Anda di halaman 1dari 2

Pada final Liga Champions 1969, ia lupa melakukan ritual menjelang pertandingan antara Ajax

dan AC Milan. Hasilnya jelas: AC Milan dengan skor telak, 4-1. Dan satu-satunya gol Ajax di
pertandingan tersebut tidak dicetak oleh Cruyff.

Air Suci Shay Given


Daerah Lourdes, Prancis, dikenal sebagai salah satu tanah suci umat Katolik Eropa. Di sana,
banyak sumber mata air yang dipercaya memiliki khasiat. Tak heran, 200 juta orang telah datang
ke Lourdes untuk sekadar membasuh luka atau membeli air suci. Shay Given menjadi satu di
antara 200 juta orang itu.

Entah apa yang ada di pikiran Given, pada Premier League musim 2001/2002, dia menaruh
sebuah botol berisi air suci Lourdes di belakang gawangnya.
“Saya memasukkannya (air suci Lourdes) di dalam sebuah tas dan membawanya ke manapun
saya bertanding,” kata Given mengenai tas berisi air tersebut di 2012.
Ciuman Laurent Blanc ke Fabien Barthez

Piala Dunia 1998 menjadi kompetisi yang tidak akan bisa dilupakan oleh pendukung Tim
Nasional Prancis. Tampil sebagai tuan rumah, mereka benar-benar menghibur pendukungnya
dengan mengakhiri kompetisi dengan gelar juara.

Salah satu momen yang paling menarik di Piala Dunia 1998 adalah ritual ciuman bek Prancis,
Laurent Blanc, ke kepala kipernya, Fabien Barthez. Pada setiap pertandingannya, Blanc tak
pernah lupa mencium kepala Barthez yang plontos itu.

Bahkan, meski di pertandingan final Blanc absen karena akumulasi kartu —dan oleh karenanya
tak bisa bermain—, ia tak lupa mencium kepala Barthez.
Pada laga final itu, Prancis mencetak tiga gol ke gawang Brasil dan mengakhiri pertandingan
dengan kemenangan.

Korek Api Kamerun


Kamerun, selayaknya negara Afrika, seakan tidak pernah lepas dari klenik. Seperti dilansir oleh
BBC, salah satu jurnalis Kamerun yang ikut menyaksikan Piala Afrika dan Piala Dunia 2010,
menyatakan bahwa klenik memegang peranan penting atas penampilan mereka di dua kompetisi
tersebut.

“Ada salah satu orang dari mereka yang membawa korek api meski mereka tidak merokok.
Lebih buruk lagi, ia menyalakan korek di siang hari. Jika dia bukan orang yang percaya dengan
klenik, lalu dia siapa?”

BBC menjelaskan bahwa ada beragam cara yang dipercaya oleh orang Kamerun khususnya dan
Afrika umumnya. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah membasuh minyak kelapa di engkel,
tidak bersalaman dengan orang-orang sebelum pertandingan, masuk ke lapangan dengan berjalan
mundur, dan melompati api unggun sebelum masuk ke lapangan.

Anda mungkin juga menyukai