Kimia Hijau memanfaatkan beberapa prinsip untuk mengurangi atau mengganti
penggunaan zat berbahaya dalam merencanakan, menghasilkan, dan mengaplikasikan penggunaan bahan kimia (Verma et al., 2014). Istilah kimia hijau (green chemistry) pertama kali digunakan oleh Anastas tahun 1991 pada program yang diluncurkan oleh US Environmental Protection Agency (EPA) untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan dalam bidang kimia dan teknologi kimia oleh industri, pendidikan, dan pemerintahan (Chanshetti, 2014). Kimia hijau merupakan desain atau pendekatan yang berorientasi pada kesehatan dan pemeliharaan lingkungan. Joshi et al., (2011) menyatakan bahwa kimia hijau atau kimia ramah lingkungan merupakan rancangan produk kimia dan proses yang menghilangkan penggunaan atau produksi zat yang berbahaya terhadap kesehatan manusia. Definisi lain, kimia hijau merupakan rancangan, pembuatan, dan penggunaan produk dan proses kimia yang efisien, efektif, aman, dan ramah lingkungan. Definisi di atas menjelaskan bahwa pengertian kimia hijau sebagai desain produk kimia dan proses untuk mengurangi, bahkan menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kimia hijau dapat juga didefinisikan sebagai desain, pembuatan, dan penggunaan produk kimia yang efisien, efektif, aman, dan ramah lingkungan Redhana, I. W., Suardana, I. N., Selamat, I. N., & Merta, L. M. (2020). PENGARUH PRAKTIKUM KIMIA HIJAU PADA SIKAP SISWA TERHADAP KIMIA. EDUSAINS, 12(2), 154-16
Konsep kimia hijau
Kepentingan konsep kimia hijau ini perlu diketahui oleh masyarakat agar ia dapat menjadi maklumat yang berguna kepada industri, mahupun penggubal polisi dalam menentukan kaedah terbaik bagi mengurangkan pencemaran serta pembebasan bahan bahan kimia ini. Antara pendekatan terbaik memperkenalkan kimia hijau dalam sistem pendidikan adalah melalui pengadaptasian prinsip kimia hijau ke dalam amali sains (Burmeister, Rauch & Eilks, 2012). Dalam menangani cabaran Kurikulum Kimia yang padat konsep, pendekatan dan bahan kimia hijau boleh dirancang sebagai kaedah baharu bagi amali sedia ada (Hack & Hutchison, 2016). Kimia hijau tidak bertujuan untuk menggantikan kelas sedia ada atau mewujudkan subjek yang lain, sebaliknya subjek sedia ada harus diajar melalui kaedah yang baru dengan melibatkan konsep utama untuk menghasilkan kimia yang hijau secara semula jadi (Kitchens et. al., 2006) Sarjidi, S. M., & Taha, H. (2021). Keberkesanan Amali Kimia Hijau Terhadap Pencapaian Dan Kesedaran Kelestarian Alam Pelajar Tingkatan 4. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 6(8), 261-268.