Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Kesehatan Reproduksi (KesPro)

Menurut WHO yaitu suatu keadaan fisik, mental, sosial yang utuh, bukan

hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang

berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Kesehatan reproduksi adalah termasuk salah satu dari sekian banyak

problem remaja yang perlu mendapat perhatian bagi semua kalangan, baik

orang tua, guru, maupun konselor sekolah.

Mengingat belakangan ini perilaku dan pergaulan remaja dengan lawan

jenisnya (pacaran) telah mengarah pada prilaku seks dan mengabaikan

sustansi dalam menjalin hubungan, yang pada dasarnya adalah sebagai ruang

belajar dalam bersosialisasi, komunikasi, mengungkapkan emosi dan

berkomitmen.

Masa remaja menurut WHO yaitu Merupakan periode perkembangan

antara pubertas, peralihan biologis masa anak-anak dan masa dewasa, yaitu

antara umur 10-20 tahun.

B. PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA

1. Perubahan Fisik Pada Remaja Perempuan

a. Mulai menstruasi

b. Payudara dan paha membesar

c. Indung telur membesar

d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat

e. Vagina mengeluarkan cairan


f. Mulai tumbuh bulu ketiak dan sekitar kemaluan

g. Tubuh bertambah tinggi

2. Perubahan Fisik Pada Remaja Laki-Laki

a. Terjadi perubahan suara menjadi besar dan mantap

b. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin

c. Tumbuh kumis

d. Mengalami mimpi basah

e. Tumbuh jakun

f. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang

g. Penis dan buah zakar membesar

a. Siklus Menstruasi

Saat dimana remaja putri dikatakan pubertas.

1. Indung telur menghasilkan telur. Telur berada dalam saluran telur.

2. Telur berada dalam rahim, selaput lendir menebal dan siap dibuahi.

3. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding

rahim dan terjadi perdarahan, telur akan keluar dari rahim bersama

darah.

b. Mimpi Basah

Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan

sperma didalam testis. Sperma yang berada dalam cairan mani akan keluar

disebut dengan ejakulasi. Ejakulasi tanpa rangsangan yang nyata disebut

mimpi basah.
C. PERUBAHAN PSIKOLOGIS

1. Perubahan – perubahan ini harus diarahkan dan diberikan pengertian yang

benar gar perilaku remaja tersebut tidak menyimpang dan mampu

menempatkan fungsi-fungsi reproduksinya sesuai dengan aturan kesehatan

dan syariat

2. Perubahan psikologis menyangkut cara berfikir, bersikap dan berperasaan.

D. Masa remaja dibedakan menjadi

1. Masa remaja awal 10-13 tahun

a) Lebih dekat dengan teman sebaya.

b) Ingin Bebas

c) Lebih banyak memperhatikan keadaan

d) Tubuhnya dan mulai berpikir abstrak.

2. Masa remaja tengah 14-16 tahun

a) Sikap protes terhadap orang tua

b) Preokupasi dengan badan sendiri

c) Kesetiakawanan dengan kelompok seusia

d) Kemampuan untuk berfikir secara abstrak

e) Perilaku yang labil dan berubah

3. Masa remaja akhir 17-19 tahun

a) Pengungkapan kebebasan diri.

b) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya.

c) Punya citra jasmani diri.

d) Dapat mewujudkan rasa cinta.


e)  Mampu berfikir abstrak

E. Pemeliharaan Organ Reproduksi

1. Pemeliharaan Organ Reproduksi Remaja Perempuan

Cara pemeliharaan organ reproduksi remaja perempuan adalah sebagai

berikut :

a) Tidak memasukan benda asing ke dalam vagina

b) Menggunakan celana dalam yang menyerap keringat

c) Tidak menggunakan celana yang terlalu ketat

d) Pemakaian pembilas vagina secukupnya, tidak berlebihan

Perawatan saat menstruasi juga perlu dilakuakn karena pada saat

menstruasi pembuluh dalam rahim sangat mudah terkena infeksi.

Kebersihan harus sangat di jaga karena kuman mudah sekali masuk

dan dapat menimbulkan penakit pada saluran reproduksi. Pembalut

tidak boleh di pakai lebih dari enam jam atau harus di ganti sesering

mungkin bila sudah penuh oleh darah menstruasi.

Badan terasa kurang segar pada saat menstruasi karena tubuh

memproduksi lebih banyak keringat dan minyak serta cairan tubuh

lainnya. Oleh karena itu, remaja harus tetap mandi dan keramas

seperti biasa. Pada saat menstruasi, jumlah kebutuhan air dalam tubuh

lebih bnayak dari biasa. Hal ini menyebabkan timbulnya keluhannyeri

perut dan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya selama menstruasi

pemakaian garam di kurangi dan memperbanyak konsumsi buah-

buahan dan sayur-sayuran, membatasi konsumsi lemak, perbanyak


konsumsi ikan dan daging ayam, serta minum air putih yang banyak.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat lebih banyak

untuk kebutuhan energi sehingga tubuh tidak terasa lemah.

Peregangan-peregangan (kontraksi) pada otot rahim menimbulkan

rasa nyeri pada pinggang dan panggul sehingga remaja tidak perlu

terlalu cemas terhadap nyeri yang dialami selama menstruasi. Remaja

perlu mencatat siklus menstruasi.

2. Pemeliharaan organ reproduksi remaja laki-laki

Cara pemeliharaan organ reproduksi laki-laki antara lain :

a) Tidak menggunakan celana ketat yang dapat mempengaruhi suhu

testis, sehingga dapat menghambat produksi sperma.

b) Melakuakn sunat, untuk mencegah penumpukan kotoran spegma

(cairan dalam kelenjar sekitar alat kelamin dan sisa air seni) sehingga

alat kelamin menjadi bersih.

F. Gizi Seimbang Dan Gaya Hidup Sehat Pada Remaja

Kebutuhan gizi ramaja dan ekslusif muda relatif besar, karena mereka masih

mengalami pertumbuhan. Selain, itu karena mereka umunya melakukan

aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkannusia lainnya, sehingga diperlukan zat

gizi yang lebih banyak.

G. Gaya Hidup Sehat

1. Makan dengan menu seimbang

2. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup

3. Tidak merokok dan minum minuman keras serta narkoba


4. Istirahat yang cukup

5. Prilaku memelihara dan meningkatkan kesehatan

H. JENIS-JENIS GANGGUAN SEKSUAL

Gangguan-gangguan tingkah laku seksual yang berlaku umu (tidak khusus

remaja), menurut buku pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa

di Indonesia 1983, terdiri dari beberapa subkelompok, antara lain sebagai

berikut.

1. Gangguan identitas jenis

2. Parafilia

3. Disfungsi psikoseksual

4. Gangguan psikoseksual lainnya

Semua jenis gangguan tersebut di atas bisa saja terdapat pada orang-orang

normal sebagai variasi dari tingkah laku seksual yang normal. Akan tetapi,

apabila tingkah laku tertentu sudah menjadi keharusan, dilakukan berulang-

ulang dan merupakan satu-satunya syarat untuk tercapainya kepuasaan

seksual, maka tingkah laku itu di katakan sebagai kelainan, penyimpangan,

atau gangguan.

Anda mungkin juga menyukai