PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penalaran merupakan salah satu dari sekian banyak yang sering kita hadapi
negara”
rangka pengembangan sumber daya manusia, di tuntut untuk lebih kreatif dan
1
sekarang peserta didik di tuntut untuk lebih berperan aktif, dan memiliki pola
suatu potensi dari dalam diri yang dibawa sejak lahir dan akan diasahkan
masing-masing.
kita bernalar atau berpikir, pemikiran kita selalu ada pertayaan maka
jawaban juga perlu dibahas. Ada tiga proses yang harus dilalui dalam
demikian ketika kita bernalar maka fokus dan tujuan dari pernyataan harus
atau segera dibahas dalam bentuk suatu hasil atau jawaban yang benar dalam
matematika merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan pada tiap jenjang
2
kritis, matematis, sistematis,logis, kreatif, bernalar dan kemauan kerja sama
yang efektif. Rendahnya kualitas hasil belajar peserta didik dalam pelajaran
dengan baik.
sekolah lebih ditekankan pada penataan nalar, dasar pembentuk sikap, serta
3
misalnya: matematika sebagai momok (Yaniawati, 2007), matematika
melulu teoritis dan hanya berisi rumus-rumus, seolah-olah berada ”di luar”
matematika ilmu yang sulit dan menakutkan. Padahal jika siswa memiliki
kesan negatif terhadap pelajaran matematika, tentu hal ini akan berpengaruh
persepsi umum, adanya guru yang kiler, matematika hanya untuk anak
antara yang satu dengan yang lainnya. Karena adanya koneksi antar konsep
knowledge untuk konsep lain yang akan dipelajri. Dengan demikian, dalam
4
menguasai pengetahuan prasyarat. Kedua; matematika adalah pelajaran
yang abstrak, kita tahu bahwa untuk memahami suatu yang abstrak bukan
lebih menuntut pemahaman yang jauh lebih sukar dikuasai siswa daripada
yang tidak dipahami oleh siswa, maka matematika akan menjadi pelajaran
Faktor yang tak kalah pentingnya adalah faktor jenis kelamin siswa
(gender).
5
sosial dan budaya berpengaruh pada pembelajaran matematika. Brandon
Oleh karena itu aspek gender perlu menjadi perhatian khusus dalam
kelamin sehingga siswa laki-laki dan perempuan tidak lagi takut atau cemas
merupakan potensi diri yang diasah melalui kegiatan proses berpikir dalam
GENDER”
6
B. Rumusan Masalah
kelas VII SMP St. Yosep naikoten kupang tahun ajaran 2020/2021?
kelas VII SMP St. Yosep Naikoten kupang Tahun ajaran 2020/2021?
perbedaan Gender pada sub pokok bahasan bilangan bulat kelas VII SMP
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
kelas VII SMP St. Yosep Naikoten Kupang tahun ajaran 2020/2021.
kelas VII SMP St. Yosep Naikoten kupang tahun ajaran 2020/2021.
7
3. Mengetahui pengaruh kemampuan penalaran matematika siswa
kelas VII SMP St. Yosep Naikoten kupang tahun ajaran 2020/2021.
D. Batasan Itilah
1. Kemampuan adalah suatu potensi dari dalam diri yang di bawa sejak lahir
perubahan.
E. Manfaat Penelitian
mengajar.
8
dalam pembelajaran matematika di sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Bernalar
1. Kemampuan
kecakapan, kekuatan.
suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan.
10
b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan
adalah penampilan yang dapat diamati dari aktivitas mental (otak) untuk
2. Bernalar
salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih
menyandarkan diri pada proses logika deduktif dan logika induktif penalaran
merupakan salah satu cara berpikir tetapi bukan setiap pemikiran merupakan
11
menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah
yang antara pengertian satu dengan yang lain hingga ada batas-batas tertentu
thinking in which inference takes place, in which conclusions are drawn from
proses atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat
suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar
B. penalaran Matematis
1. Pengertian Matematika
12
berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science), perkataan mathematike.
berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam
matematika yang telah terbentuk itu dapat dipahami oleh orang lain dan
Dapat dengan mudah di manipulasi secara tepat, agar nalaria sebagai fondasi
dasar pikiran hingga digunakan notasi (simbolisasi), dan istilah yang cermat
matematika.
13
masalah yang berhubungan dengan bilangan Menurut Ruseffendi dalam
tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.
tersusun secara hierarkis. Simbolisasi itu akan berarti jika Simbol itu
dilandasi suatu ide. Jadi, kita harus memahami ide yang terkandung dalam
simbol tersebut. Dengan kata lain, ide harus dipahami terlebih dahulu
2. Penalaran matematika
14
reasoning is reasoning about and with the object of mathematics.”
dikomunikasikan kedalam simbol atau bahasa matematik maka pada saat itu
didasarkan pada fakta yang belum lengkap dan produk dari proses
siswa untuk dapat melakukan proses ini. Convincing berarti melakukan atau
15
mengimplementasikan strategi penyelesaian yang didasarkan pada kedua
alasan yang tepat dan menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Killpatrick et
yaitu:
16
2) Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan
hubungan.
induksi matematika.
penalaran sangat penting untuk dimiliki siswa. Hal ini diperkuat oleh
kreatif.
17
mengatakan bahwa “kemampuan penalaran siswa sangat penting dalam
C. Perbedaan Gender
(1972) berarti perbedaan atau jenis kelamin yang bukan biologis dan bukan
struktur biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses social dan
cultural. Gender dalam ilmu sosial diartikan sebagai pola relasi lelaki dan
dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka menjadi laki-laki dan
Menurut teori nature, adanya perbedaan perempuan dan laki-laki adalah kodrat
18
memberikan indikasi dan implikasi bahwa di antara kedua jenis tersebut
memiliki peran dan tugas yang berbeda.Manusia, baik perempuan maupun laki-
kehidupan sosial, ada pembagian tugas (division of labour), begitu pula dalam
dua nakhoda. Talcott Persons dan Bales (1979) berpendapat bahwa keluarga
adalah sebagai unit sosial yang memberikan perbedaan peran suami dan isteri
untuk saling melengkapi dan saling membantu satu sama lain. Keharmonisan
hidup hanya dapat diciptakan bila terjadi pembagian peran dan tugas yang
serasi antara perempuan dan laki-laki, dan hal ini dimulai sejak dini melalui
D. Indikator
Tabel 1.1
presatasi
19
2) Dapat menunjukkan 2) Tes tertulis
kembali 3) Observasi
dengan lisan
tepat
penilaian secara
teliti berdasarkan
perbedaan gender)
20
3) Dapat tugas
menggeneralisasikan(mem
(efektif) menerima
3) Observasi
1. Penerimaan
berpartisipasi/terlibat sikap
menghargai sikap
(pendalaman) sikap
2) Mengingkari 2) Pemberian
tugas
ekspresif,
proyektif
21
2) Menjelmakan dalam pribadi 2) Pemberian
ekspresif,
proyektif
tubuh lainnya
tindakan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan cara melakukan observasi peroses belajar siswa dan aktifitas siswa di
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII, SMP St. Yosep Naikoten
kupang, yang terdiri dari satu orang siswa laki-laki dan satu orang siswa
C. Objek Penelitian
data. Adapun objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Instrumen utama
23
Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti bertindak sebagai
menginterpretasikan data.
2. Instrumen pendukung
a. Tes
Dalam kegiatan ini, peneliti menyiapkan 2 soal yang akan dikerjakan oleh
peneliti.
siswa yaitu, berupa angket yang terdiri dari beberapa pernyataan yang akan
c. Pedoman Wawancara
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
terhadap dua subjek yang sudah dipilih. Subjek diberi pertanyaan yang
24
telah disiapkan peneliti untuk digali informasi mengenai proses penalaran
D. Bentuk Data
kuantitatif berupa hasil tes secara tertulis, dan data kualitatif berupa hasil tes
pembelajaran serta melakukan tes tertulis dan tes secara lisan. Teknik
1. Tes
dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tertulis (tes tertulis),
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan
tes secara lisan sedangkan bentuk tesnya berupa kemampuan bernalar pada
tes Essay (uraian). Dalam tes uraian dituntut kemampuan siswa dalam hal
25
bahasa tulisan, tes ini berupa tesuraian yang berjumlah 2 soal. Soal yang
diberikan kepada kedua subjek adalah sama. Soal yang digunakan adalah
yang terdiri dari 10 item pertanyaan, 5 item pertanyaan positf dan 3 item
pertanyaan negatif dan setiap item mempunyai skor 5. Dari hasil analisis
berdasarkan persepsi yang dimilki. Data ini dijadikan salah satu dasar
3. Wawancara
yang valid. Wawancara tidak hanya untuk memverifikasi data hasil tes
tertulis, tetapi juga untuk mendapatkan informasi baru yang mungkin tidak
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data terdiri dari tiga alur,
1. Reduksi data
26
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Dalam proses penelitian didapatkan banyak data dari
penting, seseuai tema dan merangkum data tersebut untuk mendapatkan data
2. Penyajian data
27
Dari hasil penyajian data dilakukan analisis kemudian disimpulkan
berupa data temuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
G. Penarikan Kesimpulan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
H. Prosedur Penelitian
penelitian berlangsung. Secara garis besar, penelitian dilakukan melalui tiga tahap
penyelesaian.
Keabsahan data atau kebenaran data merupakan hal yang penting dalam
28
penelitian. Oleh karena itu, untuk bisa memperoleh data yang valid maka penulis
melakukan triangulasi.
yang diperoleh dari beberapa sumber waktu, teknik pengumpulan data sehingga
data yang diperoleh merupakan data yang abash. Triangulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu. Dalam hal ini, peneliti memberikan
tes secara lisan maupun tertulis dan pemberian tugas ke subjek penelitian. Bentuk
soal tersebut memiliki tujuan yang sama, tetapi pelaksanaanya pada waktu yang
29