Anda di halaman 1dari 13

PORTOFOLIO SEJARAH MINAT

“KONFLIK INDIA DAN PAKISTAN”

Guru Pembimbing :
Dwi Anggawati S.pd

Disusun Oleh :
Muhammad Ichsan Muslim
Kelas XII SOS 4

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babelan


Jl. Taman Kebalen Indah Babelan, Bekasi
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang telah


melimpahkan rahmat ,dan karunia-nya agar saya dapat menyelesaikan
portofolio mata pelajaran Sejarah Minat ini yang berisi materi tentang “Konflik
India Pakistan”. Sehingga portofolio dapat digunakan untuk penyajian diskusi
baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dan untuk keperluan lainnya.
Terima kasih saya ucapakan kepada ibu Dwi Anggawati S.pd selaku guru
pembimbing Sejarah Minat dan semua pihak yang telah memberikan dukungan
dan bantuannya dalam menyusun portofolio ini.
Saya menyadari, portofolio yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan portofolio ini.

Bekasi, 24 Desember 2021

Penyusun,
Muhammad Ichsan Muslim
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

Bab II Pembahasan Materi


2.1 Faktor-Faktor Penyebab Perpecahan
2.2 Konflik India & Pakistan
2.3 Pandangan Luar Negeri
2.4 Proses Video Pembelajaran

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Wilayah kawasan Asia selatan terdapat organisasi regional yang


dinamakan SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation) yang
di dalam nya terdapat delapan Negara anggota yaitu Afganistan, Bangladesh,
Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. tidak dapat di
pungkiri perhatian kita akan tertuju kepada hubungan antara Negara india
dan Negara Pakistan yang tidak pernah mengenal kata damai, konflik –
konflik laten yang selalu mewarnai hubungan kedua Negara seringkali
menimbulkan kecemasan di antara hubungan kerjasama regional dengan
Negara-Negara lainnya.

Pada tahun 1947 Inggris menarik diri dari Asia Selatan dan anak benua itu
pecah menjadi 2 negara, India yang mayoritas penduduknya Hindu dan
Pakistan yang mayoritas Islam. Perbedaan komunal dalam
perkembangannya tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Hindu dan
Muslim dari proses menuju intregasi Negara bangsa.Sejak pemisahan
tersebut, konflik antara kedua komunitas ini menjelma menjadi konflik antar
negara. Sehingga bentrokan senjata tidak dapat dihindari di perbatasan
kedua negara. Sedangkan persoalan wilayah muncul dari proses pembagian
wilayah yang tidak tuntas oleh kolonial Inggris dan mengandung persoalan
yang rumit sejak terjadi pemisahan Pakistan dari India pada tahun 1947.

Adapun proses konflik India dan Pakistan yaitu konflik yang terjadi sejak
bulan Agustus 1947.Peristiwa ini memiliki empat kejadian perang atau
konflik ,tiga diantaranya merupakan konflik utama dan yang satunya hanya
merupakan konflik kecil yang terjadi diantara india dan pakistan.Tiap kasus
perang yang terjadi penyebab utamanya yaitu perebutan wilayah Kashmir
kecuali konflik yang 2 terjadi tahun 1971 yang disebabkan oleh masalah
Pakistan timur. Sejak tahun 1947 india dan pakistan memang sudah sering
terjadi konflik perpecahan bahkan dikatakan sampai sekarang belum tuntas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Faktor-Faktor apa saja yang menjadi Penyebab konflik yang terjadi
antara India dan Pakistan ?
2. Konflik atau perang apa saja yang terjadi antara India dan Pakistan ?
3. Bagaimana pandangan dan peran luar negeri terhadap konflik India
dan Pakistan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi Penyebab
konflik antara India dan Pakistan.
2. Mengetahui konflik atau perang apa saja yang terjadi antara Pakistan
dan India.
3. Mengetahui bagaimana pandangan negara-negara luar dan perannya
terhadap konflik India dan Pakistan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor yang menjadi penyebab awal dari konflik antara India dan
Pakistan.

India dan Pakistan adalah dua Negara di asia selatan yang selalu di
rundung konflik laten di antara kedua nya. konflik yang sampai sekarang
belum menemukan titik temu di antara kedua nya di sebabkan oleh
beberapa faktor pemicu. Diantara nya adalah oleh faktor sejarah, Anak
benua India lahir dari tangan Inggris dalam satu kesatuan pada tahun 1947.

Sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947, India dan


Pakistan telah 4 kali berperang, dimana tahun 1949 terjadi perang terbuka
dikarenakan Konflik Kashmir, dan perang lainnya karena India membantu
Pakistan Timur (kini bernama Bangladesh) melepaskan diri dari Islamabad.
Kashmir sendiri wilayahnya tidak hanya dijadikan rebutan antara India dan
Pakistan, tapi juga Cina.

Penyebab awalnya yaitu ketika India tetap mengklaim seluruh wilayah


Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan menolaknya.Kashmir sendiri
merupakan simbol bagi identitas nasional India sekaligus Pakistan, menjadi
kendala dalam urusan politik dalam negeri, serta kompromi bagi kedua
negara sulit terwujud.
 Penyebab Wilayah Kashmir diperebutkan oleh India dan Pakistan :

1. Faktor goegrafis. Dataran tinggi dengan luas 222.801 km² ini


memiliki nilai-nilai ekonomis dan strategis bagi Pakistan. Nilai
ekonomis tersebut berasal da ri kesuburan tanah serta keindahan
alam yang memungkinkan daerah tersebut menjadi obyek wisata.
didaerah tersebut mengalir menuju Pakistan dan pusat kegiatan
jaringan kanal Pakistan berlokasi di Kashmir.

2. Faktor geopolitik. Bagi India adalah dengan dikuasainya


Kashmir akan memungkinkan India memiliki akses terhadap
wilayah strategis di bagian barat daya, di samping Kashmir
menyediakan suatu rangkaian hubungan tradisional antara Asia
Tengah dan Subkontinen. Hubungan India dan ketiga Negara
tetangganya yang terpenting - Rusia, China, Afghanistan sangat
tergantung pada luasnya wilayah Kashmir yang dapat dikuasai.

3. Faktor agama di antara mereka.Di bawah Ali Zinah, mengambil


jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa
aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan. Oleh karena
itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir
Pakistan bebas dari India.

4. Faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India


menjadi Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya
Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya. Dengan
dukungan India, Pakistan timur berpisah dari Pakistan barat yang
kemudian melahirkan negara baru, Banglades. Kepentingan
Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi
pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak
ada persoalan agama karena keduanya mayoritas penduduknya
Muslim.

5. Faktor keamanan, Karena merasa adanya ancaman terutama


dari negara besar seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri
Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai diri. Pakistan
terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelaka4
Lebih dari itu, pentingnya Kashmir secara ekonomis bagi Pakistan
adalah semua sungai yang ada ngi
agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu interaksi
yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan
kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa
dipercaya begitu saja.Pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh
kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya. Tidak
mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata
pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang
kemudian justru mempercepat kelahiran program senjata nuklir
India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang menggelar
senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa
baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom
atom.

6. Faktor Persaingan Pengaruh. Dua negara besar di kawasan ini


berusaha saling memantapkan pengaruhnya di Asia Selatan
maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar kawasan untuk
masuk ke wilayah itu.

2.2. Konflik atau Perpecahan yang terjadi antara India dan Pakistan

4 Perang Sengit Antara India - Pakistan yang Pernah Terjadi . Ketiganya


disebabkan masalah utama yaitu perebutan wilayah kashmir dan yang
satunya disebabkan oleh masalah wilayah pakistan timur.

Wilayah Khasmir terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat


laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan
Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin).Pakistan
memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang di
pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah
pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun
baik Pakistan dan India menentang hal ini.

1. Perang India-Pakistan 1947 (21 Oktober 1947 - 31 Desember 1948)

Perang India-Pakistan 1947, kadang-kadang disebut sebagai Perang


Kashmir Pertama, adalah perang yang terjadi antara India dan Pakistan
terhadap wilayah Kashmir dari tahun 1947 sampai 1948. Perang ini
merupakan perang pertama dari empat perang yang terjadi antara India dan
Pakistan. Akibat perang ini masih memengaruhi geopolitik kedua negara.

2. Perang India-Pakistan 1965


Perang India-Pakistan 1965, juga disebut Perang Kashmir Kedua, adalah
perang yang terjadi antara India dan Pakistan pada Agustus 1965 sampai
September 1965. Perang ini adalah pertempuran kedua antara India dan
Pakistan terhadap wilayah Kashmir. Perang pertama telah terjadi pada tahun
1947. Perang ini terjadi selama lima minggu, yang berakhir dengan ribuah
korban jiwa pada dua belah pihak dan gencatan senjata oleh PBB. Perang ini
dimulai dengan kegagalan Pakistan dalam operasi Gibraltar yang bertujuan
untuk menyusupi dan menyerang Jammu dan Kashmir.

3. Perang India-Pakistan 1971


Perang India-Pakistan 1971 adalah konflik utama antara India dan
Pakistan. Perang ini berhubungan dengan Perang Kemerdekaan Bangladesh
(kadang-kadang disebut Perang Saudara Pakistan). Terdapat argumen
tentang tanggal perang. Namun, serangan dilancarkan antara India dan
Pakistan pada sore tanggal 3 Desember 1971. Konflik bersenjata front barat
India selama periode 3 Desember 1971 dan 16 Desember 1971 disebut
Perang India-Pakistan oleh Bangladesh dan India. Perang ini berakhir dengan
kekalahan Pakistan.

4. Perang India-Pakistan 1999 (Perang Kargil)


Perang Kargil, juga disebut Konflik Kargil, adalah konflik bersenjata antara
India dan Pakistan yang terjadi antara Mei dan Juli 1999 di distrik Kargil,
Kashmir. Penyebab perang ini adalah masuknya pasukan Pakistan dan
militan Kashmir ke wilayah India pada Line of Control, yang merupakan
perbatasan de facto antara kedua negara.

Keinginan Pakistan untuk mengambil alih Kashmir dari India tidak pernah
lenyap. Bagi Pakistan, dengan berpegang pada Two-Nation theory (Teori Dua
Bangsa) yakni satu Muslim dan satu Hindu, masuknya Kashmir kedalam
wilayahnya adalah merupakan keharusan karena mayoritas penduduk
Kashmir adalah beragama Islam. Teori Dua Bangsa adalah merupakan suatu
reaksi negative terhadap peristiwa-peristiwa yang sedang membentuk nasib
Asia Selatan dalam pertengahan abad ke-20.
2.2.1. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik India-
Pakistan

Beberapa perundingan kerap di lakukan menteri luar negeri atau para


petinggi Negara india dan Pakistan. Namun seperti yang sudah di tuliskan di
atas. Konflik ini belum menemutak sebenar benar nya titik temu. Karena
masalah yang sudah menjalar ke berbagai bidang aspek masyarakat.

Yang pertama kali tahun 2000 an, perundingan yang di lakukan dengan
mempertemukan petinggi Negara india dan Pakistan yang pada saat itu ada
lah Presiden Pakistan Pervez Musharraf dengan perdana menteri india
Manmohan Singh. Yang pada saat itu di tengahi oleh mentri luar negeri
amerika serikat Collin Powell dalam kunjungan nya ke asia selatan.

Januari 2004 kedua Negara melalui perwakilan nya bertemu


melakukan perundingan.Tanggal 3 Januari, Perdana Menteri India Atal
Behari Vajpayee menapakkan lagi kakinya di Pakistan. RESMINYA, ia datang
untuk menghadiri pertemuan puncak (Konferensi Tingkat Tinggi) tahunan
Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) di Islamabad. Namun,
tujuan pokok sesungguhnya adalah memulai kembali usaha perdamaian
India-Pakistan yang buntu.

Pada tanggal 5 Januari 2004, Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez


Musharraf melakukan pertemuan bilateral.Dimulainya kembali usaha
perdamaian di antara kedua negara utama di Asia Selatan itu. Pertemuan ini
membuahkan kejutan yang menyegarkan, yaitu berupa kesepakatan di
antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh, yang akan
dimulai pada Februari2004. Vajpayee dan Musharraf juga sama-sama
berkeyakinan bahwa proses perundingan itu pada akhirnya juga akan
menyelesaikan konflik Kashmir.

2.3. Pandangan dan Keikutsertaan Negara Luar Terhadap Konflik India


dan Pakistan.

A. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya memiliki "perhatian besar"
tentang situasi di Kashmir, tetapi mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak
akan berusaha menengahi konflik wilayah Himalaya antara Pakistan dan
India itu.

Para pejabat yang jarang berbicara secara terbuka tentang Kashmir yang
India anggap satu masalah domestik. Namun, Pakistan mengajukan masalah
itu secara tegas dalam perundingan-perundingan tingkat pejabat tinggi
dengan Amerika Serikat yang bertujuan untuk meningkatkan kemitraan
kedua negara yang sering terganggu itu.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley mnegatakan:


"Kami memiliki perhatian besar tentang situasi di Kashmir. Kami berbicara
dengan sahabat-sahabat Pakistan kami dan sahabat-sahabat India mengenai
masalah ini secara reguler. Kami akan melihat situasi menyelesaikan
masalah Kashmir. Terlalu banyak ketegangan dan aksi kekerasan di Kashmir,
dan karena itu mengapa kami terus mendorong kedua negara
menyelesaikannya melalui dialog. Namun, Kebijakan Amerika Serikat jelas,
kami yakin bahwa ini adalah satu masalah yang pada akhirnya harus
diselesaikan antara India dan Pakistan".

Dalam konflik Kashmir ini, AS malah mendampingi Rusia membantu


India. Di sinilah kepentingan politik AS bermain. Ketika kelompok Islam yang
dijadikan sasaran, maka AS akan dengan gencar memberikan
dukungan.Amerika Serikat sebagai negara adidaya, memiliki tingkat
pressure yang sangat kuat, sehingga mampu menundukkan mantan Perdana
Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. Dalam pernyataanya, Nawaz Sharif
menjanjikan akan menarik pasukan Pakistan dari wilayah Kashmir. Tentu
saja pernyataan Sharif tersebut mendapat tanggapan keras, baik dari para
pejuang Kashmir maupun dari masyakat Pakistan.Dus, akhirnya Nawaz
Sharif terguling dalam sebuah kudeta tak berdarah yang dipimpin Jenderal
Pervez Musharraf.

B. Rusia
India dalam perjalanan sejarahnya selalu melakukan aliansi politik
dengan Soviet (kini Rusia). Keberpihakan kapada Soviet ini menjadikan India
berada di Blok Timur (Komunisme) dan berseberangan dengan Blok Barat
(AS). Namun pasca leburnya perang dingin dengan ditandai runtuhnya Uni
Soviet (sebagai kekuatan Komunisme/Blok Timur) yang menjadikan AS satu-
satunya negara adikuasa, telah merubah haluan keberpihakan AS. Dalam
konflik Kashmir ini, AS malah mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah
kepentingan politk AS bermain. Ketika kelompok Islam yang dijadikan
sasaran, maka AS akan dengan gencar memberikan dukungan.

C. Indonesia
Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif, sehingga Indonesia
selalu mendukung penyelesaian konflik dengan jalan damai dan tidak
memihak salah satu pihak yang bersengketa. Dalam konflik Kashmir,
Indonesia diminta oleh Pakistan untuk membujuk India untuk mengakhiri
konflik tersebut. Pemerintah Indonesia tetap mendukung segala bentuk
penyelesaian konflik dengan damai.

D. RRC
RRC dan India memiliki sejarah suram antar keduanya dan mencapai
klimaksnya pada Perang Cina – India. Perang perbatasan Cina-India berakhir
dengan kekalahan tragis militer India. Hal ini mendorong India untuk
mengembangkan militernya baik konvensional maupun non-konvensional
dengan kemampuan untuk menghadapi Cina. Langkah ke arah ini dapat
dilihat misalnya dengan rencana pengadaan 300 TUT T-90, yang jelas
dimaksudkan untuk pertahanan menghadapi Cina. Sekali pun keadaan
pseudo-hostile antara India dan Cina mulai mencair, serta hubungan kedua
negara bertambah baik terutama sejak kunjungan Jiang Zemin November
1996, namun sangat jelas bahwa India masih menganggap Cina sebagai
ancaman. Entah itu dari analisis militer atau pun hanya sebagai alasan untuk
mengembangkan kekuatan militer-nya, yang jelas proyeksi militer India
ditujukan untuk menyaingi kekuatan militer Cina.

Satu hal yang paling jelas adalah pernyataan para petinggi India pasca
percobaan nuklir Pokhran II tahun 1998, bahwa alasan dari pengembangan
militer India adalah untuk menghadapi ancaman Cina. Tak kurang PM Atal
Behari Vajpayee dan Menteri Pertahanannya, George Fernandes memberikan
pernyataan tersebut, yang kemudian disikapi dengan kemarahan besar dari
para pejabat Cina. Sekali pun kemudian pernyataan tersebut dibantah oleh
India. Membaiknya hubungan Cina-India kemungkinan tidak lepas dari
upaya Cina untuk menjamin keamanannya di Barat Laut, menjelang Invasi ke
Taiwan. Bukan rahasia lagi bahwa Cina tengah mempersiapkan Invasi ke
Taiwan dan mungkin juga ke Kepulauan Cina Selatan yang merupakan
bagian dari 'urusan dalam negeri' Cina. Dan keberadaan India yang
bermusuhan sangat menghalangi hal ini. Cina harus menjamin persahabatan
dengan India sebelum dapat membereskan 'urusan dalam negerinya'.
2.4 Proses Video Pembelajaran

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

Sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947, India–Pakistan


telah 4 kali berperang, di mana tahun 1949 terjadi perang terbuka
dikarenakan Konflik Kashmir, dan perang lainnya karena India membantu
Pakistan Timur (kini bernama Bangladesh) melepaskan diri dari
Islamabad.

India mengklaim seluruh Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan


menolak karena mayoritas penduduk Kashmir adalah muslim yang
bertempat di teritori yang dikuasai India. Konflikpun menjadi lebih
kompleks yang semula hanya persoalan wilayah berkembang menjadi
konflik antar agama dan konflik aliran. Konflik terjadi karena kepentingan
politik kedua negara dan kekuasaan klaim secara sepihak dari India
maupun Pakistan.

Penyelesaian masalah Kashmir menemui jalan buntu setelah


berakhirnya perang India-Pakistan tahun 1947-1948. Sementara itu,
setelah mengalami perang perbatasan dengan Cina pada tahun 1962,
India meningkatkan kemampuan militernya. Gejala-gejala yang tidak
menguntungkan bagi Pakistan ini mendorong Pakistan untuk segera
menyelesaikan masalah Kashmir sebelum kehilangan kesempatan untuk
melakukannya. Akibat pemikiran ini pecahlah perang antara India dan
Pakistan yang berlangsung selama 22 hari. Dalam perang inipun ternyata
tidak berhasil merampas Kashmir dari India.

Keinginan Pakistan untuk mengambil alih Kashmir dari India tidak


pernah lenyap.Pakistan berpegang pada Two-Nation theory (Teori Dua
Bangsa) yakni satu Muslim dan satu Hindu, masuknya Kashmir kedalam
wilayahnya merupakan keharusan karena mayoritas penduduk Kashmir
beragama Islam. Perang signifikan Kashmir bukan hanya pada masalah
keamanan nasional semata, melainkan lebih dari itu, karena bagi India
Kashmir mempunyai makna untuk mempertahankan kesatuan nasional,
eksistensi paham sekularisme, warisan sejarah budaya di masa lalu, dan
dominasi India di Asia Selatan.

Daftar Pustaka

Mashad, Dhurorudin. 2004. Kashmir; Derita Yang Tak Kunjung Usai.


Jakarta:Khalifa.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_India-Pakistan_1947
http://www.lihat.co.id/2013/01/4-perang-sengit-antara-india-
pakistan.html

Anda mungkin juga menyukai