Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Annisa Herdiyany
NIM (1112082000044)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
PENGARUH PROFESIONALISME, FAKTOR ORGANISASIONAL DAN
FAKTOR SITUASIONAL TERHADAP INTENSI INTERNAL AUDITOR
MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
(Studi Empiris pada Beberapa Inspektorat Jenderal Kementerian)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Annisa Herdiyany
NIM (1112082000044)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
4. Telepon : 08975883841
5. Email : annisaherdiyany@gmail.com
II. PENDIDIKAN
vi
2. Sebagai peserta dalam “Seminar Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi
Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi’ 3 Oktober 2012, Teater Lt.2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
THE INFLUENCE OF PROFESIONALISM, ORGANIZATIONAL FACTOR
AND SITUATIONAL FACTORS TO INTERNAL AUDITOR’S
WHISTLEBLOWING INTENTIONS
ABSTRACT
viii
PENGARUH PROFESIONALISME, FAKTOR ORGANISASIONAL DAN
FAKTOR SITUASIONAL TERHADAP INTENSI INTERNAL AUDITOR
MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
1. Mama dan Alm. Papa, terimakasih atas segala dukungan, doa dan kasih
sayang yang tidak pernah putus sampai saat ini.
2. Keluarga besar, terutama Eyang, terimakasih atas doa dan dukungannya.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC, MA selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak selaku ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah
Bapak berikan selama ini.
x
7. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak Ibu
atas segala bantuan, dukungan, perhatian, bimbingan, saran, dan waktu yang
selalu Ibu luangkan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya
sidang skripsi.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya
dan karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
9. Keluarga AKUNTANSI B 2012 Galih, Fai, Ajay, Dara, Dina, Dita, Dwi,
Fadil, Farid, Fitri, Hery, Ilman, Ida, Jian, Kia, Latul, Mayeda, Rita, Randi,
Revan, Seren, Vivi, Yudhi, terima kasih atas dukungan dan bantuannya
kepada penulis, terutama untuk yang masuk grup “KITA” terimakasih
semangat yang tidak pernah berhenti dari kalian.
10. Ahmad Nauval Firaki, S.Kom., terimakasih atas waktu, semangat, bantuan
dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat tercinta, Rafi, Suhardi, Heni, Tanti, Titi, Nindya, Tya, Hesti,
Bu Lolo, Bu Susi, 20 PC, terimakasih atas dukungan yang telah diberikan.
12. Teman-teman AKUNTANSI 2012 yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa
hormat, dan terima kasih penulis atas masukan dan bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan maish jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengatahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk
perbaikan penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 10 Juni 2016
Annisa Herdiyany
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
A. Tinjauan Literatur................................................................... 13
xii
1. Teori Perilaku Terencana ................................................ 13
2. Profesionalisme .............................................................. 14
5. Intensi .............................................................................. 18
6. InternalAuditor ................................................................ 20
xiii
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 38
1. Profesionalisme ................................................................ 40
xiv
1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 50
4. Koefisien Determinasi..................................................... 64
A. Kesimpulan ............................................................................ 74
B. Saran ....................................................................................... 75
LAMPIRAN .................................................................................................... 81
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........ 66
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F) ......... 71
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot ............... 62
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena adanya informasi yang berasal dari aduan atau laporan dari masyarakat
temuan audit atau hasil investigasi intel. Laporan ini sangat membantu pihak
oleh orang lain kepada pihak yang berwenang merupakan suatu hal yang
timbul. Sejalan dengan hal tersebut akan timbul suatu pertanyaan faktor-
melaporkan pelanggaran etik yang dilakukan orang lain yang berada dalam
1
Kasus Mufran Imron yang diancam akan dibunuh dan dibakar rumahnya
akhirnya beberapa anggota KPU dipidana dengan kasus korupsi. Pada kasus
Agus Condro yang merupakan mantan anggota DPR RI periode 1999 – 2004
dari partai PDI Perjuangan, ia mengungkapkan kepada publik bahwa dia dan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2000an awal. Agus Condro
secara terbuka mengakui dia termasuk sebagai penerima cek dari seorang
dana fee proyek Hambalang yang diterima oleh sejumlah orang dan beberapa
komite audit Max Hobbit kemudian meminta KPMG selaku eksternal audit
2
melapor karena takut karir dan keselamatan mereka terancam. Namun
tersebut. Ada juga Jeffrey Wigand adalah seorang whistleblower yang sangat
Tobbacoh. Perusahaan ini tahu bahwa rokok adalah produk yang addictive
menimbulkan kanker.
mendeteksi fraud yang dilakukan oleh manajemen. Hal tersebut bisa terjadi
manajemen berupaya agar fraud yang dilakukan tidak tersentuh atau bahkan
mustahil untuk ditemukan. Selain itu pihak manajemen juga dapat meminta
internal auditor untuk mengubah laporan dari penugasan audit internal yang
telah dilakukannya.
segala bentuk fraud. Walaupun dapat mendeteksi fraud, tetapi tidak semua
Auditor yang dikeluarkan oleh The Institute of the Internal Auditors (IIA),
3
bahwa internal auditor harus bersifat independen dan objektif terhadap
material, maka akan menjadi suatu dilema etik bagi internal auditor tersebut
oleh internal auditor akan menjadi pertimbangan yang lebih sulit. Apalagi
jika pelaku kecurangan adalah seseorang yang memiliki jabatan tinggi dalam
dengan organisasi atau orang di sekitar yang menjadi rekan kerjanya. Alasan
kebenaran kepada publik umum justru bisa menjadi bumerang bagi dirinya
malah dihukum oleh instansi, ada penurunan pangkat, bahkan pengucilan dari
4
ditanggung para whistleblower amat berat, mulai dari ancaman kehilangan
Saksi dan Korban serta Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun
whistleblowing system akan menjadi tidak efektif jika tidak ada peraturan
5
dianggap perlu karena peran whistleblower yang cukup besar untuk
diharapkan menjadi pihak pertama yang dapat mendeteksi jika terdapat red
flag bahwa telah terjadi tindakan yang tidak etis atau fraud. Internal auditor
apakah melaporkan peristiwa tersebut dan kepada siapa dia harus melaporkan
adalah kasus di Bank BTN yang melibatkan Guntur Dwi S sebagai internal
yang tidak sesuai PSAK dalam menutupi kerugian Bank BTN akibat
terjadinya kredit macet, tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa.
Guntur telah melanggar kode etik internal auditor yaitu integritas, yang
6
menyatakan bahwa internal auditor harus 1) melakukan pekerjaan mereka
undangan dan profesi, 3) sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal
apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi audit
penelitian Sagara (2013) dan Sari dan Laksito (2014) yang sama-sama
whistleblowing.
7
aktif pimpinan, pegawai, dan pemangku kepentingan dalam upaya mencegah
yang dilakukan oleh Park dan Blenkinsopp (2008) dan Winardi (2013)
faktor demografi seperti gender, usia, dan tenure (Ahmad dkk., 2011) dan
suku bangsa (Septianti, 2013) sebagai faktor yang turut mempengaruhi minat
whistle-blowing.
penelitian ini karena pertama, internal auditor sering dilanda dilema etika
8
bagi whistleblower di Indonesia. Namun jika internal auditor memegang
Indonesia masih relatif sedikit dan hasilnya masih menunjukkan hasil yang
yang dilakukan oleh Septianti (2013) dan Sagara (2013). Perbedaan penelitian
Sagara (2013).
b. Populasi dalam penelitian ini adalah internal auditor yang bekerja pada
pegawai PPATK.
9
B. Rumusan Masalah
melakukan whistleblowing?
whistleblowing?
whistleblowing?
1. Tujuan Penelitian
melakukan whistleblowing.
melakukan whistleblowing.
10
3. a. Pengaruh faktor situasional seperti tingkat keseriusan
whistleblowing.
whistleblowing.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
whistleblowing.
whistleblower.
whistleblowing.
11
b. Kontribusi Praktis
whistleblowing.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
dari teori ini, planned behavior theory, menemukan prediktor lain yang
suatu perilaku, yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward the
2005).
adalah keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi
13
atas hasil tersebut (beliefs strength and outcome evaluation), apakah
b. Norma Subjektif
2. Profesionalisme
14
keahlian, mempunyai kualifikasi tertentu, berpengalaman sesuai bidang
auditor satu dengan yang lainnya. Moral seseorang dan sikap menjunjung
3. Faktor Organisasional
1. Status Manajerial
4. Faktor Situasional
15
keseriusan kecurangan maka semakin tinggi pula kemungkinan untuk
suatu masalah.
16
Miceli, Near and Schwenk (1991) menambahkan bahwa jika
karyawan.
whistleblower.
17
perusahaan bergantung pada si pembuat kecurangan, 3) akibat negatif
hanya untuk tujuan strategis belaka (Rehg, Miceli, Near, & Van
5. Intensi
perilaku tertentu.
18
dari perilaku, hingga individu memiliki kesempatan dan waktu yang
19
6. Internal Auditor
keuangan.
governance processes”.
20
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko,
21
informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2)
internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara
22
melalui jalur-jalur tertentu di internal perusahaan. (Semendawai,
2011:3-4).
7. Whistleblowing
tindakan perbaikan.
23
melaporkan kekurangan yang dilakukan oleh pegawai atasan atau
karyawan dari organisasi itu sendiri (pihak internal), akan tetapi tidak
(Tuanakotta, 2012).
24
perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan / atau ia
alami sendiri.
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
25
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu di Indonesia
26
Tabel (lanjutan)
27
Tabel 2.2
28
Tabel (lanjutan)
29
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.1.
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Profesionalisme (X1)
Intensi Internal
Faktor Organisasional :
Auditor
Status Manajerial (X2)
melakukan
Whistleblowing
Faktor Situasional :
(Y1)
- Tingkat
Keseriusan
Kecurangan (X3)
- Status Pelanggar
(X4)
30
Gambar 2.1 (lanjutan)
Metode Analisis :
Regresi Berganda
D. Perumusan Hipotesis
whistleblowing
31
diharapkan adalah kepuasan rohaniah dan kemudian kepuasan
material.
32
positif dan signifikan terhadap intensitas melakukan whistleblowing. Hal
melakukan whistleblowing.
(2014), Sagara (2013) dapat dinyatakan bahwa belum adanya hasil yang
sebagai berikut:
melakukan whistleblowing.
whistleblowing
level menengah karena manajer level atas berada pada posisi puncak
33
organisasi, memiliki diskresi dan kekuasaan yang lebih besar, dan
whistleblowing.
melakukan whistleblowing.
melakukan whistleblowing
keuangan, pencurian, dan kualitas kerja yang buruk. Dari hasil penelitian
tersebut ditemukan bahwa faktor ekonomi dan non ekonomi terlihat dari
34
Hasil yang serupa juga ditemukan dalam penelitian Ayers dan
individu atau intensi whistleblowing (Curtis, 2006; E.Z. Taylor & Curtis,
2010). Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
whistleblowing
pada level atas (Miceli, Near, & Schwenk, 1991). Karena pelaku
melakukan whistleblowing.
35
5. Profesionalisme, Status Manajerial, Tingkat Keseriusan Kecurangan,
whistleblowing
melakukan whistleblowing.
fraud keuangan, pencurian, dan kualitas kerja yang buruk. Hasil penelitian
36
semakin mungkin observer pelanggaran akan mendapatkan perlakuan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
Jenderal Kementerian.
1. Penelitian Lapangan
38
primer). Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
39
1. Profesionalisme (X1)
likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang
Terampil.
(X4)
40
dengan korupsi. Kasus ketiga berkaitan dengan fraud laporan
skala Likert.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
41
Variabel Indikator No. Butir Skala
Pertanyaan Pengukuran
N/7/2008)
Kasus yang 1.b
berkaitan dengan
penyalahgunaan
aset
Status Pelanggar Kasus yang 2.b
(X3) (Septianti, berkaitan dengan Interval
2013) korupsi
Kasus yang 3.b
berkaitan dengan
fraud laporan
keuangan
Kasus yang 1.a
berkaitan dengan
penyalahgunaan
Tingkat aset
Keseriusan Kasus yang 2.a
Pelanggaran berkaitan dengan Interval
(X4) (Septianti, korupsi
2013) Kasus yang 3.a
berkaitan dengan
fraud laporan
keuangan
Kasus yang 1.c
berkaitan dengan
penyalahgunaan
Intensi aset
melakukan Kasus yang 2.c
Whistleblowing berkaitan dengan Interval
(X5) (Septianti, korupsi
2013) Kasus yang 3.c
berkaitan dengan
fraud laporan
keuangan
Sumber: Data yang diolah, 2016.
1. Statistik Deskriptif
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
42
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
sebagai berikut:
a. Uji Reliabilitas
43
data tersebut dikatakan tidak reliabel (Ghozali,
2013:47-48).
b. Uji Validitas
uji heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
44
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol
(Ghozali, 2013:105).
nilai VIF > 10, maka dalam model regresi tersebut terdapat
b. Uji Normalitas
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
45
Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan
2011:164).
c. Uji Heteroskedastisitas
terjadi heteroskedastisitas.
jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti titik yang
46
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
2013:97).
47
5. Uji Hipotesis
berikut:
Keterangan :
a = Konstanta
b = Koefeisien Regresi
X1 = Profesionalisme
X2 = Status Manajerial
E = Error
48
Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh
dari 0,05.
49
BAB IV
dalam penelitian ini meliputi auditor ahli dan auditor terampil yang
banyak auditor yang sedang tugas keluar kota. Kuesioner yang dapat
kuesioner atau 25,74% tidak dapat diolah dengan alasan tidak memenuhi
50
kriteria sebagai sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh responden.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 155 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 136 87,74%
3. Jumlah kuesioner yang tidak 19 12,26%
kembali
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 101 74,26%
5. Jumlah kuesioner yang tid ak dapat 35 25,74%
diolah
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Inspektorat Jenderal Kementerian Kuesioner Kuesioner
dikirim dikembalikan
1. Kementerian Keuangan 10 10
2. Kementerian Luar Negeri 10 5
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan 10 10
4. Kementerian Perhubungan 10 9
5. Kementerian Komunikasi dan 10 10
Informatika
6. Kementerian Ketenagakerjaan 10 10
7. Kementerian Perindustrian 10 10
8. Kementerian Hukum dan HAM 35 30
9. Kementerian Kesehatan 10 10
10. Kementerian Energi dan Sumber 10 10
Daya Mineral (ESDM)
11. Kementerian Agama 10 6
12. Kementerian Pendayagunaan 10 10
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
13. Kementerian Pertanian 10 6
Total 155 136
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016.
51
2. Karakteristik Profil Responden
Tabel 4.3
Deskripsi Responden
52
Berdasarka tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 42 orang atau 41,6%, kemudian
terakhir tidak ada responden yang berusia <20 tahun atau 0%.
fungsional sebagai auditor ahli yaitu sebanyak 84 orang atau 83,2% yang
53
terdiri dari 45 auditor pertama, 21 auditor muda, dan 18 auditor madya.
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
dengan rata-rata total jawaban 41,64 dan standar deviasi 4,312, maka
54
rata-rata total jawaban 0,83 dan standar deviasi 0,376, maka dapat
total jawaban 13,35 dan standar deviasi 2,002, maka dapat disimpulkan
jawaban sebesar 11,71 dan standar deviasi sebesar 2,617, , maka dapat
jawaban maksimum sebesar 15, rata-rata total jawaban 13,48 dan standar
55
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Profesionalisme 0,677 Reliabel
Tingkat Keseriusan Kecurangan 0,846 Reliabel
Status Pelanggar 0,778 Reliabel
Intensi Whistleblowing 0,782 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan
jawaban sebelumnya.
56
pelanggar (SP), dan intensi whistleblowing (IW), dengan 101
sampel responden.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Profesionalisme
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Tingkat Keseriusan Kecurangan
57
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Status Pelanggar
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Intensi Whistleblowing
58
multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF,
yaitu:
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
dengan nilai tolerance 0,852 dan VIF 1,173. Dan untuk variabel
penelitian ini.
59
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 101
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,42501229
Most Extreme Differences Absolute ,120
Positive ,076
Negative -,120
Test Statistic ,120
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c
60
Pada tabel 4.11 terlihat bahwa variabel memiliki
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 101
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,70758413
Most Extreme Differences Absolute ,058
Positive ,048
Negative -,058
Test Statistic ,058
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
dari nilai probabilitas sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Sehingga
61
yang sama juga ditunjukkan oleh pengujian menggunakan grafik
normal p-plot pada gambar 4.1 dan histogram pada gambar 4.2.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
62
tidak condong ke kiri atau ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
bahwa data tersebat di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
63
Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
Glejser.
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
memiliki angka signifikan di atas 0,05. Hal ini terlihat dari nilai
64
variabel independen. Adapun hasil uji koefisien determinasi untuk
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
oleh variabel-variabel lain di luar model baik yang berasal dari faktor
65
terhadap variabel dependen. Tabel berikut ini menyajikan hasil uji
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
66
tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
memiliki idealisme kuat. Hal ini berkaitan pula dengan faktor yang
dari rekan kerja atau pimpinan organisasi secara umum. Hasil ini
67
Hipotesis 2: Status manajerial berpengaruh terhadap intensi
manajerial yang lebih tinggi hanya terbatas pada para staf yang
68
karena merasa tidak memiliki kekuasaan yang cukup untuk
mempunyai angka signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
69
Hipotesis 4: Status pelanggar berpengaruh terhadap intensi
70
seharusnya internal auditor dalam penelitian ini dapat melakukan
whistleblowing system.
Keterangan:
Y = Intensi Whistleblowing
X1 = Profesionalisme
X2 = Status Manajerial
e = Error
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
71
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan
whistleblowing.
oleh Sagara (2013) dan Sari dan Laksito (2014) yang menyatakan
yang rendah.
72
tentang tingkat keseriusan kecurangan dimana internal auditor
oleh Cortina dan Magley (2003) dan Miceli dkk (1991), mereka
melakukan whistleblowing.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,333. Hasil penelitian ini tidak
yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,565. Hasil penelitian ini konsisten
74
whistleblowing yang tinggi pula dibandingkan dengan internal auditor
nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil
yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,186. Hasil penelitian ini berbeda
Cortina dan Magley (2003) dan Miceli dkk (1991). Namun hasil
Ahmad (2011).
melakukan whistleblowing.
B. Saran
75
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-
variabel dependen.
yang sesungguhnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., & Fishbein, M. “The Influence of Attitudes on Behavior.” The handbook
of attitudes (pp. 173-221). New Jersey: Erlbaum., 2005.
Arens, Alvin A, Randal J Elder, dan Mark S Beasley. Auditing dan Jasa
Assurance, Edisi Keduabelas, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta, 2008.
77
Curtis, Mary B. “Whistleblower Mechanisms: A Study of the Perceptions of Users
and Responders”. The IIA Research Foundation, 2006.
Kalbers, L.P., and T.J. Fogarty. “Professionalism and Its Consequences: A Study
of Internal Auditors”. Auditing : A Journal of Practice & Theory 14
(Spring) : 64-86, 1995.
78
King, Granville. “The Implication of an Organization’s Structure on
Whistleblowing”. Journal of Business Ethics: 315-326, 1999.
Menk, Karl Bryan. “The Impact of Materiality, Personality Traits, and Ethical
Position on Whistle-Blowing Intentions”. VCU Scholars Compass, 2011.
Miceli, M. P., J. P. Near, dan C. R. Schwenk. “Who Blows the Whistle and
Why?”. Industrial & Labor Relations Review 45(1): 113-130, 1991.
Mulyadi. Auditing. Buku I, Jilid 3, Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. 2002.
Rehg, M. T., Miceli, M. P., J. P. Near dan J. R. Van Scotter. “Antecedents and
Outcomes of Retaliation Against Whistleblowers: Gender Differences
and Power Relationships”. Organization Science 19(2): 221-240, 2008.
Rizky Bagustianto dan Nurkholis. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk melakukan tindakan Whistle-
Blowing”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, 2015.
Sagara, Yusar. “Profesionalisme Internal Auditor dan Intensi Melakukan
Whistleblowing”, Jurnal Liquidity, Vol. 2 No. 1, Januari-Juni Hal 34-44,
STIE Ahmad Dahlan Jakarta, 2013.
Sawyer. Audit Internal Sawyer, Edisi Kelima, Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Sari, Devi Novita dan Laksito, Herry. “Profesionalisme Internal Auditor dan
Intensi Melakukan Whistleblowing”, Diponegoro Journal of Accounting
V. 03 No. 3 Tahun 2014, h.1 ISSN (Online): 2337-3806.
Schultz, J. J., et al.,“An Investigation of The Reporting of Questionable Acts in An
International Setting”. Journal of Accounting Research, 31, 75-103,
1993.
Sukirno, R. S. H., & Sutarmanto, H. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi
Membeli Produk Wayang Kulit Pada Masyarakat Suku Jawa”.
Psikologika, 24, 119-131, 2007.
79
Sukrisno Agoes, “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik”,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Semendawai, A. H., F. Santoso, W. Wagiman, B. I. Omas, Susilaningtias, dan S.
M. Wiryawan. Mengenal Whistleblowing. Jakarta: Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban, 2011.
Taylor, Eileen Z dan Mary B Curtis, “An Examination of The Layers of
Workplace Influence in Ethical Judgments: Whistleblowing Liklihood
and Preseverance in Public Accounting”, Journal of Business Ethics,
2010.
Trongmateerut, P., Sweeney, John T. “The Influence of Subjective Norms on
Whistle-blowing: A Cross-Cultural Investigation”. Journal of Business
Ethics 112: 437-451, 2013.
Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:
Salemba Empat, 2012.
80
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
SKRIPSI
81
82
83
84
85
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN
DARI KEMENTERIAN
86
87
88
89
90
91
LAMPIRAN 3
KUESIONER
PENELITIAN
92
KUESIONER
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
93
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Februari 2016
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Hormat saya,
Dosen Pembimbing Peneliti
94
Silakan memberi tanda silang (X) atau (√) pada kolom untuk setiap pernyataan
yang menggambarkan persepsi Anda.
95
Kasus 1
Kasus 2
96
penjelasan atas permasalahan ini, Aryo pergi menemui kepala unit layanan
pengadaan untuk berdiskusi. Kepala unit layanan pengadaan mengatakan
bahwa dia tidak ingin membicarakan permasalahan ini lebih lanjut dan
meminta Aryo untuk tidak mengurusi permasalahan ini lagi.
a. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat keseriusan kasus tersebut?
1 2 3 4 5
Sangat tidak serius Sangat serius
b. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kekuasaan Kepala Unit Layanan
Pengadaan dalam kasus tersebut?
1 2 3 4 5
Sangat tidak berkuasa Sangat berkuasa
c. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kemungkinan Anda akan melaporkan
kasus tersebut kepada pihak internal dalam kantor Anda?
1 2 3 4 5
Sangat rendah Sangat tinggi
Kasus 3
97
DATA RESPONDEN
Mohon periksa kembali semua jawaban Anda. Jangan sampai ada pertanyaan
yang terlewatkan. Terima kasih atas bantuan anda yang telah meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini.
98
LAMPIRAN 4
JAWABAN
RESPONDEN
99
IDENTITAS RESPONDEN
LAMA
NO GENDER USIA PENDIDIKAN JABATAN
BEKERJA
1 2 2 3 2 1
2 1 4 4 1 1
3 1 3 4 2 1
4 1 4 4 3 1
5 2 3 2 2 0
6 2 3 4 3 1
7 1 4 1 3 0
8 2 3 3 2 1
9 1 2 4 3 0
10 2 3 3 2 1
11 2 3 4 3 1
12 1 3 3 2 0
13 2 3 3 1 1
14 2 4 1 3 0
15 1 3 4 2 1
16 1 4 4 3 1
17 1 4 3 2 1
18 2 2 2 1 1
19 2 4 4 2 1
20 1 3 3 2 0
21 2 3 3 2 1
22 1 2 3 2 1
23 2 3 3 2 1
24 1 3 3 3 1
25 1 2 3 1 1
26 1 4 4 3 1
27 2 3 4 2 1
28 2 2 3 1 1
29 1 2 3 1 1
30 1 2 3 1 1
31 1 3 3 3 1
32 1 4 3 3 1
33 1 3 3 2 1
34 1 3 3 2 1
35 1 4 3 3 1
36 2 4 3 3 1
37 2 2 3 1 0
Bersambung pada halaman selanjutnya
100
IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)
LAMA
NO GENDER USIA PENDIDIKAN JABATAN
BEKERJA
38 1 4 4 3 1
39 2 3 3 3 1
40 1 3 3 3 1
41 1 3 4 3 1
42 1 3 3 3 1
43 1 4 4 3 1
44 1 4 4 3 1
45 1 3 2 3 1
46 2 3 4 3 0
47 1 3 3 3 1
48 1 3 4 2 1
49 1 2 3 1 1
50 2 2 3 1 1
51 2 2 3 1 1
52 1 2 3 1 1
53 1 3 3 2 1
54 1 4 4 3 1
55 1 3 3 2 1
56 1 4 3 3 1
57 1 4 4 3 1
58 1 4 3 3 1
59 2 4 3 3 1
60 2 3 4 3 1
61 2 3 4 3 1
62 1 4 3 2 1
63 1 3 3 1 1
64 1 4 4 3 1
65 2 4 4 2 1
66 1 4 4 3 1
67 1 4 1 3 1
68 2 4 3 3 0
69 2 2 4 2 1
70 1 3 2 2 1
71 1 3 3 2 1
72 1 3 3 2 1
73 1 2 3 1 1
74 1 2 3 1 0
Bersambung pada halaman selanjutnya
101
IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)
LAMA
NO GENDER USIA PENDIDIKAN JABATAN
BEKERJA
75 1 2 3 1 1
76 2 3 3 2 1
77 1 2 3 2 1
78 1 2 2 2 0
79 1 2 2 2 0
81 1 2 3 2 0
82 2 2 3 2 0
83 1 2 3 2 0
84 2 2 3 2 0
85 2 3 4 2 1
86 1 3 3 2 1
87 1 4 3 3 1
88 1 4 4 3 1
89 2 3 3 2 1
90 2 3 4 2 1
91 2 4 3 3 1
92 1 4 3 3 1
93 1 4 3 3 1
94 1 4 3 3 1
95 1 3 4 2 1
96 1 3 4 2 1
97 1 3 3 3 1
98 2 3 4 3 1
99 1 4 4 3 1
100 2 4 3 3 1
101 1 4 3 3 1
102
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 TP
1 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 49
2 5 4 4 5 5 2 2 3 3 4 4 41
3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 38
4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 1 5 47
5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 41
6 5 2 3 3 5 3 5 2 5 5 3 41
7 5 4 5 5 5 4 5 5 5 2 5 50
8 4 2 2 3 4 4 2 2 3 5 4 35
9 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 4 43
10 4 5 4 5 5 1 5 4 4 1 5 43
11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 44
12 4 3 4 4 5 3 4 4 5 5 5 46
13 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 41
14 4 3 4 4 5 3 4 4 5 5 5 46
15 4 4 3 3 3 2 2 5 5 5 5 41
16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
17 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 4 32
18 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 3 36
19 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 44
20 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 5 46
21 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42
22 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 45
23 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 39
24 4 3 3 3 4 2 4 5 5 5 4 42
25 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 40
26 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 46
27 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 38
28 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 38
29 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 39
30 4 2 3 2 4 2 1 1 4 4 4 31
31 4 2 2 2 4 2 3 4 5 5 5 38
32 5 4 4 4 5 2 2 5 5 5 5 46
33 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 39
34 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 37
35 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 36
36 4 4 4 4 5 4 2 5 5 2 5 44
37 5 4 4 4 5 1 3 3 4 4 4 41
Bersambung pada halaman selanjutnya
103
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME (Lanjutan)
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 TP
38 5 4 4 4 5 2 2 4 5 5 5 45
39 5 2 2 2 5 1 5 5 4 5 5 41
40 4 2 2 2 5 1 5 5 5 5 5 41
41 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 38
42 4 3 2 2 5 2 3 4 4 4 5 38
43 5 3 4 5 5 2 4 5 5 5 5 48
44 4 3 2 4 4 2 3 4 4 2 4 36
45 5 5 2 4 5 4 4 5 5 5 5 49
46 5 4 1 4 5 1 5 5 5 5 5 45
47 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 4 41
48 3 3 3 3 4 1 3 2 4 5 4 35
49 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 2 36
50 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 4 41
51 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 40
52 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 42
53 4 4 3 4 5 4 3 2 5 4 4 42
54 4 3 2 3 4 3 4 4 5 4 4 40
55 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 44
56 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 40
57 4 4 4 4 5 2 4 5 5 2 4 43
58 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 48
59 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 46
60 4 4 2 4 5 3 4 4 5 5 5 45
61 4 4 3 5 5 3 4 3 5 5 4 45
62 5 3 3 4 5 2 2 4 5 5 5 43
63 5 3 3 3 5 1 3 3 5 3 5 39
64 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 40
65 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 43
66 4 4 4 4 5 2 3 2 5 5 4 42
67 5 4 4 4 5 1 1 5 4 2 5 40
68 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 40
69 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 44
70 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 44
71 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 34
72 4 3 3 4 4 1 1 1 4 1 4 30
73 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 42
74 5 4 4 5 5 1 4 2 5 5 5 45
Bersambung pada halaman selanjutnya
104
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME (Lanjutan)
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 TP
75 3 3 3 3 4 2 1 4 5 4 5 37
76 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 49
77 3 2 2 2 4 2 3 4 5 5 4 36
78 3 1 2 2 5 3 2 4 4 5 4 35
79 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 4 33
80 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 41
81 4 3 3 4 5 4 3 4 5 5 5 45
82 4 4 3 3 4 3 3 5 5 5 5 44
83 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 4 41
84 5 2 3 3 5 3 5 5 5 5 5 46
85 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 47
86 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 40
87 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 43
88 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 40
89 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 50
90 4 2 3 2 4 2 2 4 4 4 4 35
91 5 4 4 4 5 3 3 2 3 4 5 42
92 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 46
93 5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 46
94 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 42
95 5 5 5 5 5 4 1 2 5 5 4 46
96 4 2 4 4 5 2 2 2 5 4 4 38
97 5 1 1 1 5 5 4 5 3 3 5 38
98 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 46
99 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 43
100 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 46
101 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 48
105
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TINGKAT KESERIUSAN
KECURANGAN
106
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TINGKAT KESERIUSAN
KECURANGAN (Lanjutan)
107
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TINGKAT KESERIUSAN
KECURANGAN (Lanjutan)
108
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL STATUS PELANGGAR
109
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL STATUS PELANGGAR (Lanjutan)
110
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL STATUS PELANGGAR (Lanjutan)
111
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTENSI WHISTLEBLOWING
112
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTENSI WHISTLEBLOWING
(Lanjutan)
113
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTENSI WHISTLEBLOWING
(Lanjutan)
114
LAMPIRAN 5
OUTPUT HASIL
PENGUJIAN DATA
115
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme
N %
Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,638 ,677 11
Item Statistics
116
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme (Lanjutan)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
P1 1,000 ,265 ,191 ,320 ,487 ,022 ,201 ,180 ,139 ,089 ,349
P2 ,265 1,000 ,499 ,663 ,155 ,140 ,055 ,077 ,121 -,091 ,027
P3 ,191 ,499 1,000 ,622 ,096 ,212 -,058 -,048 ,080 -,055 ,024
P4 ,320 ,663 ,622 1,000 ,265 ,184 ,111 ,035 ,139 -,127 -,023
P5 ,487 ,155 ,096 ,265 1,000 -,067 ,132 ,187 ,269 ,106 ,453
P6 ,022 ,140 ,212 ,184 -,067 1,000 ,182 ,206 -,026 ,027 -,087
P7 ,201 ,055 -,058 ,111 ,132 ,182 1,000 ,375 ,090 ,091 ,067
P8 ,180 ,077 -,048 ,035 ,187 ,206 ,375 1,000 ,267 -,022 ,448
P9 ,139 ,121 ,080 ,139 ,269 -,026 ,090 ,267 1,000 ,247 ,321
P10 ,089 -,091 -,055 -,127 ,106 ,027 ,091 -,022 ,247 1,000 ,207
P11 ,349 ,027 ,024 -,023 ,453 -,087 ,067 ,448 ,321 ,207 1,000
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics
117
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Keseriusan Kecurangan
N %
Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,840 ,846 3
Item Statistics
118
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Keseriusan Kecurangan (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics
119
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Status Pelanggar
N %
Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,774 ,778 3
Item Statistics
120
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Status Pelanggar (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics
121
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensi Whistleblowing
N %
Excludeda 0 ,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,777 ,782 3
Item Statistics
122
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensi Whistleblowing (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics
123
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 TP
P1 Pearson Correlation 1 ,265** ,191 ,320** ,487** ,022 ,201* ,180 ,139 ,089 ,349** ,541**
Sig. (2-tailed) ,007 ,056 ,001 ,000 ,824 ,044 ,071 ,167 ,378 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P2 Pearson Correlation ,265** 1 ,499** ,663** ,155 ,140 ,055 ,077 ,121 -,091 ,027 ,549**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000 ,122 ,161 ,583 ,443 ,229 ,363 ,792 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P3 Pearson Correlation ,191 ,499** 1 ,622** ,096 ,212* -,058 -,048 ,080 -,055 ,024 ,488**
Sig. (2-tailed) ,056 ,000 ,000 ,337 ,034 ,565 ,634 ,429 ,587 ,813 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P4 Pearson Correlation ,320** ,663** ,622** 1 ,265** ,184 ,111 ,035 ,139 -,127 -,023 ,601**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,008 ,066 ,271 ,728 ,167 ,204 ,820 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P5 Pearson Correlation ,487** ,155 ,096 ,265** 1 -,067 ,132 ,187 ,269** ,106 ,453** ,491**
Sig. (2-tailed) ,000 ,122 ,337 ,008 ,504 ,189 ,061 ,007 ,292 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P6 Pearson Correlation ,022 ,140 ,212* ,184 -,067 1 ,182 ,206* -,026 ,027 -,087 ,427**
Sig. (2-tailed) ,824 ,161 ,034 ,066 ,504 ,068 ,039 ,793 ,787 ,386 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P7 Pearson Correlation ,201* ,055 -,058 ,111 ,132 ,182 1 ,375** ,090 ,091 ,067 ,482**
Sig. (2-tailed) ,044 ,583 ,565 ,271 ,189 ,068 ,000 ,372 ,367 ,503 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P8 Pearson Correlation ,180 ,077 -,048 ,035 ,187 ,206* ,375** 1 ,267** -,022 ,448** ,532**
Sig. (2-tailed) ,071 ,443 ,634 ,728 ,061 ,039 ,000 ,007 ,829 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P9 Pearson Correlation ,139 ,121 ,080 ,139 ,269** -,026 ,090 ,267** 1 ,247* ,321** ,438**
Sig. (2-tailed) ,167 ,229 ,429 ,167 ,007 ,793 ,372 ,007 ,013 ,001 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P10 Pearson Correlation ,089 -,091 -,055 -,127 ,106 ,027 ,091 -,022 ,247* 1 ,207* ,290**
Sig. (2-tailed) ,378 ,363 ,587 ,204 ,292 ,787 ,367 ,829 ,013 ,038 ,003
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
P11 Pearson Correlation ,349** ,027 ,024 -,023 ,453** -,087 ,067 ,448** ,321** ,207* 1 ,445**
Sig. (2-tailed) ,000 ,792 ,813 ,820 ,000 ,386 ,503 ,000 ,001 ,038 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
TP Pearson Correlation ,541** ,549** ,488** ,601** ,491** ,427** ,482** ,532** ,438** ,290** ,445** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
124
Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Keseriusan Kecurangan
Correlations
125
Hasil Uji Validitas Variabel Status Pelanggar
Correlations
126
Hasil Uji Validitas Variabel Intensi Whistleblowing
Correlations
127
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Unstandardized
Residual
N 101
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,42501229
Most Extreme Differences Absolute ,120
Positive ,076
Negative -,120
Test Statistic ,120
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c
128
HASIL UJI NORMALITAS SESUDAH TRANSFORMASI
Unstandardized
Residual
N 101
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,70758413
Most Extreme Differences Absolute ,058
Positive ,048
Negative -,058
Test Statistic ,058
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
129
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
130
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
ANOVAa
131