PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu bidang ilmu yang
tergolong baru, saat ini telah mampu menyelesaikan masalah routing, baik
untuk masalah pencarian rute terpendek (shortest path), maupun masalah TSP
(travelling salesman problem). Pencarian rute terpendek merupakan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, berbagai kalangan menemui masalah yang sama
dalam pencarian rute terpendek (shortest path) dengan variasi yang berbeda,
dimana untuk penentuan rute terpendek diperlukan ketepatan dalam penentuan
jalur terpendek antar suatu titik atau lokasi yang di inginkan. Hasil penentuan
jalur terpendek nantinya akan menjadi pertimbangan dalam menunjukkan jalur
yang ditempuh oleh masyarakat dengan bantuan sistem informasi geografis.
Penyebaran informasi geografis ini dapat berupa data spasial (wilayah) maupun
data non spasial berupa informasi yang berhubungan dengan keberadaan wilayah.
Daerah perkebunan di Indonesia tersebar luas dan hampir seluruh wilayah
merupakan pertanian. Dalam memetakan, persiapan lahan, dan pengelolaan lahan
perkebunan dan pertanian perlu dilakukan dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu
kita harus menyiapkan baik-baik untuk menghadapinya. Salah satunya dengan
menggunakan GIS.
Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau
‘spasial’. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa
berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada
suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek
sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk
mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian kewirausahaan ?
b. Apa yang dimaksud dengan tujuan kewirausahaan?
c. Apa yang dimaksud dengan manfaat kewirausahaan?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan Makalah Sistem Informasi Geografis adalah untuk lebih
mendalami pengertian SIG dan pengaplikasiannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha, dan diberi imbuhan ke-
an. Wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan, pejuang atau gagah berani.
Sedangkan usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu. Jadi, pengertian
kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah perilaku dinamis yang berani
mengambil risiko serta kreatif dan berkembang. Sedangkan, pengertian
wirausaha (entrepreneur) adalah seseorangyang tangguh melakukan sesuatu,
dari pengertian diatas pasti anak muda sekarang mau untuk
berrwirausahakarena dalam jiwa muda mempunyai rasa semangat untuk
menjadi seorang pahlawan untuk mengembangkan dan mensejahterakan orang
banyak. Kewirausahaan adalah hasil latihan dan praktek (Purnomo et al.,
2020).
Orang yang berperan dalam kegiatan kewirausahaan adalah wirausahawan.
Wirausahawan juga adalah orang yang melakukan kegiatan atau aktifitas
wirausaha yang mempunyai keinginan, bakat dan kemamouan dalam
mengenali produk baru, menentukan tata cara dalam produksi, menyusun
manajemen operasi untuk pengedaan produk baru, memasarkan produk serta
mengatur permodalan dan pengelolaan keuangan (Bahri, 2019).
Wirausahawan merupakan seorang inovator yang dapat mengubah suatu
kesempatan menjadi sebuah ide bisnis yang dapat bernilai tambah.
Wirausahawan juga berperan besar dalam perekonomian, yaitu dengan turut
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang
akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara. Untuk itu, generasi
muda khususnya mahasiswa perlu didorong untuk menjadi Wirausahawan.
Kata wirausaha yang sering disebut entrepreneurship adalah kata yang
diambil dari bahasa Perancis "entreprendre” artinya melaksanakan atau
memulai. (Veny Mayasari, 2019:1-2) Kewirausahaan dalam Kamus Merriam
Webster berasal dari kata “entreprendre" (bahasa prancis) yang berarti "to
undertake" (bahasa Inggris) artinya seseorang yang membuka usaha dan siap
menghadapi risiko kehilangan atau kerugian dalam upaya mendapatkan uang
3
atau keuntungan. Seseorang yang mahir melahirkan satu usaha baru disebut
entrepreneur. Lebih lanjut menurut Merriam Webster wirausaha dengan istilah
"economic leader", yaitu orang yang berada di garda terdepan dalam suatu
proses usaha atau bisnis. Richard Cantillon memperkenalkan istilah wirausaha
pada tahun 1755, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Sekitar tahun 1852 kata entrepreneur mulai populer di dalam Bahasa Inggris,
ketika para pemodal dan pelaku usaha di Eropa secara keras berjuang untuk
menemukan usaha-usaha baru baik dari segi sistem produksi, pasar maupun
sumber.
B. Tujuan Kewirausahaan
Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 2030) merupakan
kerangka besar pembangunan dunia yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan manusia dan lingkungan dengan kewirausahaan memiliki
peran penting dalam menurunkan angka kemiskinan, menyediakan
pekerjaan yang layak/pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi
ketimpangan (Apostolopoulos et al., 2018). Peningkatan jumlah wirausaha
yang sukses pada suatu negara memberikan kontribusi besar pada
pertumbuhan ekonomi nasional dan upaya makro pencapaian sustainable
development goals (SDGs) tahun 2030. Konsep kewirausahaan menurut (Saiz-
Alvarez and García-Vaquero, 2018) adalah gambaran keseluruhan terkait
sumber daya (wirausahawan), proses, dan daya saing yang meliputi:
1. karakter wirausaha harus berani mengambil resiko, inovatif dalam
memahami peluang, dan motivasi berprestasi;
2. kemampuan manajerial dan teknis yang harus dimiliki wirausahawan;
Pelatihan tentang Kewirausahaan ini bertujuan untuk memberikan ruang
pembelajaran serta peningkatan kapasitas khususnya dalam bidang
kewirausahaan dengan berbagai macam materi yang memadai antara lain:
penumbuhan ide bisnis, solusi masalah dalam merintis usaha, meningkatkan
motivasi serta kepercayaan diri dalam merintis usaha. Dengan
4
diselenggarakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan
dapat memberikan manfaat seperti memberikan pengetahuan mengenai
kewirausaan dan bisnis, dan mengajarkan tentang bagaimana berwirausaha
atau berbisnis dimasa pandemi Covid-19 ini.
C. Manfaat Kewirausahaan
Berwirausaha memiliki banyak sekali manfaat, seperti yang terdapat di
dalam artikel (Saragih, 2017) yang ia kutip dari Thomas W.Simmerer et al,
bahwa berwirausaha memberikan peluang atau sebuah kebebasan dalam
mengendalikan nasibnya sendiri, peluang melakukan sebuah perubahan,
peluang mencapai potensi diri sepenuhnya, peluang meraih keuntungan
seoptimal mungkin, berperan aktif dan mendapat pengakuan dalam
masyarakat atas usahanya, dan dapat melakukan sesuatu yang disukainya
dalam mengerjakan apapun. Atau bisa lebih disederhanakan bahwa dengan
berwirausaha tidak terikat dengan waktu dan orang yang lebih ditinggikan.
Namun, berwirausaha tetap harus ada aturan-aturan yang perlu dipahami agar
tidak merugikan pihak lain.
Dalam pendapat (Saragih, 2017) kewirausahaan merupakan suatu proses
dinamis untuk menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa serta
kemakmuran. Peter F.Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Thomas W.
Zimmerer (1996;51) mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan
proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan
mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan sehari- hari. Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang. Kemudian Thomas W. Zimmerer et al (2005) dalam
(Saragih, 2017) merumuskan manfaat berwirauaha sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
2. Memberi peluang melakukan perubahan : Pebisnis menemukan cara
untuk mengombinasikan wujudkepedulian mereka terhadap berbagai
5
masalah ekonomi dan social dengan harapan akan menjalani kehidupan
yang lebih baik
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya : Memiliki
usaha sendiri memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat
wirausaha mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pengertian-mengertian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bawa
kewirausahaan merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkaan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
resiko atau ketidakpastian. Kesimpulan yang bisa ditarik dari pengertian
tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang
mencakup eksploitasi peluang yang muncul di „pasar‟ kehidupan. Eksploitasi
tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi
input-output yang lebih produktif dan bermakna.
Wirausaha adalah pilihan tepat, yang kini mulai banyak dilirik orang,
mengapa harus menggantungkan hidup pada orang lain? Sementara kita
memiliki kemampuan untuk mandiri dan berhasil, bahkan memberikan
peluang kerja bagi orang lain. Dengan berwirausaha, tidak saja
memungkinkan kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang kita
inginkan, dengan membuka diri untuk meningkatkan semangat juang dan
motivasi, dengan mengoptimalkan seluruh potensi, minat dan kemampuan
yang ada pada diri kita sendiri. Kita juga akan mendapatkan kebebasan fikiran,
perasaan dan kesempatan yang cukup untuk melakukan berbagai kegiatan
yang kita sukai bersama murid dan keluarga.
B. SARAN
Jika kita amati, pertumbuhan kelompok wirausaha secara integral tidak
terlepas dari lingkungan dimana kelompok-kelompok itu berada. Jika
lingkungan kurang atau tidak mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok
wirausaha, maka perkembangan kewirausahaan akan meniscaya. Wirausaha
akan tumbuh jika lingkungan menghargai orang-orang yang kreatif dan
7
menyediakan sarana dan prasarana agar kreativitas itu dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat lingkungan. Secara ekonomik, seorang wirausaha
adalah seorang yang berkemampuan mengkomparasi “sumberdaya” untuk
menghasilkan suatu output. Kelompok wirausaha dapat memberikan
multiplier effect bagi lingkungannya, karena seorang wirausaha senantiasa
memberdayakan lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Indra, dkk (2021) Pelatihan Kewirausahaan Sebagai Peluang Bisnis Untuk
Generasi Milenial Di Soloraya Selama Masa Pandemi Covid-19
Munjiati, dkk (2016) Kewirausahaan Untuk Program Strata 1
Roikhan, dkk (2020) Upaya Meningkatkan Motivasi Berwirausaha yang Berbasis
Online pada Masyarakat Desa Tanjakan
Widina Bhakti Persada Bandung (2021) Kewirausahaan Pola Pikir, Pengetahuan
Dan Keterampilan