PENDAHULUAN
1
Al-Qur‟an adalah merupakan kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber
ajaran islam yang pertama dan utama, yang mana isi dari kitab al-Qur‟an tersebut
harus mereka Imani dan aplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari yang
tujuannya tidak lain yaitu agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat.
Jika manusia telah menyadari akan tujuan diciptakanya dia untuk apa yang ada dalam
al-Qur‟an. Dan menjalankan tugasnya tersebut maka manusia itu berhak mendapatkan
fasilitas yang diberikan oleh Allah yaitu mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya,
akan tetapi jika ia tidak mau menyadarinya pasti dalam kehidupannya ia akan sering
melakukan kemungkaran dan mendapatkan kemadaratan.
Selain itu banyak manusia yang sudah mengetahui akan tujuan ia diciptakan
ke bumi tapi tidak tau makna secara hakikatnya itu apa. Dalam dunia penafsiran al-
Qur‟an ada sebuah corak yang bernama corak sufi yaitu penafsiran al-Qur‟andengan
menggunakan pemahaman atau pemberian pengertian atas fakta-fakta tekstual dari
sumber-sumber al-Qur‟an dan al-Hadits sedemikian rupa sehingga yang diperlihatkan
bukanlah makna secara lahiriyah dari kata-kata pada teks sumber suci itu melainkan
pada makna dalam (bathin) yang dikandungnya.
Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi manusia serta merupakan sumber dari
segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Membaca al Qur'an merupakan suatu
ibadah. Tetapi alangkah lebih baik apabila isi kandungan al qur'an dapat kita kaji lebih
dalam dengan mempelajari tafsir al qur'an. Pada masa sekarang, dalam
menyingkapkan berbagai persoalan kehidupan, harus disandarkan pada Al-Qur'an dan
Hadis. Tetapi untuk memahaminya tentu saja dibutuhkan penafsiran yang tepat agar
makna yang terkandung di dalamnya tidak melenceng. Untuk itu kita bisa merujuk
pada kitab-kitab tafsir yang sudah diakui kebenarannya.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Ayat-ayat apa saja yang di dalam al-Qur`an yang menjelaskan mengenai proses
penciptaan manusia di muka bumi ini?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an.
1.3 TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sesungguhnya dalam penciptaan setiap makhluk yang hidup itu telah dibekali
dengan berbagai potensi yang memudahkan untuk berkembang setelah masa
kelahirannya, seperti halnya yang terjadi pada binatang ia juga memiliki potensi yang
berupa naluri, nampak begitu lahir ia langsung mempunyai naluri yang mampu
dengan cepat untuk menemukan cara menyusu, berlindung pada induknya dan cara
makan. Berbeda dengan manusia, ia juga memiliki naluri semacam ini bahkan lebih
kuat. Apa yang dimiliki manusi tidak dimiliki oleh binatang.
Artinya ;
4
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak
ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian terperinci sehingga
mustahil bagi orang yang hidup pada abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di
antaranya sebagai berikut.
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
(sperma).
Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al-Qur’an diturunkan pasti tahu bahwa
bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani lakilaki yang terpancar selama
persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan
tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan
lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar
pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu
pengetahuan abad ke-20.
5
Artinya:
6
dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) :
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR.
Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak
langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah
usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat
semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan
yang akan meneruskan generasinya.
7
menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual),
maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di
dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang
sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al
Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum 3[4][4]. Ini
sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu
Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah
pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga
mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist
(ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali
dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi
oleh sperma (sel kelamin jantan).
Artinya : “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia
itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa”
2. Al-Hujarat Ayat 13 (Kamar-kamar)
8
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
3. Al-Mursalat Ayat 20 (Malaikat yang diutus)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alloh lebihkan manusia dari hewan, dengan akal dan daya cipta, sehingga
menjadi makkhluq bertanggungjawab. Alloh lebihkan yang taat dari manusia atas
malaikat karena ketaatan manusia melalui perjuangan melawan syetan dan nafsu,
sedang ketaatan malaikat tanpa tantangan. Alloh juga melebihkan dalam penciptaan
manusia yang memiliki tujuan, tidak hanya main-main saja.
3.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan dan kami
harapkan kritik serta masukan dari pembaca. Dan semoga makalah in dapat bermanfaat
bagi permbaca terutama bagi penyusun makalah tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uinbanten.ac.id/5422/3/BAB%20I%20NEW.pdf
Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10.
Jakarta:Lentera Hati,2002.
https://repository.uin-suska.ac.id/8498/1/2012_2012580.pdf
https://osf.io/95d7y/download
11