Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336878202

Sumber-Sumber hukum administrasi negara dan kodifikasi hukum administrasi


negara

Article · October 2019

CITATIONS READS

0 8,533

1 author:

Rizma Devi Febriani


Universitas Sriwijaya
9 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Not from a project View project

All content following this page was uploaded by Rizma Devi Febriani on 29 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara dan Kodifikasi Hukum Administrasi
Negara

Rizma Devi Febriani

Jurusan Administrasi Publik

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Universitas sriwijaya

07011281823108@student.unsri.ac.id

Abstrak

istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau
dari berbagai cara. Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari Sumber hukum dalam
arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber hukum dalam arti
formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi adalah pengumpulan
peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab perundang-undangan secara sistematis,
lengkap, dan tuntas.

KEYWORD: HUKUM ADMINISTRASI NEGARA, SUMBER HUKUM, KODIFIKASI

PENDAHULUAN

Indonesia ialah Negara hukum,dengan itu Indonesia memiliki kekuatan untuk mengendalikan
tindakan masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia mengatur banyak
aspek kehidupan,mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan
hukum ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai
diabaikan oleh masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum
,tentu harus mengetahui sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum,salah satunya adalah
sumber hukum. Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum.

Timbul pertanyaan besar,kenapa kita perlu mengetahui sumber. Jawabannya adalah merupakan
sesuatu yang melandas supaya kita mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan
pedoman hidup agar kita tidak hanya tahu dan menjalankannya saja tanpa pengetahuan mengapa
hal itu bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum
digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara.

PEMBAHASAN

1. Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara

1.1. Pengertian Sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta tempat
diketemukannya hukum. Menurut Bachsan Mustafa sumber hukum adalah tempat dimana kita
dapat mengetahui dan mengenal hukum. Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari
faktor-faktor yang mempengaruhi hukum yang disebut sebagai sumber hukum material maupun
dapat dilihat dari bentuk dan pembentukan suatu hukum yang disebut sebagai sumber hukum
formal.

1.1.1 Sumber Hukum Material Hukum Administrasi Negara

Sumber hukum dalam arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu.
Sumber hukum material adalah faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi atau isi dari aturan-
aturan hukum atau faktor-faktor masyarakat yang memengaruhi pembentukan hukum atau tempat
dimana materi hukum itu diambil. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor historis, filosofis, dan
sosiologis
a. Sumber Hukum Historis/ Faktor historisFaktor sejarah dapat menjadi sumber hukum materiil
dalam arti ikut berpengaruh atas penentuan materi aturan hukum dalam hukum administrasi negara
dari sudut sejarah, ada dua jenis sumber hukum historis/ faktor historis , yaitu: 1) Undang-undang
dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu tempat.

2) Dokumen-dokumen dan surat-surat serta keterangan lain dari masa lampau. Sumber hukum dari
sudut historis ini yang paling relevan adalah undang-undang dan sistem hukum tertulis di masa
lampau, sebab undang-undang dan sistem hukum tertulis merupakan hukum yang betul-betul
berlaku, sedangkan dokumen dan surat-surat keterangan hanya bersifat mengenalkan hukum yang
berlaku di masa lampau.

b. Sumber Hukum Sosiologis/ Faktor Sosiologis/ AntropologisDari sudut sosiologis, sumber


hukum materiil itu adalah seluruh masyarakat. Sudut ini menyoroti lembaga-lembaga sosial
sehingga dapat diketahui apakah yang dirasakan sebagai hukum oleh lembaga-lembaga itu. Dari
pengetahuan tersebutlah dapat dibuat materi hukum yang sesuai dengan kenyataan sosiologisnya.
Bisa dikatakan bahwa faktor-faktor sosial dalam masyarakat dapat mempengaruhi isi hukum
positif, faktor tersebut bisa meliputi pandangan ekonomis, pandangan agamais, dan psikologis.

c. Sumber Hukum Filosofis/ Faktor FilosofisDalam Sumber hukum dalam arti filosofis terdapat
dua hal yang dapat menjadi sumber hukum, yaitu: 1) sebagai ukuran/ sumber untuk menentukan
bahwa sesuatu bersifat adil. Karena hukum itu dimaksudkan antara lain untuk menciptakan
keadilan, maka hal-hal yang secara filosofis dianggap adil dijadikan juga sumber hukum material;
2) sebagai faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menaati kewajiban terhadap hukum.
Hukum itu diciptakan agar ditaati, oleh sebab itu, semua faktor yang dapat mendorong seseorang
taat pada hukum harus diperhatikan dalam pembuatan aturan hukum positif. Dengan kata lain,
sumber hukum filosofis mengandung makna agar hukum sebagai kaidah perilaku memuat nilai-
nilai positif tersebut.
1.1.2. Sumber Hukum Formal Hukum Administrasi Negara

Sumber hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Sumber
hukum formal hukum administrasi negara adalah sumber hukum yang dilihat dari segi bentuk dan
pembentukannya. Karena bentuknya itu menyebabkan hukum itu berlaku umum, diketahui, dan
ditaati. Sumber hukum formal dapat berbentuk tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum
administrasi negara secara formal ini terdiri dari:

a. Undang-Undang Undang-Undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan
negara yang berwenang dan mengikat masyarakat umum. Undang-Undang dalam hal ini
dibedakan menjadi : a) Undang-Undang dalam arti formal, adalah undang-undang yang dihasilkan
oleh presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat yang berisi aturan tingkah laku yang mengikat
umum. Dengan kata lain Undang-Undang dalam arti formal yaitu produk hukum yang dilihat dari
cara pembentukannya. Hal ini dipertegas dalam rumusan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 2004,
yang dimaksud dengan undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.

b) Undang-Undang dalam arti material adalah peraturan perundang-undangan, yaitu produk


hukum tertulis yang dikeluarkan pejabat yang berwenang yang isinya mempunyai sifat mengikat
penduduk secara langsung. Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang Jenis dan
hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.


Perbedaan dari kedua macam Undang-Undang tersebut terletak pada sudut peninjauannya.
Undang-Undang dalam arti material ditinjau dari sudut isinya yang mengikat umum, sedangkan
Undang-Undang dalam arti formal ditinjau dari segi pembuatan dan bentuknya. Untuk
memudahkan membedakannya, maka undang-undang dalam arti material biasanya diistilahkan
dengan peraturan perundang-undangan, sedangkan undang-undang dalam arti formal disebut
dengan undang-undang.

b. Yurisprudensi adalah putusan hakim administrasi yg telah lalu yg memutus perkara administrasi
dan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Putusan hakim dapat menjadi sumber hukum
administrasi negara. Kedudukan yurisprudensi dalam Hukum Administrasi Negara sangat penting,
sehubungan dengan adanya asas hakim aktif dalam Peradilan Tata Usaha Negara yang berfungsi
melengkapi dan memperkaya Hukum Administrasi Negara.

c. Traktat/ Perjanjian

Traktat/ Perjanjian adalah perjanjian internasional yang diadakan, baik oleh dua negara (perjanjian
bilateral) ataupun dilakukan oleh lebih dari dua negara (perjanjian multilateral). Akibat perjanjian
ini ialah bahwa pihak-pihak yang bersangkutan terikat pada perjanjian yang mereka adakan itu
(Pacta sun servanda).

Contoh: Pasal 2 Tap MPR RI No. XVII/MPR/1998 tgl 13 Nov. 1998 mngenai penugasan kepada
Presiden RI dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak Asasi manusia (HAM) sepanjang tidak bertentangan dengan
UUD 1945 dan Pancasila. Misalnya Ratifikasi Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman lain yg kejam, tidak manusiawi/ merendahkan martabat manusia dengan UU
No. 5 Th 1998.

d. . Doktrin

Doktrin adalah pendapat para ahli. Doktrin dapat menjadi sumber hukum formal Hukum
Administrasi Negara sebab pendapat para ahli itu dapat melahirkan teori-teori dalam lapangan
Hukum Administrasi Negara yang kemudian dapat mendorong timbulnya kaidah-kaidah Hukum
Administrasi Negara. Doktrin baru menjadi sumber hukum bila diterima oleh masyarakat tanpa
proses perundangan. (Nomensen Sinamo, 2010; 37)

e. Praktik Administrasi Negara / Konvensi/ Hukum Tidak Tertuliskonvensi adalah aturan-aturan


dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara. Konvensi yang menjadi
sumber hukum administrasi negara adalah praktek dan keputusan-keputusan hukum pejabat
administrasi negara atau hukum tak tertulis, tetapi dipraktekkan dalam kenyataan oleh pejabat
administrasi negara. Meskipun tidak tertulis, konvensi yg berupa praktik pejabat-pejabat
pemerintahan ini penting mengingat Hukum Administrasi Negara yang selalu bergerak dan sering
dituntut perubahannya oleh situasi. Tuntutan situasi yang terjadi tiba-tiba itu sulit diimbangi
dengan lahirnya hukum tertulis, oleh sebab itu, perlu adanya konvensi sebagai hukum tidak
tertulis.

2. Kodifikasi Hukum Administrasi Negara

1.2. Pengertian Kodifikasi Hukum Administrasi Negara

Kodifikasi adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab perundang-
undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas. Menurut C.S.T Kansil kodifikasi merupakan
pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab Undang-Undang secara sistematis dan lengkap.

11.2.1. Tujuan dilakukannya kodifikasi antara lain:

• Kepastian hukum • Kesatuan hukum

• Penyederhanaan hukum

Namun, hingga dewasa ini belum terdapat kodifikasi atas peraturan di bidang Hukum administrasi
Negara. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yakni:

16
Jum Anggriani, 2012, Op. Cit., h. 56.

17
Eny Kusdariny, 2011, Op. cit., h. 53-54.
• Aturan Hukum Administrasi Negara selalu berkembang

• Aturan Hukum Administrasi Negara tidak dibuat di satu tangan

• Tidak semua Aturan Hukum Administrasi Negara dibuat dalam bentuk tertulis.

Pengkodifikasian peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara sangat sulit dilakukan, hal ini
disebabkan karena campur tangan alat administrasi negara dalam segala segi kehidupan dan
penghidupan masyarakat amat luas. Lagi pula, dengan dikodifikasikannya peraturan-peraturan
Hukum Administrasi Negara, dapat mengakibatkan statisnya kaidah Hukum Administrasi Negara
itu sendiri, sehingga langkah alat administrasi negara dalam melaksanakan fungsinya menjadi
sangat kaku. Hal yang demikian dapat menghambat, paling tidak memperlambat lajunya
pembangunan negara.

PENUTUP

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa indonesia ialah
Negara hukum,dengan itu Indonesia memiliki kekuatan untuk mengendalikan tindakan
masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia mengatur banyak aspek
kehidupan,mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan hukum
ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai diabaikan
oleh masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum ,tentu harus
mengetahui sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum,salah satunya adalah sumber hukum.
Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum. Timbul pertanyaan besar,kenapa kita
perlu mengetahui sumber. Jawabannya adalah merupakan sesuatu yang melandas supaya kita
mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan pedoman hidup agar kita tidak hanya
tahu dan menjalankannya saja tanpa pengetahuan mengapa hal itu bisa ada sehingga itu bisa
menjadi sebuah aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam
makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara. Istilah sumber hukum digunakan dalam
berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara. Sumber hukum adalah
segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta tempat diketemukannya hukum. Dengan
demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari Sumber hukum dalam arti material ialah sumber
hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber hukum dalam arti formal ialah sumber hukum
dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis
ke dalam suatu kitab perundang-undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas.
DAFTAR PUSTAKA

Paulus Effendie Lotulung, 1994, Himpunan Makalah Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik,
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Philipus M.Hadjon et.al, 2002, Pengantar Hukum Administrasi
Indonesia, Cet.Kedelapan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Utrecht, 1994, Pengantar
Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya.

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Studi
Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan
Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah Pemberian
Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UN
TUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai