Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

PRODUKSI
2.1 Bahan
Item Jumlah Harga(Rp)
Pisang raja 1 sisir 25.000
Tepung terigu 1 kg 10.000
Air - 3.000
Minyak goreng 1 liter 18.000
Keju 1 batang 10.000
Meses 1 bungkus 8.000
Susu kental manis coklat 1 kaleng 9.500
Box kemasan 10 biji 9.500
TOTAL 93.000

2.2 Aktivitas bisnis


2.2.1 Produk :

Kami membuat kreasi pisang goreng yang bernama Pisang Goreng Coklat Ni’mad. Produk
yang kami buat untuk meningkatkan gizi masyarakat karena berbahan dasar buah-buahan dan
produk kami memberikan jaminan rasa yang berbeda dari produk pisang goreng lainnya yang
memberikan kesegaran bahan yang digunakan saat memproduksi pisang goreng.
2.2.2 Rencana Distribusi :

Kami mendistribusikan produk dengan mengantarkannya kepada pembeli. Dengan melalui


sistem Pre-Order.
2.2.3 Quality Control :

Kami memasok bahan baku dari supplier pasar yang terpercaya agar bahan baku pembuatan
terjamin kesegarannya dan kebersihannya sampai ke tangan konsumen.

2.3 RENCANA PRODUKSI


Gelombang Durasi Produksi Target jumlah produk Perkiraan Jumlah tenaga kerja yang
Prduksi ke- yang dihasilkan dibutuhkan
1 1 hari 10 unit 5 orang
2 1 hari 12 unit 5 orang
3 1 hari 13 unit 5 orang
4 1 hari 15 unit 5 orang

2.4 Analisis SWOT


4.3.1 Strength ( Kekuatan )
Bahan Baku mudah didapat.
Memiliki nilai gizi yang tinggi.
Dapat dikonsumsi semua kalangan masyarakat.
Melayani pengiriman produk di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.
Pengemasan produk yang sudah terjamin aman, bersih, dan praktis.

4.3.2 Weakness ( Kelemahan )


Produk tidak tahan lama.
Kurang memiliki varian rasa.

4.3.3 Opportunity ( Peluang )


Dapat dibawa kemana saja karena menggunakan kemasan yang praktis.
Banyak masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya yang suka dengan camilan manis.
Diminati masyarakat karena pisang goreng coklat merupakan camilan yang pernah menjadi
trend masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.

4.3.4 Threat ( Tantangan )


Harus mencari tempat berjualan yang tepat.
Harga bahan baku yang tak stabil.
Adanya perubahan selera masyarakat, sehingga permintaan konsumen berkurang.
Semakin lama semakin banyak pesaing.

Anda mungkin juga menyukai