Kebijakan Pendidikan Kel.1
Kebijakan Pendidikan Kel.1
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 KELAS B
T.A 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Memahami Konsep
Dasar Kebijakan Pendidikan. Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal
mungkin.
Terlepas dari semua itu, kami sepenuhnya menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dalam susunan kalimat ataupun tata bahasa nya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa
memperbaiki makalah.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
iii
BAB II
PENDAHULUAN
Kebijakan berasal dari kata yunani yaitu polis yang berati kota. Kebijakan selalu
berkaitan dengan ide tentang pengelolaan organisasi. Kebijakan merupakan suatu
aktivitas formal yang diselenggarakan oleh suatu lembaga yang bertujuan untuk
mencapai suatu keberhasilan lembaga tersebut. Kata kebijakan juga digunakan dalam
lembaga pemerintahan dan diartikan sebagai sebuah keputusan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk masyarakat yang berlaku secara umum.1
Pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih belum bisa dianggap gembira,
karena adanya masalah kebijakan, yang terkait dalam tiga persoalan mendasar dalam
kebijakan pendidikan.2
1
Vivi Mairina, Jurnal Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan, (Padang; Universitas Negeri Padang, 2021)
h. 67
2
Dr.H.A Rusdiana, M.M, Kebijakan Pendidikan dari Filosofi ke Implementasi (Bandung;Pustaka Setia,
2015) h. 5
1
3. Berbagai kebijakan tentang inovasi pendidikan selalu dilakukan dengan instan
dan tidak mempertimbangkan secara matang.
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian kebijakan pendidikan
2. Dapat menjelaskan relasi antara politik (kekuasaan) dan pendidikan
3. Dapat menjelaskan latar belakang dan pentingnya kebijakan pendidikan
dirumuskan.
4. Dapat menjelaskan tentang kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan, (Rajawali Pers: Depok,2008), h.75
3
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa pengertian kebijakan merupakan
petunjuk serta batasan secara umum yang menjadi arah dari tindakan yang dilakukan
dan aturan yang harus diikuti oleh para pelaku dan pelaksana kebijakan karena sangat
penting bagi pengolahan dalam mengambil keputusan atas perencanaan yang telah
dibuat dan disepakati bersama. Dengan demikian kebijakan menjadi sarana
pemecahan masalah atas tindakan yang terjadi.
4
maupun khusus, baik terperinci maupun longgar yang dirumuskan melalui
proses politik untuk suatu arah tindakan, program, serta rencana-rencana
tertentu dalam menyelenggarakan pendidikan.
Pendidikan dan politik adalah dua elemen penting dalam sistem sosial politik di
setiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Keduanya sering
dilihat sebagai bagian–bagian yang terpisah, yang satu sama lain tidak memiliki
hubungan apa–apa. Padahal, keduanya bahu membahu dalam proses pembentukan
karakteristik masyarakat disuatu Negara. Lebih dari itu, keduanya saling menunjang
dan saling mengisi lembaga–lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam
membentuk perilaku politik masyarakat di Negara tersebut. Ada hubungan erat dan
dinamis antara pendidikan dan politik disetiap Negara. Hubungan tersebut adalah
realitas empiris yang telah terjadi sejak awal perkembangan peradaban manusia dan
menjadi perhatian para ilmuan.
4
Marzali Amri. 2012. Amtropologi & Kebijakan Publik. Jakarta: Kencana Preneda Media Group.
Hlm.19 2Abdul Wahab, Solichin. 2012. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Penyusunan Model-
Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. h.6-10
5
Pendidikan sering dijadikan media dan wadah untuk mena-namkan ideology
Negara atau tulang yang menopang kerangka politik. Di negara–negara barat kajian
tentang hubungan antara pendidikan dan politk dimulai oleh Plato dalam bukunya.
Republik yang membahas hubungan antara ideologi dan institusi Negara dengan
tujuan dan metode pendidikan.
Dalam ungkapan Abernethy dan Coombe, education and politics are inextricably
linked (pendidikan dan politik terikat tanpa bias dipisahkan). Hubungan timbal balik
antara politik dan pendidikan dapat terjadi melalui tiga aspek, yaitu pembentukan
sikap kelompok (group attitudes), masalah pengangguran (employment), dan peranan
politik kaum cendikia (the political role of the intelligentsia).
Dalam masyarakat yang lebih maju dan berorientasi teknologi, dan mengadopsi
nilai-nilai dan lembaga barat, pola hubungan antara pendidikan dan politik berubah
dari pola tradisional ke pola modern. Dibanyak Negara berkembang, dimana
pengaruh modernisasi sangat kuat. Jika politik dipahami sebagai praktik kekuatan,
kekuasan, dan otoritas dalam masyarakat dan pembuatan keputusan-keputusan
otoritatif tentnag alokasi sumber daya dan nilai-nilai social, maka jelaslah bahwa
pendidikan tidak lain adalah sebuah bisnis politik. Hal tersebut menegaskan bahwa
pendidikan dan politik adalah dua hal yang berhubungan erat dan saling
mempengaruhi. Dengan kata lain, berbagai aspek pendidikan senantiasa mengandung
5
Ali Mahmudi Amnur (ed). Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional. (Yogyakarta: Pustaka Fahima,
2007). h. 3
6
unsur-unsur politik. Begitu juga sebaliknya, setiap aktivitas politik ada kaitannya
dengan aspek-aspek kependidikan.
Kebijakan merupakan sebuah keputusan yang sengaja dibuat atas dasar pemikiran
yang bijaksana dan terarah yang dilakukan oleh organisasi, lembaga ataupun instansi
pemerintah dalam memecahkan permasalahan untuk memperoleh keputusan yang
sesuai dengan tujuan.
7
ada dikarenakan munculnya permasalahan-permasalahan yang terjadi di bidang
pendidikan. Permasalahan ini muncul karena adanya kesenjangan antara
penyelenggara pendidikan dengan tujuan pendidikan. Kebijakan pendidikan
merupakan sebuah pemikiran yang dirumuskan untuk penyelenggaraan pendidikan
melalui penjabaran visi misi pendidikan dengan tujuan mencapai suatu keberhasilan
pendidikan pada waktu tertentu. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa
kebijakan pendidikan berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran
pendidikan.7
Merumuskan sebuah kebijakan pendikan adalah hal yang penting dalam lembaga
pendidikan. Agar terwujudnya sebuah tujuan pendidikan suatu lembaga harus
mempunyai visi misi yang jelas, dan visi misi tersebut tercantum dalam suatu
kebijakan pendidikan. Dengan adanya kebijakan pendidikan menjadikan lembaga
tersebut menjadi terarah untuk mencapai tujuannya. Sebelumnya, perlubagi kita
mengetahui siapa yang terlibat dalam merumuskan kebijakan pendidikan. Berikut
beberapa rinciannya, yaitu:8
7
Vivi Mairina, Jurnal Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan, Padang; Universitas Negeri Padang, 2021.
H.67
8
Suhelayati, Jurnal Analisis Kebijakan Pendidikan, Langsa; IAIN Langsa, LENTERA, Vol. 1, No. 1, 2019.
h.18
8
a. Administrator, yaitu bertugas bertugas memberikan program-program yang
dirancangnya dari konsep hingga praktis seperti para ahli pendidikan,
kementerian pendidikan.
b. Manejer, yaitu bertugas menjabarkan program-program itu dengan
pengembangan yang teknis yaitu disainer ahli pendidikan.
c. Politisi, yaitu bertugas merancang gerakan kebijakan yang mampu
mewujudkan perubahan spesifik dalam hal jangka panjang yang mengatur
program pada tingkatan struktur pada tempat program-program tersebut
diselenggarakan.
d. Legislatif, bertugas mengesahkan kebijakan yang telah dirumuskan oleh
badan eksekutif.
e. Organisasi massa, yaitu kumpulan orang-orang yang mempunyai cita-cita dan
keinginan yang sama.
f. Interest group atau kelompok yang berkepentingan yang mempengaruhi
perumusan kebijakan, walaupun kelompok ini tidak mempunyai kewenangan
dengan cara lobi, dengar pendapat, memberkan informasi yang cepat untuk
mencapai kepentingan groupnya.
Kebijakan Pendidikan adalah kebijakan publik, oleh karena itu setiap program-
program dalam dunia pendidikan telah dirancang oleh pemerintah dalam rangka
mengatasi permasalahan yang ada dalam pendidikan demi memenuhi kewajiban
pemerintah dalam hal memberikan pendidikan bagi setiap warga negaranya. Suatu
kebijakan dibuat untuk mengarahkan kegiatan dalam organisasi pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan, proses, hasil dan ilmu yang pada dasarnya
merupakan sebagai usaha dasar yang dilakukan manusia guna memenuhi kebutuhan
hidup.
9
Ada beberapa prinsip mengenai kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik,
diantaranya sebagai berikut:9
10
e. Pendidikan harus menjadi garda terdepan dari suatu proses perubahan dan
menjadi lokomotif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
pendidikan merupakan pusat atau inti dari perkembangan peradaban berbagai
macam bangsa dengan cara mengubah pola pikir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
Kebijakan pendidikan merupakan suatu sikap dan tindakan yang di ambil
seseorang atau dengan kesepakatan kelompok pembuat kebijakan sebagai upaya
untuk mengatasi masalah atau suatu persoalan dalam dunia pendidikan. Selain itu,
pendidikan dan politik adalah dua elemen penting dalam sistem sosial politik di
setiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Keduanya sangat
berpengaruh terhadap lembaga-lembaganya. Kebijakan pendidikan itu sangat
penting sehingga setiap lembaga pendidikan harus merumuskan sebuah kebijakan
demi berlangsung nya tujuan pendidikan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
12
(Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 67.
https://doi.org/10.29210/3003817000
Hastuti, T. P., & Soehartono, S. (2018). Kebijakan Pendidikan Di Tinjau Dari Segi
Hukum Kebijakan Publik. Jurnal Jurisprudence, 8(1), 34–41.
https://doi.org/10.23917/jurisprudence.v8i1.6293
(Maimunah, 2016)Elwijaya, F., Mairina, V., & Gistituati, N. (2021). Konsep dasar
kebijakan pendidikan. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 67.
https://doi.org/10.29210/3003817000
13