Anda di halaman 1dari 3

Mengapa penggunaan pelarut aseton dengan konsentrasi tinggi dan ukuran partikel kecil

menghasilkan total fenolik yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pelarut aseton
yang semakin rendah dan ukuran partikel besar? (Tata)

Penggunaan pelarut aseton dengan konsentrasi tinggi dan ukuran partikel bubuk Sargassum
polycystum yang lebih kecil menghasilkan total fenolik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan konsentrasi pelarut aseton yang semakin rendah dan ukuran partikel bubuk
Sargassum polycystum yang semakin besar. Hal ini dikarenakan kemampuan konsentrasi
pelarut aseton dalam melarutkan senyawa fenol yang terdapat pada ekstrak warna Sargassum
polycystum berbeda-beda, tergantung dari tingkat kepolaran pelarut. Ukuran partikel bubuk
Sargassum polycystum yang lebih kecil menghasilkan total fenolik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ukuran bubuk Sargassum polycystum yang lebih besar.

Mengapa semakin besar nilai tingkat kemerahan (a*) menunjukkan kecenderungan warna
yang semakin merah? (Evan)

Tingkat kemerahan berkaitan dengan semakin besarnya kelarutan karotenoid, semakin rendah
kadar total karotenoid maka tingkat kemerahan akan semakin menurun dan sebaliknya
semakin tinggi kadar total karotenoid maka warna yang dihasilkan akan semakin kuning
maupun merah (Satriyanto et al., 2012). Tingkat kemerahan juga berkaitan dengan semakin
besarnya kelarutan pigmen klorofil, semakin rendah kadar klorofil maka tingkat kemerahan
akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin tinggi kadar klorofil maka warna yang
dihasilkan akan semakin merah (Aryanti et al., 2016).

Bagaimana pengaruh ukuran partikel dan hasil rendemen ekstrak rumput laut Sargassum
polycystum? (Anin)

Ukuran partikel bubuk yang semakin kecil akan memperluas permukaan bahan sehingga
memperbesar terjadinya kontak antara partikel bubuk dengan pelarut dan mengakibatkan
pelarut mudah memecah dinding sel bahan. Ukuran bubuk Sargassum polycystum yang lebih
kecil menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran bubuk
Sargassum polycystum yang lebih besar. Hal ini kemungkinan karena permukaan bahan
semakin luas sehingga memperbesar terjadinya kontak antara partikel serbuk dengan pelarut.
Mengapa ekstrak Sargassum polycystum dengan ukuran partikel bubuk 60 mesh memiliki
tingkat kecerahan yang paling rendah? (Ena)

Sargassum polycystum yang diekstrak dengan ukuran partikel bubuk 60 mesh memiliki
tingkat kecerahan yang paling rendah dibandingkan dengan ukuran partikel bubuk <40 mesh
dan 40 mesh. Hal ini dikarenakan ukuran partikel bubuk yang semakin besar akan
memperkecil terjadinya kontak antara partikel bubuk dengan pelarut aseton dan
mengakibatkan pelarut kurang maksimal dalam memecah dinding sel bahan sehingga pigmen
pada ekstrak Sargassum polycystum dengan ukuran partikel bubuk <40 mesh dan 40 mesh
belum terekstrak dengan sempurna dan menghasilkan kadar warna yang lebih cerah.

Apa yang mempengaruhi tingkat kekuningan pada ekstrak rumput laut Sargassum
polycystum? (Channia)

Tingkat kekuningan berkaitan dengan semakin besarnya kelarutan karotenoid, semakin


rendah kadar total karotenoid tingkat kekuningan akan semakin menurun dan sebaliknya
semakin tinggi kadar total karotenoid maka warna yang dihasilkan akan semakin kuning
maupun merah (Satriyanto et al., 2012).

Mengapa pelarut aseton digunakan untuk ekstraksi rumput laut Sargassum polycystum?
(Afifah)

Golongan fenolik, karotenoid, dan warna alami yang terkandung dalam Sargassum
polycystum dapat diekstraksi dengan pelarut yang mempunyai polaritas dan kehalusan bahan
yang sesuai. Proses ekstraksi Sargassum polycystum yang dilakukan menggunakan pelarut
aseton. Aseton merupakan pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstrak senyawa
karotenoid (Rodriguez-Bernaldo de Quiros dan Costa, 2006). Pelarut aseton memiliki
polaritas menengah sehingga dapat melarutkan baik senyawa polar maupun non polar
termasuk senyawa karotenoid fukosantin yang terdapat pada alga coklat (Sargassum
polycystum).

Mengapa konsentrasi aseton 95% serta perbandingan bahan dengan pelarut aseton (1:15)
merupakan perlakuan terbaik? (Fandy)

Berdasarkan hasil penelitian Noviantari et al., (2017), kombinasi perlakuan ukuran partikel
bubuk 60 mesh dengan konsentrasi pelarut aseton 95% merupakan karakteristik terbaik
ekstrak Sargassum polycystum dengan rendemen sebesar 1,41%, total fenolik 16,02 mg GAE/
100g, (L*) 4,41, (a*) -2,73 dan (b*) 38,66.

Berdasarkan hasil penelitian Hernes et al., (2018), perbandingan bahan dengan pelarut
aseton (1:15) b/v atau (7% bahan:93% aseton) merupakan karakteristik terbaik ekstrak
Sargassum polycystum dengan hasil rendemen 2,40%, total fenolik 0,95 (mgGAE/100g),
intensitas warna (L*) 5,08, (a*) -5,46, dan (b*) 54,00.

Mengapa konsentrasi pelarut mempengaruhi proses ekstraksi? (Mutia)

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi salah satunya yaitu konsentrasi pelarut.
Konsentrasi pelarut berdampak pada kepolaritasan pelarut. Konsentrasi pelarut yang berbeda-
beda ditujukan untuk mendapatkan pelarut dengan kepolaran mendekati kandungan
fukosantin pada alga coklat (Sargassum polycystum) (Wati et al., 2020).

Anda mungkin juga menyukai