Anda di halaman 1dari 4

SUKU-SUKU YG ADA DI PROVINSI MALUKU”

DIBUAT OLEH:YOHAN SIMATUPANG

1.SUKU TERNATE

Ternate adalah sebuah kota kecil yang terletak di pulau, yang kaya
akan budaya. terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia timur.
berikut akan kita bahas beberapa budaya, makanan, dan ciri khas
dari kota Ternate
Pakaian tradisional
Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional
Maluku Utara yang terdiri atas celana panjang hitam dengan bis
merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk jas tertutup
dengan kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan .
Sementara itu, leher jas, ujung tangan, dan saku jas yang terletak
di bagian luar berwarna merah.
Tarian tradisional

Tari soya-soya adalah tarian khas Maluku Utara yang diciptakan


untuk menyambut prajurit atau pasukan setelah bertempur di
medan perang. Kata ‘soya-soya‘ sendiri bermakna ‘semangat
pantang’. Tari Soya-soya ini menggambarkan perjuangan
masyarakat Kayoa, di Kabupaten Halmahera Selatan di zaman
dahulu.
Bahasa dan Suku
Sekitar lebih dari duapuluh suku di maluku utara yang masing-
masing mempunyai bahasa tradisional. Suku ternate dengan
bahasanya sendiri, suku tidore dengan bahasanya sendiri, suku
makean, suku patani, suku tobelo, suku kayoa, dan masih banyak
lagi.

2.SUKU MAKIAN BARAT


Suku Makian adalah suku yang mendiami Pulau Makian dan sebagian daratan Pulau Kayoa,
sebelah selatan Halmahera, Indonesia.[1] Daerah ini berada dalam wilayah Kabupaten Maluku
Utara. Suku Makian terbagi dalam dua subsuku yaitu Makian Barat dan Makian Timur. Keduanya
mempunyai bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Jitine dan bahasa Tabayana. Jumlah
populasinya sekitar 20000 jiwa. Kelompok Jitine menyebut Pulau Makian menyebutnya dengan
nama "Pulau Moi" sedangkan kelompok Tabayana menyebutnya dengan "Pulau Taba".
Mayoritas penduduk Makian berprofesi sebagai petani dengan komoditas utama cengkih, padi,
pala, pisang, ubi jalar, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Sejak zaman dahulu Pulau Makian
terkenal sebagai penghasil cengkih dan pala. Sistem pertanian yang dilakukan sebagian sudah
menetap dan sebagian lainnya masing menggunakan sistem ladang berpindah.

3.SUKU KAO
Kao adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia.
Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.439 jiwa (2021), dengan luas wilayah 116,93 km², dan
kepadatan penduduk 83 jiwa/km².[2] Di kecamatan Kao terdapat sebuah Bandara yakni Bandara
Kuabang Kao, yang dibuat pada masa penjajahan Jepang Perang Dunia II. Peninggalan Jepang
seperti Meriam terdapat di kawasan ini.

4.SUKU TIDORE

Suku Tidore merupakan salah satu suku yang terdapat di Indonesia,


tepatnya di Provinsi Maluku Utara. Masyarakat suku Tidore mendiami
Pulau Tidore yang letaknya berada si selatan Pulau Ternate.
Tidak hanya di Pulau Tidore saja, melainkan ada sebagian masyarakat
suku Tidore yang mendiami Pulau Bacan dan Obi. Jumlah penduduknya
sendiri telah mencapai sekitar 45.000 jiwa.

Masyarakat suku Tidore sampai dengan saat ini masih melekat dengan
kehidupan animisme, yaitu menyembah roh nenek moyang dan juga
bersahabat dengan kaum jin.

Selain itu, Tidore juga dikenal karena atraksi yang menjadi keunikan dari
wisata Tidore yaitu bambu gila. Disebut bambu gila, karena bambu ini
memiliki kekuatan gaib yang dapat bergerak dan akan sangat kuat ketika
diangkat/dibopong.

Bambu dipegang oleh 4 orang dan akan dibacakan mantra untuk mengisi
kekuatan di dalam bambu tersebut. Bambu akan bergerak mengikuti
gerakan dari sang pawang.

5.SUKU BULI

Suku Buli merupakan suku bangsa yang mendiami bagian pesisir Pulau Halmahera. Suku ini
masuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Jumlah populasinya sekitar 2.000 jiwa dengan penganut agama Islam dan Kristen.
Tanaman komoditi ekspor suku ini adalah kelapa dan tembakau.  Kekayaan kebudayaan
[1]

masyarakat tradisional suku Buli di Desa Buli Asal, Maba, Kabupaten Halmahera


Timur potensial dikembangkan untuk kepariwisataan Provinsi Maluku Utara, kata peneliti
kebudayaan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Ambon, Florence Sahusilawane. [2]

6.SUKU GANE
Suku Gane atau Gani merupakan suku bangsa yang mendiami bagian selatan Pulau
Halmahera, Maluku Utara. Jumlah populasinya sekitar 3.000 jiwa dan memeluk agama Islam.
Sistem kekerabatan yang dianut yaitu patrilineal.[1] Sebagian besar masyarakat Suku Gane
berasal dari rasa Melayu. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Gane.[2]
Penduduk Suku Gane bermata pencaharian sebagai petani ladang. Hasil bumi yang dihasilkan
berupa padi ladang, jagung, ubi jalar, ubi kayu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan,
cengkih, kopi, pala, coklat, dan kelapa.[1]

Anda mungkin juga menyukai