 21,33 2,46 100
2 Dairi 65,67 20,44 3,69 10,20 100
3 Karo 42,62 49,54 7,85 0,00 100
4 Langkat 76,88 9,62 10,21 3,29 100

id
5 Nias Selatan 0,00 100,00 0,00 0,00 100

o.
6 Serdang Bedagai 74,39 2,40 22,60 0,61 100

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 20. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
//s

untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019 (%)


s:
tp
ht

Bahan Kimia
No. Kabupaten Jumlah
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 61,52 2,32 36,16 0,00 100
2 Dairi 51,33 37,37 11,30 0,00 100
3 Karo 33,18 64,39 2,43 0,00 100
4 Langkat 83,15 4,71 10,21 1,93 100
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0
6 Serdang Bedagai 61,85 6,17 28,48 3,50 100

74
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 21. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019 (%)

Bahan Kimia
No. Kabupaten Jumlah
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 72,30 11,97 15,73 0,00 100
2 Dairi 31,28 50,79 5,10 12,83 100
3 Karo 23,66 59,67 16,67 0,00 100
4 Langkat 80,21 7,17 10,60 2,02 100
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0

id
6 Serdang Bedagai 68,98 7,35 22,80 0,87 100

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 22. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan


//s

Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019 (%)


s:

Keanggotaan Kelompok Tani


tp

No. Kabupaten Jumlah


ht

Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 24,98 75,02 100
2 Dairi 70,39 29,61 100
3 Karo 90,20 9,80 100
4 Langkat 15,12 84,88 100
5 Nias Selatan 8,77 91,23 100
6 Serdang Bedagai 17,97 82,03 100

75
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 23. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan
Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019 (%)
Keanggotaan Kelompok Tani
No. Kabupaten Jumlah
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 23,86 76,14 100
2 Dairi 71,22 28,78 100
3 Karo 97,43 2,57 100
4 Langkat 13,16 86,84 100
5 Nias Selatan 7,24 92,76 100

id
6 Serdang Bedagai 16,38 83,62 100

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 24. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan


//s

Kelompok Tani Selama Triwulan III 2019 (%)


Keanggotaan Kelompok Tani
s:

No. Kabupaten Jumlah


tp

Ya Tidak
ht

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Simalungun 23,13 76,87 100
2 Dairi 74,48 25,52 100
3 Karo 98,05 1,95 100
4 Langkat 12,23 87,77 100
5 Nias Selatan 9,02 90,98 100
6 Serdang Bedagai 16,60 83,40 100

76
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 25. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan
Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019 (%)

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebunan
Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 9,22 9,20 9,20 17,28 73,07
2 Dairi 0,00 0,21 0,00 1,02 98,98
3 Karo 0,00 0,00 0,00 18,83 81,17
4 Langkat 5,68 2,28 2,68 7,85 83,51

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 98,56 1,44

o.
6 Serdang Bedagai 0,88 2,76 1,47 4,57 90,31

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 26. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan


Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019 (%)
s:
tp

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
ht

No. Kabupaten Kelapa Perkebunan


Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 9,18 9,63 9,63 16,10 74,27
2 Dairi 10,39 0,00 0,00 4,41 85,20
3 Karo 0,00 0,00 0,00 11,39 88,61
4 Langkat 3,65 1,76 2,99 8,00 85,11
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 84,72 15,28
6 Serdang Bedagai 0,24 0,89 0,65 0,20 98,02

77
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 27. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Keanggotaan
Kelompok Tani Selama Triwulan III 2019 (%)

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebunan
Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 9,47 13,10 9,94 14,42 72,48
2 Dairi 5,69 0,20 0,20 1,19 93,32
3 Karo 0,00 0,00 0,00 0,44 99,56

id
4 Langkat 2,96 0,93 4,77 7,81 83,89

o.
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 95,80 4,20

.g
6 Serdang Bedagai 0,96 0,00 0,36 0,64 98,05
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 28. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan


s:

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019
tp

(%)
ht

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Jumlah
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 1,93 98,07 100
2 Dairi 11,71 88,29 100
3 Karo 5,41 94,59 100
4 Langkat 0,73 99,27 100
5 Nias Selatan 0,00 100,00 100
6 Serdang Bedagai 1,48 98,52 100

78
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 29. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019 (%)

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Jumlah
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 1,41 98,59 100
2 Dairi 9,36 90,64 100
3 Karo 0,00 100,00 100

id
4 Langkat 0,37 99,63 100

o.
5 Nias Selatan 0,00 100,00 100

.g
6 Serdang Bedagai 0,19 99,81 100
ps
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 30. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan


tp

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019 (%)


ht

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Jumlah
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 1,54 98,46 100
2 Dairi 7,70 92,30 100
3 Karo 0,00 100,00 100
4 Langkat 0,33 99,67 100
5 Nias Selatan 0,00 100,00 100
6 Serdang Bedagai 0,46 99,54 100

79
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 31. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber Bantuan
untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019 (%)

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah Jumlah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 100,00 0,00 0,00 100
2 Dairi 93,96 1,34 4,70 100
3 Karo 15,33 0,00 84,67 100
4 Langkat 80,00 15,56 4,44 100

id
5 Nias Selatan - - - -

o.
6 Serdang Bedagai 65,63 34,38 0,00 100

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 32. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber Bantuan
//s

untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019 (%)


s:
tp

Status Penerimaan Bantuan


ht

No. Kabupaten Pemerintah Jumlah


Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 100,00 0,00 0,00 100
2 Dairi 88,16 5,96 5,88 100
3 Karo - - - -
4 Langkat 76,47 13,24 10,29 100
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 100,00 0,00 0,00 100

80
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 33. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber Bantuan
untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019 (%)

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah Jumlah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 92,87 7,13 0,00 100
2 Dairi 100,00 0,00 0,00 100
3 Karo - - - -
4 Langkat 82,26 9,68 8,06 100

id
5 Nias Selatan - - - -

o.
6 Serdang Bedagai 74,29 25,71 0,00 100

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 34. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah Menerima
//s

Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I
s:

2019 (%)
tp

Jenis Bantuan Utama


ht

Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/ Jumlah
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 39,22 26,95 60,78 5,84 100
2 Dairi 78,72 21,28 2,35 0,00 100
3 Karo 4,49 2,99 92,52 0,00 100
4 Langkat 78,52 34,07 13,33 5,93 100
5 Nias Selatan - - - - -
6 Serdang Bedagai 77,68 9,38 21,88 7,14 100

81
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 35. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah Menerima
Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan II 2019 (%)
Jenis Bantuan Utama
Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/ Jumlah
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 33,06 28,78 38,16 0,00 100
2 Dairi 94,04 1,68 4,28 0,00 100
3 Karo - - - - -

id
4 Langkat 76,47 7,35 16,18 0,00 100

o.
5 Nias Selatan - - - - -

.g
6 Serdang Bedagai 82,76 0,00 17,24 0,00 100
ps
.b
ut
um

Tabel 36. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah Menerima
//s

Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan III 2019 (%)
s:

Jenis Bantuan Utama


tp

Bimbingan
No. Kabupaten Jumlah
ht

Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/


Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 31,33 26,45 68,67 0,00 100
2 Dairi 100,00 0,00 0,00 0,00 100
3 Karo - - - - -
4 Langkat 83,87 12,90 8,06 0,00 100
5 Nias Selatan - - - - -
6 Serdang Bedagai 65,71 25,71 0,00 8,57 100

82
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 37. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Rumah Tangga Rata-rata Waktu


Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
Melakukan
No. Kabupaten Rendemen Kadar Air
yang Melakukan Fermentasi
(%) (%)
Fermentasi (%) (Hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 31,74 12,12
2 Dairi 7,90 2 31,52 15,12
3 Karo 3,23 3 28,85 11,69

id
4 Langkat 11,37 2 28,57 16,77

o.
5 Nias Selatan 30,38 3 33,61 10,08

.g
6 Serdang Bedagai 5,38 ps 1 37,06 18,61
.b
ut
um

Tabel 38. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan


//s

Fermentasi, Rata- rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
s:

Triwulan II 2019
tp
ht

Rumah Tangga Rata-rata Waktu


Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
Melakukan
No. Kabupaten Rendemen Kadar Air
yang Melakukan Fermentasi
(%) (%)
Fermentasi (%) (Hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 32,44 11,39
2 Dairi 5,67 2 33,47 16,19
3 Karo 0,69 3 27,60 12,90
4 Langkat 11,06 2 28,96 17,34
5 Nias Selatan 28,61 3 26,96 10,46
6 Serdang Bedagai 5,34 1 33,96 16,86

83
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 39. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
Triwulan III 2019
Rumah Tangga Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
Melakukan
No. Kabupaten Rendemen Kadar Air
yang Melakukan Fermentasi
(%) (%)
Fermentasi (%) (Hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 31,34 11,91
2 Dairi 6,72 2 35,94 16,28
3 Karo 2,72 3 29,72 12,26
4 Langkat 6,98 3 28,80 16,05

id
5 Nias Selatan 30,02 3 27,43 10,90

o.
6 Serdang Bedagai 1,49 1 33,56 17,14

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 40. Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan IV Tahun
//s

2018 s.d Triwulan I Tahun 2019 (%)


s:
tp

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


ht

Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi- Jumlah
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 99,98 0,00 0,00 0,02 100
2 Dairi 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
3 Karo 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
4 Langkat 0,00 99,83 0,00 0,01 0,16 100
5 Nias Selatan 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 0,00 99,67 0,00 0,02 0,31 100

84
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 41. Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan II Tahun
2019 (%)

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi- Jumlah
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 99,48 0,50 0,00 0,02 100
2 Dairi 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
3 Karo 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
4 Langkat 0,00 99,93 0,02 0,00 0,05 100

id
5 Nias Selatan 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100

o.
6 Serdang Bedagai 0,00 99,27 0,00 0,00 0,73 100

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 42. Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan III Tahun
2019 (%)
s:
tp

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


ht

Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi- Jumlah
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 99,49 0,48 0,00 0,03 100
2 Dairi 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
3 Karo 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
4 Langkat 0,00 99,86 0,03 0,00 0,11 100
5 Nias Selatan 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 0,00 99,47 0,00 0,00 0,53 100

85
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 43. Rata-rata Jumlah Transaksi Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019 (Kali)

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kabupaten
Transaksi Transaksi Transaksi Transaksi
Tw IV 2018 Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 4 4 3 3
2 Dairi 5 5 5 5
3 Karo 5 5 4 4

id
4 Langkat 4 3 3 3

o.
5 Nias Selatan 3 2 3 3

.g
6 Serdang Bedagai 4 ps 4 3 3
.b
ut
um
//s

Tabel 44. Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama


s:

Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019 (%)


tp

Penjualan Hasil Produksi Kakao


ht

KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang Lain- Jumlah
Koperasi Pasar Perkebunan/
Pengumpul nya
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 5,07 94,93 0,00 0,00 100
2 Dairi 0,00 2,30 97,70 0,00 0,00 100
3 Karo 0,00 12,41 87,56 0,03 0,00 100
4 Langkat 0,03 1,32 98,54 0,09 0,03 100
5 Nias Selatan 0,00 1,60 98,40 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 0,03 0,53 99,34 0,00 0,10 100

86
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 45. Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama
Triwulan II Tahun 2019 (%)

Penjualan Hasil Produksi Kakao


KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang Lain- Jumlah
Koperasi Pasar Perkebunan/
Pengumpul nya
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 1,61 98,39 0,00 0,00 100
2 Dairi 0,00 2,14 97,67 0,19 0,00 100
3 Karo 0,00 11,29 88,71 0,00 0,00 100

id
4 Langkat 0,00 2,08 97,86 0,06 0,00 100

o.
5 Nias Selatan 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 100

.g
6 Serdang Bedagai 0,00 0,20 99,80 0,00 0,00 100
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 46. Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama


s:

Triwulan III Tahun 2019 (%)


tp

Penjualan Hasil Produksi Kakao


ht

KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang Lain- Jumlah
Koperasi Pasar Perkebunan/
Pengumpul nya
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 0,00 2,28 97,72 0,00 0,00 100
2 Dairi 0,00 2,31 97,69 0,00 0,00 100
3 Karo 0,00 16,51 83,49 0,00 0,00 100
4 Langkat 0,00 1,47 98,53 0,00 0,00 100
5 Nias Selatan 0,00 2,72 97,28 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 0,03 0,55 99,42 0,00 0,00 100

87
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 47. Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019 (Rp)

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 7.733 19.963
2 Dairi 7.848 22.721
3 Karo - 26.396
4 Langkat 9.554 20.464
5 Nias Selatan - 18.536

id
6 Serdang Bedagai 8.986 19.671

o.
.g
ps
.b
ut

Tabel 48. Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram Selama
um

Triwulan II Tahun 2019 (Rp)


//s
s:

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


tp

(1) (2) (3) (4)


ht

1 Simalungun 8.056 20.659


2 Dairi 7.500 24.188
3 Karo - 27.112
4 Langkat 9.766 20.546
5 Nias Selatan - 19.800
6 Serdang Bedagai 9.082 19.565

88
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 49. Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram Selama
Triwulan III Tahun 2019 (Rp)

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 8.083 20.608
2 Dairi 18.436 24.555
3 Karo - 26.717
4 Langkat 10.063 20.794
5 Nias Selatan 8.949 21.076

id
6 Serdang Bedagai 9.465 19.777

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 50. Persentase Rumah Tangga Kakao Menurut Apakah Usaha Kakao
sebagai Sumber Pendapatan Utama Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d
//s

Triwulan III Tahun 2019 (%)


s:
tp

Kakao sebagai Pendapatan Utama


No. Kabupaten Jumlah
ht

Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 1,97 98,03 100
2 Dairi 43,14 56,86 100
3 Karo 20,71 79,29 100
4 Langkat 1,93 98,07 100
5 Nias Selatan 18,03 81,97 100
6 Serdang Bedagai 1,09 98,91 100

89
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 51. Persentase Rumah Tangga Kakao yang Tidak Menjadi Sumber
Penghasilan Utama Menurut Sektor Penghasilan Utama Selama Triwulan IV
Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019 (%)

Sektor Penghasilan Utama


No. Kabupaten Jumlah
Pertanian Bukan Pertanian
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 54,10 45,90 100
2 Dairi 84,98 15,02 100
3 Karo 87,38 12,62 100
4 Langkat 41,26 58,74 100

id
5 Nias Selatan 98,46 1,54 100

o.
6 Serdang Bedagai 52,38 47,62 100

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 52. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Status Lahan
//s

yang Dikuasai Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019 (%)
s:

Status Kebun yang Dikuasai


tp

No. Kabupaten Milik Bebas


ht

Sewa Jumlah
Sendiri Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 92,83 0,69 6,48 100
2 Dairi 92,51 3,66 3,83 100
3 Karo 91,16 1,65 7,20 100
4 Langkat 91,70 0,50 7,80 100
5 Nias Selatan 100,00 0,00 0,00 100
6 Serdang Bedagai 95,26 0,35 4,38 100

90
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 53. Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Kemitraan serta Lama Kemitraan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan
III Tahun 2019

Persentase rumah tangga yang melakukan Lama


No. Kabupaten kemitraan (%) Kemitraan
Ya Tidak Jumlah (Tahun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 100,00 100 -
2 Dairi 0,00 100,00 100 -
3 Karo 0,00 100,00 100 -

id
4 Langkat 0,00 100,00 100 -

o.
5 Nias Selatan 0,00 100,00 100 -

.g
6 Serdang Bedagai 0,00 100,00 100 -
ps
.b
ut
um
//s
s:
tp

Tabel 54. Rata-rata Jumlah Pohon / Luas Tanaman Selain Kakao yang
ht

Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d


Triwulan III Tahun 2019

Tanaman Selain Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao


Kelapa
No. Kabupaten Kelapa Kopi Karet Teh Tebu Tembakau
Sawit
(Pohon) (Pohon) (Pohon) (Pohon) (m2) (m2)
(Pohon)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Simalungun 4 286 345 139 30 4 -
2 Dairi 6 183 207 88 - - -
3 Karo 11 259 300 168 100 10 -
4 Langkat 23 46 269 76 51 14 -
5 Nias Selatan 24 - 389 200 - - -
6 Serdang Bedagai 5 - 285 47 3 15 6

91
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 55. Jumlah Pekerja Laki-Laki dan Perempuan Rumah Tangga Budidaya
Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019 (Orang)

Jumlah Pekerja Laki-Laki Jumlah Pekerja Perempuan


No. Kabupaten Tak Tak
Dibayar Total Dibayar Total
Dibayar Dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 1.064 21.740 22.804 960 24.406 25.366
2 Dairi 2.156 10.214 12.370 3.174 11.672 14.846
3 Karo 2.357 7.963 10.320 3.918 8.590 12.508
4 Langkat 248 10.356 10.604 242 10.457 10.699
5 Nias Selatan 78 6.117 6.195 68 5.249 5.317

id
6 Serdang Bedagai

o.
46 7.628 7.674 29 9.959 9.988

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 56. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
//s

Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Simalungun
s:

Persentase Biaya
tp

No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah


ht

Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 12.319.110 100,00
1 Bibit 1.111 0,01
2 Pupuk/Stimulan Cair 3.116 0,03
3 Pupuk/Stimulan Padat 1.020.441 8,28
4 Pestisida Cair 342.965 2,78
5 Pestisida Padat 0 0,00
6 Sewa lahan 8.262 0,07
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 2.252.889 18,29
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 528.308 4,29
9 Bahan Bakar Minyak 227.614 1,85
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 142.498 1,16
11 Jasa Pertanian 40.943 0,33
12 Pengeluaran Lainnya 142.121 1,15
13 Pekerja Laki-Laki 4.735.240 38,44
14 Pekerja Perempuan 2.873.601 23,33
92
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 57. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Dairi

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 19.523.209 100,00
1 Bibit 498.256 2,55
2 Pupuk/Stimulan Cair 1.135 0,01
3 Pupuk/Stimulan Padat 1.305.311 6,69
4 Pestisida Cair 253.484 1,30

id
5 Pestisida Padat 2.629 0,01

o.
6 Sewa lahan 274.134 1,40

.g
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 5.442.436 27,88
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha
ps 346.707 1,78
.b
9 Bahan Bakar Minyak 402.050 2,06
ut

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 731.592 3,75


um

11 Jasa Pertanian 415.234 2,13


12 Pengeluaran Lainnya 287.723 1,47
//s

13 Pekerja Laki-Laki 4.034.060 20,66


s:

14 Pekerja Perempuan 5.528.460 28,32


tp
ht

93
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 58. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Karo

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 24.592.412 100,00
1 Bibit 1.594.667 6,48
2 Pupuk/Stimulan Cair 132.054 0,54
3 Pupuk/Stimulan Padat 2.300.802 9,36
4 Pestisida Cair 697.116 2,83

id
5 Pestisida Padat 55.022 0,22

o.
6 Sewa lahan 118.197 0,48

.g
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri ps 5.937.003 24,14
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 324.640 1,32
.b
9 Bahan Bakar Minyak 402.644 1,64
ut

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 747.423 3,04


um

11 Jasa Pertanian 1.102.614 4,48


12 Pengeluaran Lainnya 36.761 0,15
//s

13 Pekerja Laki-Laki 5.302.490 21,56


s:

14 Pekerja Perempuan 5.840.980 23,75


tp
ht

94
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 59. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Langkat

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 29.315.912 100,00
1 Bibit 4.555.958 15,54
2 Pupuk/Stimulan Cair 65.718 0,22
3 Pupuk/Stimulan Padat 2.333.345 7,96
4 Pestisida Cair 381.129 1,30

id
5 Pestisida Padat 16.460 0,06

o.
6 Sewa lahan 23.996 0,08

.g
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri ps 4.507.248 15,37
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 2.211.555 7,54
.b
9 Bahan Bakar Minyak 540.561 1,84
ut

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 299.948 1,02


um

11 Jasa Pertanian 117.169 0,40


12 Pengeluaran Lainnya 294.583 1,00
//s

13 Pekerja Laki-Laki 7.981.929 27,23


s:

14 Pekerja Perempuan 5.986.312 20,42


tp
ht

95
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 60. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Nias Selatan

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 2.449.955 100,00
1 Bibit 0 0,00
2 Pupuk/Stimulan Cair 0 0,00
3 Pupuk/Stimulan Padat 0 0,00
4 Pestisida Cair 0 0,00

id
5 Pestisida Padat 0 0,00

o.
6 Sewa lahan 0 0,00

.g
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri ps 1.281.034 52,29
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 154.425 6,30
.b
9 Bahan Bakar Minyak 0 0,00
ut

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 7.863 0,32


um

11 Jasa Pertanian 0 0,00


12 Pengeluaran Lainnya 62.808 2,56
//s

13 Pekerja Laki-Laki 540.730 22,07


s:

14 Pekerja Perempuan 403.095 16,45


tp
ht

96
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 61. Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama
Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Serdang
Bedagai

Persentase Biaya
No. Rincian Nilai (Rp) terhadap Jumlah
Pengeluaran (%)
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pengeluaran 33.606.487 100,00
1 Bibit 2.043.270 6,08
2 Pupuk/Stimulan Cair 1.710 0,01
3 Pupuk/Stimulan Padat 2.872.077 8,55

id
4 Pestisida Cair 716.105 2,13

o.
5 Pestisida Padat 3.162 0,01

.g
6 Sewa lahan ps 42.597 0,13
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 7.658.067 22,79
.b
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 586.140 1,74
ut

9 Bahan Bakar Minyak 55.807 0,17


um

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 252.657 0,75


11 Jasa Pertanian 3.982 0,01
//s

12 Pengeluaran Lainnya 565.053 1,68


s:

13 Pekerja Laki-Laki 10.691.226 31,81


tp

14 Pekerja Perempuan 8.114.636 24,15


ht

97
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 62. Rata-rata Nilai Pengeluaran dan Perkiraan Pendapatan Bersih
Budidaya Kakao Per Hektar Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III
Tahun 2019 (Rp)
Pengeluaran Perkiraan Pendapatan
No. Kabupaten Budidaya Kakao per Bersih Budidaya Kakao
Hektar per Hektar
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 12.319.110 12.425.248
2 Dairi 19.523.209 14.795.367
3 Karo 24.592.412 22.236.574
4 Langkat 29.315.912 27.446.765

id
5 Nias Selatan 2.449.955 2.327.256

o.
6 Serdang Bedagai 33.606.487 51.482.147

.g
ps
.b
ut

Tabel 63. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
um

di Kabupaten Simalungun

Rata-rata
//s

Jumlah Pohon
Produksi Produktivitas jumlah
Bulan
s:

(Kg) (Kg/pohon) pemetikan


TBM TM TTM Jumlah
tp

(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ht

Oktober 2018 17.777 2.310.010 30.744 2.358.531 223.479 0,13 2


November 2018 17.777 2.308.065 30.744 2.356.586 226.106 0,12 2
Desember 2018 17.777 2.309.611 30.818 2.358.206 217.823 0,12 2
Januari 2019 17.700 2.301.238 39.068 2.358.006 198.190 0,11 2
Februari 2019 17.700 2.298.568 41.738 2.358.006 208.263 0,11 2
Maret 2019 17.700 2.296.883 43.473 2.358.056 220.698 0,10 2
April 2019 18.964 2.272.609 37.484 2.329.057 179.904 0,09 2
Mei 2019 18.964 2.272.385 37.534 2.328.883 161.206 0,08 2
Juni 2019 18.964 2.270.691 37.458 2.327.113 142.908 0,09 2
Juli 2019 13.896 2.306.840 26.196 2.346.932 172.361 0,07 2
Agustus 2019 13.896 2.301.811 20.376 2.336.083 199.876 0,09 2
September 2019 13.896 2.297.774 20.181 2.331.851 206.471 0,09 2

98
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 64. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
di Kabupaten Dairi
Rata-rata
Jumlah Pohon
Produksi Produktivitas jumlah
Bulan
TBM TM TTM Jumlah (Kg) (Kg/pohon) pemetikan
(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 97.710 3.154.150 129.685 3.381.545 363.961 0,12 2
November 2018 97.710 3.156.604 123.655 3.377.969 349.974 0,11 2
Desember 2018 97.710 3.156.604 123.385 3.377.699 272.397 0,09 2
Januari 2019 97.710 3.156.724 125.702 3.380.136 329.100 0,11 2
Februari 2019 97.710 3.154.254 125.702 3.377.666 391.460 0,12 2

id
Maret 2019 97.710 3.095.790 125.702 3.319.202 384.795 0,12 2

o.
April 2019 77.356 3.151.502 136.901 3.365.759 357.197 0,11 2
Mei 2019 77.356 3.150.986 134.387 3.362.729 308.547 0,10 2

.g
Juni 2019 77.936 3.149.126 134.958 3.362.020
ps 266.190 0,09 2
Juli 2019 97.286 3.147.953 130.043 3.375.282 259.636 0,08 2
.b
Agustus 2019 88.886 3.135.346 127.750 3.351.982 334.515 0,11 2
ut

September 2019 88.886 3.130.926 127.160 3.346.972 445.135 0,14 2


um
//s

Tabel 65. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
di Kabupaten Karo
s:

Rata-rata
tp

Jumlah Pohon
Produksi Produktivitas jumlah
ht

Bulan
TBM TM TTM Jumlah (Kg) (Kg/pohon) pemetikan
(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 22.800 2.522.735 3.010 2.548.545 466.450 0,19 2
November 2018 21.840 2.544.953 3.010 2.569.803 468.070 0,18 2
Desember 2018 21.840 2.544.548 3.010 2.569.398 469.870 0,18 2
Januari 2019 21.840 2.555.567 3.010 2.580.417 453.521 0,18 2
Februari 2019 21.120 2.555.045 3.010 2.579.175 463.046 0,18 2
Maret 2019 21.120 2.554.748 3.010 2.578.878 475.331 0,19 2
April 2019 19.750 2.486.939 - 2.506.689 334.383 0,14 2
Mei 2019 19.750 2.481.299 - 2.501.049 295.112 0,12 2
Juni 2019 19.750 2.481.299 - 2.501.049 264.676 0,11 2
Juli 2019 11.405 2.696.939 5.520 2.713.864 284.655 0,11 2
Agustus 2019 18.825 2.538.011 6.440 2.563.276 338.728 0,13 2
September 2019 17.105 2.537.973 8.088 2.563.166 431.748 0,17 2

99
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 66. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
di Kabupaten Langkat
Rata-rata
Jumlah Pohon
Produksi Produktivitas jumlah
Bulan
TBM TM TTM Jumlah (Kg) (Kg/pohon) pemetikan
(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 23.471 313.234 16.345 353.050 65.370 0,21 2
November 2018 23.346 299.143 16.229 338.718 62.503 0,22 2
Desember 2018 23.369 294.504 16.012 333.885 59.796 0,21 2
Januari 2019 23.191 292.027 15.947 331.165 49.736 0,18 2
Februari 2019 23.266 291.107 15.996 330.369 45.524 0,16 2
Maret 2019 22.925 292.875 15.826 331.626 42.656 0,15 2

id
April 2019 21.320 288.654 14.264 324.238 48.310 0,17 2

o.
Mei 2019 21.266 287.285 14.250 322.801 46.470 0,17 2

.g
Juni 2019 21.818 286.263 14.223 322.304 43.434 0,16 2
Juli 2019 25.962 277.683 14.859
ps
318.504 54.358 0,20 2
Agustus 2019 26.150 276.995 14.774 317.919 56.108 0,20 2
.b

September 2019 25.677 277.186 14.773 317.636 61.413 0,22 2


ut
um

Tabel 67. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
//s

di Kabupaten Nias Selatan


s:
tp

Rata-rata
Jumlah Pohon
Produksi jumlah
ht

Produktivitas
Bulan
TBM TM TTM Jumlah (Kg) (Kg/pohon) pemetikan
(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 112.755 2.012.254 635.582 2.760.591 33.705 0,02 2
November 2018 112.755 2.012.254 635.582 2.760.591 26.971 0,01 2
Desember 2018 118.755 2.006.254 635.582 2.760.591 26.580 0,01 2
Januari 2019 112.755 2.012.254 635.536 2.760.545 26.730 0,01 2
Februari 2019 112.755 2.006.254 641.536 2.760.545 26.033 0,01 2
Maret 2019 112.755 2.006.254 641.536 2.760.545 24.044 0,01 2
April 2019 111.064 2.059.155 630.422 2.800.641 52.439 0,03 2
Mei 2019 102.245 2.067.885 667.179 2.837.309 46.454 0,02 2
Juni 2019 102.245 2.053.222 661.229 2.816.696 51.289 0,02 2
Juli 2019 102.851 2.062.827 663.146 2.828.824 40.286 0,02 2
Agustus 2019 99.636 2.060.145 657.413 2.817.194 36.119 0,02 2
September 2019 99.636 2.032.471 652.562 2.784.669 35.340 0,02 2

100
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 68. Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah Pemetikan
di Kabupaten Serdang Bedagai

Rata-rata
Jumlah Pohon
Produksi Produktivitas jumlah
Bulan
TBM TM TTM Jumlah (Kg) (Kg/pohon) pemetikan
(kali)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 10.377 158.410 9.434 178.221 49.083 0,32 2
November 2018 10.377 158.338 9.414 178.129 48.639 0,32 2
Desember 2018 10.341 158.214 9.255 177.810 48.730 0,32 2
Januari 2019 11.109 157.926 9.361 178.396 44.521 0,31 2
Februari 2019 11.117 157.775 9.253 178.145 41.166 0,29 2

id
Maret 2019 11.117 159.243 9.843 180.203 40.970 0,28 2

o.
April 2019 12.382 155.447 8.439 176.268 32.601 0,24 2

.g
Mei 2019 12.392 155.463 8.449 176.304 27.273 0,22 2
Juni 2019 12.570 156.290 8.417
ps
177.277 21.716 0,21 2
Juli 2019 11.813 153.191 8.391 173.395 35.690 0,23 2
.b
Agustus 2019 11.451 153.049 8.442 172.942 38.880 0,25 2
ut

September 2019 11.208 152.444 8.512 172.164 44.147 0,29 2


um
//s
s:
tp
ht

101
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 4

RELATIVE SAMPLING ERROR (RSE) TABULASI PROVINSI VKAKAO2019

RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama Triwulan
IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Provinsi Sumatera Utara

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 13,46

id
2 Pupuk/Stimulan Cair 47,49

o.
3 Pupuk/Stimulan Padat 7,88

.g
4 Pestisida Cair ps 11,77
5 Pestisida Padat 48,96
.b
6 Sewa lahan 42,35
ut

7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 5,68


um

8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 8,29


9 Bahan Bakar Minyak 13,12
//s

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 18,05


s:

11 Jasa Pertanian 22,14


tp

12 Pengeluaran Lainnya 11,93


ht

13 Pekerja Laki-Laki 9,59


14 Pekerja Perempuan 9,04

102
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 5

RELATIVE SAMPLING ERROR (RSE) ESTIMASI KABUPATEN VKAKAO2019

Tabel 1. RSE Banyaknya Rumah Tangga Kakao Hasil


VKAKAO2019

Banyaknya Rumah Tangga


No. Kabupaten
Kakao VKAKAO2019
(1) (2) (3)
1 Simalungun 7,10
2 Dairi 5,13

id
3 Karo 6,02

o.
4 Langkat 0,85

.g
5 Nias Selatan ps 17,46
6 Serdang Bedagai 1,17
.b
ut
um
//s

Tabel 2. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya


s:

Kakao menurut Cara Penanaman


tp
ht

Cara Penanaman Kakao


No. Kabupaten
Teratur Tidak Teratur
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 9,99 7,14
2 Dairi 6,50 14,25
3 Karo 3,37 21,65
4 Langkat 2,94 0,86
5 Nias Selatan 45,84 5,70
6 Serdang Bedagai 6,21 0,96

103
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 3. RSE Rata-rata Jarak Tanam Kakao pada Rumah Tangga Kakao yang
Menanam dengan Cara Teratur

Rata-rata Jarak Tanam


No. Kabupaten
Panjang Lebar
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 1,87 2,86
2 Dairi 1,67 1,54
3 Karo 2,29 5,74
4 Langkat 2,13 2,41
5 Nias Selatan 14,17 9,33

id
6 Serdang Bedagai 4,88 4,87

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 4. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


Kualitas Bibit Utama yang Digunakan
//s
s:
tp

Kualitas Bibit
No. Kabupaten
ht

Bersertifikat Tidak Bersertifikat


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 48,16 0,89
2 Dairi 32,41 0,78
3 Karo 29,57 7,60
4 Langkat 10,16 0,18
5 Nias Selatan 70,24 0,90
6 Serdang Bedagai 22,70 0,18

104
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 5. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Varietas Utama yang Ditanam

Varietas Utama yang Ditanam


No. Kabupaten
Criolo Forestelo Trinatario Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 14,83 6,46 25,79 -
2 Dairi 12,18 9,93 23,80 -
3 Karo 23,31 7,06 25,99 -
4 Langkat 2,68 1,25 4,50 29,60
5 Nias Selatan 40,48 7,32 42,91 -

id
6 Serdang Bedagai 5,81 1,74 7,80 -

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 6. RSE Rata-rata Umur Pohon Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga
//s

menurut Kelompok Teknik Penanaman


s:

Sambung Samping
tp

Sambung
No. Kabupaten Umur Batang Bibit
ht

Umur Tempel Pucuk


Bawah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 2,91 2,91 - 2,43
2 Dairi - - - 2,36
3 Karo - - 15,35 3,52
4 Langkat 14,64 12,18 18,84 0,97
5 Nias Selatan - - - 6,15
6 Serdang Bedagai 12,38 11,58 26,08 1,28

105
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 7. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I
Tahun 2019

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 20,27 18,01 37,05 22,06 12,50 46,49 49,96 5,77

id
2 Dairi 18,29 9,72 14,05 23,87 5,60 22,19 35,35 15,67

o.
3 Karo 16,40 7,94 11,25 35,05 5,71 30,08 17,52 12,74

.g
4 Langkat 4,25 3,35 5,46 8,70 2,60 12,10 7,61 1,71
5 Nias Selatan - - -
ps
- - - - -
.b
6 Serdang Bedagai 7,95 5,40 8,80 21,63 3,52 9,99 16,22 2,55
ut
um
//s

Tabel 8. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut


s:

Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan II Tahun 2019


tp
ht

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 29,63 21,51 41,06 28,46 16,78 55,17 57,84 4,79
2 Dairi 23,38 17,03 17,59 29,93 12,51 33,07 45,87 12,97
3 Karo 20,53 17,41 16,85 36,63 15,56 41,24 23,53 11,99
4 Langkat 4,10 3,66 5,85 11,22 3,08 12,17 8,21 1,62
5 Nias Selatan - - - - - - - -
6 Serdang Bedagai 8,31 5,54 8,60 22,20 4,60 8,72 18,15 2,29

106
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 9. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan III Tahun 2019

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 30,18 19,79 31,97 31,86 17,76 32,75 49,21 5,85
2 Dairi 25,57 16,99 16,62 35,23 11,86 33,56 40,42 12,87

id
3 Karo 19,66 16,71 14,62 31,05 11,44 26,50 17,34 13,59

o.
4 Langkat 4,48 3,93 6,32 10,76 3,10 13,24 10,72 1,56

.g
5 Nias Selatan - - - - - - - -
6 Serdang Bedagai 8,23 5,81 9,52
ps 29,04 4,84 10,01 24,37 2,27
.b
ut
um

Tabel 10. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
//s

Yang Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I
s:

Tahun 2019
tp
ht

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 13,31 9,01 32,91 - 34,98
2 Dairi 14,90 7,52 35,09 69,04 69,74
3 Karo 12,62 15,27 91,99 - 53,24
4 Langkat 2,33 1,60 7,66 7,67 6,10
5 Nias Selatan 58,65 48,35 31,58 - 109,18
6 Serdang Bedagai 4,17 2,77 8,01 12,58 6,70

107
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 11. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
Yang Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan II Tahun 2019

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 13,32 8,52 51,06 55,55 35,14
2 Dairi 16,73 7,64 49,58 - 96,75

id
3 Karo 15,49 15,38 - 58,93 70,60

o.
4 Langkat 2,35 1,53 9,87 9,30 7,48

.g
5 Nias Selatan 58,15 33,89 56,09 - -
6 Serdang Bedagai 4,53
ps
2,57 9,24 13,65 7,43
.b
ut
um

Tabel 12. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
//s

Yang Utama Pernah Menyerang Selama Triwulan III Tahun 2019


s:
tp

Jenis OPT
ht

Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 14,79 8,72 39,65 99,32 41,81
2 Dairi 17,02 7,87 46,61 - -
3 Karo 12,73 13,12 - 56,26 98,72
4 Langkat 2,47 1,59 7,65 9,98 7,32
5 Nias Selatan 57,88 40,41 41,78 - -
6 Serdang Bedagai 4,25 2,61 9,71 12,62 6,89

108
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 13. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 16,87 9,29 18,47
2 Dairi 18,20 6,72 27,12
3 Karo 15,61 11,32 31,46

id
4 Langkat 2,20 1,93 3,95

o.
5 Nias Selatan 59,09 49,32 32,39

.g
6 Serdang Bedagai 2,82 ps 3,45 8,48
.b
ut
um
//s

Tabel 14. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
s:

Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama


tp

Triwulan II 2019
ht

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 23,24 10,29 16,16
2 Dairi 22,49 7,58 28,65
3 Karo 15,08 9,89 45,94
4 Langkat 2,28 1,91 3,94
5 Nias Selatan 58,91 52,41 27,21
6 Serdang Bedagai 3,19 3,27 6,54

109
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 15. RSE Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan III 2019

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 20,06 9,30 19,47
2 Dairi 19,43 5,19 30,81
3 Karo 20,91 9,74 47,07

id
4 Langkat 2,57 1,72 4,20

o.
5 Nias Selatan 59,05 72,70 26,88

.g
6 Serdang Bedagai 3,12 ps 3,20 7,41
.b
ut
um
//s

Tabel 16. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara
s:

Utama Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
tp

2019
ht

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 21,18 65,18 18,31 46,99 8,61
2 Dairi 5,59 96,70 22,68 98,10 30,79
3 Karo 12,16 - 16,58 100,82 29,50
4 Langkat 2,97 16,17 4,07 15,66 1,45
5 Nias Selatan 72,22 94,67 97,48 - 7,27
6 Serdang Bedagai 7,01 37,86 5,06 43,50 1,81

110
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 17. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara Utama
Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 26,31 74,52 24,33 60,68 7,30
2 Dairi 4,43 51,17 30,34 97,12 31,46

id
3 Karo 9,22 97,59 18,88 - 22,57

o.
4 Langkat 2,94 16,24 4,37 18,42 1,45

.g
5 Nias Selatan 68,89 -
ps - - 6,95
6 Serdang Bedagai 9,07 87,98 5,36 85,41 1,55
.b
ut
um
//s

Tabel 18. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara Utama
s:

Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019


tp
ht

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 21,16 68,83 18,87 45,67 8,36
2 Dairi 3,49 50,44 41,41 - 34,25
3 Karo 15,46 98,64 28,50 - 20,19
4 Langkat 2,88 15,67 4,86 22,23 1,40
5 Nias Selatan 72,33 - - - 6,38
6 Serdang Bedagai 10,08 59,41 5,38 50,47 1,48

111
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 19. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
2019

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 15,63 66,40 51,39 84,65
2 Dairi 9,17 23,39 61,75 52,74
3 Karo 21,94 17,72 45,27 -
4 Langkat 3,41 20,72 16,25 26,41

id
5 Nias Selatan - - - -

o.
6 Serdang Bedagai 5,26 45,08 16,96 58,65

.g
ps
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 20. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
tp

untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019


ht

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 22,80 105,73 38,27 -
2 Dairi 25,52 27,18 55,41 -
3 Karo 37,02 18,26 105,27 -
4 Langkat 2,86 23,34 19,37 41,88
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 7,87 36,80 16,18 37,67

112
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 21. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan Kimia
untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 16,14 42,05 63,09 -
2 Dairi 38,42 26,79 66,83 79,52
3 Karo 40,84 16,33 43,00 -
4 Langkat 3,34 22,72 20,56 41,86
5 Nias Selatan - - - -

id
6 Serdang Bedagai 6,76 33,24 19,34 62,02

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 22. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


//s

Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019


s:
tp

Keanggotaan Kelompok Tani


No. Kabupaten
ht

Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 16,70 5,56
2 Dairi 6,00 14,26
3 Karo 2,76 25,41
4 Langkat 3,88 0,69
5 Nias Selatan 60,14 5,78
6 Serdang Bedagai 5,44 1,19

113
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 23. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019

Keanggotaan Kelompok Tani


No. Kabupaten
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 17,67 5,54
2 Dairi 6,98 17,28
3 Karo 0,88 33,46
4 Langkat 4,30 0,65
5 Nias Selatan 51,45 4,01

id
6 Serdang Bedagai 5,75 1,13

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 24. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan I II2019
//s
s:

Keanggotaan Kelompok Tani


tp

No. Kabupaten
Ya Tidak
ht

(1) (2) (3) (4)


1 Simalungun 18,45 5,55
2 Dairi 6,47 18,89
3 Karo 0,71 35,73
4 Langkat 4,41 0,61
5 Nias Selatan 58,67 5,82
6 Serdang Bedagai 5,76 1,15

114
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 25. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebun-
Kakao Karet Tanaman
Sawit an Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 60,50 60,97 60,97 48,47 12,31
2 Dairi - 96,85 - 64,99 0,67
3 Karo - - - 32,88 7,63
4 Langkat 17,54 27,45 20,77 11,49 1,68

id
5 Nias Selatan - - - 1,18 80,42

o.
6 Serdang Bedagai 42,75 36,65 47,08 33,65 2,14

.g
ps
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 26. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


tp

Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019


ht

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebun-
Kakao Karet Tanaman
Sawit an Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 63,65 61,07 61,07 54,12 12,70
2 Dairi 50,76 - - 71,92 6,96
3 Karo - - - 50,49 6,49
4 Langkat 23,10 34,83 20,24 13,47 1,75
5 Nias Selatan - - - 17,30 95,89
6 Serdang Bedagai 84,43 67,18 63,87 80,82 0,79

115
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 27. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan III 2019

Keanggotaan Kelompok Tani

No. Kabupaten Selain


Kelapa Perkebun-
Kakao Karet Tanaman
Sawit an Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 63,57 47,63 61,00 48,22 13,58
2 Dairi 82,72 95,86 95,86 58,30 5,02
3 Karo - - - 96,64 0,43

id
4 Langkat 27,09 44,59 24,05 13,96 2,07

o.
5 Nias Selatan - - - 4,07 92,78

.g
6 Serdang Bedagai 42,70 - 88,30 67,88 0,69
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 28. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan
s:

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019
tp
ht

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 33,37 0,66
2 Dairi 35,55 4,71
3 Karo 50,53 2,89
4 Langkat 16,88 0,12
5 Nias Selatan - -
6 Serdang Bedagai 21,61 0,33

116
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 29. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 41,71 0,60
2 Dairi 42,55 4,39
3 Karo - -
4 Langkat 23,05 0,08
5 Nias Selatan - -

id
6 Serdang Bedagai 47,08 0,09

o.
.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 30. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Penerimaan
s:

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019


tp

Status Penerimaan Bantuan


ht

No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 39,06 0,61
2 Dairi 50,39 4,20
3 Karo - -
4 Langkat 25,84 0,09
5 Nias Selatan - -
6 Serdang Bedagai 34,96 0,16

117
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 31. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun - - -
2 Dairi 5,09 104,43 96,64
3 Karo 80,45 - 14,56
4 Langkat 12,36 58,83 100,22

id
5 Nias Selatan - - -

o.
6 Serdang Bedagai 16,82 32,11 -

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 32. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
s:

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019


tp

Status Penerimaan Bantuan


ht

No. Kabupaten Pemerintah


Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun - - -
2 Dairi 4,49 80,61 94,47
3 Karo - - -
4 Langkat 13,66 75,73 57,97
5 Nias Selatan - - -
6 Serdang Bedagai - - -

118
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 33. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 8,77 114,18 -
2 Dairi - - -
3 Karo - - -
4 Langkat 15,41 88,60 87,39

id
5 Nias Selatan - - -

o.
6 Serdang Bedagai 26,64 76,97 -

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 34. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
s:

Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan IV 2018 s.d
tp

Triwulan I 2019
ht

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 42,33 65,53 27,32 93,74
2 Dairi 16,55 61,25 96,82 -
3 Karo 109,43 112,47 7,01 -
4 Langkat 8,44 23,38 39,66 57,25
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 9,79 50,75 34,12 64,67

119
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 35. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan II 2019

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 58,79 81,28 62,59 -
2 Dairi 4,99 101,12 89,93 -
3 Karo - - - -

id
4 Langkat 11,58 79,61 45,03 -

o.
5 Nias Selatan - - - -

.g
6 Serdang Bedagai 16,95 ps - 81,34 -
.b
ut
um
//s

Tabel 36. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
s:

Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan III 2019
tp
ht

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 58,86 82,70 26,86 -
2 Dairi - - - -
3 Karo - - - -
4 Langkat 9,05 56,60 51,42 -
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 28,49 75,22 - 84,48

120
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 37. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun - - 1,96 3,23
2 Dairi 35,11 15,37 1,63 2,43
3 Karo 34,58 3,92 3,91 1,61

id
4 Langkat 4,96 4,15 0,52 1,01

o.
5 Nias Selatan 53,48 2,19 5,08 0,79

.g
6 Serdang Bedagai 12,08 7,06 0,79 2,11
ps
.b
ut
um

Tabel 38. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
//s

Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
Triwulan II 2019
s:
tp

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
ht

Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata


No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun - - 2,25 1,90
2 Dairi 47,66 24,27 1,70 2,72
3 Karo 69,68 10,13 4,34 3,81
4 Langkat 5,20 4,11 0,32 0,37
5 Nias Selatan 59,31 - 6,48 13,06
6 Serdang Bedagai 11,17 7,26 0,65 2,86

121
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 39. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
Triwulan III 2019

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun - - 1,05 2,31
2 Dairi 41,36 19,24 1,98 1,83
3 Karo 54,96 17,47 4,24 2,84

id
4 Langkat 6,75 3,45 0,45 0,60

o.
5 Nias Selatan 59,05 - 4,89 5,85

.g
6 Serdang Bedagai 15,88 ps 7,07 0,52 2,46
.b
ut
um
//s

Tabel 40. RSE Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan IV
s:

Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019


tp
ht

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 0,02 - - 93,86
2 Dairi - - - - -
3 Karo - - - - -
4 Langkat - 0,05 - 71,08 30,00
5 Nias Selatan - - - - -
6 Serdang Bedagai - 0,09 - 84,29 27,25

122
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 41. RSE Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan II
Tahun 2019

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 0,50 97,15 - 68,48
2 Dairi - - - - -
3 Karo - - - - -

id
4 Langkat - 0,02 86,51 64,09 26,26

o.
5 Nias Selatan - - - - -

.g
6 Serdang Bedagai - 0,17 - - 22,48
ps
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 42. RSE Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan III
tp

Tahun 2019
ht

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 0,49 96,77 96,77 70,87
2 Dairi - - - - -
3 Karo - - - - -
4 Langkat - 0,03 84,89 - 22,69
5 Nias Selatan - - - - -
6 Serdang Bedagai - 0,11 - - 20,86

123
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 43. RSE Rata-rata Jumlah Transaksi Penjualan Hasil Produksi Kakao
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kabupaten
Transaksi Transaksi Transaksi Transaksi
Tw IV 2018 Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 4,59 4,22 6,72 6,17
2 Dairi 2,66 2,75 3,55 3,42
3 Karo 3,14 3,16 4,95 6,06

id
4 Langkat 1,16 1,02 1,12 1,09

o.
5 Nias Selatan 19,40 11,83 4,38 7,75

.g
6 Serdang Bedagai 1,80 2,22 1,92 1,71
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 44. RSE Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan IV
s:

Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019


tp
ht

Penjualan Hasil Produksi Kakao


KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 43,22 2,31 - -
2 Dairi - 55,61 1,31 - -
3 Karo - 36,95 5,24 95,58 -
4 Langkat 85,67 15,16 0,21 47,62 92,57
5 Nias Selatan - 71,41 1,16 - -
6 Serdang Bedagai 78,80 27,95 0,16 - 58,33

124
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 45. RSE Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan II
Tahun 2019
Penjualan Hasil Produksi Kakao
KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 39,68 0,75 - -
2 Dairi - 63,07 1,41 98,93 -
3 Karo - 42,89 5,46 - -
4 Langkat - 13,02 0,28 58,95 -

id
5 Nias Selatan - - - - -

o.
6 Serdang Bedagai - 66,63 0,17 - -

.g
ps
.b
ut
um
//s
s:

Tabel 46. RSE Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan III
tp

Tahun 2019
ht

Penjualan Hasil Produksi Kakao


KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun - 35,34 1,17 - -
2 Dairi - 66,41 1,57 - -
3 Karo - 34,32 6,79 - -
4 Langkat - 14,16 1,74 - 57,72
5 Nias Selatan - 75,82 2,12 - -
6 Serdang Bedagai 78,80 37,68 0,21 - -

125
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 47. RSE Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 9,79 1,75
2 Dairi 5,70 0,88
3 Karo - 0,72
4 Langkat 1,67 0,24
5 Nias Selatan - 4,62

id
6 Serdang Bedagai 4,48 0,29

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 48. RSE Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
Selama Triwulan II Tahun 2019
//s
s:

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


tp

(1) (2) (3) (4)


ht

1 Simalungun 10,65 1,49


2 Dairi - 0,63
3 Karo - 0,56
4 Langkat 1,71 0,20
5 Nias Selatan - 2,43
6 Serdang Bedagai 4,05 0,23

126
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 49. RSE Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
Selama Triwulan III Tahun 2019

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 10,29 1,09
2 Dairi 3,15 0,63
3 Karo - 0,68
4 Langkat 1,53 0,17
5 Nias Selatan 81,13 3,47
6 Serdang Bedagai 5,52 0,27

id
o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 50. RSE Persentase Rumah Tangga Kakao Menurut Apakah Usaha Kakao
sebagai Sumber Pendapatan Utama Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d
//s

Triwulan III Tahun 2019


s:

Kakao sebagai Pendapatan Utama


tp

No. Kabupaten
ht

Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 30,94 0,62
2 Dairi 11,20 8,50
3 Karo 14,34 3,75
4 Langkat 10,43 0,20
5 Nias Selatan 61,00 13,42
6 Serdang Bedagai 22,65 0,25

127
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 51. RSE Persentase Rumah Tangga Kakao yang Tidak Menjadi Sumber
Penghasilan Utama Menurut Sektor Penghasilan Utama Selama Triwulan IV
Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Sektor Penghasilan Utama


No. Kabupaten
Pertanian Bukan Pertanian
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 10,36 12,21
2 Dairi 4,00 22,61
3 Karo 3,47 24,03
4 Langkat 1,96 1,37

id
5 Nias Selatan 1,02 65,07

o.
6 Serdang Bedagai 2,55 2,81

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 52. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Status
//s

Lahan yang Dikuasai Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun
s:

2019
tp
ht

Status Kebun yang Dikuasai


No. Kabupaten
Milik Sendiri Sewa Bebas Sewa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 2,16 60,67 30,04
2 Dairi 1,92 31,70 30,19
3 Karo 2,73 42,18 32,97
4 Langkat 0,57 21,95 6,59
5 Nias Selatan - - -
6 Serdang Bedagai 0,53 37,51 11,18

128
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 53. RSE Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Kemitraan serta Lama Kemitraan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan
III Tahun 2019

Persentase rumah tangga yang


Lama
No. Kabupaten melakukan kemitraan
Kemitraan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun - - -
2 Dairi - - -
3 Karo - - -

id
4 Langkat - - -

o.
5 Nias Selatan - - -

.g
6 Serdang Bedagai - - -
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 54. RSE Rata-rata Jumlah Pohon / Luas Tanaman Selain Kakao yang
s:

Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d


tp

Triwulan III Tahun 2019


ht

Tanaman Selain Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao


Kelapa
No. Kabupaten Kelapa Kopi Karet Teh Tebu Tembakau
Sawit
(Pohon) (Pohon) (Pohon) (Pohon) (m2) (m2)
(Pohon)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Simalungun 7,62 18,33 14,88 26,71 21,90 - -
2 Dairi 21,70 15,14 26,22 15,06 - - -
3 Karo 22,37 11,55 - 8,70 - 53,09 -
4 Langkat 55,6 27,12 8,76 9,62 70,88 68,71 -
3
5 Nias Selatan 34,8 - 20,18 - - - -
0
6 Serdang Bedagai 4,48 - 19,68 12,67 27,33 36,66 -

129
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 55. RSE Jumlah Pekerja Laki-Laki dan Perempuan Rumah Tangga
Budidaya Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Jumlah Pekerja Laki-Laki Jumlah Pekerja Perempuan


No. Kabupaten Tak Tak
Dibayar Total Dibayar Total
Dibayar Dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 31,14 10,68 10,16 26,35 7,56 7,33
2 Dairi 18,13 6,63 6,48 13,34 6,15 6,50
3 Karo 14,71 7,94 8,20 19,97 6,69 9,73
4 Langkat 16,68 1,64 1,65 23,31 1,71 1,71
5 Nias Selatan 84,75 15,92 16,14 97,08 22,63 22,21

id
o.
6 Serdang Bedagai 22,49 2,69 2,69 10,78 1,96 1,96

.g
ps
.b
ut

Tabel 56. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
um

Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten
Simalungun
//s

No.
s:

Rincian Nilai
tp

(1) (2) (3)


1 Bibit -
ht

2 Pupuk/Stimulan Cair 103,16


3 Pupuk/Stimulan Padat 15,90
4 Pestisida Cair 22,48
5 Pestisida Padat -
6 Sewa lahan 74,31
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 11,14
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 16,40
9 Bahan Bakar Minyak 34,15
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 30,45
11 Jasa Pertanian 66,73
12 Pengeluaran Lainnya 13,93
13 Pekerja Laki-Laki 22,03
14 Pekerja Perempuan 15,32

130
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 57. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Dairi

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 5,08
2 Pupuk/Stimulan Cair 93,89
3 Pupuk/Stimulan Padat 7,58
4 Pestisida Cair 12,43
5 Pestisida Padat 93,85
6 Sewa lahan 54,15
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 6,87
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 11,68

id
9 Bahan Bakar Minyak 13,56

o.
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 21,53

.g
11 Jasa Pertanian 23,53
12 Pengeluaran Lainnya
ps 17,68
13 Pekerja Laki-Laki 7,09
.b

14 Pekerja Perempuan 12,51


ut
um

Tabel 58. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
//s

Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Karo
s:
tp

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
ht

1 Bibit 15,38
2 Pupuk/Stimulan Cair 52,88
3 Pupuk/Stimulan Padat 13,53
4 Pestisida Cair 20,70
5 Pestisida Padat 56,31
6 Sewa lahan 59,63
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 6,84
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 17,91
9 Bahan Bakar Minyak 27,78
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 34,96
11 Jasa Pertanian 31,37
12 Pengeluaran Lainnya 17,25
13 Pekerja Laki-Laki 19,38
14 Pekerja Perempuan 17,71

131
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 59. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kab. Langkat

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 36,99
2 Pupuk/Stimulan Cair 17,84
3 Pupuk/Stimulan Padat 5,16
4 Pestisida Cair 7,11
5 Pestisida Padat 25,22
6 Sewa lahan 43,85
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 4,53

id
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 7,30

o.
9 Bahan Bakar Minyak 6,43

.g
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 7,48
11 Jasa Pertanian ps 17,53
12 Pengeluaran Lainnya 4,53
.b
13 Pekerja Laki-Laki 5,74
ut

14 Pekerja Perempuan 5,05


um
//s

Tabel 60. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
s:

Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kab. Nias Selatan
tp

No. Rincian Nilai


ht

(1) (2) (3)


1 Bibit -
2 Pupuk/Stimulan Cair -
3 Pupuk/Stimulan Padat -
4 Pestisida Cair -
5 Pestisida Padat -
6 Sewa lahan -
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 13,54
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 40,25
9 Bahan Bakar Minyak -
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 68,75
11 Jasa Pertanian -
12 Pengeluaran Lainnya 50,85
13 Pekerja Laki-Laki 23,58
14 Pekerja Perempuan 21,67

132
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 61. RSE Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten
Serdang Bedagai

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 31,08
2 Pupuk/Stimulan Cair 44,65
3 Pupuk/Stimulan Padat 5,55
4 Pestisida Cair 6,95
5 Pestisida Padat 43,42
6 Sewa lahan 42,78

id
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 3,95

o.
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 11,61

.g
9 Bahan Bakar Minyak 27,97
10 ps
Biaya transportasi/pengelolaan kebun 19,43
11 Jasa Pertanian 50,53
.b
12 Pengeluaran Lainnya 6,83
ut

13 Pekerja Laki-Laki 8,58


um

14 Pekerja Perempuan 6,09


//s
s:
tp

Tabel 62. RSE Rata-rata Nilai Pengeluaran dan Perkiraan Pendapatan Bersih
ht

Budidaya Kakao Per Pohon Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III
Tahun 2019
Perkiraan Pendapatan
No. Kabupaten
Bersih per Hektar
(1) (2) (3)
1 Simalungun 17,63
2 Dairi 9,05
3 Karo 12,59
4 Langkat 4,67
5 Nias Selatan 20,08
6 Serdang Bedagai 4,90

133
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 63. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Simalungun

Jumlah Pohon Rata-rata


Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 30,21 13,31 45,50 13,08 13,74 12,45 5,28
November 2018 30,21 13,33 45,50 13,09 14,42 12,20 5,16
Desember 2018 30,21 13,32 49,58 13,08 13,76 11,94 5,13
Januari 2019 30,36 13,36 59,46 13,08 14,55 12,57 5,12
Februari 2019 30,36 13,31 55,10 38,90 13,13 11,84 5,05

id
Maret 2019 30,36 13,30 53,07 38,17 11,12 11,31 4,98

o.
April 2019 27,88 12,43 55,51 12,21 15,90 13,04 6,49
Mei 2019 27,88 12,43 55,43 12,21 17,57 6,87

.g
13,04
Juni 2019 27,88 12,44 55,55 ps12,22 21,35 13,86 7,49
Juli 2019 43,56 13,30 71,94 13,10 19,17 16,06 6,69
.b
Agustus 2019 43,56 13,32 69,06 13,14 15,98 12,85 6,45
ut

September 2019 43,56 13,33 69,62 13,15 14,27 11,90 6,15


um
//s

Tabel 64. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
s:

Pemetikan di Kabupaten Dairi


tp

Jumlah Pohon Rata-rata


Bulan Produksi
ht

Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Oktober 2018 37,13 7,68 12,03 7,49 7,52 5,56 2,10
November 2018 37,13 7,67 12,34 7,46 8,11 5,58 2,24
Desember 2018 37,13 7,67 12,41 7,46 9,25 6,65 2,15
Januari 2019 37,13 7,67 12,29 7,46 8,75 5,63 2,01
Februari 2019 37,13 7,68 12,29 18,29 7,89 5,09 2,23
Maret 2019 37,13 7,40 12,29 18,29 9,61 6,59 2,33
April 2019 49,40 7,75 10,86 7,55 11,78 10,04 2,61
Mei 2019 49,40 7,74 11,38 7,58 13,71 11,76 2,80
Juni 2019 49,13 7,75 11,59 7,58 16,02 13,93 2,90
Juli 2019 40,59 7,68 12,63 7,42 11,85 9,79 2,87
Agustus 2019 37,39 7,73 12,66 7,48 8,82 6,40 2,53
September 2019 37,39 7,72 12,73 7,48 7,80 5,57 2,43

134
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 65. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Karo
Jumlah Pohon Rata-rata
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 27,31 10,47 59,92 10,29 14,86 9,61 4,67
November 2018 25,45 10,59 59,92 10,42 14,17 9,48 4,27
Desember 2018 25,45 10,60 59,92 10,42 11,50 8,27 4,30
Januari 2019 25,45 10,61 59,92 10,43 10,16 7,39 4,26
Februari 2019 24,24 10,61 59,92 26,88 9,96 6,50 4,25

id
Maret 2019 24,24 10,61 59,92 26,88 10,16 7,41 4,48
April 2019 21,60 10,54 - 10,42 9,89 4,51

o.
7,47
Mei 2019 21,60 10,59 - 10,47 9,31 7,88 4,41

.g
Juni 2019 21,60 10,59 - ps10,47 13,30 13,04 4,61
Juli 2019 57,86 13,60 95,66 13,61 12,10 12,14 2,87
.b
Agustus 2019 44,96 10,59 95,57 10,59 10,29 9,42 2,51
ut

September 2019 48,83 10,59 95,19 10,60 10,34 10,22 2,55


um
//s

Tabel 66. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
s:

Pemetikan di Kabupaten Langkat


tp

Jumlah Pohon Rata-rata


ht

Bulan Produksi Produktivitas jumlah


TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 18,50 5,38 19,65 5,40 2,98 4,90 0,87
November 2018 18,61 4,66 19,87 4,89 2,75 4,17 0,88
Desember 2018 18,55 4,73 20,08 4,91 2,79 4,40 0,89
Januari 2019 18,68 4,77 20,19 4,95 2,61 4,47 0,89
Februari 2019 18,63 4,78 20,14 13,75 2,65 4,58 0,92
Maret 2019 18,76 4,71 20,41 13,87 2,69 4,36 0,92
April 2019 18,58 4,73 21,36 4,98 2,84 4,42 0,85
Mei 2019 18,63 4,75 21,40 5,01 2,89 4,47 0,91
Juni 2019 18,35 4,77 21,45 5,02 2,91 4,55 0,90
Juli 2019 21,92 3,91 29,36 4,81 2,56 3,34 0,85
Agustus 2019 21,77 3,92 29,53 4,81 2,56 3,32 0,85
September 2019 21,58 3,93 29,54 4,82 2,42 3,22 0,85

135
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 67. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Nias Selatan
Jumlah Pohon Rata-rata
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 54,92 22,35 22,99 20,84 22,52 13,35 17,94
November 2018 54,92 22,35 22,99 20,84 22,45 11,07 19,92
Desember 2018 51,82 22,34 22,99 20,84 20,03 8,69 18,45
Januari 2019 54,92 22,35 22,99 20,84 20,92 10,02 18,41
Februari 2019 54,92 22,34 23,07 19,96 21,37 9,66 16,62
Maret 2019 54,92 22,34 23,07 19,96 17,09 6,30 16,33

id
April 2019 54,61 22,75 24,90 20,86 23,85 24,12 10,35

o.
Mei 2019 53,52 22,85 23,68 21,12 22,74 23,51 10,58

.g
Juni 2019 53,52 23,14 23,15 ps21,34 23,55 23,78 10,37
Juli 2019 59,70 23,06 24,94 20,28 18,97 18,99 14,41
.b
Agustus 2019 61,19 23,13 25,16 20,41 17,09 18,13 14,18
ut

September 2019 61,19 22,80 25,37 20,23 16,86 16,06 13,74


um
//s

Tabel 68. RSE Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Serdang Bedagai
s:

Rata-rata
tp

Jumlah Pohon
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
ht

TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 21,76 4,77 27,89 5,04 7,19 4,50 1,41
November 2018 21,76 4,78 27,93 5,05 8,35 5,41 1,40
Desember 2018 21,85 4,78 28,32 5,06 9,16 6,15 1,43
Januari 2019 23,25 4,79 27,97 5,05 10,09 6,85 1,47
Februari 2019 23,23 4,80 28,37 17,47 9,81 6,45 1,49
Maret 2019 23,16 4,79 26,75 17,23 8,76 5,51 1,43
April 2019 21,00 4,82 29,55 5,12 4,16 4,24 1,43
Mei 2019 20,90 4,82 29,51 5,12 4,24 3,38 1,47
Juni 2019 20,63 4,81 29,64 5,10 4,94 3,93 1,66
Juli 2019 15,94 4,87 25,91 5,22 9,22 6,41 1,34
Agustus 2019 15,64 4,88 25,76 5,23 9,68 6,84 1,31
September 2019 15,86 4,90 25,55 5,25 9,72 6,83 1,36

136
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 6

DESIGN EFFECT (DEFF) TABULASI PROVINSI VKAKAO2019

DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama Selama


Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Provinsi Sumatera Utara

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 0,27

id
2 Pupuk/Stimulan Cair 1,91

o.
3 Pupuk/Stimulan Padat 3,60

.g
4 Pestisida Cair ps 4,32
5 Pestisida Padat 5,63
.b
6 Sewa lahan 1,14
ut

7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 2,53


um

8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 3,34


9 Bahan Bakar Minyak 3,15
//s

10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 5,20


s:

11 Jasa Pertanian 2,17


tp

12 Pengeluaran Lainnya 2,49


ht

13 Pekerja Laki-Laki 5,84


14 Pekerja Perempuan 4,34

137
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
LAMPIRAN 7

DESIGN EFFECT (DEFF) ESTIMASI KABUPATEN VKAKAO2019


Tabel 1. DEFF Banyaknya Rumah Tangga Kakao Hasil VKAKAO2019

Banyaknya Rumah Tangga


No. Kabupaten
Kakao VKAKAO2019
(1) (2) (3)
1 Simalungun 0,00
2 Dairi 0,00
3 Karo 0,00

id
4 Langkat 0,00

o.
5 Nias Selatan 0,00

.g
6 Serdang Bedagai ps 0,00
.b
ut
um
//s

Tabel 2. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut


s:

Cara Penanaman
tp

Cara Penanaman Kakao


ht

No. Kabupaten
Teratur Tidak Teratur
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 4,20 4,20
2 Dairi 5,22 5,22
3 Karo 2,72 2,72
4 Langkat 1,28 1,28
5 Nias Selatan 4,26 4,26
6 Serdang Bedagai 1,27 1,27

138
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 3. DEFF Rata-rata Jarak Tanam Kakao pada Rumah Tangga Kakao yang
Menanam dengan Cara Teratur

Rata-rata Jarak Tanam


No. Kabupaten
Panjang Lebar
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 2,45 1,68
2 Dairi 3,88 3,07
3 Karo 3,76 2,42
4 Langkat 1,01 1,25

id
5 Nias Selatan 2,86 2,14

o.
6 Serdang Bedagai 1,91 1,90

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 4. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


//s

Kualitas Bibit Utama yang Digunakan


s:
tp
ht

Kualitas Bibit
No. Kabupaten Tidak
Bersertifikat
Bersertifikat
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 2,53 2,53
2 Dairi 1,42 1,42
3 Karo 8,38 8,38
4 Langkat 0,94 0,94
5 Nias Selatan 1,03 1,03
6 Serdang Bedagai 0,89 0,89

139
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 5. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Varietas Utama yang Ditanam

Varietas Utama yang Ditanam


No. Kabupaten
Criolo Forestelo Trinatario Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 4,81 4,02 4,77 0,00
2 Dairi 5,48 4,56 5,74 0,00
3 Karo 3,31 4,24 4,92 0,00
4 Langkat 1,27 1,31 1,31 0,88

id
5 Nias Selatan 3,51 3,38 2,94 0,00

o.
6 Serdang Bedagai 1,52 1,56 1,75 0,00

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 6. DEFF Rata-rata Umur Pohon Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga
//s

menurut Kelompok Teknik Penanaman


s:
tp

Sambung Samping
ht

Sambung
No. Kabupaten Umur Batang Bibit
Umur Tempel Pucuk
Bawah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,07 0,07 - 2,35
2 Dairi - - - 1,93
3 Karo - - 2,40 2,72
4 Langkat 2,22 2,06 1,87 1,53
5 Nias Selatan - - - 8,88
6 Serdang Bedagai 1,01 0,84 1,64 1,44

140
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 7. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I
Tahun 2019
Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 3,83 7,98 10,15 5,20 5,58 2,03 2,28 5,09
2 Dairi 3,07 2,66 2,63 2,40 2,07 1,67 2,42 2,46

id
3 Karo 4,22 1,45 1,64 2,72 1,38 3,02 1,48 1,86

o.
4 Langkat 0,21 0,19 0,21 0,19 0,18 0,16 0,17 0,18

.g
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 0,30 0,30 0,32
ps 0,30 0,33 0,38 0,33 0,34
.b
ut
um

Tabel 8. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut


//s

Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan II Tahun 2019


s:
tp
ht

Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 4,66 8,47 8,79 4,53 4,47 1,95 1,94 6,58
2 Dairi 4,11 4,47 2,21 3,83 4,22 2,04 2,86 5,38
3 Karo 3,97 3,57 2,80 1,36 3,49 4,14 2,66 4,51
4 Langkat 0,22 0,21 0,25 0,20 0,19 0,17 0,17 0,20
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Serdang Bedagai 0,34 0,34 0,34 0,31 0,35 0,42 0,31 0,35

141
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 9. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao menurut
Jenis Pupuk yang Digunakan Selama Triwulan III Tahun 2019
Jenis Pupuk
Tidak
No. Kabupaten Orga- NPK/ Lain- Menggu-
Urea TSP ZA KCL
nik Phonska nya nakan
Pupuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Simalungun 4,64 7,19 6,56 7,46 6,88 2,08 1,95 7,16
2 Dairi 3,23 4,36 1,87 6,62 4,01 2,23 2,77 5,14
3 Karo 3,95 3,44 3,14 1,45 3,05 1,72 2,06 4,02
4 Langkat 0,21 0,21 0,20 0,19 0,20 0,19 0,19 0,20

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

o.
6 Serdang Bedagai

.g
0,34 0,33 0,35 0,27 0,36 0,40 0,39 0,37
ps
.b
ut
um

Tabel 10. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
Utama yang Pernah Menyerang Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I
//s

Tahun 2019
s:
tp

Jenis OPT
ht

Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 5,31 6,44 4,84 0,00 1,33
2 Dairi 4,97 5,52 5,63 0,80 0,80
3 Karo 6,41 7,36 1,22 0,00 1,95
4 Langkat 1,41 1,43 1,31 1,07 1,12
5 Nias Selatan 16,30 14,07 16,57 0,00 0,12
6 Serdang Bedagai 1,43 1,46 1,82 0,91 1,14

142
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 11. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
Utama yang Pernah Menyerang Selama Triwulan II Tahun 2019

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 5,42 6,02 6,40 3,55 1,09
2 Dairi 6,02 6,39 9,00 0,00 0,87

id
3 Karo 8,61 8,27 0,00 2,36 1,38

o.
.g
4 Langkat 1,49 1,46 1,53 1,22 1,14
5 Nias Selatan 16,91 ps
19,96 17,07 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 1,46 1,53 1,94 1,29 1,32
.b
ut
um
//s

Tabel 12. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Jenis OPT
s:

Utama yang Pernah Menyerang Selama Triwulan III Tahun 2019


tp
ht

Jenis OPT
Vascular Tidak
Penggerek
No. Kabupaten Busuk Streak pernah
Buah Kakao Lainnya
Buah Dieback terserang
(PBK)
(VSD) OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 5,83 6,90 6,54 1,09 1,50
2 Dairi 6,32 7,01 6,84 0,00 0,00
3 Karo 6,40 5,39 0,00 2,92 1,44
4 Langkat 1,55 1,50 1,27 1,52 1,47
5 Nias Selatan 15,66 15,16 20,16 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 1,51 1,48 1,65 0,96 1,24

143
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 13. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019
Dampak Serangan OPT
No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 4,34 5,57 6,96
2 Dairi 6,28 5,45 2,86
3 Karo 5,65 5,33 3,26
4 Langkat 1,46 1,42 1,46
5 Nias Selatan 22,81 11,16 16,48

id
6 Serdang Bedagai 1,51 1,52 1,44

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 14. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
//s

Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama


s:

Triwulan II 2019
tp
ht

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 5,35 6,94 7,24
2 Dairi 7,25 6,89 6,06
3 Karo 5,24 4,69 4,32
4 Langkat 1,55 1,48 1,47
5 Nias Selatan 24,36 6,35 16,35
6 Serdang Bedagai 1,59 1,45 1,29

144
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 15. DEFF Persentase Banyaknya Rumah Tangga Budidaya Kakao yang
Terdampak Serangan OPT Menurut Besarnya Penurunan Produksi Selama
Triwulan III 2019

Dampak Serangan OPT


No. Kabupaten
< 25 persen 25 – 50 persen > 50 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 5,15 6,66 7,23
2 Dairi 5,26 5,05 1,81
3 Karo 7,15 6,51 3,93

id
4 Langkat 1,57 1,52 1,51

o.
5 Nias Selatan 24,40 6,76 19,82

.g
6 Serdang Bedagai 1,56 ps 1,49 1,19
.b
ut
um

Tabel 16. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara
//s

Utama Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun
s:

2019
tp

Cara Utama Pengendalian OPT


ht

Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 9,83 1,12 2,18 2,20 6,78
2 Dairi 5,65 1,20 5,49 1,66 4,17
3 Karo 5,87 0,00 4,26 0,19 7,59
4 Langkat 1,64 0,97 1,22 1,16 1,49
5 Nias Selatan 8,10 1,59 1,63 0,00 7,11
6 Serdang Bedagai 1,42 1,12 1,43 0,78 1,39

145
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 17. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara
Utama Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 10,42 1,77 2,31 0,55 8,34
2 Dairi 5,49 1,26 5,02 1,30 4,09

id
3 Karo 4,77 1,58 2,33 0,00 6,17

o.
4 Langkat 1,65 1,11 1,25 1,35 1,54

.g
5 Nias Selatan 7,81 0,00 ps 0,00 0,00 7,81
6 Serdang Bedagai 1,14 0,87 1,54 0,93 1,44
.b
ut
um
//s

Tabel 18. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Cara
s:

Utama Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019


tp
ht

Cara Utama Pengendalian OPT


Tidak
No. Kabupaten Metode Melakukan
Hayati Kimiawi Lainnya
PsPSP Pengendalian
OPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 9,18 1,72 1,99 2,99 6,86
2 Dairi 4,87 1,63 4,52 0,00 4,80
3 Karo 8,55 0,84 6,54 0,00 7,48
4 Langkat 1,63 1,28 1,15 1,07 1,59
5 Nias Selatan 7,53 0,00 0,00 0,00 7,53
6 Serdang Bedagai 1,08 0,55 1,52 0,72 1,42

146
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 19. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan
Kimia untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I
Tahun 2019

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 3,43 2,17 4,52 1,14
2 Dairi 1,29 1,13 1,17 2,53
3 Karo 3,17 2,73 1,55 0,00

id
4 Langkat 2,45 2,88 1,89 1,50

o.
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00

.g
6 Serdang Bedagai 3,31 ps 2,05 3,45 0,86
.b
ut
um
//s

Tabel 20. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan
s:

Kimia untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan II Tahun 2019


tp
ht

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 3,05 0,97 3,04 0,00
2 Dairi 3,37 2,16 1,92 0,00
3 Karo 3,38 2,99 1,37 0,00
4 Langkat 2,19 1,45 2,31 1,87
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 3,94 3,49 4,09 2,02

147
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 21. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Bahan
Kimia untuk Pengendalian OPT Selama Triwulan III Tahun 2019

Bahan Kimia
No. Kabupaten
Insektisida Herbisida Fungisida Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 3,18 1,12 3,47 0,00
2 Dairi 1,61 1,78 0,58 2,23
3 Karo 2,83 2,16 2,02 0,00
4 Langkat 1,97 1,74 2,19 1,58

id
5 Nias Selatan - - - -

o.
6 Serdang Bedagai 4,00 3,45 4,35 1,33

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 22. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019
s:
tp
ht

Keanggotaan Kelompok Tani


No. Kabupaten
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 5,47 5,47
2 Dairi 4,81 4,81
3 Karo 2,61 2,61
4 Langkat 1,35 1,35
5 Nias Selatan 5,67 5,67
6 Serdang Bedagai 1,38 1,38

148
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 23. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019

Keanggotaan Kelompok Tani


No. Kabupaten
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 5,76 5,76
2 Dairi 6,79 6,79
3 Karo 1,10 1,10
4 Langkat 1,41 1,41
5 Nias Selatan 3,37 3,37

id
6 Serdang Bedagai 1,38 1,38

o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 24. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan III 2019
//s
s:
tp

Keanggotaan Kelompok Tani


No. Kabupaten
ht

Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 6,03 6,03
2 Dairi 6,88 6,88
3 Karo 0,95 0,95
4 Langkat 1,37 1,37
5 Nias Selatan 5,57 5,57
6 Serdang Bedagai 1,41 1,41

149
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 25. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebunan
Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 10,26 10,39 10,39 13,54 11,35
2 Dairi 0,00 0,58 0,00 1,27 1,27
3 Karo 0,00 0,00 0,00 7,27 7,27

id
4 Langkat 0,21 0,20 0,13 0,13 0,16

o.
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,17 0,17

.g
6 Serdang Bedagai 0,16 0,37 ps 0,32 0,53 0,41
.b
ut
um
//s

Tabel 26. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


s:

Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan II 2019


tp
ht

Keanggotaan Kelompok Tani


Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebunan
Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 10,80 10,48 10,48 14,82 12,28
2 Dairi 8,86 0,00 0,00 7,08 8,27
3 Karo 0,00 0,00 0,00 10,27 10,27
4 Langkat 0,20 0,21 0,12 0,15 0,17
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 2,44 2,44
6 Serdang Bedagai 0,15 0,36 0,23 0,12 0,27

150
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 27. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Keanggotaan Kelompok Tani Selama Triwulan III 2019
Keanggotaan Kelompok Tani
Selain
No. Kabupaten Kelapa Perkebunan
Kakao Karet Tanaman
Sawit Lainnya
Perkebunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 10,81 8,74 10,49 10,01 12,40
2 Dairi 12,79 0,57 0,57 1,27 10,93
3 Karo 0,00 0,00 0,00 1,31 1,31
4 Langkat 0,20 0,17 0,26 0,15 0,20

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,69 0,69

o.
6 Serdang Bedagai 0,16 0,00 0,25 0,27 0,21

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 28. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Status
//s

Penerimaan Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d


s:

Triwulan I 2019
tp

Status Penerimaan Bantuan


ht

No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 1,29 1,29
2 Dairi 9,43 9,43
3 Karo 5,44 5,44
4 Langkat 1,05 1,05
5 Nias Selatan 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 1,50 1,50

151
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 29. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut
Penerimaan Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 1,47 1,47
2 Dairi 10,52 10,52
3 Karo 0,00 0,00
4 Langkat 0,99 0,99
5 Nias Selatan 0,00 0,00

id
6 Serdang Bedagai 0,91 0,91

o.
.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 30. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut


s:

Penerimaan Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019


tp
ht

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten
Pernah Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 1,40 1,40
2 Dairi 11,92 11,92
3 Karo 0,00 0,00
4 Langkat 1,13 1,13
5 Nias Selatan 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 1,21 1,21

152
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 31. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 0,00 0,00 0,00
2 Dairi 1,96 0,72 2,24
3 Karo 1,69 0,00 1,69

id
4 Langkat 2,48 2,59 1,90

o.
5 Nias Selatan - - -

.g
6 Serdang Bedagai 1,39 1,39 0,00
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 32. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
s:

Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan II 2019


tp
ht

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 0,00 0,00 0,00
2 Dairi 0,57 1,57 2,13
3 Karo - - -
4 Langkat 1,19 1,72 0,76
5 Nias Selatan - - -
6 Serdang Bedagai 0,00 0,00 0,00

153
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 33. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Sumber
Bantuan untuk Budidaya Kakao Selama Triwulan III 2019

Status Penerimaan Bantuan


No. Kabupaten Pemerintah
Pemerintah Swasta
dan Swasta
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 0,71 0,71 0,00
2 Dairi 0,00 0,00 0,00
3 Karo - - -

id
4 Langkat 2,03 1,55 1,24

o.
5 Nias Selatan - - -

.g
6 Serdang Bedagai 1,88 1,88 0,00
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 34. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
s:

Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan IV 2018 s.d
tp

Triwulan I 2019
ht

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 2,46 3,37 2,46 1,16
2 Dairi 4,94 4,94 1,10 0,00
3 Karo 0,98 0,68 1,06 0,00
4 Langkat 0,14 0,15 0,13 0,11
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 0,27 0,21 0,26 0,26

154
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 35. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan II 2019

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 2,66 4,16 3,77 0,00
2 Dairi 1,53 0,68 1,41 0,00

id
3 Karo - - - -

o.
4 Langkat 0,12 0,14 0,11 0,00

.g
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 0,14
ps 0,00 0,14 0,00
.b
ut
um

Tabel 36. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Yang Pernah
//s

Menerima Bantuan Menurut Jenis Bantuan Utama Selama Triwulan III 2019
s:
tp
ht

Jenis Bantuan Utama


Bimbingan
No. Kabupaten Bibit/ Pupuk/ Penyuluhan/
Lainnya
Benih Pestisida Pendampingan
Budidaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 2,68 4,18 2,68 0,00
2 Dairi 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Karo - - - -
4 Langkat 0,11 0,12 0,06 0,00
5 Nias Selatan - - - -
6 Serdang Bedagai 0,39 0,49 0,00 0,17

155
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 37. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air
Triwulan IV 2018 s.d Triwulan I 2019

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 13,64 10,07
2 Dairi 5,95 4,48 7,43 8,40
3 Karo 1,49 0,85 9,83 5,74

id
4 Langkat 1,58 5,79 1,66 2,79

o.
5 Nias Selatan 20,37 0,57 11,92 1,31

.g
6 Serdang Bedagai 1,77 2,68 2,33 3,79
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 38. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
s:

Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
tp

Triwulan II 2019
ht

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 11,83 7,59
2 Dairi 7,69 5,02 7,71 9,51
3 Karo 1,26 1,04 10,07 8,76
4 Langkat 1,66 7,89 1,25 1,28
5 Nias Selatan 23,00 0,00 11,73 12,09
6 Serdang Bedagai 1,38 2,78 1,92 5,44

156
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 39. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Fermentasi, Rata-rata Lama Hari Fermentasi, Rendemen, dan Kadar Air Selama
Triwulan III 2019

Rumah Tangga
Rata-rata Waktu
Budidaya Kakao Rata-rata Rata-rata
No. Kabupaten Melakukan
yang Melakukan Rendemen Kadar Air
Fermentasi
Fermentasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 0,00 - 7,14 6,84
2 Dairi 6,93 4,95 10,48 10,97
3 Karo 3,14 4,30 9,61 8,39

id
4 Langkat 1,71 5,65 1,56 1,91

o.
5 Nias Selatan 24,40 0,00 5,04 10,04

.g
6 Serdang Bedagai 0,78 1,70 2,24 5,34
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 40. DEFF Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan IV
s:

Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019


tp

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


ht

Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 12,50 0,00 0,00 12,50
2 Dairi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Karo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Langkat 0,00 0,15 0,00 0,17 0,15
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 0,00 0,30 0,00 0,40 0,30

157
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 41. DEFF Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan II
Tahun 2019
Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao
Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 5,16 4,98 0,00 5,66
2 Dairi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Karo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Langkat 0,00 0,09 0,18 0,05 0,06

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

o.
6 Serdang Bedagai 0,00 0,39 0,00 0,00 0,39

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 42. DEFF Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan III
//s

Tahun 2019
s:
tp

Rata-rata Distribusi Hasil Produksi Kakao


ht

Rusak/
No. Kabupaten Diolah Dijual ke Dijadi-
Disimpan Hilang/
sendiri pihak lain kan bibit
Zakat/dll
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 5,39 4,95 4,95 7,84
2 Dairi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Karo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Langkat 0,00 0,14 0,14 0,00 0,14
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 0,00 0,35 0,00 0,00 0,35

158
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 43. DEFF Rata-rata Jumlah Transaksi Penjualan Hasil Produksi Kakao
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Kabupaten
Transaksi Transaksi Transaksi Transaksi
Tw IV 2018 Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Simalungun 5,49 4,47 8,04 8,61
2 Dairi 3,88 3,95 7,18 5,44
3 Karo 2,80 2,78 5,23 6,08

id
4 Langkat 1,53 1,27 1,38 1,51

o.
5 Nias Selatan 1,26 3,06 6,44 9,18

.g
6 Serdang Bedagai 1,52 ps 1,46 1,61 1,34
.b
ut
um
//s

Tabel 44. DEFF Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan IV
s:

Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019


tp
ht

Penjualan Hasil Produksi Kakao


KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 11,01 11,01 0,00 0,00
2 Dairi 0,00 3,03 3,03 0,00 0,00
3 Karo 0,00 6,56 6,55 0,09 0,00
4 Langkat 0,18 0,23 0,21 0,14 0,34
5 Nias Selatan 0,00 1,68 1,68 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 0,09 0,22 0,23 0,00 0,36

159
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 45. DEFF Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan II
Tahun 2019

Penjualan Hasil Produksi Kakao


KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 2,70 2,77 0,00 0,00
2 Dairi 0,00 3,63 3,46 0,77 0,00
3 Karo 0,00 8,01 8,01 0,00 0,00
4 Langkat 0,00 0,26 0,26 0,14 0,00

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

o.
6 Serdang Bedagai 0,00 0,43 0,40 0,00 0,00

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 46. DEFF Persentase Penjualan Hasil Produksi Kakao Selama Triwulan III
s:

Tahun 2019
tp

Penjualan Hasil Produksi Kakao


ht

KUD/ Perusahaan
No. Kabupaten Pedagang
Koperasi Pasar Perkebunan/ Lainnya
Pengumpul
perkebunan Industri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simalungun 0,00 3,32 5,49 0,00 0,00
2 Dairi 0,00 4,34 4,34 0,00 0,00
3 Karo 0,00 7,75 7,75 0,00 0,00
4 Langkat 0,00 0,21 0,06 0,00 0,17
5 Nias Selatan 0,00 3,27 3,27 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 0,09 0,41 0,39 0,00 0,00

160
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 47. DEFF Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan I Tahun 2019

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 10,67 10,39
2 Dairi 0,70 6,55
3 Karo - 7,75
4 Langkat 3,84 1,47
5 Nias Selatan - 14,46

id
6 Serdang Bedagai 4,08 1,47

o.
.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 48. DEFF Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
s:

Selama Triwulan II Tahun 2019


tp
ht

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 11,98 8,58
2 Dairi 0,00 3,94
3 Karo - 6,84
4 Langkat 3,92 1,53
5 Nias Selatan - 10,46
6 Serdang Bedagai 6,35 1,34

161
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 49. DEFF Rata-rata Harga Biji Basah dan Biji Kering Kakao per Kilogram
Selama Triwulan III Tahun 2019

No. Kabupaten Harga Biji Basah Harga Biji Kering


(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 12,36 5,50
2 Dairi 0,21 5,30
3 Karo - 10,07
4 Langkat 4,40 1,27
5 Nias Selatan 0,49 8,38
6 Serdang Bedagai 2,52 1,38

id
o.
.g
ps
.b
ut
um

Tabel 50. DEFF Persentase Rumah Tangga Kakao Menurut Apakah Usaha Kakao
//s

sebagai Sumber Pendapatan Utama Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d


s:

Triwulan III Tahun 2019


tp

Kakao sebagai Pendapatan Utama


ht

No. Kabupaten
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 1,14 1,14
2 Dairi 5,36 5,36
3 Karo 2,00 2,00
4 Langkat 1,08 1,08
5 Nias Selatan 13,35 13,35
6 Serdang Bedagai 1,20 1,20

162
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 51. DEFF Persentase Rumah Tangga Kakao yang Tidak Menjadi Sumber
Penghasilan Utama Menurut Sektor Penghasilan Utama Selama Triwulan IV
Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Sektor Penghasilan Utama


No. Kabupaten
Pertanian Bukan Pertanian
(1) (2) (3) (4)
1 Simalungun 7,29 7,29
2 Dairi 3,02 3,02
3 Karo 2,48 2,48
4 Langkat 1,32 1,32

id
5 Nias Selatan 0,85 0,85

o.
6 Serdang Bedagai 1,51 1,51

.g
ps
.b
ut
um
//s

Tabel 52. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao Menurut Status
s:

Lahan yang Dikuasai Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun
tp

2019
ht

Status Kebun yang Dikuasai


No. Kabupaten
Milik Sendiri Sewa Bebas Sewa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 3,56 1,50 3,69
2 Dairi 2,57 2,15 2,04
3 Karo 2,87 1,11 3,14
4 Langkat 1,80 1,22 1,85
5 Nias Selatan 0,00 0,00 0,00
6 Serdang Bedagai 1,20 1,06 1,22

163
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 53. DEFF Persentase Rumah Tangga Budidaya Kakao yang Melakukan
Kemitraan serta Lama Kemitraan Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan
III Tahun 2019
Persentase rumah tangga yang
Lama
No. Kabupaten melakukan kemitraan
Kemitraan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Simalungun 0,00 0,00 -
2 Dairi 0,00 0,00 -
3 Karo 0,00 0,00 -
4 Langkat 0,00 0,00 -

id
5 Nias Selatan 0,00 0,00 -

o.
6 Serdang Bedagai 0,00 0,00 -

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 54. DEFF Rata-rata Jumlah Pohon / Luas Tanaman Selain Kakao yang
Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d
//s

Triwulan III Tahun 2019


s:
tp
ht

Tanaman Selain Kakao yang Dibudidayakan Rumah Tangga Kakao


No. Kabupaten Kelapa
Kelapa Kopi Karet Teh Tebu Tembakau
Sawit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Simalungun 1,61 1,03 4,88 8,33 0,11 0,00 -
2 Dairi 1,51 2,02 0,86 0,97 - - -
3 Karo 3,46 1,76 0,00 1,02 0,00 0,80 -
4 Langkat 1,89 0,97 0,84 1,19 1,77 1,29 -
5 Nias Selatan 8,60 - 5,97 0,00 - - -
6 Serdang Bedagai 1,06 - 1,34 0,83 1,39 1,33 0,00

164
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 55. DEFF Jumlah Pekerja Laki-Laki dan Perempuan Rumah Tangga
Budidaya Kakao Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019

Jumlah Pekerja Laki-Laki Jumlah Pekerja Perempuan


No. Kabupaten Tak Tak
Dibayar Total Dibayar Total
Dibayar Dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Simalungun 25,76 97,03 55,27 3,40 130,92 32,66
2 Dairi 12,55 72,59 12,87 6,71 53,49 8,40
3 Karo 10,88 68,52 11,81 18,60 39,95 9,64
4 Langkat 32,85 55,90 28,30 140,58 59,78 27,33

id
5 Nias Selatan 126,43 28,32 28,02 0,00 39,02 38,03

o.
6 Serdang Bedagai 3,09 31,71 26,63 0,00 68,96 58,08

.g
ps
.b
ut
um

Tabel 56. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten
//s

Simalungun
s:

No. Rincian Nilai


tp

(1) (2) (3)


ht

1 Bibit 0,00
2 Pupuk/Stimulan Cair 3,66
3 Pupuk/Stimulan Padat 5,53
4 Pestisida Cair 8,07
5 Pestisida Padat 0,00
6 Sewa lahan 0,79
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 8,20
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 9,30
9 Bahan Bakar Minyak 13,05
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 10,75
11 Jasa Pertanian 3,79
12 Pengeluaran Lainnya 9,63
13 Pekerja Laki-Laki 11,49
14 Pekerja Perempuan 5,67

165
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 57. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Dairi

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 1,91
2 Pupuk/Stimulan Cair 0,55
3 Pupuk/Stimulan Padat 2,32
4 Pestisida Cair 1,23
5 Pestisida Padat 1,32
6 Sewa lahan 1,15
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 1,00

id
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 1,02

o.
9 Bahan Bakar Minyak 1,39

.g
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 4,80
11 Jasa Pertanian ps 3,13
12 Pengeluaran Lainnya 1,82
.b
13 Pekerja Laki-Laki 1,61
ut

14 Pekerja Perempuan 3,82


um
//s

Tabel 58. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
s:

Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten Karo
tp

No. Rincian Nilai


ht

(1) (2) (3)


1 Bibit 0,92
2 Pupuk/Stimulan Cair 1,90
3 Pupuk/Stimulan Padat 4,13
4 Pestisida Cair 5,51
5 Pestisida Padat 6,25
6 Sewa lahan 0,79
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 3,98
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 3,84
9 Bahan Bakar Minyak 3,70
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 5,49
11 Jasa Pertanian 2,11
12 Pengeluaran Lainnya 6,78
13 Pekerja Laki-Laki 5,62
14 Pekerja Perempuan 4,36

166
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 59. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kab. Langkat

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 0,17
2 Pupuk/Stimulan Cair 0,15
3 Pupuk/Stimulan Padat 0,14
4 Pestisida Cair 0,15
5 Pestisida Padat 0,21
6 Sewa lahan 0,12
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 0,14

id
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 0,23

o.
9 Bahan Bakar Minyak 0,18

.g
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 0,16
11 Jasa Pertanian ps 0,21
12 Pengeluaran Lainnya 0,14
.b
13 Pekerja Laki-Laki 0,15
ut

14 Pekerja Perempuan 0,15


um
//s

Tabel 60. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
s:

Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kab. Nias Selatan
tp

No. Rincian Nilai


ht

(1) (2) (3)


1 Bibit -
2 Pupuk/Stimulan Cair 0,00
3 Pupuk/Stimulan Padat 0,00
4 Pestisida Cair 0,00
5 Pestisida Padat 0,00
6 Sewa lahan 0,00
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 2,13
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 8,51
9 Bahan Bakar Minyak 0,00
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 10,61
11 Jasa Pertanian 0,00
12 Pengeluaran Lainnya 20,27
13 Pekerja Laki-Laki 8,55
14 Pekerja Perempuan 7,36

167
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 61. DEFF Rata-rata Pengeluaran Budidaya Kakao Per Hektar Selama
Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III Tahun 2019, Kabupaten
Serdang Bedagai

No. Rincian Nilai


(1) (2) (3)
1 Bibit 0,28
2 Pupuk/Stimulan Cair 0,05
3 Pupuk/Stimulan Padat 0,22
4 Pestisida Cair 0,20
5 Pestisida Padat 0,15

id
6 Sewa lahan 0,36

o.
7 perkiraan sewa lahan milik sendiri 0,19

.g
8 Sewa/Perkiraan sewa alat/sarana usaha 0,27
9 Bahan Bakar Minyak
ps 0,23
.b
10 Biaya transportasi/pengelolaan kebun 0,17
ut

11 Jasa Pertanian 0,12


um

12 Pengeluaran Lainnya 0,22


13 Pekerja Laki-Laki 0,17
//s

14 Pekerja Perempuan 0,21


s:
tp
ht

Tabel 62. DEFF Rata-rata Nilai Pengeluaran dan Perkiraan Pendapatan Bersih
Budidaya Kakao Per Pohon Selama Triwulan IV Tahun 2018 s.d Triwulan III
Tahun 2019
Perkiraan Pendapatan
No. Kabupaten
Bersih per Hektar
(1) (2) (3)
1 Simalungun 6,67
2 Dairi 2,41
3 Karo 4,29
4 Langkat 0,14
5 Nias Selatan 16,40
6 Serdang Bedagai 0,19

168
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 63. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Simalungun
Jumlah Pohon Rata-rata
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 0,99 3,04 5,01 3,03 5,58 9,10 7,01
November 2018 0,99 3,04 5,01 3,03 6,69 10,03 6,51
Desember 2018 0,99 3,04 6,03 3,03 6,20 8,67 6,44
Januari 2019 0,99 3,04 9,52 3,03 6,43 9,37 6,63
Februari 2019 0,99 3,02 9,30 6,24 5,07 7,60 6,41
Maret 2019 0,99 3,02 9,14 6,28 3,56 5,56 4,77

id
April 2019 0,86 2,55 8,12 2,55 3,79 4,86 9,71

o.
Mei 2019 0,86 2,55 8,09 2,55 7,06 6,70 9,63

.g
Juni 2019 0,86 2,55 8,27 ps 2,55 9,90 7,52 10,05
Juli 2019 1,20 2,98 6,37 2,97 8,68 8,01 9,94
.b
Agustus 2019 1,20 2,97 6,51 2,96 4,89 5,18 9,93
ut

September 2019 1,20 2,97 6,60 2,96 6,26 6,34 9,93


um
//s

Tabel 64. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Dairi
s:

Rata-rata
tp

Jumlah Pohon
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
ht

TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 2,48 3,49 1,79 3,23 2,53 2,23 2,79
November 2018 2,48 3,49 2,32 3,23 2,94 2,13 2,93
Desember 2018 2,48 3,49 2,34 3,23 2,97 2,26 3,25
Januari 2019 2,48 3,49 2,34 3,23 2,76 2,02 2,77
Februari 2019 2,48 3,49 2,34 1,69 3,18 2,13 3,33
Maret 2019 2,48 3,29 2,34 1,69 3,27 1,86 3,44
April 2019 2,67 3,54 1,61 3,31 4,68 3,60 5,34
Mei 2019 2,67 3,55 2,08 3,33 5,10 3,75 4,52
Juni 2019 2,69 3,55 2,16 3,33 5,35 3,83 5,10
Juli 2019 1,82 3,46 1,72 3,18 4,68 3,84 4,54
Agustus 2019 1,41 3,47 2,25 3,21 3,88 3,29 5,02
September 2019 1,41 3,44 2,25 3,19 3,75 3,13 4,63

169
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 65. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Karo
Jumlah Pohon Rata-rata
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 1,40 5,78 4,03 5,71 6,32 4,53 3,28
November 2018 1,43 6,02 4,03 5,96 6,24 4,67 2,95
Desember 2018 1,43 6,02 4,03 5,96 5,24 4,07 2,87
Januari 2019 1,43 5,91 4,03 5,86 4,48 3,19 2,70
Februari 2019 1,43 5,92 4,03 1,45 3,63 2,21 2,64
Maret 2019 1,43 5,92 4,03 1,45 3,03 2,14 2,96

id
April 2019 0,68 5,55 - 5,52 3,04 2,40 2,91

o.
Mei 2019 0,68 5,58 - 5,55 2,92 2,66 2,81

.g
Juni 2019 0,68 5,58 - ps 5,55 3,85 3,77 2,85
Juli 2019 0,86 4,55 3,11 4,61 3,92 2,57 2,36
.b
Agustus 2019 0,96 5,76 3,19 5,82 3,88 3,97 2,04
ut

September 2019 0,96 5,76 3,13 5,82 4,16 4,14 2,37


um
//s

Tabel 66. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Langkat
s:

Rata-rata
tp

Jumlah Pohon
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
ht

TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 1,63 0,89 1,28 0,92 0,70 0,16 1,29
November 2018 1,63 0,87 1,29 0,90 0,84 0,16 1,28
Desember 2018 1,64 0,89 1,26 0,90 0,75 0,18 1,28
Januari 2019 1,65 0,89 1,26 0,90 0,85 0,17 1,23
Februari 2019 1,64 0,89 1,25 1,49 0,78 0,16 1,22
Maret 2019 1,72 0,87 1,26 1,52 0,80 0,13 1,23
April 2019 1,52 0,88 1,22 0,90 0,84 0,14 1,33
Mei 2019 1,52 0,88 1,22 0,91 0,86 0,13 1,23
Juni 2019 1,55 0,88 1,22 0,91 0,85 0,13 1,40
Juli 2019 1,48 0,85 0,91 0,94 1,08 0,13 1,33
Agustus 2019 1,48 0,85 0,91 0,94 1,08 0,13 1,29
September 2019 1,48 0,85 0,91 0,94 1,09 0,13 1,32

170
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
Tabel 67. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Nias Selatan
Jumlah Pohon Rata-rata
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 27,59 13,77 12,57 17,62 21,37 16,03 20,66
November 2018 27,59 13,77 12,57 17,62 24,83 13,38 19,60
Desember 2018 25,58 13,81 12,57 17,62 20,64 8,90 19,03
Januari 2019 27,59 13,77 12,57 17,61 18,57 13,24 16,18
Februari 2019 27,59 13,81 12,03 13,41 21,16 10,38 14,66
Maret 2019 27,59 13,81 12,03 13,41 13,31 8,63 14,35

id
April 2019 27,35 12,28 14,74 15,61 4,44 5,59 9,47

o.
Mei 2019 28,43 12,43 11,00 15,50 4,86 6,54 8,33

.g
Juni 2019 28,43 12,54 10,37 ps15,41 3,59 4,32 8,58
Juli 2019 21,44 12,76 15,36 16,28 16,10 16,22 13,85
.b
Agustus 2019 21,62 12,75 15,23 16,26 15,73 14,54 13,61
ut

September 2019 21,62 11,84 15,13 15,20 17,08 12,49 13,20


um
//s

Tabel 68. DEFF Jumlah Pohon, Produksi Biji Kering, dan Rata-Rata Jumlah
Pemetikan di Kabupaten Serdang Bedagai
s:

Rata-rata
tp

Jumlah Pohon
Bulan Produksi Produktivitas jumlah
ht

TBM TM TTM Jumlah pemetikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Oktober 2018 1,29 0,73 0,95 0,70 0,70 0,23 1,34
November 2018 1,29 0,73 0,94 0,70 0,71 0,23 1,34
Desember 2018 1,31 0,73 0,94 0,70 0,67 0,22 1,32
Januari 2019 1,71 0,73 0,93 0,70 0,69 0,21 1,30
Februari 2019 1,72 0,73 0,94 1,13 0,71 0,20 1,28
Maret 2019 1,66 0,74 0,93 1,13 0,75 0,20 1,23
April 2019 1,89 0,74 0,95 0,72 0,97 0,21 1,27
Mei 2019 1,88 0,74 0,94 0,72 1,22 0,25 1,24
Juni 2019 1,87 0,73 0,94 0,71 1,26 0,29 1,29
Juli 2019 0,91 0,74 0,64 0,71 0,66 0,16 1,31
Agustus 2019 0,89 0,74 0,64 0,71 0,64 0,16 1,26
September 2019 0,89 0,74 0,64 0,71 0,64 0,16 1,38

171
Hasil Survei Komoditas Strategis Kakao Provinsi Sumatera Utara 2019
.id
.go
ps
.b
ut
m
su
s ://
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai