NIM : D1A020320
Kelas : C1
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2021
I. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari
kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan
bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan
pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak
bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara
untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan
pembangunan nasional. 1
1
Https://www.pajak.go.id/id/pajak.
2
Https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-pajak-menurut-para-ahli-lengkap-dengan-jenis-jenisnya-
kln.html?page=2.
2. Rifhi Siddiq
Pengertian Pajak adalah iuran yang dipaksakn pemerintahan suatu negara
dalam periode tertentu kepada wajib pajak yang bersifat wajib dan harus
dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara dan bentuk balas jasanya tidak
langsung.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang utama bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pemungutan pajak dilaksanakan untuk
kepentingan rakyat, maka pemungutan pajak tersebut haruslah terlebih dahulu
disetujui oleh rakyatnya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 23 ayat (2) UUD 1945
yang telah diamandemenkan dalam Pasal 23A Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi : “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara
diatur dengan Undang-Undang”.3
3
Pasal 23A. Indonesia, Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945.
II. Fungsi Pajak
Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapaDilihat dari pengertian Pajak
itu sendiri, terdapat beberapa fungsi penting Pajak dalam menjalankan sebuah
Negara, seperti: 4
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini utamanya
diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah,
yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan
pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan
dari sektor pajak.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
4
Https://www.bphn.go.id/data/documents/naskah_akademik_ruu_tentang_perubahan_atas_uu_no._14_tahun_2002_t
entang_pengadilan_pajak.pdf.
3. Fungsi Stabilitas
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Yang lebih penting dalam penerimaan Negara melalui pajak adalah sistem dari suatu
Negara untuk melakukan pemungutan dan pengenaan pajak itu sendiri. Dimana terdapat
beberapa sistem yang dikenal, yakni sebagai berikut 5:
5
hlm. 33. Adrian Sutedi, 2008, Hukum Pajak dan Retribusi Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor.
6
pada Seminar Hukum Pajak Rochmat Soemitro, Makalah Tinjauan Pajak dari Segi Hukum and Hlm.1. Tanggal 15
Juli 1985.
7
Hlm.3. Rochmat Soemitro, Asas dan dasar Perpajakan 2.
Indonesia dalam sistem pemungutan pajak menurut Undang-Undang Pajak
Nasional menggunakan sistem Self Assesment, dengan prinsip-prinsip meliputi
pertama, dasar hukum pemungutan pajak adalah Undang-Undang Nasional, dimana
peran aktif wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya sangat diperlukan guna
pembiayaan Negara dan pembangunan. Kedua, pemerintah yang diwakilkan oleh
fiskus hanya memberikan pembinaan, penelitian serta pelaksanaan kewajiban karena
tanggung jawab pelaksanaan pajak berada pada wajib pajak dan oleh karena itu wajib
pajak sebagai subjek pajak harus terus dibina serta diarahkan agar mau memenuhi
kewajibannya. Ketiga, pemerintah memberikan kepercayaan kepada wajib pajak
untuk menghitung sendiri jumlah seluruh penghasilan yang telah diperolehnya,
menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang, menghitung sendiri jumlah pajak
yang harus dibayar, menyetor sendiri jumlah pajak yang harus dibayar ke kas Negara
melalui bank persepsi, dan wajib pajak wajib mengisi serta melaporkan sendiri Surat
Pemberitahuan (SPT) dan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Dirjen Pajak atau Kantor
Pajak, sehingga kejujuran wajib pajak sangat diperlukan dalam rangka pemungutan
pajak.8
8
Mitra Wacana Chairil Anwar Pohan, 2014, Perpajakan Indonesia Teori dan Kasus, Jakarta and hlm. 1. Media.
IV. Asas – Asas Pemungutan Pajak
Pemasukan negara terbesar berasal dari sektor pajak, apapun jenisnya. Pajak
dikenakan pada setiap warga negara yang telah menjadi wajib pajak, biasanya para
wajib pajak memiliki identitas berupa NPWP. Mengingat pajak menyangkut
kepentingan banyak orang, maka perlu diperhatikan dasar hukumnya serta asas
pemungutan pajak yang jelas agar tercipta keadilan bagi setiap wajib pajak yang ada
di Indonesia. 9
Ketujuh asas pemungutan pajak yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut.
1. Asas Wilayah
Asas wilayah, hampir sama dengan asas tempat tinggal. Asas ini
berlaku berdasarkan pada lokasi tempat tinggal wajib pajak. Sederhananya,
wajib pajak yang memiliki objek pajak dalam bentuk apapun di wilayah
negara Indonesia, maka wajib mematuhi peraturan perpajakan Indonesia.
9
hlm 8 Tunggul Anshari Setia Negara, Pengantar Hukum Pajak, (Malang:Bayu Media, 2005).
Sama halnya jika ada warga negara asing yang misal memiliki aset
atau objek pajak di Indonesia, maka warga negara asing tersebut wajib
menaati peraturan perpajakan yang berlaku. Mungkin terdapat sedikit
perbedaan, namun pada dasarnya pemberlakuan pengenaan pajak akan
dilakukan secara merata. 10
2. Asas Kebangsaaan
Asas ini mendasarkan pengenaan pajak pada setiap orang yang lahir
dan tinggal di Indonesia. Hal yang sama juga berlaku untuk warga negara
asing yang telah tinggal atau berada di wilayah negara Indonesia selama lebih
dari jangka waktu 12 bulan tanpa pernah sekalipun meninggalkan negara.
Untuk WNA yang memenuhi syarat tersebut, maka setiap penghasilan
yang didapatkan akan memiliki tanggung jawab pajak penghasilan yang
berlaku di Indonesia. Dengan demikian, pengenaan pajak juga akan berlaku
secara merata. 11
3. Asas Sumber
Asas sumber diartikan sebagai pemungutan pajak berdasarkan tempat
perusahaan berdiri atau tempat tinggal wajib pajak. Pada dasarnya pajak yang
berlaku di Indonesia adalah pajak untuk orang yang tinggal dan bekerja di
Indonesia.
Jika misal seseorang tinggal di Indonesia, namun memiliki
penghasilan di luar negeri, selama penghasilan tersebut akan digunakan di
Indonesia, maka juga akan dikenai pajak. Namun demikian, pajak yang
diberlakukan memiliki peraturan sendiri, akan masuk dalam PPh Pasal 22. 12
10
Https://klikpajak.id/blog/7-asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-indonesia/.
11
Akan%20dapat%20dikenai%20sanksi%20hukum. Https://money.kompas.com/read/2021/06/12/175505326/asas-
pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-
indonesia?page=all#:~:text=Asas%20equalityAkan%20dapat%20dikenai%20sanksi%20hukum.C%20pemungutan%
20pajak%20yang.
12
Https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/asas-pemungutan-pajak-dan-penerapannya-di-indonesia.
4. Asas Umum
Asas umum diartikan sebagai pemungutan pajak yang dilakukan di
Indonesia akan diterapkan pada setiap objek pajak dan wajib pajak secara
umum. Dengan perhitungan yang cermat, setiap wajib pajak akan memiliki
besaran tanggungan pajak yang sesuai dengan porsinya.
5. Asas Yuridis
Dasar pemberlakuan asas yuridis di Indonesia adalah Pasal 23 Ayat 2
UUD 145. Regulasi ini kemudian juga didukung dengan beberapa regulasi
lain mengenai pemungutan pajak di Indonesia.
UU Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
UU Nomor 19 Tahun 2000 tentang Aturan dan Prosedur Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa
UU Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan
UU Nomor 14 Tahun 2002 Pengadilan Pajak yang Berlaku di Indonesia
UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan
UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa, serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah 14
13
Https://ayopajak.com/asas-pemungutan-pajak/.
14
Https://bisnisbestfriend.co.id/asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-indonesia/.
6. Asas Ekonomis
Diartikan bahwa pemungutan pajak idealnya dapat meningkatkan
perekonomian negara dan masyarakat secara umum. Pemungutan pajak yang
dilakukan pemerintah tidak boleh hingga memberatkan masyarakat dan malah
membuat ekonomi secara umum merosot.
Hal ini berkaitan dengan pemanfaatan sebesar-besarnya pada hasil
pendapatan pajak untuk kepentingan bersama. 15
7. Asas Finansial
Artinya setiap wajib pajak akan dikenakan pajak berdasarkan kondisi
finansial yang bersangkutan. Wajib pajak dengan pendapatan Rp5.000.000
tentu akan memiliki beban pajak yang lebih kecil daripada wajib pajak dengan
pendapatan Rp1.000.000.000. Asas pemungutan pajak yang terakhir ini
menjadi pedoman utama perhitungan beban pajak yang dimiliki. 16
15
Https://www.rusdionoconsulting.com/asas-pemungutan-pajak-di-indonesia/.
16
Https://accurate.id/ekonomi-keuangan/asas-pemungutan-pajak-indonesia/.
V. Jenis – Jenis Pajak
b. Menurut Sifanya
1. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh:
Pajak Penghasilan
2. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaaan diri Wajib Pajak. Conttoh: Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
17
Http://eprints.unm.ac.id/5467/1/BAB%20I%2CII%2CIII%20IV%20V.pdf.
VI. Wajib Pajak
Salah satu hal yang berkaitan atau hal yang identik dengan Wajib Pajak adalah
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan
nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak yang dapat digunakan sebagai sarana
dalam melakukan administrasi perpajakan, dimana nomor ini dapat dipergunakan
oleh Wajib Pajak sebagai tanda pengenal diri atau identitas diri Wajib Pajak yang
bersangkutan dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) akan diberikan kepada Wajib Pajak yang
telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif yang sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang (UU). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ini tidak akan berubah
sekalipun Wajib Pajak berpindah tempat tinggal atau tempat kedudukan atau
mengalami pemindahan tempat terdaftar.
Wajib Pajak pada umumnya terdiri atas Wajib Pajak orang pribadi dan
Wajib Pajak badan. Berikut ini merupakan pengelompokkan dari Wajib Pajak
orang pribadi dan Wajib Pajak badan:
18
Https://www.pajakku.com/read/60caf50558d6727b1651aae5/Apa-itu-Wajib-Pajak-dan-Apa-Saja-Kewajibannya?.
19
Https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/pengertian-wajib-pajak.
Wajib Pajak Orang Pribadi
- Badan
Wajib Pajak yang merupakan sekumpulan orang atau modal yang
menjadi satu kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha.
- Joint Operation
Merupakan Wajib Pajak yang berbentuk kerja sama operasi dalam
melakukan penyerahan atas Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
Pajak (JKP) yang mengatasnamakan bentuk kerja sama operasi.
- Bendahara
Merupakan bendahara pemerintah yang bertugas membayar gaji,
upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dan diwajibkan
untuk melakukan pemotongan atau pemungutan pajak.
- Penyelenggara Kegiatan
Meliputi Wajib Pajak yang merupakan pihak selain dari keempat
Wajib Pajak badan lainnya yang melakukan pembayaan imbalan dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pelaksanaan
kegiatan.
3. Hak Wajib Pajak.20
Setelah ditetapkan sebagai Wajib Pajak, maka terdapat beberapa hak dan
kewajiban dalam perpajakan yang wajib untuk dilaksanakan oleh setiap Wajib
Pajak. Berikut merupakan hak-hak dari Wajib Pajak:
20
Http://scholar.unand.ac.id/47789/2/Pendahuluan.pdf, ‘No Title’.
Hak atas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
Bagi Wajib Pajak yang patuh, memiliki hak untuk mendapat
pengembalian pendahuluan atas kelebihan pembayaran pajak dalam jangka
waktu minimal satu bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan jangka
waktu tiga bulan untuk Pajak Penghasilan (PPh) terhitung sejak surat
permohonan tersebut diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Selain hak, Wajib Pajak juga memiliki sejumlah kewajiban yang perlu
dilaksanakan, yaitu:
Kewajiban Pemeriksaan
Wajib Pajak yang tidak patuh dalam menjalankan kewajiban
perpajakannya, maka wajib untuk memenuhi panggilan untuk menghadiri
pemeriksaan, memberikan izin untuk memasuki ruangan atau tempat yang dirasa
perlu untuk diperiksa, dan memberikan keterangan apabila diperlukan.
21
Http://scholar.unand.ac.id/47789/2/Pendahuluan.pdf.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi, 2008, Hukum Pajak dan Retribusi Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 33.
Chairil Anwar Pohan, 2014, Perpajakan Indonesia Teori dan Kasus, Jakarta, Mitra Wacana, and
hlm. 1. Media.
Http://eprints.unm.ac.id/5467/1/BAB%20I%2CII%2CIII%20IV%20V.pdf.
Http://scholar.unand.ac.id/47789/2/Pendahuluan.pdf.
Https://accurate.id/ekonomi-keuangan/asas-pemungutan-pajak-indonesia/.
Https://ayopajak.com/asas-pemungutan-pajak/.
Https://bisnisbestfriend.co.id/asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-indonesia/.
Https://klikpajak.id/blog/7-asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-indonesia/.
Https://money.kompas.com/read/2021/06/12/175505326/asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-
di-
indonesia?page=all#:~:text=Asas%20equalityAkan%20dapat%20dikenai%20sanksi%20huk
um.C%20pemungutan%20pajak%20yang,
Akan%20dapat%20dikenai%20sanksi%20hukum.
Https://www.bphn.go.id/data/documents/naskah_akademik_ruu_tentang_perubahan_atas_uu_no.
_14_tahun_2002_tentang_pengadilan_pajak.pdf.
Https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-pajak-menurut-para-ahli-lengkap-dengan-jenis-
jenisnya-kln.html?page=2.
Https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/asas-pemungutan-pajak-dan-penerapannya-
di-indonesia.
Https://www.pajak.go.id/id/pajak.
Https://www.pajakku.com/read/60caf50558d6727b1651aae5/Apa-itu-Wajib-Pajak-dan-Apa-
Saja-Kewajibannya?.
Https://www.rusdionoconsulting.com/asas-pemungutan-pajak-di-indonesia/.
Rochmat Soemitro, Makalah Tinjauan Pajak dari Segi Hukum, pada Seminar Hukum Pajak, and
Hlm.1. Tanggal 15 Juli 1985.
Tunggul Anshari Setia Negara, Pengantar Hukum Pajak, (Malang:Bayu Media, 2005), hlm 8.