Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN, KARAKTERISTIK,

ASPEK- ASPEK KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN

DOSEN PENGAMPU:

Erni Yusnita, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

Riwanda Luke Wijaya 2111030080

Robiyatul Adawiyah 2111030082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengertian
Kemu’jizatan Al-Qur’an, Karakteristik, Aspek-Aspek Kemu’jizatan Al-Qur’an.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaikinya. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………… 4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 5
C. Tujuan ………………………………………………………….. 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemu’jizatan Al-Qur’an ………………………………………. 6


B. Karakteristik kemu’jizatan Al-Qur’an …………………………. 9
C. Aspek-aspek kemu’jizatan Al-Qur’an …………………………. 12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 16
B. Saran …………………………………………………………….. 17
C. Daftar Pustaka …………………………………………………… 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman—firman


allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, diturunkan secara
berangsur-angsur dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami
dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedomat hidup umat manusia terutama
umat Islam (KBBI, 2008:4). Umat Islam meyakini bahwa Al-Qur’an
merupakan kitab suci Allah yang terahir dan penutup dari kitab suci yang
lain.

Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk menjadikan


pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan supaya memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat. Agar Al-Qur’an dapat dipahami oleh manusia
maka datang dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-
konsep baik yang global maupun terperinci. Al-Qur’an mengandung
pelajaran yang baik untuk dijadikan penuntun dalam pergaulan antara satu
golongan manusia, antara keluarga debgan sesame, antara murid dengan
guru, dan antara manusia dengan tuhan.

Bahasa yang digunakan dalam terjemahan Al-Qur’an tidak seperti


bahasa yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena Al-
Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam
Al-Qur’an, manusia perlu mengkaji lebih dalam.

Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam berkata dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
“Al-Qur’an diturunkan sekaligusdalam satu waktu ke langit sunia ketika

4
Lailatul Qadar. Setelah itu, diturunkan secara bertahap selama dua puluh
tahun”.1 Krmudian ia membaca:

Artinya:

Dan Kami turunkan (Al-Qur’an itu) dengan sebenar-benarnya dan Al-


Qur’an telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak
mengutusmu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan. Dan al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur
agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian. (Q.S Al-Isra:105-106)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, ada tiga permasalahan yang dapat


dikemukakan:

1. Apa itu kemu’jizatan Al-Qur’an?


2. Bagaimana karakteristik kemu’jizatan Al-Qur’an?
3. Bagaimana aspek-aspek kemu’jizatan Al-Qur’an?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kemukjizatan Al-Qur’an.
2. Dapat mengetahui karakteristik kemu’jizatan Al-Qur’an.
3. Dapat mengetahui aspek-aspek Al-Qur’an.

1
Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8.6
(Bogor, Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2004) halaman 587

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemu’jizatan Al-Qur’an

Kata mu’jizat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai


“kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia”. Mu’jizat
didefinisikan oleh pakar agama Islam antara lain, sebagai “suatu hal atau
peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai
bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan
itu”.2

Menurut Quraish Shihab, mu’jizat adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa
yang terjadi melalu seseorang yang memgaku nabi, sebagai bukti kenabiannya
yang ditantangkan kepada orang yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal yang serupa, namun mereka tidak mampu melayani
tantangan tersebut.3 Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa mu’jizat
merupakan ciptaan Allah yang mengandung tantangan. Tantangan yang
menunjukkan perbedaan antara mukjizat dengan karomah.

Kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan suatu peristiwa luar biasa pada Al-


Qur’an yang terjadi melalui Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabiannya.
Keagungan dan kesempurnaan Al-Qur’an tidak hanya dirasakan oleh mereka
yang mempercayai dan mengharapkan petunjuk Al-Qur’an, melainkan juga
oleh semua orang yang mengenal secara dekat Al-Qur’an.

Sementara itu, dapat dipahami bahwa mukjizat Al-Qur’an adalah kelebihan-


kelebihan yang ada didalam Al-Qur’an sebagai bukti kebenaran. Sedangkan
bukti-bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Qur’an bukanlah termasuk dari
mukjizat. Al-Qur’an memberikan gambaran bahwa hakikat kalam tuhan
2
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an (mizan pustaka) halaman 25
3
Masbukin, Jurnal Kemukjizatan Al-Qur’an (2 Juli-Desember 2012) halaman 172

6
tidaklah terpikirkan dan tak tergambarkan. Bahkan diandaikan kalupun tujuh
kali air laut menjadi tinta, tidak akan mampuuntuk melukiskan hakikat kalam
itu.4 Kalam inilah yang berada pada Dzat Tuhan yang bersifat terdahulu dan
abadi, yang hakikat nya hanya diketahui oleh Tuhan saja. Sedangkan Al-Qur’an
hanya interpretasi darikala-Nya, yang bersifatbaru dan makhluk, karena Al-
Qur’an mempunyai permulaaan yang diawali dari diturunkannya pada malam
bulan ramadhan, yang malam ini disebut dengan malam seribu bulan (laitaul
qadar). 5

Dengan demikian ini, kemukjizatan Al-Qur’an ini berbeda dari


kemukjizatan-kemukjizatan para Rasul terdahulu yang telah dimiliki oleh
mereka. Mukjizat Al-Qur’an yang dimiliki oleh nabi terahir kita ini selain
berupa mukjizat yang terkait dengan logika pemikiran yang bersifat estetika
bahasa, juga sesuai dengan perkembangan manusia mulai dari keadaan mereka
yang jahiliyah dalam kesesatan hingga keadaan mereka yang mulai
menggunakan akal pikiran.

Macam-macam mu’jizat

Menurut Prof. Dr. S. Agil Almunawwar, mukjizat dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu:6

1. Mu’jizat hissi
Mu’jizat hissi adalah mu’jizat yang dapat dilihat olrh mata, didengar
oleh tellinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah,
dapat dicapai oleh panca indera. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau
diperlihatkan pada manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa
menggunakan kecerdasan dan pikirannya, yang tidak cakap pandangan
hatinya dan yang rendah budi.

4
(Q.S Al-Kahfi: 109), (Q.S Al-Luqman: 27)
5
Jurnal BAB III Kmukjizatan Al-Qur’an dan Perkembangannya
6
Muhammad Amin, Jurnal Menyingkap Sisi Kemukjizatan Al-Qur’an
(http://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/tibyan, 2017) halaman 181

7
2. Mu’jizat ma’nawi
Mu’jizat ma’nawi adalah mu’jizat yang tidak mungkin dapat
diacapaidengan kekuatan panca indera, tetapi harus dicapai dengan
kekuatan aqli atau dengan kecerdasan pikiran. Karena orang tidak akan
mungkin mengenal mu’jizat ini melainkan yang berfikir sehat, bermata
hati yang nyalang, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan
kecerdasan pikirannya dengan jernih dan jujur.

Kehebatan mu’jizat Al-Qur’an nampak pada munculnya berbagai


aktifitas penelitian dan pengkajian untuk mengungkap segi i’jaz Al-Qur’an
yang pada dasarnya kemu’jizatan itu diberikn Allah kepada Nabi-Nya adalah
menyesuaikan dengan kondisi dan bidang keahlian umatnya. Pada dasarnya
sifat kemu’jizatan Al-Qur’an tidak bisa dibuktikan kecuali unsur-unsurnya
terpenuhi. Menurut Ali Sabuni setidaknya ada tiga faktor yang harus terpenuhi
untuk pembuktian sifat kemu’jizatan Al-Qur’an yaitu:7

a. Adanya tantangan (ajakan bertanding/berlomba)


Al-Qur’an memberikan tantangan untuk pembuktian kebenaran i’jaz
nya kepada semua pihak baik dari unsur manusia maupun jin
b. Yang mendorong untuk menangkis masih ada
Adanya pendorong untuk bertanding dikalangan orang-orang Arab
betul-betul terjadi, karena Nabi SAW dating kepada masyarakat Arab
dengan membawa risalah (agama) baru yang dapat menghancurkan
agama mereka yang dibingkai dalam kerangka tradisi jahiliyah.
c. Yang menghalang-halangi sudah tidak ada
Faktor tidak adanya hal yang melarang masyarakat Arab untuk
menandingi Al-Qur’an karena Al-Qur’an memang diturunkan dalam
format bahasa Arab yang sudah dilengkapi dengan uslub-uslub Arab
yang tinggi.

7
Muhammad Ali Mustofa Kamal, Jurnal Dinamika Struktur Kemukjizatan Al-Qur’an, halaman
197

8
Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Isra:88 yang berbunyi:

Artinya:

Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat


yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”

Pada ayat diatas mengandung maksud bahwa semisal dari golongan


manusia dan jin membuat kitab suci yang serupa dengan Al-Qur’an yang
merupakan mukjizat ini maka mereka tidak akan senggup mmenyamai dari segi
bahasanya, sastranya, keindahannya, lafal-lafalnya dan hukumnya, walaupun
mereka semua itu saling membantu dan mewujudkan tujuan bersama. Jadi,
kemukjizatan Al-Qur’an itusangat besar dan tidak ada yang bisa menandingi
nya.

B. Karakteristik Kemu’jizatan Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad


SAW juga sebagai kitab suci pedoman umat Islam. Didalamnya banyak
menjelaskan tentang kisah-kisah inspiratif yang mengharukan dan dijadikan
pijakan dalam menurangi bantera menjadi lebih baik.

Syeh Muhammad Ibrahim al-Hafnawi dalam kitab Dirasat Usuliyah Fi Al-


Qur’an menjelaskan tentang rahasia yang terkandung di dalam Al-Qur’an,
diantaranya:8

8
Moh Afif Sholeh Articles Mengenal Karakteristik Mukjizat Al-Qur’an (12 juni 2020)
https://islamkaffah.id/mengenal-karakteristik-mukjizat-al-quran/

9
1. Al-Qur’an merupakan kalamullah atau firman Allah yang tidak
tercampur oleh perkataan manusia dan malaikat Jibril.
2. Al-Qur’an merupakan firman Allah yang tersusu dari lafadz dan arti.
Lafadznya menggunakan bahasa Arab. Dari sini Hadist Qudsi bukan
termasuk Al-Qur’an walaupupun isinya dari Allah namun lafadznya dari
nabi, begitu juga tafsirnya.
3. Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah mudah dibaca dan dipelajari,
dan mudah dihafalkan serta dipraktekkan bagi orang yang ingun
mengamalkan isinya.
4. Turunnya Al-Qur’an secara mutawatir ini membuktikan bahwa Al-
Qur’antidak mungkin ada kesalahan, atau kebohongan, dan
periwatannya sampai Nabi.
5. Al-Qur’an kitab yang suci didalamnya tidak hanya membahasa akidah
saja, namun juga menyoroti kaitan aturan-aturan hokum dalam islam,
juga yang berkaitan dengan hubungan muamalah sesame manusia.
6. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang di jamin oleh Allah bagi
parapenghafal nya.

Berikut beberapa karakteristik diturunkannya Al-Qur’an

Ada beberapa karakteristik diturunkannya Al-Qur’an antara lain:

1. Bulan Ramadhan disebut bulan yang penuh berkah dan penuh


kerahmatan. Penyebabnya, karena dibulan itu diturunkannya Al-Qur’an
yang mulia. Seperti tanggal 17 agustus 1945 selalu diperingati, karena
pada tanggal tersebut terdapat peristiwa Kemerdekaan RI. Allah SWT
berfirman dalam Q.S Al-Baqarah yang artinya bulan Ramadhan bulan
yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai peunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).

10
2. Kemu’jizatan Al-Qur’an adalah kemu’jizatan rasulullah SAW yang
memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kemukjizatan yang lain
nya. Kemu’jizatan Al-Qur’an itu:
a. Berguna bagi ummat manusia.
b. Merupakan kekaguman yang bisa dimanfaatkan sepanjang zaman.
c. Menginspirasi perasaan dan pikiran-pikiran manusia untuk
menghasilkan karya-karya inovatif.
d. Melalui Al-Qur’an telah lahir berbagai kitab tafsir seperti tafsir Ibnu
Katsir.
3. Kemukjizatan Al-Qur’an telah berhasil memindahkan pusat peradaban
dunia yang semua berada di Yunani, Mesopotamia, Arkadia, Babilonia,
Inda dan China ke dunia islam yakni Mekkah, Madinah, Baghdad,
Damaskus, Mesir. Dengan semangat mengembngkan ilmu pengetahuan
dan peradaban.
4. Kemukjizatan Al-Qur’an terlihat dari isinya yang tidak dapat ditiru
manusia, sejalan dengan fitrah manusia, sejalan dengan temuan ilmiah,
dan berlaku sepanjang zaman.
5. Kemukjizatan Al-Qur’an terlihat dari keterjagaan dan keasliannya atau
tidak dapat dipalsukan hingga akhir zaman, karena antara satu ayat
dengan ayat lain saling menafsirkan. Misalnya kosa kata al-jannah dan
al-naar sama jumlahnya, kata zajat dan berkah, dan seterusnya.
6. Kemukjizatan Al-Qur’an terlihat pada kemungkinannya untuk dapat
dihafal, tidak hanya oleh dewasa, melainkan oleh anak-anak dan orang
nuta netra. Tidak ada satupun kata suci yang dihafal.
7. Kemukjizatan Al-Qur’an terlihat pada bacaannya yang dapat digunakan
dengan berbagai versi bacaan yang mngetuk jiwa, hati dan pikiran.9

C. Aspek-Aspek Kemu’jizatan Al-Qur’an

9
Abuddin Nata, Articles Karakteristik Kemukjizatan Al-Qur’an

11
Para ulama sepakat bahwasannya Al-Qur’an tidaklah melemahkan manusia
untuk mendatangkan sepadan Al-Qur’an hanya karena satu aspek saja, akan
tetapi karena beberapa aspek, baik aspek lafdziyah (morfologis), ma’nawiyah
(semantik), maupun ruhiyah (psikologis). Semuabersandarkan dan bersatu,
sehingga melemahkan manusia untuk melawannya.10 Namun demikian, mereka
berbeda pendapat dalam meninjau segi kemukjizatan Al-Qur’an. Perbedaan itu
antara lain:

a. Sebagian ulama berpendapat bahwa segi kemukjizatan Al-Qur’an


adalah sesuatu yang terkandung dalam Al-Qur’an itu sendiri, yaitu
susunan yang tersendiri dan berbeda dengan bentuk puisi orang Arab
maupun bentuk prosanya, baik dalam permulaannya maupun suku
kalimatnya.
b. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan Al-Qur’an itu
terkandung dalam lafal-lafalnya yang jelas, redaksinya yang bernilai
sastra, dan susunannya yang indah, karena nilai sastra yang terkandung
dalam Al-Qur,an itu sangat tinggi dan tidak ada bandingannya.
c. Ulama lain berpendapat bahwa kemukjizatan itu karena Al-Qur’an
terhindar dari adanya pertentangan, dan mengandung arti yang lembut
dan memuat hal-hal gaib diluar kemampuan manusia dan diluar
kekuasaan mereka untuk mengetahui nya.
d. Ada lagi ulama yang berpendapat bahwa segi kemukjizatan-
kemukjizatan Al-Qur’an adalah keistimewaan-keistimewaan yang
tampak dan keindahan-keindahan yang terkandung dalam Al-Qur’an
baik dalam permulaan, tujuan, maupun dalam menutup setiap surah.

Adapun aspek-aspek kemukjizatan Al-Qur’an adalah:

10
Abdul Hamid, Lc. M.A Pengantar Studi Al-Qur’an (Jakarta, PRENADAMEDIA GROUP, 2016)
halaman 91

12
1. Susunan bahasanya yang indah.
Susunan gaya bahasa dalam Al-Qur’an tidak bisa disamakan oleh
apapun, karena Al-Qur’an bukan susunan syair
An bukan pula susunan prosa. Namun ketika Al-Qur’an dibaca, maka
ketika itu terasa dan terdengar mempunyai keunikan dalam irama dan
ritmenya.
2. Uslub nya yang menakjubkan.
Al-Qur’an muncul dengan uslub yang sangat baik dan indah,
mengagumkan orang-orang Arab karena keserasiannya dan
keindahannya, keharmonisan susunannya. Didalamnya terkandung nilai-
nilai istimewa yang tidak akan terdapat dalam ucapak manusia.
3. Keagungannya.
Al-Qur’an mempunyai kemegahan ucapan yang luar biasa yang berada
diluar kemampuan manusia untuk menguasai nya atau mendatangkan
persamaannya. Kandungan Al-Qur’an dapat memengaruhi jiwa-jiwa
pendengarnya dan dapat melembutkan hati-hati yang keras.
4. Syariat yang sangat terperinci dan sempurna.
Al-Qur’an menjelaskan pokok-pokok akidah, hokum-hukum ibadah,
norma-norma keutamaan dan sopan santun, undang-undang hokum
ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan. Al-Qur’an juga mengatur
kehidupan keluarga, menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, keadilan
(demokrasi), dan musyawarah.
5. Berita tentang hal-hal yang gaib.
Al-Qur’an mengungkap sekian banyak ragam hal gaib. Al-Qur’an
mengungkap kejadian masa lampau yang tidak diketahui lagi oleh
manusia, karena masanya telah demikian lama, dan mengungkap juga
peristiwa masa datang ataumasa kini yang belum diketahui manusia.
6. Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.
Al-Qur’an memuat petunjuk yang detail mengenai sebagian ilmu
pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebuh dahulu dalam Al-

13
Qur’an sebelum ditemukan oleh pengetahuan modern. Teori Al-Qur’an
itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan
modern, baik itu ilmualam, arsitek dan fisika, geografi dan kedokteran.
7. Menepati janji.
Al-Qur’an senantiasa menepati janji dalam setiap apa yang telah
dikabarkannya serta dalam setiap janji mutlak seperti janji Allah untuk
menolong Rasul-Nya maupun janji janji terbatas yaitu janji yang
bersyarat seperti harus memenuhi syarat takwa, sabra, menolong agama
Allah, dsb.
8. Terkandung ilmu pengetahuan yang luas.
Al-Qur’an datang dengan membawa berbagai ilmu pengetahuan tentang
akidah, hokum (undang-undang), etika, muamalat, dan berbagai
lapangan lain dalam pendidikan dan pengarahan, politik dan ekonomi,
filsafat dan soaial.
9. Memnuhi segala kebutuhan manusia.
Al-Qur’an datang dengan membawa petunjuk-petunjuk yang sempurna,
fleksibel lagi luwes, dan dapat memenuhi segala kebutuhan manusia
pada setiap tempat dan masa.
10. Berkesan dalam hati.
Al-Qur’an dapat menggetarkan hatipengikut dan penantangnya.
Seseorang yng sangat memusuhi Al-Qur’an bisa berbalik dibawah
lindungannya. Umar bin Khattab, Sa’ad bin Mu’az, dan Usaid bin
Hudhair misalnya mereka adalah orang-orang yang paling kejam
terhadap kaum muslimin tetapi disebabkan mendengarkan beberapa ayat
Al-Qur’an maka hatinya luluh dan masuk islam.11

11
Abdul Hamid, Lc. M.A Pengantar Studi Al-Qur’an (Jakarta, PRENADAMEDIA GROUP, 2016)
halaman 93

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Uraian diatas menggambarkan dengan jelas betapa luar biasanya kitab


Al-Qur’an. Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang yang menentang
kebenaran Al-Qur’an akan terlindas oleh nafsunya sendiri.

15
Sebagai umat Islam, tentunya kita mempunyai kewajiban untuk terus
menjaga Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang telah disebutkan dalam Al-
Qur’an dan mengajarkan kepada generasi penerus umat Islam apa saja
karakteristik mukjizat yang ada didalam Al-Qur’an serta dapat memberikan
penjelasan kepada generasi apa itu aspek-aspek dalam Al-Qur’an. Sehingga
rasa cinta terhadap kitab mulia ini terus abadi dihati sanubari mereka.

Perkembangan zaman ini yang menyebabkan kita lalai terhadap


mukjizat Al-Qur’an, dan lebih mengikuti arus dari Barat. Untuk itu mari kita
bersama-sama memahami pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Saran:

Menurut pendapat saya, di Era Globalisasi ini masyarakat Indonesia


diperlukan adanya pengetahuan mengenai agama terutama pada bidang
kemukjizatan Al-Qur’an. Karena, masih ada bagian dari kita yang belum paham
mengenai mukjizat Al-Qur’an tersebut.

Selain itu, kita juga perlu menerapkan dalam kehiduppan sehari-hari apa
yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Saya yakin bahwa bangsa ini akan

16
memiliki kehidupan yang lebih baik jika kita berpegang teguh pada pedoman
kita yakni Al-Qur’an.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh, 2004
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8.6, Bogor, Pustaka Imam Asy-Syafi’i

M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, mizan pustaka


https://books.google.co.id/books?
id=pD5Djck2jeMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

17
Moh Afif Sholeh, 2020 Articles Mengenal Karakteristik Mukjizat Al-Qur’an
https://islamkaffah.id/mengenal-karakteristik-mukjizat-al-quran/

Muhammad Amin, 2017, Jurnal Menyingkap Sisi Kemukjizatan Al-Qur’an


http://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/tibyan

Abdul Hamid, Lc. M.A, 2016, Pengantar Studi Al-Qur’an, Jakarta,


PRENADAMEDIA GROUP

Abuddin Nata, Articles Karakteristik Kemukjizatan Al-Qur’an,


http://abuddin.lec.uinjkt.ac.id/articles/karakteristik-kemukjizatan-al-qur-an-1

Muhammad Ali Mustofa Kamal, Jurnal Dinamika Struktur Kemukjizatan Al-


Qur’an

Masbukin, 2012, Jurnal Kemukjizatan Al-Qur’an

18

Anda mungkin juga menyukai