Anda di halaman 1dari 22

MILIK UNIVERSITAS JEMBER

PEMAPARAN MATERI MATEMATIKA


MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

UNTUK KELAS VII


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pembimbing : Saddam Husein, S.Pd., M.Pd.


Drs. Didik Sugeng Pambudi, M.S.

Penulis : Dewi Nur Aisyah (190210101106)

Ukuran kertas : 21 × 29,7 cm


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan buku Matematika:Penyajian
Data SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Buku ini merupakan salah satu pegangan bagi peserta
didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat kelas VII mata pelajaran Matematika
bab Penyajian Data.

Buku ini menggunakan pendekatan Saintifik, dimana peserta didik berperan penuh
dalam terwujudnya pemahaman yang baik. Buku ini dibuat dengan tujuan untuk
memudahkan siswa dalam belajar matematika, khususnya pada bab Penyajian Data. Materi
disusun secara sistematis yang didasarkan pada beberapa indikator.

Penulis menyadari bahwa buku ini belum bisa disebut sempurna. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai bahan
perbaikan dikesempatan berikutnya.

Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan buku ini, baik keluarga yang memberi support tanpa henti, bapak ibu guru dan
dosen yang dengan ikhlas membagi ilmunya kepada penulis. Penulis berharap buku ini dapat
menjadi manfaat bagi pembaca maupun pihak-pihak yang terlibat.

Jember, 8 Juni 2021

Penulis

ii
PETUNJUK PENGGUNAAN

Angka pada gambar pai seperti di


samping menunjukkan nomor
halaman.

Tulisan dengan hiasan


menunjukkan judul sub
pembahasan.

Halaman ‘Petunjuk Penggunaan’


berisi tentang petunjuk dalam
menggunakan buku pegangan siswa
ini.

Perintah ‘ayo ...’ seperti


disamping merupakan langkah
pendekatan saintifik.

Kolom kosong di samping digunakan


sebagai tempat menjawab pertanyaan.

Setiap gambar, tabel, dan diagram


memiliki keterangan & nomor
dibagian bawah.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii


PETUNJUK PENGGUNAAN ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
PENGENALAN TOKOH ...................................................................................................... v
CAPAIAN PEMBELAJARAN ........................................................................................... vii
PETA KONSEP ..................................................................................................................... ix
BAB 1. MENGENAL DATA
A. MENGENAL DATA ..................................................................................................... 10
B. JENIS-JENIS DATA ..................................................................................................... 11
C. TEKNIK MENGUMPULKAN DATA ........................................................................ 12
BAB 2. CARA PENYAJIAN DATA
A. TABEL ........................................................................................................................... 13
B. DIAGRAM ..................................................................................................................... 15
TES PEMAHAMAN ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

iv
PENGENALAN TOKOH

William Playfair (22 September 1979-11 Februari 1823),


tokoh berdarah Skotlandia ini merupakan anak dari Pendeta
James Playfair. Saudara-saudaranya yang terkenal adalah
arsitek James Playfair dan matematikawan John Playfair.
William Playfair, yang akrab dipanggil Playfair, dikenal
sebagai penemu grafik statistik, penulis ekonomi politik, dan
agen rahasia inggris Raya.

Gambar 1. William Playfair

Dua dekade sebelum pencapaian pertama Playfair, pada tahun 1765, Joseph Priestley
telah menciptakan inovasi grafik garis waktu yang pertama, dimana batang individu
digunakan untuk memvisualisasikan rentang hidup seseorang.

Gambar 2. Grafik Garis Waktu

Garis waktu ini secara langsung mengilhami penemuan grafik batang William Playfair,
yang pertama kali muncul dalam Atlas Komersial dan Politiknya, yang diterbitkan pada tahun
1786.
Menurut Beniger dan Robyn (1978) "Playfair didorong ke penemuan ini oleh kurangnya
data. Dalam Atlasnya dia telah mengumpulkan serangkaian 34 pelat tentang impor dan
ekspor dari berbagai negara selama bertahun-tahun, yang disajikan sebagai grafik garis atau
grafik permukaan: grafik garis yang diarsir atau diwarnai antara absis dan fungsi. Karena
Playfair tidak memiliki data seri yang diperlukan untuk Skotlandia, dia membuat grafik data
perdagangannya selama satu tahun sebagai rangkaian 34 batang, satu untuk masing-masing
dari 17 mitra dagang"

v
Gambar 3. Grafik Batang

Dalam diagram batang ini disajikan impor dan ekspor Skotlandia dari dan ke 17 negara
pada tahun 1781. "Diagram batang ini adalah bentuk grafik kuantitatif pertama yang tidak
menempatkan data baik dalam ruang, seperti koordinat dan tabel, atau waktu, seperti garis
waktu Priestley. Ini merupakan solusi murni untuk masalah perbandingan kuantitatif diskrit"

Gambar 4. Diagram Lingkaran

Playfair, yang berpendapat bahwa bagan berkomunikasi lebih baik daripada tabel data,
telah dikreditkan dengan menciptakan diagram garis, batang, area, dan lingkaran. Playfair
pertama kali menerbitkan The Commercial and Political Atlas di London pada tahun 1786.
Ini berisi 43 plot deret waktu dan satu diagram batang, sebuah bentuk yang tampaknya
diperkenalkan dalam karya ini.

Breviary Statistik Playfair, diterbitkan di London pada tahun 1801, berisi apa yang
umumnya dikreditkan sebagai diagram lingkaran pertama.

vi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kajian matematika. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR
3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran).
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan permasalahan terkait pengumpulan data, Peserta didik diharapkan mampu
memutuskan jenis, teknik pungumpulan, dan cara menyajikan data yang sesuai dengan
tepat dan cermat.

vii
2. Diberikan data dari suatu permasalahan kontekstual, Peserta didik diharapkan mampu
memproyeksikan data tersebut dalam bentuk tabel atau diagram dengan cermat.
3. Diberikan data dalam bentuk tabel atau diagram, Peserta didik diharapkan mampu
menafsirkan data tersebut dengan benar.

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1.1. Peserta didik mampu menentukan jenis dari suatu data.
1.2. Peserta didik mampu memutuskan teknik pengumpulan data yang sesuai untuk suatu
masalah.
1.3. Peserta didik mampu menentukan cara penyajian dari suatu data.
2.1. Peserta didik mampu memproyeksikan data ke dalam bentuk tabel.
2.2. Peserta didik mampu memproyeksikan data ke dalam bentuk diagram.
3.1. Peserta didik mampu menafsirkan data dalam bentuk tabel.
3.2. Peserta didik mampu menafsirkan data dalam bentuk diagram.
3.3. Peserta didik mampu menafsirkan data dalam bentuk tabel ke dalam bentuk diagram.

viii
PETA KONSEP

Data Kontinu
Data Kuantitatif
Berdasarkan
Data Diskrit
Sifat
Data Kualitatif
Jenis Data
Data Primer
Berdasarkan Cara
Memperoleh
Data Sekunder
Mengenal Data
Observasi

Teknik
Kuesioner
Pengumpulan Data

Wawancara

Tabel Baris Dan


Kolom

Tabel Tabel Kontingensi

Tabel Distribusi
Frekuensi
Penyajian Data
Diagram Batang

Diagram Diagram Garis

Diagram Lingkaran

ix
MENGENAL DATA

Pada bab ini, indikator pembelajaran yang harus kamu capai setelah mempelajari materi
ini adalah mampu menentukan jenis dari suatu data dan dapat memutuskan teknik
pengumpulan data yang tepat dan efisien dari suatu masalah.
A. MENGENAL DATA
Ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data, serta penarikan
kesimpulan dari data yang diperoleh dinamakan statistika. Lalu, apa itu data? Bagaimana
cara mengumpulkan dan mengolah data tersebut?

AYO MENGAMATI !

Lihatlah isi lemari pakaianmu dan perhatikan. Ada apa saja di sana? Berapa banyak
jaket yang kamu miliki? Jika kamu kebingungan karena lemarimu tidak rapi, coba
keluarkan semua pakaianmu dan masukkan kembali dengan tatanan yang membuatmu
dapat mengetahui apa saja isi dari lemarimu. Bagaimana caramu menatanya? Apakah
sekarang kamu tahu berapa jumlah jaketmu? Lalu bagaimana dengan jumlah celana atau
pakaianmu yang lain? Tuliskan datamu di kolom berikut!

Jika kamu menatanya berdasarkan jenis pakaian, misal jaket, kaos, celana, dan
sebagainya, lalu kamu menghitung jumlah untuk setiap jenisnya, secara tidak langsung
kamu telah mengumpulkan dan mengelompokkan informasi dari hasil pengamatan.
Informasi inilah yang disebut sebagai data.
Jadi, data merupakan keterangan yang menjelaskan tentang ciri-ciri objek yang
diamati. Data dapat juga dikatakan sebagai kumpulan dari beberapa datum, dimana
datum adalah suatu fakta tunggal. Misalkan kamu memiliki 8 kaos, 5 celana, dan 3 jaket,
maka kumpulan fakta tersebut dinamakan data. Sedangkan 8 kaos adalah fakta tunggal
yang kita sebut datum.

10
B. JENIS-JENIS DATA
Berdasarkan sifatnya, sebuah data dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif adalah data berupa angka atau bilangan, yang dibagi lagi
menjadi dua, yaitu :
1. Data kontinu, merupakan data yang diperoleh dengan cara mengukur. Contohnya
adalah tinggi badan, nilai ulangan, dan sebagainya.
2. Data diskrit, merupakan data yang diperoleh dengan cara menghitung. Contohnya
adalah jumlah buku, jumlah anggota keluarga, dan sebagainya.
Adapun data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau ciri dari sesuatu.
Contohnya adalah warna, jenis pakaian, dan sebagainya.

Berdasarkan cara memperolehnya, data dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
utamanya. Contohnya adalah data alergi makanan pada keluarga besar dengan
melakukan wawancara sendiri pada setiap anggota keluarga.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari pihak lain. Contohnya adalah
data banyaknya sekolah di daerah 3T dalam satu kota yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan.
Dalam memperoleh data, ada yang namanya populasi dan sampel. Populasi adalah
semua objek yang menjadi sasaran pengamatan, sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi. Biasanya sampel digunakan sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan
mengenai populasi. Misal kamu ingin mengetahui siapakah yang akan terpilih menjadi
presiden, kamu dapat mengambil hasil pemilu dari beberapa kota besar untuk dijadikan
kesimpulan/prediksi siapakah yang akan terpilih. Dalam kasus tersebut, beberapa kota
besar merupakan sampel, dan seluruh kota di Indonesia sebagai populasi.

AYO MENANYA !

Perhatikan kembali data tentang jenis dan jumlah pakaian yang telah kamu buat.
Menurutmu, termasuk dalam jenis data apakah itu? Lalu, selain jenis data yang telah kita
bahas, apakah ada jenis data yang lain?

11
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti berikut :
1. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati objek
terkait. Contoh : Data tentang ukuran baju keluarga, kamu dapat melakukan
pengamatan langsung dengan mengukur badan keluargamu.
2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan/mengirim
daftar pertanyaan kepada narasumber. Contoh : Kamu ingin mengetahui makanan
dan minuman yang disukai teman-teman sekelasmu, kamu dapat membuat angket
yang berisi pilihan makanan dan minuman yang dapat dipilih teman-temanmu.
3. Wawancara (interview) adalah cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada narasumber. Contoh : Kamu ingin mengetahui
cara belajar teman-temanmu, maka kamu dapat langsung bertanya/mewawancarai
teman-temanmu.
Kamu dapat memilih salah satu atau lebih teknik pengumpulan data yang sesuai dengan
permasalahan yang ada.

AYO MENGUMPULKAN INFORMASI !

Bagaimana sekolah daring menurutmu? Apakah strategi belajar yang kamu terapkan?
Lalu, bagaimana dengan teman-temanmu? Ayo cari tahu dan kumpulkan data sebanyak-
banyaknya. Jangan lupa gunakan teknik pengumpulan data yang sesuai ya!

12
PENYAJIAN DATA
Pada subbab ini, indikator pembelajaran yang harus kamu capai setelah mempelajari materi
ini adalah mampu menentukan cara menyajikan dan menafsirkan data dengan tepat.

Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram agar lebih menarik dan mudah dipahami. Berikut berbagai cara penyajiannya.
A. TABEL
Cara penyajian data yang pertama adalah tabel. Penyajian data dalam bentuk tabel
ini dapat memudahkan kita untuk membaca data yang jumlahnya banyak.
1. Tabel baris dan kolom
Tabel baris dan kolom digunakan untuk data yang memiliki hanya satu kategori saja.
Berikut adalah salah satu contohnya.
Masalah :
Berat badan (dalam kg) siswa kelas VII adalah sebagai berikut.
30 35 30 32
40 35 40 30
38 36 33 35
35 34 36 35
32 30 30 40
Penyajian data :
Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini. Cobalah untuk
melengkapi tabel di bawah ini.
Berat Badan dan Banyak Siswa Kelas VII
Berat badan (kg) Banyak siswa
... 4
32 2
33 ...
34 1
35 ...
... 2
38 ...
40 ...
Tabel 2.1. Baris dan Kolom

2. Tabel kontingensi
Tabel kontingensi digunakan untuk data yang memiliki lebih dari satu kategori.
Berikut adalah contohnya.
Masalah :

13
Pada hari rabu, siswa kelas VII melaksanakan UAS mata pelajaran Matematika
secara serentak. Setelah dikoreksi, guru ingin memperlihatkan peringkat kelas
berdasarkan rata-rata nilai UAS yang diperoleh. Kelas A dengan anggota 30 orang
memiliki rata-rata nilai 89,35. Kelas B dengan anggota 25 orang memiliki rata-rata
nilai 85,70. Kelas C dengan anggota 32 orang memiliki rata-rata nilai 84,50. Kelas D
dengan anggota 28 orang memiliki rata-rata nilai 87,45. Bagaimana cara menyajikan
data tersebut agar lebih mudah dibaaca?
Penyajian data :
Rata-rata nilai Kelas VII
Kelas Banyak siswa Nilai rata-rata
A 30 89,35
B 25 85,70
C 32 84,50
D 28 87,45
Tabel 2.2. Kontingensi

3. Tabel distribusi frekuensi


Tabel ini digunakan untuk data yang dikelompokkan dalam suatu interval/selang
nilai. Setiap interval memiliki banyak data, yang kemudian kita sebut sebagai
frekuensi. Tabel ini biasanya digunakan untuk menyederhanakan data yang
berjumlah banyak, agar lebih mudah dibaca atau dianalisis.
Masalah :
Siswa kelas VIIA telah melaksanakan ulangan harian dan berikut hasilnya.
100 60 100 87 80 65 60
45 50 45 92 90 55 80
75 100 82 82 60 80 75
72 85 80 90 95 82 90
100 82 95 82 60 65 85
Guru ingin memperlihatkan tabel nilai ulangan harian dan memberitahukan berapa
anak yang akan mengikuti remidial.
Penyajian data :
Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIIA
Nilai Frekuensi
41-50 3
... 5
61-70 ...
71-80 ...
... 10

14
Nilai Frekuensi
91-100 7
Jumlah ...
Tabel 2.3. Distribusi Frekuensi

Cobalah untuk melengkapi tabel di atas. Selanjutnya, jika yang mendapat nilai di
atas 70 tidak perlu remidi, berapa orang yang harus mengikuti remidi?
B. DIAGRAM
Cara penyajian data yang kedua adalah dalam bentuk diagram. Penyajian data dalam
bentuk diagram ini jauh lebih menarik dan perbedaan setiap datanya dapat dilihat dengan
lebih jelas tanpa perlu menganalisa lagi. Kali ini, kita akan membahas tiga jenis
penyajian data dalam bentuk diagram sebagai berikut.
1. Diagram batang
Diagram batang biasa digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk kategori.
Diagram batang terdiri dari sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan.
Data akan digambarkan membentuk persegi panjang yang memanjang ke atas dan
lebar yang sama serta tidak menempel satu sama lain. Berikut adalah salah satu
contohnya :

Data jumlah pasien yang masuk selama sebulan disuatu daerah adalah sebagai
berikut.
Daftar Jumlah Pasien
No. Kota Jumlah Pasien
1 A 4086
2 B 5205
3 C 3907
4 D 1980
Tabel 2.4. Baris dan Kolom

Jika disajikan dalam bentuk diagram batang, maka berbentuk seperti berikut :
Jumlah Pasien dalam Kota
6000
5000
4000
3000
Jumlah pasien
2000
1000
0
A B C D

Diagram 2.6. Batang

15
Berdasarkan diagram di atas, cobalah untuk mencari tahu manakah kota yang
memiliki pasien paling sedikit dan kota yang memiliki pasien paling banyak.
2. Diagram garis
Diagram garis berfungsi untuk menyajikan data yang berkelanjutan/kontinu. Sesuai
namanya, pada diagram ini data akan disajikan dalam bentuk garis. Sama seperti
diagram batang, diagram garis juga memiliki sumbu datar dan sumbu tegak yang
saling berpotongan. Berikut salah satu contohnya :

Guru telah mewawancarai 30 siswa kelas VIIB terkait berat badan mereka sebagai
berikut.
Daftar Berat Badan Siswa Kelas VIIB
No. Berat badan (kg) Banyak siswa
1 38 5
2 40 6
3 45 10
4 47 5
5 48 4
Tabel 2.7. Baris dan Kolom

Jika disajikan dalam bentuk diagram garis, maka berbentuk seperti berikut :
Berat Badan Siswa Kelas VIIB
12
10
8
6
Banyak siswa
4
2
0
38 40 45 47 48

Diagram 2.8. Garis

3. Diagram lingkaran
Diagram lingkaran atau diagram pie biasa digunakan untuk menyajikan data yang
dapat dikategorikan. Data akan digambarkan dalam bentuk lingkaran yang terbagi
menjadi beberapa juring, dimana juring-juring ini merepresentasikan persentase atau
derajat berdasarkan frekuensi data. Lingkaran penuh diagram ini berharga 100%
atau 360º.

16
Sebelum masuk ke contoh, kita perlu belajar terlebih dahulu bagaimana cara
menentukan persentasi atau sudut dari setiap kategori data yang akan disajikan.
Berikut cara menghitungnya :
- Jika diagram lingkaran dalam bentuk derajat

frekuensi
besar sudut =  360
jumlah data

- Jika diagram lingkaran dalam bentuk persen

frekuensi
besar persentase = 100%
jumlah data

Sekarang, cobalah untuk menentukan besar persentase berat badan siswa kelas VIIB
dari data yang disajikan pada tabel 2.7 pada kolom berikut.

Setelah kamu memahami bagaimana cara mengubah data kebentuk persentase dan
derajat, perhatikan contoh berikut :

Guru telah mengumpulkan data hobi 25 siswa dalam suatu kelas sebagai berikut :
Daftar Hobi Siswa
No. Hobi Banyak siswa
1 Menulis 3
2 Memasak 7
3 Futsal 8
4 Basket 4
5 Melukis 3
Tabel 2.9. Baris dan Kolom

Berdasarkan data tersebut, dapat dicari persentase dari setiap kategori sebagai
berikut :
3
- Menulis =  100%  12%
25

17
7
- Memasak =  100%  28%
25
8
- Futsal =  100%  32%
25
4
- Basket =  100%  16%
25
3
- Melukis =  100%  12%
25
Jika disajikan dalam bentuk diagram lingkaran, maka berbentuk seperti berikut :
Hobi Siswa

12% 12%
Menulis

16% Memasak

28% Futsal
Basket
Melukis
32%

Diagram 2.10. Lingkaran

Sekarang, tentukan besar derajatnya pada kolom berikut.

AYO MENGOLAH INFORMASI !

Pada subbab sebelumnya, kamu telah mengumpulkan data tentang strategi belajar yang
teman-temanmu terapkan selama sekolah daring. Sekarang ayo sajikan data tersebut dengan
berbagai cara. Buat datamu menjadi menarik!

18
1. Sajikan datamu dalam bentuk tabel. Jangan lupa beritahu kamu menggunakan tabel apa.
2. Carilah persentase dari setiap strategi belajar yang ada.
3. Sajikan datamu dalam bentuk diagram lingkaran.
4. Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Strategi apa yang paling banyak diterapkan teman-temanmu?
- Strategi apa yang paling sedikit diterapkan teman-temanmu?
- Apakah datamu dapat disajikan dalam bentuk diagram garis? Berikan alasannya.

19
TES PEMAHAMAN

Setelah perjalanan kita mengenal data, ayo tes seberapa kenal kamu dengan data. Jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Apa itu data?
2. Jojo sedang mengumpulkan data tentang jumlah saudara dari 5 sahabatnya. Apakah data
yang dikumpulkan Jojo termasuk data kontinu? Berikan alasan.
3. Apakah kita dapat menggunakan beberapa teknik mengumpulkan data sekaligus?
Berikan contoh.
4. Saat kita mengumpulkan data dengan teknik wawancara, jenis data apa yang kita
peroleh?
5. Menurutmu, data apa yang cocok disajikan dalam bentuk diagram garis? Jelaskan!
6. Perhatikan tabel berikut!
Nilai UAS Siswa Kelas C
Nilai Frekuensi
51-60 4
61-70 7
71-80 13
81-90 7
91-100 9
Jumlah 40
a. Apakah data di atas merupakan data diskrit? Berikan alasannya!
b. Tabel di atas merupakan tabel ...
c. Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram!
d. Berapa persen siswa yang mendapat nilai 81-90?
e. Jika disajikan dalam bentuk diagram lingkaran, berapa derajat siswa yang mendapat
nilai di atas 70?

20
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Tri Puji. 2017. Serial Modul SMP Terbuka. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ponidi, dan Masayuki Nugroho. 2020. Modul 9 Penyajian Data Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Kemdikbud. 2017. Matematika Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai