2.1 Tujuan
1. Mempelajari pembuat larutan dari bahan dasar zat padat.
2. Mempelajari pembuatan larutan dari bahan zat cair.
3. Mengetahui nilai pH suatu larutan.
4. Mengetahui perbedaan alat pengukur pH larutan.
5. Mempelajari pengenceran larutan.
9
BAB II PEMBUATAN LARUTAN DAN PRNGUKRAN pH LARUTAN KELOMPOK 2
Xp + Xt = 1
Keterangan:
Xt = mol zat terlarut / (mol zat terlarut + mol pelarut)
Xp = mol pelarut / (mol pelarut + mol terlarut)
2. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
w 1000
M= x
Mr V
3. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000g pelarut.
4. Normalitas (N) yaitu jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
5. Persen berat (%b) yaitu jumlah gram zat terlarut dalam setiap 100 mL larutan.
berat zat A
%b = x 100%
volume (pelarut + zat terlarut)
6. Persen volume (%v) yairu jumlah volume zat terlarut dalam 100 ml larutan.
volume zat A
%v = x 100%
volume (pelarut + zat terlarut)
dengan ion hydrogen yang ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut
akan mengukur potensial elektro kimia dari ion hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan elektroda pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak
mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
Untuk mencari pH dari suatu larutan menggunakan rumus :
pH = -log [H]+
Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode
kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung
elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0.1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb
ini dipasangkan dengan silinder kaca non konduktor atau plastik memanjang, yang
selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam
sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk
senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat
elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Inti sensor pH terdapat pada
permukaan bulb kaca yang memiliki kemampuan untuk bertukar ion positif (H+)
dengan larutan terukur.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum
dan sesudah digunakan. Normalnya, pH meter harus dikalibrasi setiap hari karena
probe elektroda kaca tidak memproduksi emf dalam jangka waktu lama. Kalibrasi
dilakukan setidaknya menggunakan dua macam cairan buffer standard solution sesuai
dengan nilai pH yang hendak diukur.
Timbang NaOH
Catat hasil
Analisa pembahasan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
kesimpulan
Amati perubahan
kesimpulan
Gambar 2.8 Pengukuran pH dengan Indikator Universal
kesimpulan
aqua dm
NaOH
NaOH 1M
H2SO4 20%
aqua dm
H2SO4 1M
NaOH H2SO4
0 1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4 5 6 7
2.5.2 Bahan
1. Aqua dm : Secukupnya
2. H2SO4 : Secukupnya
3. NaOH : Secukupnya
4. Kertas lakmus : 3 Buah
5. Indicator universal : 3 Buah
6. Kertas label : 3 Buah
NaOH 40 1M 50 ml 2 gr
D. Pengukuran pH Larutan
Tabel 2.11 Pengukuran pH Larutan.
Hasil Pengukan pH Larutan
Nama
Lakmus Lakmus Indikator
Larutan pH Meter
Merah Biru Universal
NaOH 1 M Biru Biru 13 12,62
c. Pengeceran larutan
50 ml H2SO4 1 M 50 ml H2SO4 0,5 M
V1 x M1 = v2 x m2 V1 x M1 = v2 x m2
V1 x 3,73 = 50 x 1 V1 x 1 = 50 x 0,5
V1 = 13,40 ml V1 = 25 ml
d. Mencari pH
NaOH
POH = -log [OH-]
[OH-] = b x m
=1x1
POH = - log [OH-]
= - log 1
=1
pH = 14 – 1
= 13
H2SO4 1 M
[H+] = a x m
=2x1
=2
pH = - log [H+]
= - log 2
= 0,3
H2SO4 0,5 M
[H+] = a x m
= 2 x 0,5
=1
pH = - log [H+]
= - log 1
=0
2.7.2 Reaksi
1. NaOH(s) + H2O(l) NaOH(l) + H2O
2. H2SO4(l) + H2O(l) H2SO4(aq) + H2O
3. H2SO4 + H2O H2SO4- + H+
menimbulkan panas serta untuk memutuskan ikatan hydrogen jaga saat penguraian
NaOH maka dilepaskan kalor yang besar oleh NaOH kedalam larutan sehingga
terjadilah reaksi eksoterm..
Semua alat yang sudah di pakai tidak boleh langsung digunakan akan tetapi harus
di bilas terlebih dahulu dengan aqua dm agar tidak ada percampuran dengan zat sisa.
Setiap larutan yang telah di pakai tidak boleh di buang langsung kealam akan
tetapi harus di netral kan terlebih dahulu agar tidak merusak alam.
Kertas lakmus yang digunakan sebagai indikator pH melalui perubahan warna
yang dihasilkannya ketika kertas ini ditetesi oleh larutan asam atau basa. Kertas lakmus
sebenarnya terbuat dari kertas saring biasa. Hanya saja, kertas saring tersebut diberi
campuran berbagai macam pewarna alami yang didapatan dengan cara mengekstrak
Lichens (lumut kerak, terutama spesies Rocella tinctoria). Perubahan warna yang
terjadi pada saat penentuan larutan yaitu jika kertas biru ke merah maka larutan bersifat
basa dan sebaliknya jika dari merah kebiru bersifat asam.
pH meter adalah alat yang paling akurat dari pada kertas lakmus dan indikator
universal karena memiliki ketelitian nilai pH
Untuk mencari mol zat terlarut menggunakan rumus :
𝑔𝑟 1000
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑉
Untuk mengurangi konsentrasi larutan maka menggunakan rumus :
V1 M1 = V2 M2
Ketika akan mengencerkan atau membuat sebuah larutan yang telah mendekati
tanda tera di labu ukur , maka pipet ini digunakan sebagai alat bantu mengambil larutan
supaya tidak melebihi tanda tera.
Elektroda harus di ukur terlebih dahulu Tujuan dilakukannya kalibrasi yaitu
untuk agar hasil yang diukur akurat. Selain itu juga bertujuan untuk nilai kebenaran
atas menyimpangan nilai konvensional dengan menunjukkan suatu instrumen ukur.
Kalibrasi pH meter harus dilakukan secara rutin, setiap kali akan menggunakan. Agar
alat senantiasa terkalibrasi.
2.9 Kesimpulan
1. Pada saat pembuatan larutan dari zat padat dilakukan dengan cara melarutkan
penimbangan zat padat sesuai dengan kebutuhan lalu mencampurkan aqua dm
hingga menjadi homogen.
2. Pembuatan larutan dengan bahan dasar zat cair dengan melalukan pengenceran
degan mencampurkan aqua dm sampai menjadi homogen. Pada saat pengenceran
mempengaruhi konsentrasi dan volume dari larutan yang belum dilakukanya
pengenceran.
3. Pengukuran Ph larutan dapat menggunakan kertas lakmus, indikator universal,
dan pH meter
4. Kertas lakmus hanya dapat menentukan asam dan basa indikator universal
menyamakan warna yang berubah dengan angka yang tercantum pH meter angka
penentuan pH tercantum pada layar pH meter
5. Pengenceran larutan dapat dilakukan dengan rumus V1 M1 = V2 M2