Anda di halaman 1dari 14

TEORI SELF CARE DARI OREM DAN PENDEKATAN

DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains Keperawatan


Dosen : Dr. Sri Rejeki, S.Kp, M.Kep, Sp. Mat

Oleh :

Yuliani Purnaningsih : NIM : G4A021013


Septiasari Suprobowati : NIM :G40A21014
Ety Wulandari : NIM : G40A21015

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIMUS SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah
“Teori Model Konsep Keperawatan Dorrothea E Orem”. Namun berkat kerja sama dari
anggota kelompok kami serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa
untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”,
begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, dosen dan para pembaca sekalian demi
penyempurnaan makalah ini. Demikian sedikit kata dari kami, semoga makalah ini
bermanfaat.

Surakarta, 25 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..……... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….… iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 1
C. Tujuan ………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN...... ..……………………………………………….. 2
A. Biografi Dorothea E. Orem …………………………………………... 2
B. Pengertian Keperawatan ……………………………………………… 2
C. Teori Sistem Keperawatan Orem …………………………………….. 3
D. Teori Orem dan Proses Keperawatan ………………………………... 6
E. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem ……………………………… 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………… 8
A. Kesimpulan …………………………………………………………... 8
B. Saran …………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak
bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi
klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan.
Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi
klien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan
yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan
aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang
melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini
pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of
Practice Self Care".
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori selfcare,teori
self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self care
deficit, teori nursing system.
3. Agar dapat mengetahui model keperawatan orem”s secara umum.
4. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea E. Orem


Dorothea lahir pada tanggal 15 Juli 1914, Baltimore , Maryland, Amerika . Wafat 22
Juni 2007, Savannah, Georgia Amerika. Dia mengambil pendidikan di Providence Hospital
Scool of Nursing kemudian lulus pada tahun 1930. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dan
meraih gelar Bachelor Of Science (BSc) pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1939,
serta gelar master of science pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1945 dari
Universitas Katolik Amerika dan terakhir, ia mendapat gelar doktor kehormatan dari
Georgetown University di Washington, D.C., Pada tahun 1976 dengan latar belakang
pendidikan tinggi, Orem disebut sebagai Ners Teorist (Risnah; Irwan, Muhammad, 2021)
Menurut Orem, untuk melakukan proses asuhan keperawatan maka harus dengan
keyakinan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan pada
dirinya sendiri sehingga akan membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
memelihara kesehatannya dan mencapai kesejahteraan. Teori Orem ini dikenal sebagai self-
care deficit theory. Orem memberikan label pada teorinya sebagai teori umum yang terdiri
atas 3 teori terkait, yaitu teori self-care, teori self-care deficit, dan teori nursing sistem
(Risnah; Irwan, Muhammad, 2021)

Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di


Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan
keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan
kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi
keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri
dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory
self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

B. Pengertian Keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

1 [Type text]
C. Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1. Self Care Teori
Self-care atau Perawatan diri adalah sebuah kontribusi berkelanjutan orang dewasa
bagi eksistensinya, kesehatannya dan kesejahteraannya. Self-care menggambarkan dan
menjelaskan beberapa manfaat dari perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan
dan juga kesejahteraannya jika dilakukan secara efektif, upaya perawatan diri ini dapat
memberi kontribusi bagi integritas struktural fungsi dan perkembangan manusia (Risnah;
Irwan, Muhammad, 2021)
Kebutuhan dari perawatan diri, menurut Orem, meliputi pemeliharaan udara,
air/cairan, makanan, proses eliminasi normal, keseimbangan antara istirahat dan aktifitas,
keseimbangan antara interkasi sosial dan solitud, pencegahan bahaya bagi kehidupan
manusia, fungsi, dan kesejahteraan manusia, serta upaya untuk meningkatkan fungsi dan
perkembangan individu dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, keterbatasan, dan
juga keinginan untuk normal. Kebutuhan perawatan diri ini merupakan sifat umum bagi
setiap manusia, berkaitan dengan proses kehidupan dan pemeliharaan integritas struktur
dan fungsi manusia (Risnah; Irwan, Muhammad, 2021)
Kemampuan dari individu untuk melakukan perawatan diri atau self-care agency
merupakan suatu kekuatan/kemampuan individu yang mempunyai hubungan pada
perkiraan dan esensial dari operasi produksi untuk perawatan diri. Self-care agency ini
dipengaruhi oleh usia, status perkembangan, pengalaman hidup, orientasi sosial budaya,
kesehatan dan juga sumber daya yang tersedia (Risnah; Irwan, Muhammad, 2021)
Self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya ,
keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang
praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan
kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam
hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan. Penekanan
teori self care secara umum :
a. Pemeliharaan intake udara
b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
1 [Type text]
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang
dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu
atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh
perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan
kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a. The Wholly compensatory system Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk
klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
b. The Partly compensantory system Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. The supportive - Educative system Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien
yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
1) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2) Mengajarkan klien
3) Mengarahkan klien
4) Mensupport klien
5) Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
4. Keyakinan dan nilai - nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu
koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang

1 [Type text]
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.

5. Tiga kategori self care


Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan
sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
a) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya
mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan
adalah :
1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan
manusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
b) Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn
individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
6. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Meurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun

1 [Type text]
dihilangkan. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan
pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

D. Teori Orem dan Proses Keperawatan


Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat
untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses
perencanaan dan evaluasi
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1. Pengkajian 1. Diagnosa dan resep dokter
2. Diagnosa keperawatan 2. Merancang system keperawatan dan
3. Perencanaan perencanaan untuk melaksanakan self care
4. Implementasi 3. Produksi dan manajemen system
5. Evaluasi keperawatan
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:
1. Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen
kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang
kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta
hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)

1 [Type text]
2. Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang
valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien
dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri ,
melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)
3. Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)
Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien
secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah
ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap
ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem,
1991)

E. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem


Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori
ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis,
administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care
deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu
pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.

1 [Type text]
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan
dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai
dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan . Model
konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya
sendiri kecuali jika tidak mampu.
Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat
dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

B. SARAN
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah
keperawatan agar dapat mengetahui secara luas tentang Keperawatan sehingga dapat
mambantu dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.

1 [Type text]
DAFTAR PUSTAKA

Risnah,&irwan, Muhammad (2021).Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi


Keilmuan. Makassar.Alauddin University Press
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
http://murahjuliana.blogspot.com/2012/12/makalah-teori-model-konsep-keperawatan.html
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html
https://artikelmakalahbaru.wordpress.com/2018/02/03/makalah-dorothea-orem-lengkap/

1 [Type text]

Anda mungkin juga menyukai