Anda di halaman 1dari 10

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


(“PPN”) GAS BUMI
Dampak terhadap Badan Usaha Niaga Gas Bumi

27 Januari 2022

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia


Tata Kelola Gas Bumi Indonesia
Indonesia secara bertahap mencoba meningkatkan porsi gas bumi untuk pemanfaatan domestik melalui kebijakan baru dan/atau mengeluarkan
revisi peraturan yang ada untuk mendukung inisiatif tersebut.

PASOKAN INFRASTRUKTUR DEMAND

Permen ESDM No. 6/2016 Permen ESDM No. 29/2017 jo. 5/2021 Permen ESDM No. 58/2017
Tata cara penetapan alokasi gas bumi serta Perizinan pada kegiatan usaha Migas Harga gas bumi melalui pipa
Harga Gas Bumi
Permen ESDM No. 4/2018 jo. No. 19/2021 Kepmen ESDM No. 134K dan 135K 2021
Pengusahan gas bumi pada kegiatan usaha hilir Harga gas bumi industri tertentu dan kelistrikan

PerBPH Migas No. 34/2019


Tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa

meningkatkan pemanfaatan meningkatkan jumlah dan menjamin efektifitas memberikan kepastian hukum terpenuhinya hak-hak
gas bumi untuk kebutuhan kualitas infrastruktur Gas Bumi pelaksanaan penyediaan Gas dalam berusaha bagi para Konsumen Gas Bumi sesuai
dalam negeri Bumi untuk kebutuhan dalam Badan Usaha dengan ketentuan peraturan
negeri perundang-undangan

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia


SWOT Gas Bumi Indonesia

 Reserves Replacement Ratio (RRR) masih rendah


 Cadangan Gas Bumi terbesar ketiga di Wilayah  Produksi gas bumi domstik mengalami penurunan
Asia Pasifik (setelah RRT dan Australia) dikarenakan turunnya investasi
 Kebutuhan Gas di Indonesia cukup besar, (eksplorasi/eksploitasi dan pengembangan)
 Pertumbuhan ekonomi nasional pasca covid-19  Harga gas untuk 7 Sektor Industri dan Kelistrikan
yang positif Regulated
 Lokasi supply jauh dari permintaan gas bumi
 Keterbatasan pembiayaan infrastruktur gas bumi
 Tidak terintegrasinya demand gas seperti
pengelolaan demand kelistrikan

 Potensi pasar gas bumi yang semakin  Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi belum
meningkat sampai 2050 sesuai dengan target memperhitungkan dampak lingkungan
KEN  Penggalakan EBT sebagai alternative pemenuhan
 Kebijakan Pemerintah untuk memprioritaskan pasar energy di Indonesia
pengembangan infrastruktur nasional.  Struktur harga gas bumi hulu saat ini sudah regulated
dan formula,
 Pasar energi dunia yang fluktuatif sehingga
mempengaruhi kesetimbangan energi domestik
Harga Gas Bumi Indonesia - HGBT

Harga Gas Bumi Hilir = Harga Gas Bumi Hulu + Biaya Transmisi + Biaya Distribusi + Biaya Niaga

Harga Gas Biaya Biaya Biaya Harga


Hulu Transmisi Distribusi Niaga Gas Hilir

V V

Penurunan harga gas pada sisi hulu Penurunan harga gas pada sisi penyaluran
Melalui penurunan pendapatan bagian Re-evaluasi biaya distribusi dan niaga.
Pemerintah. Biaya penyaluran dibawah USD2/MMBTU atau di
V
Penurunan ini tidak mengganggu pendapatan bawah USD1,5/MMBTU
Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas

Target Harga Gas Hilir

USD4,0- 4,5 USD1,5-2,0 USD6,0


per MMBTU
per MMBTU per MMBTU

4
IMPLEMENTASI HARGA GAS BUMI TERTENTU UNTUK INDUSTRI
JPH gas dengan harga tertentu tahun 2021 lebih besar dibandingkan 2020 Satuan: BBTUD

2020 2021
JPH Gas JPH Gas
Sektor Industri (Kepmen 89/2020) (Kepmen 134/2021)
Realisasi % Realisasi %
Langsung Via BU Langsung Via BU
Total Total
Hulu Niaga Hulu Niaga
Pupuk 784,5 54,0 838,5 708,8 84,5% 772,3 70,0 842,3 730,14 86,69
Petrokimia 90,9 90,9 60,4 66,4% 2,0 92,5 94,5 77,29 81,82
Oleokimia 33,4 33,4 25,5 76,4% 40,1 40,1 26,89 67,04
Baja 10 58,3 68,3 24,3 35,6% 10,0 66,3 76,3 43,77 57,33
Keramik 112,1 112,1 61,5 54,8% 130,6 130,6 87,91 67,32
Kaca 55,5 55,5 39,3 70,9% 56,0 56,0 39,08 69,77
Sarung Tangan
1,2 1,2 1,1 94,6% 1,2 1,2 1,15 93,49
Karet
794,5 405,4 1.199,8 920,9 76,8% 784,3 456,7 1.241,00 1,006,23 81,08
1 • Tahun 2020: Jumlah pengaliran harian pasokan 2 • Tahun 2021: Jumlah pengaliran harian pasokan gas bumi
gas bumi tertentu sebesar 1.199,8 BBTUD sesuai untuk sektor industri tertentu meningkat dari 1.199,8 BBTUD
Kepmen ESDM No.89/2020, baik langsung dari menjadi 1.241 BBTUD melalui revisi Kepmen ESDM Nomor
KKKS maupun melalui BU Niaga Gas Bumi, 89/2020 menjadi Kepmen ESDM Nomor 134/2021 dengan
dengan realisasi penyaluran 76,8% (April-Des realisasi 81,08%*)
2020)
*Catatan - belum dilakukan rekonsiliasi penyaluran volume hulu dan volume hilir
- sumber data: Kemenperin

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia


IMPLEMENTASI HARGA GAS BUMI TERTENTU UNTUK KELISTRIKAN
Satuan: BBTUD
Volume Gas
Volume Gas Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
Sektor Kelistrikan (Kepmen 118/2021)
Kepmen 91K Hulu Hilir Hulu Hilir
(Kepmen 135/2021)
Melalui BU Niaga 619,1 504,7 463,5 1.046,6 963,4 816,5

81,5% 91,8% 92% 78%

Catatan - belum dilakukan rekonsiliasi penyaluran volume hulu dan volume hilir
- sumber data dari laporan BU Niaga dan data realiasasi hulu oleh SKK Migas

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia


Perubahan Dasar Hukum Pengenaan PPN Gas Bumi
Berdasarkan UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan

Semula (pada UU No. 8/1983 jo 42/2009): Menjadi (pada UU No. 7/2021 Pasal 4 angka 1):

Pasal 4A Pasal 4A

(2) Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan (2) Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai
Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok barang adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai
sebagai berikut: berikut:

a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran a. dihapus;


yang diambil langsung dari sumbernya; .

UU No. 7/2021 Pasal 17

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mulai


berlaku pada tanggal 1 April 2022.

• Ketentuan UU No. 7/2021 Bab IV Pasal 4 angka 1 mengubah ketentuan dalam UU No. 8/1983 jo 42/2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Pasal 4A ayat (2) dan ayat (3).
• Maka, Gas Bumi / LNG akan menjadi jenis barang yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) terhitung mulai tanggal 1
April 2022, termasuk Gas Bumi / LNG yang telah diatur dalam peraturan terkait Harga Gas Bumi Tertentu untuk bidang
industri dan ketenagalistrikan.
Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia
Ketentuan PPN pada Kepmen Harga Gas Bumi Tertentu

Merujuk kepada ketentuan Lampiran Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M/2021 dan Nomor
135.K/HK.02/MEM.M/2021 bahwa penetapan yang diatur adalah sebagai berikut:

a. Tarif Penyaluran sudah termasuk PPN; dan


b. Harga Gas Bumi Tertentu yang ditetapkan merupakan total harga Gas Bumi kepada Pengguna Gas Bumi di lokasi
Plant Gate.

Terdapat beberapa konsekuensi dari UU No. 7/2021 terhadap BU Niaga Gas Bumi:
1. BU Niaga menambahkan PPN sebesar 11% dari harga jual gas pada tagihan ke konsumen dan menerbitkan Faktur Pajak.
2. Untuk implementasi HGBT, 2 alternatif penerapan:
• HGBT yang ditetapkan dalam Kepmen sudah termasuk PPN  Harga jual gas = HGBT/1,11
• HGBT yang ditetapkan dalam Kepmen belum termasuk PPN  Total yang dibayar konsumen = HGBT + PPN 11%

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia


Simulasi Perhitungan Besaran PPN dari HGBT Industri Melalui BU Niaga
Implementasi Kepmen ESDM No. 134.K/HK.02/MEM.M/2021 tanggal 30 Juli 2021
HGBT KONSUMEN PPN Gas Bumi (USD)
JPH Hulu (BBTUD) KONSUMEN
No. Badan Usaha Niaga / Wilayah (USD/MMBTU) based on JPH Hulu

2022 2023 2024 Jml Perus Jml Kontrak JPH (BBTUD) 2022 2023 2024 2022* 2023 2024
1 PT Perusahaan Gas Negara Tbk 343,65 338,39 336,71 199 218 345,65 63.182.833,2 81.579.725,0 81.154.497,6
Cirebon 1,04 1,04 1,04 2 2 1,04 6,00 6,00 6,00 188.760,0 250.536,0 251.222,4
Jatim 76,37 76,68 75,00 54 59 76,37 6,28 6,02 5,94 14.508.008,9 18.533.786,0 17.935.830,0
JBB & Lampung 232,89 232,89 232,89 124 134 234,90 6,00 6,00 6,00 42.269.535,0 56.103.201,0 56.256.908,4
Kepri 12,41 12,41 12,41 4 4 12,41 6,00 6,00 6,00 2.252.415,0 2.989.569,0 2.997.759,6
Riau 8,37 8,37 8,37 2 2 8,37 6,00 6,00 6,00 1.519.155,0 2.016.333,0 2.021.857,2
Sumbagut 12,57 7,00 7,00 13 17 12,57 6,43 6,00 6,00 2.444.959,3 1.686.300,0 1.690.920,0
2 PT Pertagas Niaga 7,46 3,94 3,93 5 5 8,18 1.201.378,8 962.194,8 962.415,3
Jatim 2,50 2,50 2,50 2 2 2,50 6,13 6,13 6,13 463.581,3 615.298,8 616.984,5
Sumsel 1,44 1,44 1,43 1 1 2,16 6,00 6,00 6,00 261.360,0 346.896,0 345.430,8
Sumbagut - ex Kep89 2,52 1 1 2,52 6,25 476.437,5 - -
Sumbagut - baru 1,00 1 1 1,00 7,65 231.412,5 - -
3 PT Pertamina (Persero) 87,75 75,00 75,00 2 2 45,00 18.050.175,0 20.374.117,5 20.429.937,0
Jatim 42,75 30,00 30,00 1 1 0,00 7,00 7,00 7,00 9.052.312,5 8.431.500,0 8.454.600,0
Sumbagut 45,00 45,00 45,00 1 1 45,00 6,61 6,61 6,61 8.997.862,5 11.942.617,5 11.975.337,0
4 PT Pertamina Gas 0,90 0,90 0,90 2 2 0,89 163.350,0 216.810,0 217.404,0
Jawa Bag. Barat 0,90 0,90 0,90 2 2 0,89 6,00 6,00 6,00 163.350,0 216.810,0 217.404,0
5 PT Banten Inti Gasindo 8,31 8,31 8,31 6 6 8,32 1.566.081,8 2.078.617,7 2.084.312,5
Jawa Bag. Barat 8,31 8,31 8,31 6 6 8,32 6,23 6,23 6,23 1.566.081,8 2.078.617,7 2.084.312,5
6 PT Bayu Buana Gemilang 17,86 17,86 17,86 6 7 18,75 3.456.773,5 4.588.081,2 4.600.651,3
Jatim - ex Kep89 3,40 3,40 3,40 1 1 3,74 6,38 6,38 6,38 656.912,9 871.902,6 874.291,4
Jatim - baru 5,60 5,60 5,60 2 2 6,15 7,04 7,04 7,04 1.191.770,6 1.581.804,6 1.586.138,3
Jawa Bag. Barat 8,86 8,86 8,86 3 4 8,86 6,00 6,00 6,00 1.608.090,0 2.134.374,0 2.140.221,6
7 PT Energasindo Heksa Karya 7,22 7,22 7,22 11 11 7,23 1.310.430,0 1.739.298,0 1.744.063,2
Jawa Bag. Barat 7,22 7,22 7,22 11 11 7,23 6,00 6,00 6,00 1.310.430,0 1.739.298,0 1.744.063,2
8 PT Indogas Kriya Dwiguna 7,00 7,00 1 1 7,00 1.431.430,0 1.899.898,0 -
Jatim 7,00 7,00 1 1 7,00 6,76 6,76 1.431.430,0 1.899.898,0 -
9 PT Inti Alasindo Energy 3,34 3,34 3,34 3 3 3,34 670.872,4 866.292,5 868.665,9
Jatim 3,34 3,34 3,34 3 3 3,34 6,64 6,46 6,46 670.872,4 866.292,5 868.665,9
10 PT Pelangi Cakrawala Losarang 4,00 4,00 4,00 2 2 4,00 726.000,0 963.600,0 966.240,0
Jawa Bag. Barat 4,00 4,00 4,00 2 2 4,00 6,00 6,00 6,00 726.000,0 963.600,0 966.240,0
11 PT Sadikun Niagamas Raya 4,89 4,89 4,89 4 4 4,89 887.535,0 1.178.001,0 1.181.228,4
Jawa Bag. Barat 4,89 4,89 4,89 4 4 4,89 6,00 6,00 6,00 887.535,0 1.178.001,0 1.181.228,4
12 PT Sarana Cepu Energi 1,45 1 1 3,50 300.019,5 - -
Jatim 1,45 1 1 3,50 6,84 300.019,5 - -

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia *Perhitungan PPN tahun 2022 dimulai dari 1 April 2022
Terima Kasih
niaga.migas@esdm.go.id

Direktorat Pembinaan Usaha Hilir


Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - RI

Ditjen Migas - Kementerian ESDM Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai