Anda di halaman 1dari 39

PERBANYAKAN TANAMAN

DENGAN STEK
atau Cutting
Stek/Cutting

adalah bagian
tanaman seperti
akar, batang,
modifikasi batang
(tuber, corm, bulb,
rhizome),daun, dll
yang dipisahkan
dari induknya
untuk bahan
tanam.
Keuntungan perbanyakan tanaman
dengan stek
 Tidak ada masalah
inkompatibilitas seperti pada
okulasi dan grafting
 Cepat, sederhana dan murah
 Dari satu tanaman induk dapat
menghasilkan banyak bibit
Pemilihan bahan stek
 Bebas dari penyakit
 Cukup kuat
(Moderately vigorous)
 Identitasnya diketahui
Jenis-jenis (tipe) stek
Tipe/jenis stek dapat
dikelompokkan berdasarkan
bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan stek.
 Stek batang
 Stek daun
 Stek akar
 Stek umbi
Stek batang
1.Hardwood (stek batang berkayu keras):
a. Deciduous (gugur daun)
b. Tanaman berdaun sempit
(evergreen)
2.Semihardwood
3.Softwood/ berbatang lunak
4.Tanaman herba (herbaceous plant)
*Chrysanthemum
*Coleus
*Carnation (anyelir)
*Ipomoea batatas (ubi jalar)
Stek daun
Stek daun terdiri dari
a. Stek daun berikut tangkainya
(Violces, cocorbebek)
b. Hanya helai daun tanpa tangkai
(Begoniarex)
c. Stek mata tunas daun/ leaf bud
cutting
d. Helai daun yang dipotong
(Sanseviera)
Stek akar
Cara : Tanah dikorek sampai akar kelihatan,
dipotong/diambil yang diperlukan, lalu
daerah perakaran ditutup kembali.

Ukuran stek akar ikut mempengaruhi


keberhasilan stek :
 akar kecil dan halus, panjang stek 2,5 – 5
cm
 akar yang berdaging/ fleshy, panjang stek
5 – 7,5 cm
 akar yang besar, panjang stek 5 – 15 cm
Stek akar

• Contoh tanaman yang dapat


diperbanyak dengan stek akar
 Apel
 Geranium
 Viburnum  Jambu
 Horse biji
radish  Kesemak
 Sukum  Cemara
STEK UMBI
Stek umbi dapat berbentuk
 umbi utuh atau
 potongan-potongan umbi.
Jika berbentuk potongan maka setiap
potongan harus mempunyai calon mata
tunas.
Contoh : umbi kentang, kaladium, amarilis
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN STEK/PEMBENTUKAN AKAR

• FAKTOR INTERNAL • FAKTOR EXTERNAL


Faktor Tanaman
 Status hara tanaman Faktor lingkungan
 Kandungan hormon  Cahaya
tanaman  Temperatur
 Umur bahan tanaman
 Kelembapan
stek
 Posisi bagian tanaman  Media tanam
Cabang lateral lebih (media pengakaran)
mudah berakar daripada  Sanitasi
cabang terminal
(terminal shoot)
 Panjang bahan stek
Faktor lingkungan tumbuh stek
sangat berpengaruh terhadap
terjadinya regenerasi akar dan
pucuk.
 Media pengakaran harus
kondusif (untuk regenerasi
akar harus cukup lembab)
 Drainase dan aerasinya baik
 Suhu harus sesuai
 Tidak terkena cahaya
langsung/penuh
 Bebas H & P
Pembentukan akar dan tunas
 Pembentukan akar dan tunas merupakan
pertanda keberhasilan perbanyakan
tanaman dengan stek
 Pembentukan akar dan tunas adventip
tergantung pada sel-sel tanaman dalam
melakukan dediferensiasi pada
pembentukan sistem akar dan tunas .

 Proses dediferensiasi menunjukkan


kemampuan sel yang sebelumnya telah
mengalami diferensiasi dan perkembangan
untuk memulai pembelahan sel dan
pembentukan titik pertumbuhan merismetik
Perusahaan yang melakukan
perbanyakan komersil telah
mengembangkan teknologi
yang berhasil memanipulasi
kondisi lingkungan untuk
memaksimalkan perakaran.
Contoh : Sistem fogging dan
pengabutan berselang
Akar adventip
terdapat dalam dua bentuk :
1. akar awal yang terbentuk
(preformed)
2. akar yang terinduksi dari
luka.
Akar adventip secara alamiah
terbentuk pada berbagai jenis
tanaman (jagung, pandan, dan
monokot lainnya yang
membentuk akar tunjang).
Akar adventip muncul dari
daerah intercalary pada
internoda dasar
Tanaman yang beregenerasi
dengan rimpang, bulb dan
struktur tertentu lainnya juga
membentuk akar adventip
1. Akar adventip yang terbentuk
dari awal (preformed)
Akar adventip yang terbentuk
dari awal berada dalam keadaan
tidur. Pada saat batang yang
dijadikan stek ditaruh atau
ditempatkan dalam lingkungan
yang sesuai dia berkembang jadi
akar
2. Akar adventip yang terinduksi dari
luka
Pembentukan akar adventip yang
terinduksi dari luka berkembang sebagai
respons terhadap luka yang terjadi akibat
pemotongan stek. Namun akar ini sering
dianggap sebagai akar yang baru.

Biasanya dengan adanya luka pada


permukaan yang terpotong maka respons
dimulai dan proses pembentukan akar
berlangsung melalui tiga tahap.
3 tahap proses penutupan luka dan
perintisan pembentukan akar adventip :

1 Sel-sel terluar yang luka mati, lalu terbentuk plat


nekrotik dan luka tertutupi dengan material
berupa gabus (suberin). Plat nekrotik melindungi
permukaan yang luka terhadap desikasi
(pengeringan) dan patogen

2 Sel-sel hidup di bawah plat penutup luka setelah


beberapa hari memulai pembelahan membentuk
suatu lapisan sel parencima (kallus) dan periderm
luka

3 Sel-sel tertentu pada cambium vascular dan


phloem mulai membelah dan merintis
pembentukan akar adventip
Berbagai
jaringan yang
mungkin
memiliki akar
adventip
Irisan batang yang
menunjukkan
lokasi-lokasi asal
akar adventip

Berbagai
jaringan yang
mungkin
memiliki akar
adventip
Irisan batang yang
menunjukkan
lokasi-lokasi asal
akar adventip

Berbagai
jaringan yang
mungkin
memiliki akar
adventip
Perkembangan yang terjadi pada
pembentukan akar adventip pada luka
secara umum dibagi atas 4 tahap yaitu
1) Dedifferensiasi sel-sel spesifik yang
terdiferensiasi
2) Pembentukan bakal akar dari sel-sel tertentu
dekat bundle vascular atau jaringan vascular
yang mana telah menjadi merismetik setelah
dediferensiasi
3) Perkembangan lanjut bakal akar menjadi akar
primordia yang terorganisir
4) Pertumbuhan dan pemunculan akar primordia
keluar melalui jaringan batang disusul dengan
pembentukan jaringan vascular antara akar
primordia dengan jaringan vaskular stek
Titik asal pembentukan akar
adventip antara lain :
 diluar dan diantara bundle
vascular,
 parencima phloem,
 epidermia dan pericycle
Kallus adalah massa sel-sel parencima yang tidak teratur
pada berbagai tahap lignifikasi yang umumnya berkembang
pada bagian ujung dasar dari stek yang ditaruh dalam
kondisi yang cocok untuk perakaran. Pertumbuhan kallus
berkembang dari sel-sel yang berada di daerah potongan
stek, terutama dari vascular kambium
Akar sering muncul melalui kallus sehingga diyakini bahwa
pembentukan kallus adalah khas untuk pembentukan akar
Pada tanaman yang mudah berakar, pembentukan kallus
dan pembentukan akar berlangsung terpisah meskipun
keduanya timbul dari pembelahan sel. Keduanya dapat
terjadi bersamaan berkaitan dengan ketergantungannya
pada kondisi internal yang sama
Pembentukan kallus merupakan perintis pembentukan akar
pada berbagai tanaman yang diassosiasikan dengan spesies
yang sulit berakar
Rosita S
Stek Daun
Terdapat banyak spesies tanaman monokot dan dikot
yang dapat diperbanyak dengan stek daun.
Titik asal pembentukan tunas dan akar pada stek daun
terdapat bervariasi, dan berkembang dari meristem primer
dan meristem sekunder
Meristem primer adalah grup sel turunan langsung dari sel
embrionik yang tidak pernah berhenti terpaut dengan
aktivitas meristem
Meristem sekunder dari induksi luka adalah grup sel yang
telah berdiferensiasi dan berfungsi pada sistem jaringan
yang terdiferensiasi, kemudian mengalami dediferensiasi
pada zona meristematik yang baru, dan berakhir dengan
regenerasi organ tanaman yang baru (bentuk meristem
yang paling umum pada stek daun)
Stek daun dengan meristem primer bentuk awal
Contoh : Pelepasan daun Bryophyllum memunculkan bakal
tanaman kecil dari lekukan di sekitar daun.
Tanaman kecil berasal dari embrio foliar yang
terbentuk pada saat pertumbuhan daun, dari grup
kecil sel vegetatip pada pinggir daun.

Stek daun dari meristem sekunder yang terinduksi dari luka


Contoh : Pada stek daun Begonia, tanaman baru dapat
berkembang dari meristem sekunder yang muncul
dari sel-sel yang berdiferensiasi pada bagian dasar
lembar daun atau petiole yang terbentuk pada luka
Stek Akar
Pembentukan akar adventip berlangsung pada tanaman
baru yang hendak beregenerasi dari potongan akar
Regenerasi dari stek akar berlangsung dengan cara yang
berbeda-beda tergantung pada spesies
Biasanya pada tahap awal, stek akar mengeluarkan
tunas adventip, kemudian akar yang lajimnya muncul di
bagian bawah tunas, tidak pada tempat akar sebelumnya
Tunas adventip yang berakar dapat dipisah sebagai stek
dengan diberi perlakuan auksin
Pada berbagai spesies, tunas adventip muncul pada akar
tanaman dan membentuk suckers. Jika akar digali dan
dipotong, tunas dapat tumbuh. Pada akar muda, tunas dapat
muncul pada pericycle dekat vaskular kambium
Pada akar tua, tunas dapat muncul dekat proliferasi
yang mirip kallus dari jaringan vaskular
Terkadang regenerasi meristem akar baru pada stek
akar sulit terjadi dibandingkan pembentukan tunas baru.
Akar baru tidak selalu berupa akar adventip yang
berkembang di samping akar inisial pada stek akar

Polarity
Polarity adalah kualitas kondisi inherent pada stek yang
menunjukkan properti yang berbeda pada bagian-bagian
yang berlawanan arah
Contoh : stek batang membentuk tunas pada ujung distal,
dan akar pada ujung prosimal dekat crown pada
daerah persambungan sistem tunas dan akar.
Pengubahan posisi stek yang berbeda terhadap
grafitasi tidak mengubah kecenderungan tersebut
Polarity juga dapat diamati pada stek daun yang
memunculkan akar dan tunas pada posisi yang sama,
umumnya di bagian bawah potongan
Penjelasan umum atas polarity ialah bahwa bagian
jaringan yang terpotong akan mengalami kesatuan
fisiologikal yang terganggu (kacau) sehingga
mengakibatkan terjadinya redistribusi dari berbagai
substansi (kemungkinan juga auksin) yang menentukan
respons pertumbuhan yang berbeda
Telah diketahui bahwa polarity pada intensitas
transport auksin bervariasi pada jaringan yang berbeda.
Pergerakan polar auksin pada proses transportasi aktip
dimediasi oleh membran carrier transport yang terdapat
pada sel parencima phloem
Efek Hormonal Tunas dan Daun
Substansi untuk pembentukan akar disintesa pada daun.
Substansi yang mirip hormon dibentuk pada tunas dan
kemudian ditransportasi melalui phloem ke bagian bawah
stek untuk menstimulasi pembentukan akar. Substansi ini
disebut rizokalin
Telah ditemukan bahwa ekstrak daun Acalypha yang
diaplikasikan pada tanaman Acalypha dapat merangsang
pembentukan akar
Efek Tunas
Kehadiran sedikitnya satu tunas pada stek pea secara
signifikan adalah esensil untuk pembentukan akar. Stek
tanpa tunas tidak dapat mengeluarkan akar meskipun diberi
perlakuan auksin konsentrasi tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa tunas menyediakan substansi khusus rizokalin selain
auksin untuk pembentukan akar
Kehadiran bakal tunas yang berkembang aktip
pada 3-4 hari pertama sangat penting untuk inisiasi
akar. Setelah 4 hari, tunas dapat dipotong tanpa
berpengaruh terhadap pembentukan akar
Pemotongan tunas pada spesies tertentu akan
mengakibatkan berhentinya pembentukan akar,
terutama pada spesies yang mengeluarkan akar
inisial.
Pada tanaman tertentu, pemisahan jaringan
luar xilem akan mengakibatkan melambatnya
pembentukan akar. Hal ini menunjukkan
transportasi substansi rizokalin melalui phloem
Efek daun terhadap perakaran
Kehadiran daun pada tunas berperan kuat menstimulasi
pembentukan akar. Pada stek tanaman yang sulit berakar,
daun stek segera mati dengan munculnya daun pada tunas
Daun tunas sangat penting pada pembentukan akar. Pada
Hibiskus, perakaran berlangsung jika daun tetap bertahan
Transportasi karbohidrat dari daun sangat penting untuk
pertumbuhan akar. Sementara akar yang kuat memberikan
efek pendukung terhadap tunas. Auksin diproduksi pada tunas
dan akar, dan efek basipetal (efek polar dari apex ke basal)
ditemukan pada perakaran di bagian basal
Zat pengatur tumbuh, auksin, sitokinin, giberellin, etilen,
dan sejenis lainnya, termasuk retardant, berpengaruh secara
langsung dan tidak langsung terhadap pembentukan akar,
Auksin berpengaruh besar pada pembentukan tunas & akar
Faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi
tanaman dengan Stek
a. Manajemen stok tanaman untuk memaksimumkan
propagasi dengan stek
b. Seleksi dan pemeliharaan material sumber untuk
jenis tanaman yang mudah berakar
c. Memanipulasi kondisi lingkungan dan status
pisikologikal stok tanaman dalam hal status air,
temperatur, cahaya (irradiasi, periode penyinaran,
kualitas), etiolasi stok, girdling, pengkayaan CO2,
karbohidrat, dan level karbohidrat/nitrogen
d. Perlakuan pada stek (penyimpanan, Auksin, nutrisi
mineral, nutrien terlarut, pelukaan)

Rosita S
Manipulasi kondisi lingkungan dan status fisiologi
tanaman stok
a. Status air
Kondisi fisiologikal tanaman stok merupakan suatu
fungsi dari genotip (spesies dan kultivar) dan kondisi
lingkungan (air, suhu, cahaya, CO2, dan nutrisi). Untuk
mencegah stres air, propagator berupaya mengambil stek di
waktu subuh jika tanaman dalam kondisi tegang)
b. Temperatur
Informasi mengenai interaksi temperatur dengan air
tanaman stok, irradiasi dan CO2 terdapat terbatas. Penelitian
telah menunjukkan suatu interaksi kompleks temperatur
dengan periode penyinaran tanaman stok Secara umum,
suhu udara tanaman stok (12-27 oC) berperan kecil
terhadap pembentukan akar stek
Rosita S
c. Cahaya
Lama pencahayaan (photoperiod), irradians (W/m2)
dan panjang gelombang cahaya berpengaruh terhadap
kondisi tanaman stok dan juga terhadap pembentukan
akar.
Contoh : pencahayaan secukupnya diperlukan untuk
mempertahankan auksin endogen minimal bagi
perakaran stek Chrysantemum, dan sebaliknya
pencahayaan yang kuat akan mengakibatkan
perusakan auksin ataupun pengaruh buruk
terhadap relasi air tanaman stok
Dari percobaan pemberian mutu cahaya, tanaman
yang terekspos dalam cahaya biru umumnya lebih cepat
membentuk akar

Rosita S
d. Etiolasi
Etiolasi dilakukan dengan pencegahan total
pencahayaan pada stek
Pengurangan pencahayaan terkadang dapat
menambah perakaran stek dari spesies yang sulit
berakar.
Etiolasi jaringan batang dapat mengakibatkan
perubahan anatomikal dan fisiologikal yang
mendorong pembentukan akar. Etiolasi juga dapat
menurunkan pembentukan lignin dan sebagai
penggantinya metabolik phenolik dapat mengarah
ke pembentukan akar.
Stek haruslah memproduksi atau menyimpan
karbohidrat dalam jumlah yang melebihi jumlah
kebutuhan untuk keberhasilan pembentukan akar.
e. Girdling
Girdling merupakan cara pencekikan batang untuk
membatasi translokasi karbohidrat, hormon dan berbagai
faktor promosi akar sehingga meningkatkan pembentukan
inisial akar. Penggunaan teknik ini pada tunas yang hendak
dijadikan stek dapat memperbaiki pembentukan akar.
Praktek ini telah menunjukkan keberhasilan yang
memuaskan pada berbagai aplikasi.
f. Pengkayaan karbon dioksida
Pada kebanyakan spesies, pengkayaan karbon dioksida
pada lingkungan tanaman stok meningkatkan jumlah stek
yang dapat dipanen dari tanaman stok, namun terdapat
respons pembentukan akar yang bervariasi di antara spesies.
Penyebab prinsipal peningkatan hasil stek adalah
peningkatan fotosintesa, pertumbuhan yang cepat dan
percabangan lateral yang lebih banyak pada tanaman stok
g. Karbohidrat
Hubungan karbohidrat dengan pembentukan akar
adventip masih kontroversial. Pool karbohidrat larut (gula)
dan timbunan karbohidrat (pati) adalah penting sebagai blok
pembentuk makromolekul, elemen struktural dan sumber
energi pada pembentukan akar
Korelasi positip antara kandungan karbohidrat dengan
perakaran mengungkapkan bahwa pasokan hasil fotosintesa
tidak cukup untuk mendukung pembentukan akar yang
optimal. Kadar C/N yang tinggi pada jaringan stek akan
mendorong pembentukan akar tetapi tidak menunjukkan
tingkat respons yang akurat.
Stek menggunakan stok karohidrat pada regenerasi akar
tetapi hanya dalam jumlah kecil. Sementara nitrogen
berkorelasi negatip dengan pembentukan akar, di mana kadar
N tinggi tidak menstimulasi pembentukan tunas stek.

Anda mungkin juga menyukai