Hijrah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

TGL PENYERAHAN : 15 September 2018 Tempat Nilai

NAMA : OLIEF ZAKI JANITRA Absen


UTUSAN : MUI SUKARAJA 34
MATA KULIAH :-
JENIS TUGAS : REFLEKSI
TGL MATERI :-

REFLEKSI HIJRAH UMMAT ISLAM


1440 tahun tepatnya setelah proses hijrah Rasulullah SAW. Kini kita berada dalam fase
dinamika sosial yang penuh dengan kejahiliyahan. Bagaimana tidak, saat ini banyak
sekali berita palsu (Read:HOAX) yang beredar dimana – mana. Yang mana tidak lain
dan tidak bukan tujuannya hanyalah untuk saling membernarkan dirinya pribadi dan
menentang pendapat orang lain.
Hal tersebut setelah dikaji, ternyata dilakukan oleh beberapan manusia yang memiliki
pengetahuan terbatas tentang informasi, baik kaitannya terhadap informasi sosial terkini,
maupun informasi agama.
Saya menganggap mereka sebagai kelompok kiri, yang ekstrim terhadap munculnya
suatu hal baru dalam keislaman. Toh nyatanya walisongo datang ke Indonesia tidak serta
– merta mengkafirkan orang Hindu dimasa tersebut. Tetapi saat ini muncul orang yang
bersembunyi dibalik topeng Islamisme, gaya bahasa yang santun dan sopan, tapi esensi
dalam sikapnya omong kosong !
Mereka percaya bahwa dengan menyebarkan aksi provokatif seperti itu, bisa
mendatangkan bidadari – bidadari yang indah yang disiapkan untuk mereka. Harusnya
mereka berfikir bahwa masalah hadiah itu adalah prerogatif Tuhan, bukan dengan
mengambil jatah tugas Tuhan untuk menyalahkan satu dengan yang lainnya.
Kasus terbaru ini, diketahui ada seorang ulama yang melantunkan shalawat di sebuah
klub malam, sontak mereka berpendapat “Kok shalawatan dengan pakaian seksi?”.
Lha terus harusnya bagaimana? Islam itu sendiri datang dibawa oleh kanjeng Rasulullah
SAW kepada umat Nasrani dan Yahudi dalam keadaan jahiliyyah. Apakah ketika Rasul
datang menyebarkan dakwah sudah ada masjid? Apakah sudah ada yang Islam?
Berfikir atuh!
Maka mereka yang menghina dan terus menghabiskan energi untuk mencaci dan
mengkafirkan yang berbeda, adalah:

(1) Musuh-musuh Allah yang harus dilenyapkan dan dibantai sehabis-habisnya sampai
tujuh turunan, sebab tidak mungkin mereka bertobat dan insyaf;

(2) Mereka adakah orang-orang tidak terpelajar yang menjadikan kebencian untuk
melindungi diri dan kelompoknya;
(3) Mereka adakah gerombolan manusia yang mabuk agama dan membenci Negara,
padahal mereka bisa hidup dan bebas beragama, justru di dalam Negara yang mereka
benci. Langkah terbaik, usir mereka dari Indonesia;

(4) Meraka adalah sekelompok manusia yang terlampau reaksioner menyikapi


perbedaan, tetapi sebenarnya mereka sedang belajar dan mencari formula untuk sampai
pada kebenaran yang sesungguhnya;

(5) Mereka adalah cerminan dari sikap kita sendiri; dan

(6) Mereka adalah pelajaran dari Tuhan untuk kita cinta-sayangi, kita didik dan kita
arahkan dari kesadaran dogmatis menuju kesadaran kritis.

Kamu masuk kelompok mana?

Anda mungkin juga menyukai