1.SUKU TERNATE
Ternate adalah sebuah kota kecil yang terletak di pulau, yang kaya
akan budaya. terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia timur.
berikut akan kita bahas beberapa budaya, makanan, dan ciri khas
dari kota Ternate
Pakaian tradisional
Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional
Maluku Utara yang terdiri atas celana panjang hitam dengan bis
merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk jas tertutup
dengan kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan .
Sementara itu, leher jas, ujung tangan, dan saku jas yang terletak
di bagian luar berwarna merah.
Tarian tradisional
3.SUKU KAO
Kao adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia.
Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.439 jiwa (2021), dengan luas wilayah 116,93 km², dan
kepadatan penduduk 83 jiwa/km².[2] Di kecamatan Kao terdapat sebuah Bandara yakni Bandara
Kuabang Kao, yang dibuat pada masa penjajahan Jepang Perang Dunia II. Peninggalan Jepang
seperti Meriam terdapat di kawasan ini.
4.SUKU TIDORE
Masyarakat suku Tidore sampai dengan saat ini masih melekat dengan
kehidupan animisme, yaitu menyembah roh nenek moyang dan juga
bersahabat dengan kaum jin.
Selain itu, Tidore juga dikenal karena atraksi yang menjadi keunikan dari
wisata Tidore yaitu bambu gila. Disebut bambu gila, karena bambu ini
memiliki kekuatan gaib yang dapat bergerak dan akan sangat kuat ketika
diangkat/dibopong.
Bambu dipegang oleh 4 orang dan akan dibacakan mantra untuk mengisi
kekuatan di dalam bambu tersebut. Bambu akan bergerak mengikuti
gerakan dari sang pawang.
5.SUKU BULI
Suku Buli merupakan suku bangsa yang mendiami bagian pesisir Pulau Halmahera. Suku ini
masuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Jumlah populasinya sekitar 2.000 jiwa dengan penganut agama Islam dan Kristen.
Tanaman komoditi ekspor suku ini adalah kelapa dan tembakau. Kekayaan kebudayaan
[1]
6.SUKU GANE
Suku Gane atau Gani merupakan suku bangsa yang mendiami bagian selatan Pulau
Halmahera, Maluku Utara. Jumlah populasinya sekitar 3.000 jiwa dan memeluk agama Islam.
Sistem kekerabatan yang dianut yaitu patrilineal.[1] Sebagian besar masyarakat Suku Gane
berasal dari rasa Melayu. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Gane.[2]
Penduduk Suku Gane bermata pencaharian sebagai petani ladang. Hasil bumi yang dihasilkan
berupa padi ladang, jagung, ubi jalar, ubi kayu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan,
cengkih, kopi, pala, coklat, dan kelapa.[1]