Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GLAGAH
Jl.Raya Glagah No. 61 Kode Pos 62292
Telp. (0322) 311520 e-mail puskesmasglagah0@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMBERIAN MATERI SOSIALISASI
PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)
UNTUK PETUGAS UPT PUSKESMAS GLAGAH
DI PUSKESMAS GLAGAH TH 2016

I. PENDAHULUAN

”Health-care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling


sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai Infeksi
Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di puskesmas ”Hospital-Acquired
Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung
maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tak berakibat kematian, pasien
dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya pengobatan yang lebih
banyak.

HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah
pasien masuk puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, atau dalam waktu
30 hari setelah pasien keluar dari puskesmas. Dalam hal ini termasuk infeksi yang
didapat dari puskesmas tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap
pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Angka kejadian terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi3-21%) atau lebih


dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.Kondisi  ini menunjukkan
penurunan mutu pelayanan kesehatan. Tak dipungkiri lagi untuk masa yang akan
datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan, sehingga
kejadian infeksi di pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian bagi Rumah Sakit
atau Fasilitas Kesehatan lainnya.

Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan


kelompok yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari
pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung
atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan
menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat
dan peningkatan biaya puskesmas.

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat Penting untuk


melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya
infeksi karena dirawat, bertugas juga berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan program PPI perlu keterlibatan lintas
profesional: Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi,
Sanitasi & Housekeeping, dan lain-lain sehingga perlu wadah berupa Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Beberapa puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan merupakan lahan


praktik bagi  mahasiswa/siswa serta peserta magang dan pelatihan yang berasal dari
berbagai jenjang pendidikan dan institusi yang berbeda-beda. Tak diragukan lagi
bahwa semua mahasiswa/siswa dan peserta magang/pelatihan mempunyai kontribusi
yang cukup besar dalam penularan infeksi dan akan beresiko mendapatkan HAIs. Oleh
karena itu penting bagi mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan, termasuk juga
karyawan baru memahami proses terjadinya infeksi, mikroorganisme yang sering
menimbulkan infeksi, serta bagaimana pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit. Sebab bila sampai terjadi infeksi nosokomial akan cukup sulit mengatasinya,
pada umumnya kuman sudah resisten terhadap banyak antibiotika. Sehingga semua
mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan yang akan mengadakan praktik di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, termasuk juga karyawan baru yang
akan bertugas harus diberikan Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

II. TUJUAN

Tujuan umum dari sosialisai ini adalah untuk melindungi pasien dari kejangkitan infeksi,
dalam bentuk upaya pencegahan, surveilens dan pengobatan yang rasional.

Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasiini adalah :

 Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya


melalui pencegahan dan pengendalian infeksi
 Melindungi sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat dari penyakit infeksi
yang berbahaya

 Menurunkan angka kejadian Infeksi Nosokomial


III. MATERI TRAINING PPI

 Pengendalian infeksi sebagai upaya menjaga mutu puskesmas glagah

 Faktor yang mempengaruhi infeksi di puskesmas glagah

 Epidemiologi penyakit infeksi

 Informasi survilen dan KLB

 Sistem pengorganisasian pengendalian infeksi di puskesmas glagah

 Standart precaution

 Peran dokter, perawat dan laborat dalam pengendalian infeksi di puskesmas


glagah

 Kerjasama tim

 Pemrosesan alkes dan linen

 Peran unit sterilisasi dalam pengendalian Infeksi di puskesmas glagah

 Pengelolaan limbah di puskesmas glagah

 Pengelolaan gizi dalam pengendalian infeksi di puskesmas glagah

 Pengeloaan obat, antiseptik, bahan dekontaminasi dan desinfektan di puskesmas


glagah

 Diskusi batasan infeksi nosokomial

 Pengendalian antibiotik di puskesmas glagah

IV. METODE SOSIALISASI PPI

Methode sosialisasi menggunakan metode interaktif, yaitu pemahaman dari sisi


konsep, diskusi interaktif sehingga peserta dapat lebih mudah memahami dan
menguasai materi yang diajarkan.

V. BIAYA : Swadaya

VI. SASARAN

Seluruh staf puskesmas glagah

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Waktu : Hari Rabu, 05 Oktober 2016
Tempat : UPT Puskesmas glagah

VIII. PENUTUP

Demikian kerangka acuan pemberian materi sosialisasi penanggulangan dan


pencegahan infeksi (PPI) untuk petugas UPT Puskesmas Glagah di Puskesmas
Glagah, semoga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan. Diharapkan dengan
diadakannya pemberian materi sosialisasi penanggulangan dan pencegahan infeksi
(PPI) dapat meningkatkan kualitas petugas UPT Puskesmas Glagah yang pada
akhirnya untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Glagah.

Mengetahui Pelaksana
Kepala Puskesmas Glagah Ketua Tim PPI

dr. ISMATUT THOBIBAH MILKAN,S.Kep,Ns


NIP. 19760613 200604 2 027 NIP. 19630202 198703 1019

Anda mungkin juga menyukai