KONVERTER DC KE AC 1 FASA
INVERTER
Disusun Oleh :
Nama : Via Dwi Apriliyanti
NIM : 2020-71-050
Kelas :B
Prodi : D-III Teknologi Listrik
1. Albert Gifson, S.T. M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Elektronika Daya, Fakultas
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, Institut Teknologi PLN yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada kau dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman-teman kelas B angkatan 20 yang selalu memberi masukan dan bekerja sama dalam
penulisan dan penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak dan kami
berharap semoga tugas paper ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Inverter
2.2. Prinsip Keja Inverter
2.3. Cara Kerja Inverter
2.4. Jenis-Jenis Inverter
2.5. Fungsi-Fungsi Inverter
2.6. Cara Membuat Inverter Sederhana
2.7. Manfaat-Manfaat Inverter
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian secara eksperimen tentang pembuatan alat yang dapat
mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik. Alat tersebut dinamakan dengan
inverter. Sumber tegangan searah yang digunakan yaitu sebuah baterai dengan tegangan 12 volt
dan arus 60 ampere. Prinsip kerja dari rangkaian inverter ini yaitu tegangan searah dari baterai
diubah dengan menggunakan transistor yang berfungsi sebagai sakelar otomatis dan diatur bekerja
secara bergantian. Sehingga pada beban akan timbul arus bolak balik pada suatu perioda yang
merupakan gelombang sinus setengah gelombang pertama pada posisi positif dan setengah
gelombang kedua pada posisi negatif. Selanjutnya akan menghasilkan tegangan bolak-balik
yangbesarnya 12 volt. Untuk menaikkantegangan bolak-balik tersebut digunakan transformator.
Rangkaian inverter pada penelitian ini dapat menghasilkan tegangan keluaran yaitu sebesar 110
volt, 150 volt dan 220 volt. Untuk tegangan keluaran 110 volt, inverter dapat menahan beban
sebesar 70 watt. Untuk tegangan keluaran 150 volt, inverter mampu menahan beban sebesar 100
watt dan untuk tegangan keluaran 220 volt, inverter mampu menahan beban 220 watt.
ABSTRACT
Experimental research has been conducted on the manufacture of tools that can convert
unidirectional voltage into alternating voltage. This device is called an inverter. The direct voltage
source used is a battery with a voltage of 12 volts and a current of 60 amperes. The working
principle of this inverter circuit is that the unidirectional voltage of the battery is changed using
transistors that function as automatic switches and are arranged to work alternately. So that on the
load will arise alternating current at a period which is the first half wave of the sine in a positive
position and the second half wave in a negative position. It will then produce an alternating voltage
of 12 volts. To raise the back and forth is used a transformer. The inverter circuit in this study can
produce output voltages of 110 volts, 150 volts and 220 volts. For an output voltage of 110 volts,
the inverter can withstand a load of 70 watts. For an output voltage of 150 volts, the inverter is
able to withstand a load of 100 watts and for an output voltage of 220 volts, the inverter is able to
withstand a load of 220 watts.
PENDAHULUAN
Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau
perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik
(AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya.
Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter
tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (Solar Cell). Inverter ini akan sangat
bermanfaat apabila digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan arus listrik
AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki ataupun Sel Surya untuk
menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau
bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang
bertegangan 220V ataupun 110V. Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power
Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang sinus (sine wave),
gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave) dan gelombang modulasi pulsa lebar
(pulse width modulated wave) tergantung pada desain rangkaian inverter yang bersangkutan.
Namun pada saat ini, bentuk-bentuk gelombang yang paling banyak digunakan adalah bentuk
gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave).
Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz
dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui
untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan inverter?
2. Apa saja jenis-jenis inverter?
3. Apa fungsi dari inverter?
4. Bagaimana prinsip kerja inverter?
5. Apa saja manfaat dari inverter?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk memahami bagaimana prinsip kerja dari inverter
2. Untuk mengetahui pengaplikasian inverter alat-alat atau mesin tertentu
1.4 Manfaat Masalah
Kita dapat mengetahui dan memahami bagaimana prinsip kerja dari converter DC ke AC
1 fasa berupa inverter
BAB II
PEMBAHASAN
Inverter atau power inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang
bisa mengubah arus listrik searah (DC) menjadi bolak-balik (AC) atau DC to AC tegangan
frekuensi yang diperlukan. Berbagai sumber arus searah (DC) yang merupakan input dari
power inverter bisa berupa baterai, Aki adalah sel surya (Solar Cell). Alat inverter ini akan
sangat bermanfaat apabila digunakan pada daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan
pasokan listrik AC. Dengan menggunakan aki ataupun sel surya kita bisa menjalankan
perlengkapan rumah tangga berbasis elektronik, seperti Televisi, Kulkas, Kipas Angin dan
lain-lain. Namun perlu diketahui juga, daya tahan atau lama kekuatan dari inverter akan
bergantung pada kapasitas baterai atau aki itu sendiri. Berbagai bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh power inverter adalah:
Semua itu tergantung dari desain rangkaian inverter yang bersangkutan. Akan
tetapi, sekarang ini bentuk-bentuk gelombang yang paling banyak digunakan adalah
gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine
wave). Sementara frekuensi arus listrik yang bisa dihasilkan pada umumnya sekitar 50 Hz
atau 60 Hz dengan tegangan ouput sekitar 120 V hingga 240 V. Untuk output daya listrik
yang sering ditemukan pada produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000
watt.
Inverter adalah perangkat yang daya yang dapat mengubah arus listrik searah (DC)
menjadi arus bolak-balik (AC) pada tegangan yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa
kebanyakan inverter dipasang dan digunakan bersama dengan bank baterai atau sejenisnya.
Baterai siklus dalam adalah jantung dari sistem kelistrikan bertenaga inverter off-grid,
menyimpan daya untuk digunakan sesuai permintaan. Cara paling dasar untuk menarik
tenaga listrik dari baterai adalah arus searah (DC) pada tegangan nominal baterai. Radio
mobil Anda, misalnya, menggunakan 12 volt DC (12V DC), voltase yang sama dengan aki
mobil. Banyak sistem kelistrikan off-grid (yang tidak dialiri listrik dari perusahaan utilitas)
menggunakan daya DC 12 volt untuk menjalankan beban sederhana seperti lampu. (Setiap
konsumsi daya listrik disebut beban) Sistem seperti itu biasanya disebut sebagai sistem DC
tegangan rendah. Didukung oleh sistem DC 12 volt, Anda dapat menikmati keunggulan
lampu listrik, sistem hiburan, komputer laptop, dan perangkat lain yang dapat dioperasikan
dari aki mobil. Namun, Anda tidak dapat menjalankan perkakas listrik, peralatan dapur, atau
mesin kantor, tanpa bantuan beberapa perangkat yang menghasilkan listrik "rumah tangga"
atau arus AC.
1. Pada Kabel
Kabel disini berguna menjadi penghantar arus listrik, maka saya anjurkan untuk
menggunakan kabel yang tahan akan daya listrik dari inverter itu sendiri. Akan sia-sia saja
apabila komponen sudah selesai dirangkai, sementara kabelnya tidak mendukung.
Hasilnya tegangan keluar (output) akan tidak bisa maksimal atau malah menjadi lebih
kecil. Beda lagi jika kita menggunakan kabel dengan daya tahan listrik yang sesuai daj
tepat, maka akan mendapatkan output yang maksimal dan sempurna.
2. Pada Mosfet
Komponen mosfet disini berguna sebagai komponen perubah arus listrik, dimana
awalnya DC menjadi AC (DC atau AC). Apabila sumber daya listrik yang sudah masuk ke
fuse (sekering) selanjutnya akan dialirkan menuju mosfet dengan tegangan rendah yang
runtut. Selanjutnya, mosfet akan merubah aliran listriknya menjadi AC dan dialirkan ke
trafo untuk menurunkan tegangan listriknya.
3. Trafo
Bahwa arus setelah dari mosfet akan dialirkan ke trafo. Maka arus AC tersebut akan
diturunkan tegangannya menggunakan trafo sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Jadi, trafo
disini setelah fungsinya dijalankan dan akan mengeluarkan arus AC, maka ia akan
meneruskannya ke komponen dioda.
4. Dioda
Komponen dioda disini berguna untuk menyearahkan kembali arus listrik AC dan
akan diteruskan ke kapasitor (sesuai dengan prinsip kerja dadi dioda rectifier). Kemudian
kapasitor sendiri yang akan mendukung ketika terdapat daya kejut dan ia akan
menyalurkannya. Arus listrik yang berasal dari kapasitor ini juga akan diterima lagi ke
mosfet tegangan tinggi untuk berubah kembali menjadi arus AC. Di sinilah arus AC
dikontrol oleh drive atau sebuah regulator gelombang.
a) Inverter Setengah Gelombang
Prinsip kerja dari inverter satu fasa dapat dijelaskan dengan gambar diatas. Ketika
transistor Q1 yang hidup untuk waktu T0/2, tegangan pada beban V0 sebesar Vs/2. Jika
transistor Q2 hanya hidup untuk T0/2, Vs/2 akan melewati beban. Q1 dan Q2 dirancang
untuk bekerja saling bergantian. Pada gambar diatas juag menunjukkan bentuk gelombang
untuk tegangan keluaran dan arus transistor dengan beban resistif. Inverter jenis ini
membutuhkan dua sumber DC (sumber tegangan DC simetris), dan ketika transistor off
tegangan balik pada Vs menjadi Vs/2.
Rangkaian dasar inverter gelombang penuh dan bentuk gelombang output dengan
beban resistif ditunjukkan pada gambar diatas. Ketika transistor Q1 dan Q2 bekerja (ON),
tegangan Vs akan mengalir ke beban tetapi Q3 dan Q4 tidak bekerja (OFF). Selanjutnya,
transistor Q3 dan Q4 bekerja (ON) sedangkan Q1 dan Q2 tidak bekerja (OFF), maka pada
beban akan timbul tegangan –Vs.
Power inverter ini memiliki rangkaian berupa osilator, dan juga sebuah
transformator atau yang biasa Anda sebut dengan trafo. Sumber daya listrik DC yang
memiliki tegangan rendah dimasukkan ke center tap (CT) sekunder dari trafo, sedangkan
dua titik ujung dari trafo dihubungkan dengan menggunakan sakelar yang bisa Anda sebut
dengan titik A dan titik B. Ketika sakelar diarakan ke titik A maka akan membuat arus
listrik dari jalur 1 (atas) mengalir dari terminal positif ke CT trafo hingga ke ground
menggunakan sakelar. Sedangkan saat sakelar dipindahkan dari A ke B maka arus listrik
di jalur 1 akan berhenti di jalur 2 dan mulai mengalir dari terminal positif ke CT trafo
hingga ke ground menggunakan sakelar titik a, b, jalur 1 dan jalur 2. Untuk peralihan ON
dan juga OFF dari sakelar ini dihubungkan dengan menggunakan osilator yang memiliki
fungsi untuk membangkitkan listrik frekuensi 50Hz dengan cara mengalihkan arus listrik
dari titik A ke B atau sebaliknya dengan kecepatan 50 kali per detik. Dan untuk rangkaian
sakelar menggunakan transistor. Transformator sekunder dapat menghasilkan output
hingga 240 volt tergantung jumlah lilitan yang digunakan pada kumparan atau rasio lilitan
antara trafo primer dan sekunder yang digunakan di dalam trafo tersebut.
Setelah memahami cara kerja dan pengertian inverter, ,maka Anda juga perlu
memahami beberapa jenis inverter yang dilihat dari segi jumlah fasa output, pengendali
tegangan, dan juga bentuk gelombangnya. Untuk penjelasan tentang jenis inverter adalah
sebagai berikut:
a) Solar Inverter
Jenis inverter ini pada umumnya sering digunakan untuk mengkonversi tegangan Dc dari
solar panel atapun aki menjadi arus listrik bolak-balik (AC). Solar inverter ini sudah
dilengkapi dengan charger yang dapat digunakan untuk menambah daya baterai setelah
digunakan.
b) UPS (Interruptible Power Supply)
UPS merupakan gabungan dari rectifier dan inverter, apabila inverter berfungsi untuk
mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC), sementara rectifier
adalah sebaliknya. Dalam artian, rectifier berguna untuk mengisi tegangan listrik ke
baterai, sementara inverter mengembalikannya ke arus PLN. Untuk stabilizer sendiri
berguna untuk menstabilkan tegangan pada rectifier yang membuat baterai terisi pada
tegangan yang optimal.
c) VSD (Variable Speed Drive)
Jenis inverter VSD ini sama seperti UPS, yakni sama-sama gabungan dari inverter dan
rectifier. Namun apabila UPS dilengkapi dengan baterai, maka VSD tidak dilengkapi
dengan baterai. Tujuannya mengkonversikan tegangan listrik adalah untuk menjalankan
atau melakukan digitizing dari gelombang tegangan DC supaya frekuensi bisa diatur.
Sesudah tegangan DC disesuaikan frekuensinya, lalu dikonversikan kembali menjadi
tegangan AC. Hal ini biasanya difungsikan pada perangkat listrik yang memiliki jenis
induksi layaknya motor listrik dan lain-lain.
d) Portable/Car Inverter
Berkat adanya tegangan listrik AC, sekarang ini pada mobil ada pengisi daya baterai
handphone, laptop, dan sebagainya. Jenis car inverter ini bisanya mempunyai kapasitas
daya yang kecil dan tidak lebih dari 200 W. Namun mengingat satu daya diambil dari mobil
yang apabila di dalam bersamaan dengan daya yang dipakai untuk kebutuhan operasional,
maka aki mobil akan cepat rusak.
e) Inverter Square Wave
Square wave ini merupakan salah satu jenis inverter pelopor dalam perkembangan alat
berupa inverter. Biasanya jenis inverter ini akan menghasilkan arus kontan yang stabil.
Namun, inverter ini tidak cocok apabila digunakan untuk beberapa jenis mesin, seperti
motor ataupun transformator.
f) Inverter Modified Sine Wave
Arus listrik yang dihasilkan dari inverter modified ini sebenarnya hampir sama dengan
inverter square wave. Namun letak bedanya adalah pada inverter modified sine wave
menghasilkan arus yang akan menghilang (nolvoltasi) beberapa saat sebelum menjadi arus
negatif dan positif. Untuk jenis inverter ini sangat cocok sekali apabila digunakan untuk
berbagai jenis perangkat elektronika serta sederhana dan ekonomis. Inverter modified sine
wave berada di antara dua jenis lainnya. Bentuk gelombangnya sebenarnya lebih seperti
square wave tetapi memiliki output tiga langkah, bukan dua. Ini harus bekerja dengan baik
dengan sebagian besar peralatan listrik meskipun daya berpotensi berkurang dengan
beberapa perangkat. Mereka juga cenderung kurang efisien dibandingkan jenis inverter
lainnya karena motor AC di lemari es, kipas angin dan peralatan serupa lainnya akan
menggunakan lebih banyak daya dari inverter modified sine wave. Ini juga berarti akan
menghasilkan suara dengungan selama pengoperasian.
g) Inverter Pure Sine Wave
Inverter pure sine wave akan menghasilkan gelombang sinus yang nyaris sempurna. Akan
tetapi, desainnya lebih rumit jika dibandingkan dengan jenis inverter lainnya, sehingga
membuat biaya pemasangan yang dibutuhkan menjadi lebih besar. Perangkat ini
menghasilkan keluaran gelombang multi-langkah. Biasanya ini adalah jenis inverter yang
paling umum dan perusahaan utilitas listrik Anda kemungkinan besar akan menyediakan
pure sine wave. Salah satu manfaat utama inverter pure sine wave adalah sebagian besar
peralatan listrik di pasaran dirancang dan direkayasa untuk bekerja paling baik dengan
sumber daya AC pure sine wave. Ini cenderung menjadikannya pilihan yang lebih
diinginkan daripada rekan-rekannya karena menjamin bahwa peralatan akan bekerja sesuai
spesifikasi lengkapnya. Peralatan seperti oven microwave hanya akan menghasilkan
keluaran penuh dengan kekuatan pure sine wave dan beberapa peralatan, seperti pembuat
roti dan peredup cahaya, memerlukan pure sine wave untuk bekerja sama sekali. Inverter
pure sine wave adalah pilihan yang lebih efisien dan mengkonsumsi lebih sedikit daya, dan
mereka dapat disesuaikan dengan kebutuhan daya pribadi Anda. Namun, ini berarti bahwa
mereka umumnya akan menjadi pilihan yang lebih mahal.
h) Inverter Multilevel
Jenis inverter multilevel ini berguna untuk mempersatukan tegangan dari berbagai
tingkatan arus langsung sebagai input atau masukan dan jumlah tegangan yang bisa diatur
sesuai keperluan dan keinginan. Keuntungan dari pemakaian inverter ini adalah
menurunkan nilai daya alat elektronika yang digunakan sehingga menjadi lebih hemat dan
ekonomis,
i) Inverter Stand-alone
Jenis inverter yang terakhir ini pada umumnya akan digunakan untuk menjalankan arus
langsung dari sumber energi, layaknya instalasi panel surya dan kincir angin yang biasanya
dipakai untuk memenuhi daya listrik rumah-rumah ataupun industri kecil.
Pada dasarnya fungsi dari inverter adalah untuk mengubah daya arus searah (DC)
menjadi arus bolak-balik (AC) atau Dc to AC. Hal ini disebabkan karena AC merupakan
daya yang dipasok ke industri rumah oleh jaringan listrik utama atau utilitas publik.
Sedangkan baterai sistem tenaga bolak-balik hanyalah digunakan untuk menyimpan daya
DC saja. Selain itu, seperti yang kita tahu bahwa semua peralatan dan perlengkapan rumah
berbasis listrik hanya bergantung pada daya AC untuk bekerja. Untuk ukuran inverter sendiri
berkisar dari yang paling kecil 100 w hingga lebih dari 5000 w.
2.6 Cara Membuat Inverter Sederhana
Berikut ini adalah bahan-bahan yang harus di kumpulkan atau sediakan terlebih dulu:
1) 1 buah baterai.
2) 1 buah trafo CT.
3) 2 buah transistor.
4) 2 buah resistor.
5) 1 buah lampu neon 5 watt dan.
6) Kabel secukupnya.
1. Untuk komponen transistor kita memerlukan 2 buah dengan tipe TIP 31 C jenis NPNN
atau TR 2N3055. Kegunaan dari komponen ini adalah sebagai pemicu untuk
membangkitkan arus listrik AC pada trafo.
2. 2 buah komponen resistor 15 Ohm digunakan sebagai driver transistor supaya bisa bekerja
pada rangkaian inverternya.
3. Kabel disini digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan lainnya. Jadi cukup
sediakan kabel secukupnya, namun jenis kabel yang kuat dialiri muatan listrik besar supaya
bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pada dasarnya cara kerja dari inverter adalah mengubah arus DC yang didapatkan
dari baterai atau aki menjadi arus AC.
2. Berbagai pengaplikasian inverter yaitu seperti pada aki mobil yang membuat
penggunaannya menjadi sangat efisien, perangkat elektronik seperti tablet, televisi
dan audio CD serta penggunaan pada mobil listrik
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa tugas ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki penulisan ini
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan tugas paper
diatas.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.e-jurnal.com/2015/03/pembuatan-rangkaian-inverter-dari-dc-
ke.html
2. http://eprints.perbanas.ac.id/3267/5/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
3. https://teknikelektronika.com/pengertian-inverter-prinsip-kerja-power-inverter/
4. https://riverspace.org/pengertian-inverter
5. http://eprints.ums.ac.id/41632/7/BAB%20I.pdf
6. https://elektronika-dasar.web.id/inverter-dc-ke-ac/
7. https://www.sanspower.com/inverter-pengertian-cara-kerja-dan-
macamnya.html