SPLN D3.022-1 2012 Red 03-01-2013 Modul Fotovoltaik-Red 1
SPLN D3.022-1 2012 Red 03-01-2013 Modul Fotovoltaik-Red 1
022-1: 2012
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No.559.K/DIR/2012
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.022-1 : 2012
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 559.K/DIR/2012
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
KRITERIA DESAIN MODUL FOTOVOLTAIK
SEL KRISTAL DAN THIN FILM
UNTUK PLTS
Disusun oleh:
Diterbitkan oleh :
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang Standardisasi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 277.K/DIR/2012
Daftar Isi
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………..i
Daftar Tabel………………………………………………………………………………………....i
Daftar Gambar……………………………………………………………………………………...ii
Prakata……………………………………………………………………………………………...iii
1 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 1
2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
3 Acuan Normatif ............................................................................................................. 1
4 Istilah dan Definisi ........................................................................................................ 2
4.1 Sel Surya (Sel Fotovoltaik) .................................................................................. 2
4.2 Sel Mono Kristal .................................................................................................. 2
4.3 Sel Poli Kristal ..................................................................................................... 2
4.4 Thin Film.............................................................................................................. 2
4.5 Modul Sel Fotovoltaik .......................................................................................... 2
4.6 Larik (Array) Fotovoltaik ...................................................................................... 3
4.7 Iradians Matahari (Solar Irradiance) ..................................................................... 3
4.8 Radiasi Matahari (Solar Radiation) ...................................................................... 3
4.9 Efisiensi Sel ......................................................................................................... 3
4.10 Efisiensi Modul .................................................................................................... 3
4.11 Kondisi Uji Standar (STC) .................................................................................... 3
4.12 Nominal Operating Cell Temperature (NOCT) ..................................................... 3
4.13 Pengujian Jenis ................................................................................................... 4
4.14 Pengujian Rutin ................................................................................................... 4
4.15 Pengujian Serah Terima ...................................................................................... 4
5 Modul Sel Fotovoltaik ................................................................................................... 4
5.1 Umum .................................................................................................................. 4
5.2 Spesifikasi Modul ................................................................................................. 5
6 Pengujian Kualifikasi Modul .......................................................................................... 6
6.1 Pengujian Kualifikasi Modul Kristal ...................................................................... 6
6.2 Contoh Uji Jenis Modul Fotovoltaik ...................................................................... 9
6.3 Contoh untuk Uji Serah Terima ............................................................................ 9
6.4 Persiapan Pengujian Jenis .................................................................................. 9
6.5 Pengujian Jenis Modul Thin Film ....................................................................... 10
7 Kriteria Kelulusan Uji Jenis Modul Fotovoltaik ............................................................ 13
7.1 Kriteria Kelulusan Modul Kristal ......................................................................... 13
7.2 Kriteria Kelulusan Modul Thin Film .................................................................... 14
8 Kriteria Kelulusan Uji Serah Terima ............................................................................ 14
9 Cacat Major Secara Visual ......................................................................................... 15
9.1 Cacat Major Pada Jenis Modul Kristal ............................................................... 15
9.2 Cacat Major Pada Jenis Modul Thin Film........................................................... 15
10 Modifikasi Modul ......................................................................................................... 15
Daftar Tabel
i
SPLN D3.022-1: 2012
Daftar Gambar
ii
SPLN D3.022-1: 2012
Prakata
Standar Modul Fotovoltaik ini merupakan salah satu rangkaian dari standar Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dalam pembangunan PLTS, komponen utama adalah
modul fotovoltaik yang disusun dalam rangkaian larik (Array), inverter dan baterey storage
(untuk PLTS yang menggunakan sistem penyimpan baterai).
Standar ini mengatur spesifikasi dan standar uji untuk mendapatkan mutu modul sel
fotovoltaik yang dikehendaki.
Dengan diterbitkannya standar ini diharapkan seluruh sel fotovoltaik yang akan digunakan
harus melalui tahapan uji seperti yang disyaratkan dalam standar ini.
iii
SPLN D3.022-1: 2012
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan untuk kualifikasi desain dan tipe dari modul
fotovoltaik yang secara umum cocok untuk operasi jangka panjang pada iklim udara
terbuka, sebagaimana didefinisikan dalam IEC 60721-2-1 untuk jenis modul kristal silikon
dan IEC 61646 untuk modul thin film.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis serta petunjuk teknis
pemakaian untuk unit-unit PT PLN (Persero) dan ketentuan desain, pembuatan,
pengujian untuk pabrikan, pemasok maupun lembaga penguji.
3 Acuan Normatif
Elemen aktif semi konduktor yang terdiri dari sebuah diode sambungan p-n, yang
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan prinsip yang disebut efek
photovoltaic.
Lapisan sel yang terbuat dari keping (wafer) Silicon kristal tunggal yang dicirikan dengan
susunan atom yang teratur dan hanya mempunyai satu orientasi kristal, yaitu semua atom
tersusun secara simetris dan memiliki efesiensi yang cukup tinggi.
Keping silikon poli kristal dibuat dengan teknologi casting berupa balok silikon dan
dipotong-potong tipis (wire-sawing) menjadi kepingan, dengan ketebalan sekitar 250–350
micrometer. Dengan teknologi ini bisa diperoleh sel fotovoltaik lebih murah meskipun
tingkat efisiensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan silikon kristal tunggal.
Sel fotovoltaik yang dibuat dengan teknologi lapisan tipis (thin film) material
semikonduktor. Teknologi pembuatan sel fotovoltaik dengan lapisan tipis ini dimaksudkan
untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat teknologi ini hanya
menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan dengan bahan
baku untuk tipe silikon wafer.
Metode yang paling sering dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini adalah
dengan Plasma-enhanced chemical vapor deposition (PECVD) dari gas silane dan
hidrogen. Lapisan yang dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak
memiliki arah orientasi kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal).
Selain menggunakan material dari silikon, sel fotovoltaik lapisan tipis juga dibuat dari
bahan semikonduktor lainnya yang memilik efisiensi solar sel tinggi seperti Cadmium
Telluride (Cd Te) dan Copper Indium Gallium Selenide (CIGS).
Rangkaian dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan seri atau paralel yang
ditempatkan sedemikian rupa berbentuk persegi atau persegi panjang, dilaminating dan
dilapis kaca khusus dan diberi penguat rangka/frame pada keempat sisinya, sehingga
terlindung dari pengaruh lingkungan. Setiap modul sel fotovoltaik dirancang memiliki daya
puncak spesifik.
2
SPLN D3.022-1: 2012
Beberapa modul fotovoltaik, panel fotovoltaik atau sub-larik serta penyangga yang
digabung secara mekanis dan dirangkai secara elektris menjadi suatu sistem untuk
membangkitkan energi listrik guna mendapatkan daya listrik yang lebih besar.
CATATAN: Larik sel fotovoltaik tidak termasuk pondasi, peralatan tracking, kendali termis dan
komponen lainnya.
Kerapatan daya langsung dari matahari yang diukur dalam satuan watt per meter persegi
(W/m2).
Perbandingan antara daya lsitrik maksimum yang dihasilkan sel terhadap daya sinar
surya yang diterima pada permukaan sel.
Perbandingan antara daya listrik maksimum yang dihasilkan modul terhadap daya sinar
surya yang diterima permukaan modul.
Kondisi uji standar atau Standard Test Condition (STC) adalah kondisi yang disepakati
untuk menyatakan pengenal dari gawai fotovoltaik, yaitu distribusi iradians spektral
matahari 1000 W/m2 pada massa udara atau air mass (AM) 1,5 dan suhu udara 25 °C.
Suhu sel operasi nominal atau Nominal Operating Cell Temperature (NOCT), didefinisikan
sebagai keseimbangan rata-rata suhu sambungan sel fotovoltaik dalam suatu modul pada
kondisi acuan :
- Sirkit listriktanpa beban dan rak terbuka pada kondisi normal terkena sinar matahari;
- Sudut kemiringan: kemiringan pada 45 ° dari horisontal;
- Iradians: 800 W /m2 ;
3
SPLN D3.022-1: 2012
Pengujian jenis atau pengujian kualifikasi adalah pengujian yang diterapkan terhadap
contoh yang terdiri dari 8 modul yang dipilih secara acak dimaksudkan untuk
memverifikasi desain dasar yang dapat diterima.
Pengujian yang dilakukan oleh pabrikan untuk modul yang diproduksi dalam rangka
memisahkan produk yang cacat.
Pengujian yang dilakukan secara sampling terhadap sejumlah modul tertentu dalam
rangka serah terima barang, sebelum modul tersebut dipasang.
5.1 Umum
Modul fotovoltaik merupakan rangkaian dari beberapa sel fotovoltaik dari jenis kristal atau
thin film yang dihubungkan seri atau paralel yang ditempatkan sedemikian rupa berbentuk
persegi atau persegi panjang, dilaminating dan dilapis kaca khusus dan diberi penguat
rangka/frame pada keempat sisinya.
Modul Fotovoltaik harus merupakan satu kesatuan rangkaian yang kokoh dengan
identitas penandaan sesuai dengan karakteristiknya.
4
SPLN D3.022-1: 2012
Ketentuan ini hanya berlaku untuk modul Fotovoltaik jenis mono kristal. Kualitas sel
fotovoltaik jenis ini harus dari Grade-A.
Kapasitas minimum daya puncak dari modul sel fotovoltaik 150 W dan kapasitas
maksimum 300 W (dengan dimensi maksimum 200 cm x 130 cm).
Untuk daerah yang memiliki kendala yang cukup sulit dalam penanganan/ transportasi
modul sel fotovoltaik dapat menggunakan kapasitas modul yang disesuaikan dengan
tetap mempertimbangkan persyaratan teknis.
Daya pengenal harus dinyatakan dalam satu nilai (tidak boleh dalam bentuk julat/range)
Toleransi kapasitas yang diijinkan untuk daya puncak pengenal -2%.
Rangka pada empat sisi modul harus terbuat dari bahan alumunium atau logam lain non
korosif yang rigid dan kokoh.
Efisiensi modul monocrystalline minimal 14%, polycrystalline minimal 13% dan thin film
minimal 7%.
Umur operasi (life time) modul sel fotovoltaik minimal adalah 20 tahun.
5.2.6 Penandaan
Setiap modul harus diberi tanda-tanda yang jelas dan tidak dapat terhapus sebagai
berikut:
a) Nama, monogram atau simbol dari pabrikan;
b) Tipe atau nomor model;
c) Nomor seri;
d) Polaritas terminal atau lead (kode warna diperbolehkan);
e) Tegangan sistem maksimum yang cocok untuk modul;
f) Daya maksimum dari modul;
g) Tanggal dan tempat pembuatan harus ditandai pada modul atau dilacak dari
nomor seri.
5
SPLN D3.022-1: 2012
Modul sel fotovoltaik harus lulus uji dan memiliki sertifikat hasil uji jenis yang berstandar
SPLN yang dikeluarkan oleh PLN atau berstandar IEC yang dikeluarkan oleh laboratorium
independen (Terakreditasi dengan ISO 17025).
Prosedur Uji sepenuhnya mengikuti IEC 61215: 2005-04 Crystalline silicon terrestrial
photovoltaic (PV) modules – Design qualification and type approval; Butir 10.Test
Procedures.
Ringkasan dari Tingkat Uji kualifikasi Modul Kristal dapat dilihat pada tabel 1.
Metode uji/Acuan/
No. Mata uji J S R
Persyaratan
1 2 3 4 5 6
spektral matahari
8. Uji paparan terbuka IEC 61215 butir 10.8
2
- 60 kWh/m Iradians matahari total
9. Uji ketahanan Hot Spot IEC 61215 butir 10.9
- 2
5 jam di paparkan pada 1000 W/m
- Iradians pada kondisi titik panas
terburuk (Irradiance in worst-case
hot spot condition)
10. UV Preconditioning IEC 61215 butir 10.10
-2
15 kWh m iradiasi UV total pada
panjang gelombang antara 280 nm
s.d 385 nm dengan iradiasi 5
2
kWh m pada panjang gelombang
antara 280 nm s.d 320 nm
11. Uji siklus termal IEC 61215 butir 10.11
50 dan 200 siklus dari –40 °C ke +
85 °C dengan kondisi arus daya
puncak STC selama 200 siklus.
7
SPLN D3.022-1: 2012
CATATAN: ringkasan urutan pengujian kualifikasi Modul kristal mengacu terhadap standar IEC
61215
8
SPLN D3.022-1: 2012
N ≤ 500 5 0 5
N > 5000 50 5 50
CATATAN: *) Jika satu atau lebih contoh uji mengalami kegagalan pada satu atau lebih mata uji,
maka dapat dilakukan pengujian ulang dengan menggunakan contoh uji baru sebanyak contoh uji
pertama. Bila dalam pengujian kedua ini diketemukan satu atau lebih dari contoh uji mengalami
kegagalan pengujian dari satu atau lebih mata uji serah terima, maka seluruh modul fotovoltaik yang
akan diserah-terimakan dinyatakan gagal memenuhi ketentuan pengujian serah terima.
Sebelum memulai pengujian, semua modul harus terkena sinar matahari (baik nyata atau
simulasi) untuk tingkat radiasi dari 5 kWh/m2 untuk 5,5 kWh/m2 pada kondisi sirkit terbuka
tanpa beban.
Modul akan dibagi ke dalam kelompok dan sasaran urutan untuk pengujian seperti pada
gambar 1, dilakukan dalam urutan yang ditetapkan. Setiap kotak mengacu pada butir
yang ditetapkan dalam standar ini.
CATATAN 1: Bila pengukuran akhir untuk satu pengujian berfungsi sebagai pengukuran awal dari
pengujan urutan berikutnya, pengukuran tersebut tidak perlu diulang. Dalam kasus ini, pengukuran
awal dihilangkan dari pengujian. Dalam melaksanakan pengujian, penguji harus mengamati
penanganan produsen, pemasangan dan instruksi koneksi. Pengujian diberikan dalam 10.4, 10.5
10,6 dan 10,7 dapat dihilangkan jika masa depan IEC 61853 telah atau dijadwalkan untuk
dijalankan pada modul jenis ini. Kondisi pengujian dirangkum dalam Tabel 1.
9
SPLN D3.022-1: 2012
CATATAN 2: Tingkat kompleksitas uji dalam Tabel 1 adalah tingkat minimum yang diperlukan
untuk uji jenis. Jika laboratorium dan produsen modul setuju, pengujian dapat dilakukan dengan
meningkatkan kompleksitasnya
Prosedur Uji sepenuhnya mengikuti IEC 61646: 2008-05 Thin-film terrestrial photovoltaic
(PV) modules – Design qualification and type approval silicon terrestrial photovoltaic (PV)
modules –Design qualification and type approval (Bab 10. Test Procedures).
Ringkasan dari Uji Modul Thin film dapat dilihat pada tabel 2.
10
SPLN D3.022-1: 2012
CATATAN 1: Ringkasan urutan pengujian kualifikasi Modul kristal mengacu terhadap standar IEC 61646;
CATATAN 2: Jika bypass dioda tidak dapat diakses dalam modul standar, sampel khusus dapat dibuat untuk
pengujian termal bypass dioda (10,18). Bypass dioda harus dipasang secara fisik seperti halnya pada modul
standar, dengan sensor termal ditempatkan pada dioda yang diperlukan dalam 10.18.2. Contoh uji ini tidak
harus melalui urutan uji lainnya;
CATATAN 3: Untuk tujuan diagnostik pengukuran antara daya maksimum (10.2) dapat dilakukan
sebelum dan sesudah pengujian individu. Jika modul kontrol digunakan untuk pengukuran ini memastikan
telah sesuai dengan rekomendasi produsen.
11
SPLN D3.022-1: 2012
Metode uji/Acuan/
No Mata uji J S R
Persyaratan
1 2 3 4 5 6
12
SPLN D3.022-1: 2012
Suatu desain modul dinyatakan telah lulus uji jenis dan disetujui sebagai tipe IEC jika
masing-masing sampel uji memenuhi semua kriteria berikut:
a) Degradasi dari daya keluaran maksimum tidak melebihi batas yang ditetapkan
setelah setiap pengujian atau 8% setelah setiap urutan uji;
b) Sampel tidak menunjukkan rangkaian terbuka selama pengujian;
c) Secara visual tidak ada cacat major, seperti yang didefinisikan dalam butir 8.1;
d) Persyaratan pengujian insulasi terpenuhi setelah dilakukan semua tahapan
pengujian;
13
SPLN D3.022-1: 2012
e) Persyaratan pengujian arus bocor basah dipenuhi pada awal dan akhir dari
setiap urutan dan setelah uji panas-lembab (damp heat test);
f) Persyaratan tertentu dari pengujian-pengujian individu terpenuhi.
Jika dua atau lebih modul tidak memenuhi kriteria uji, desain harus dianggap tidak
memenuhi persyaratan pengujian jenis. Jika satu modul gagal pada suatu pengujian, dua
modul lainnya yang memenuhi persyaratan pada butir 6.2 harus dikenakan seluruh urutan
pengujian yang relevan dari permulaan.
Jika satu atau kedua modul juga gagal, desain harus dianggap tidak memenuhi
persyaratan pengujian jenis. Namun, jika kedua modul lulus urutan uji, desain harus dinilai
telah memenuhi persyaratan pengujian jenis.
Suatu desain modul dinyatakan telah lulus uji jenis dan disetujui sebagai tipe IEC jika
masing-masing sampel uji memenuhi semua kriteria berikut:
a) Setelah peredaman cahaya terakhir, daya keluaran maksimum pada STC tidak
kurang dari 90% dari nilai minimum yang dispesifikasikan pabrikan sesuai
penandaannya;
b) Sampel tidak menunjukkan rangkaian terbuka selama pengujian;
c) Secara visual tidak ada cacat major, seperti yang didefinisikan dalam butir 8.2;
d) Persyaratan pengujian insulasi terpenuhi setelah dilakukan semua tahapan
pengujian;
e) Persyaratan pengujian arus bocor basah dipenuhi pada awal dan akhir dari
setiap urutan dan setelah uji panas-lembab (damp heat test);
f) Persyaratan tertentu dari pengujian-pengujian individu terpenuhi.
Jika dua atau lebih modul tidak memenuhi kriteria uji, desain harus dianggap tidak
memenuhi persyaratan pengujian jenis. Jika satu modul gagal pada suatu pengujian, dua
modul lainnya yang memenuhi persyaratan pada butir 6.2 harus dikenakan seluruh urutan
pengujian yang relevan dari permulaan.
Jika satu atau kedua modul juga gagal, desain harus dianggap tidak memenuhi
persyaratan pengujian jenis. Namun, jika kedua modul lulus urutan uji, desain harus dinilai
telah memenuhi persyaratan pengujian jenis.
Untuk kriteria kelulusan uji serah terima modul jenis kristal dan thin film, maka hasil uji
yang ditetapkan dalam standar ini harus sesuai dengan kriteria berikut:
a) Seluruh contoh uji harus identik dengan contoh yang telah lulus uji jenis sesuai
tabel 1, untuk modul jenis kristal dan tabel 2 untuk modul jenis thin film;
b) Hasil uji serah terima dari seluruh contoh yang diuji harus sesuai dengan
spesifikasi penandaan dari tipe yang diuji jenis.
14
SPLN D3.022-1: 2012
c) Jika terdapat kegagalan dengan jumlah maksimum kegagalan sesuai tabel 2 untuk
setiap sejumlah contoh, maka diberikan kesempatan dilakukan uji ulang dengan
jumlah contoh yang baru sesuai tabel tersebut dan tidak boleh terjadi kegagalan.
Untuk tujuan kualifikasi desain dan persetujuan jenis, berikut dianggap utama visual yang
cacat:
Untuk tujuan kualifikasi desain dan persetujuan uji jenis, berikut beberapa visual yang
dianggap cacat:
a) Pecah, retak, atau permukaan eksternal robek, termasuk jalur bagian atas maupun
bawah, rangka (frame) dan kotak sambung;
b) Bengkok atau tidak segaris (misaligned) permukaan eksternal, termasuk jalur
bagian atas maupun bagian bawah , rangka dan kotak sambung yang
dihubungkan ke instalasi dan/atau pengoperasian modul menjadi terganggu;
c) Rongga bagian dalam atau korosi yang terlihat pada setiap lapisan thin film pada
sirkit aktif modul sampai melampaui lebih dari 10% setiap sel;
d) Gelembung-gelembung atau laminasi yang terkelupas yang membentuk jalur
kontinyu antara setiap bagian sirkit listrik dan tepi modul;
e) Hilangnya kesatuan mekanik mengakibatkan instalasi dan / atau pengoperasian
modul terganggu;
f) Penandaan modul terlepas atau informasi tidak terbaca.
10 Modifikasi Modul
Setiap perubahan desain, bahan, komponen atau proses pembuatan modul harus
dilakukan pengulangan beberapa atau semua item uji.
15
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id