Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Disusun Oleh:

1. Fajriatun Nafiah 2008139


2. Winahyu Retno Utami 2008190

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021
REVIEW JURNAL
https://jkms.org/DOIx.php?id=10.3346/jkms.2009.24.5.936

NO KOMPOSISI ISI
1 Peneliti dan tahun Dae-Keun Kim1,2, Kyung-Mi Lee1,, Jongwha Kim2, Min-
peneliti
Cheol Whang2* and Seung Wan Kang1,3*
2013
2 Judul Pengaruh pelatihan autogenik berbantuan biofeedback
pada sakit kepala aktivitas dan keadaan suasana hati pada
pasien migrain wanita korea
3 Latar belakang / Migrain adalah penyakit yang sangat umum, dan wanita
alasan di teliti
usia sangat produktif lebih terpengaruh dari pada pria atau
wanita di kelompok usia lainnya. Banyak peneliti telah
mendukung melihat bahwa intervensi perilaku seperti
biofeedback dan relaksasi, baik sendiri atau dalam
kombinasi, bisa efektif untuk pengobatan sakit kepala (2-
7). Terutamma, bioumpan balik termal dengan atau tanpa
pelatihan autogenik gabungan adalah dikenal efektif untuk
pengobatan sakit kepala migrain. Selain itu, beberapa
penelitian menunjukkan bahwa efek dari pengobatan
perilaku tahan lama. Tidak ada studi terkontrol tentang
kemanjuran biofeedback dan relaksasi untuk pasien
dengan migrain di Korea, dan sedikit penelitian telah
dilakukan untuk menyelidiki hubungan langsung antara
keadaan suasana hati, termasuk kecemasan atau depresi,
dan aktivitas atau depresi, dan aktivitas sakit kepala.
Mekanisme yang mendasari kemanjuran pengobatan
biofeedback dan peran psikologis faktor dalam pengobatan
migrain masih belum jelas, meskipun berbagai keadaan
suasana hati, termasuk kecemasan dan depresi, dan
beberapa faktor kognitif diketahui terkait dengan regulasi
nyeri. Kondisi psikologis termasuk kecemasan dan depresi
telah dilaporkan memiliki hubungan yang kuat dengan
migrain.
4 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
biofeedback pengobatan pada aktivitas sakit kepala,
kecemasan, dan depresi pada pasien wanita korea dengan
sakit kepala migrain.
5 Tinajuan pustaka Kami menemukan bahwa pelatihan autogenik yang
dibantu biofeeback adalah efektif dalam pengelolaan
pasien migrain wanita di populasi korea. Mereka juga
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam keadaan
susasana hati mereka diukur dengan HAM-A, HAM-D,
STAI S, dibandingkan dengan wanita normal yang sehat.
Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang menunjukkan bahwa pasien migrain memiliki tingkst
kecemasan yang tinggi dan depresi.
6 Metode penelitian Pasien diacak kedalam kelompok perlakuan (n=17) dan
kelompok pemantau (n=15). Keadaan suasana hati
termasuk kecemasan dan depresi, dan variabel psikologis
seperti suhu kulit rata-rata pasien adalah dibandingkan
dengan kontrol normal (n=21).
7 Hasil dan kesimpulan Hasil
Kami menemukan perawatan yang lebih baik tingkat
respons (didefinisikan sebanyak 50% pengurangan indeks
sakit kepala) pada pasien dengan pelatihan autogenik
berbantuan biofeedback dibandingkan pada kelompok
pemantau. Skor pada skala kecemasan dan depresi pada
pasien yang menerima pelatihan autogenik yang dibantu
biofeedback menurun setelah perawatan biofeedback.
Apalagi penurunan dalam tingkat kecemasan mereka
secara signifikan terkait dengan hasil pengobatan. Hasil ini
menunjukkan bahwa Pelatihan autogenik yang dibantu
biofeedback efektif untuk pengobatan migrain dan efek
terapeutiknya terkait erat dengan peningkatan tingkat
kecemasan.
Kesimpulan
Pengobatan biofeedback ditemukan menyebabkan
peningkatan keadaan sakit kepala dan suasana hati seperti
kecemasan dan depresi pada pasien migrain wanita. Selain
itu, pengurangan tingkat kecemasan terkait dengan
biofeedback respon pengobatan. Hasil ini menunjukkan
bahwa biofeedback pengobatan dapat menjadi pengobatan
nonfarmakologis yang efektif untuk pasien migrain dan
bahwa peningkatan keadaan kecemasan yang diberikan
oleh pengobatan biofeedback mungkin memainkan kunci
peran dalam mengurangi aktivitas sakit kepala.
8 Saran -

Anda mungkin juga menyukai