Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek penelitian merupakan sasaran yang akan dijadikan informan atau
pemberi informasi dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan selama
melaksanakan penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan
Manajemen Pemasaran. Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah Analisis
Harga Pokok Penjualan Dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Di Perusahaan
Dagang Sub Sektor Perdangangan Eceran pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah analisis harga pokok
penjualan dan penjualan terhadap laba bersih. Dimana bentuk hubungan ini adalah
hubungan sebab akibat bila X1 dan X2 maka Y. ketiga variable ini
dikelompokkan dalam dua jenis yaitu :
1. Variabel Independent (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, atau
sering disebut dengan variable bebas yang artinya adalah merupakan
variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). ( Sugiyono, 2010;39 )
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
pokok penjualan dan penjualan.
2. Variabel Dependent (Y)
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsukuen atau yang biasa disebut variabel terikat yang artiya adalah
variabel yang dipengaruhi, atau yang menadi akibat, karena adanya
variabel bebas. ( Sugiyono, 2010:39 )
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba
bersih.

25
26

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang terdiri dari data yang berupa
angka atau data kualitatif yang di ubah menjadi angka. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2015).

3.3 Model Penelitian


Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti. Dalam penelitian ini, maka model penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut:

Harga Pokok
Penjualan (X1)

laba bersih (Y)

Penjualan (X2)

Gambar 3.1 Model Penelitian

3.4 Operasionalisasi Variabel


Operasionalisasi variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing
masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator
yang membentuknya untuk menerangkan variabel penelitian yang menjadi
konsep, dimensi, indikator, ukuran, skala, dan item yang diarahkan untuk
memperoleh nilai dari variabel lainnya. Operasionalisasi variabel pada penelitian
27

ini yaitu tentang analisis harga pokok penjualan dan penjualan terhadap laba
bersih di bursa efek indonesia. Berikut merupakan daftar operasionalisasi variabel
yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala


1. Harga Pokok Harga Pokok HPP HPP = Nominal
Penjualan Penjualan barang
(X1) adalah seluruh tersedia
biaya yang untuk di
dikeluarkan jual –
untuk persediaan
memperoleh akhir
barang yang
dijual atau
harga
perolehan dari
barang yang
dijual
(Winwin
Yadiati dan
Ilham
Wahyudi,
2010)
2. Penjualan penjualan Penjualan Penjualan Nominal
(X2) merupakan bersih =
ilmu dan seni penjualan
mempengaruhi kotor –
pribadi yang (retur
dilakukan oleh penjualan
penjual untuk + potongan
mengajak penjualan)
orang lain agar
bersedia
membeli
barang/jasa
yang
ditawarkannya
(Basu
Swastha,
2018)
28

3. Laba Bersih Laba yang Laba Laba Nominal


(Y) diperoleh bersih
perusahaan =
merupakan pendapatan
ukuran yang – beban
seringkali usaha
digunakan
untuk menilai
berhasil atau
tidaknya
manajemen
perusahaan
(Mulyadi,
2009)
Sumber : Diolah Penulis (2020)

3.5 Populasi dan sampel


Menurut Sugiyono (2015), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut yang diambil melalui cara-cara tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap
bisa mewakili populasi (Mulyadi, 2014). Sampel akan diambil berdasarkan
jumlah populasi yang telah diketahui sebelumnya. Metode pengambilan sampel
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Nonprobability
Sampling dengan teknik Sampling Jenuh.
Menurut Sugiyono (2015) Nonprobability Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan
menurut Sugiyono (2017: 85) Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam hal ini
peneliti menggunakan 12 laporan keuangan perusahaan dagang sub sektor
perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
29

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang mengukur ketepatan suatu alat ukur dalam
menjalankan fungsi ukurannya. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisoner
tersebut. Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas
adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Standar keputusan validitas yang disampaikan oleh (Sugiyono, 2017) yaitu :
“Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor
faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen
tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik”.

Pembuktian validitas dilakukan dengan rumus :

n ( ∑ XY )−(∑ X )(∑Y )
r xy =
√ n(∑ X ¿¿ 2)−¿ ¿ ¿ ¿
Keterangan :

r = Pearson Product Moment Correalation

n = Jumlah sampel

X = Nilai tiap pertanyaan atau iten

Y = Nilai total

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono, 2015), reliabilitas adalah sebuah instrumen yang


digunakan untuk mengukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci
untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi.Dalam
penelitian ini menggunakan Cronsbach’s Alpha. Rumusnya adalah sebagai
berikut :
30

( )( )
2
n ∑σ
r 11 = 1− 2 b
n−1 σt

Keterangan :

r 11= reliabilitas instrumen

n = banyaknya pertanyaan

2
∑ σ b = jumlah varian butir

2
σt = variable total

Ghozali (2013) mengklasifikasikan nilai Cronbach’s Alpha sebagai


berikut :

a. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,00 – 0.20 dikatakan kurang reliabel


b. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,21 – 0.40 dikatakan agak reliabel
c. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,41 – 0.60 dikatakan cukup reliabel
d. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,61 – 0.80 dikatakan reliabel
e. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,81 – 1.00 dikatakan sangat reliable

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017: 224) teknik pengumpulan data merupakan


langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan. Ada beberapa cara pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian yaitu:

1. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian.
31

2. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah
bacaan-bacaan, jurnal dan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah
yang diteliti. Kegunaan studi pustaka adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang
pengolahan data.

3.7.1 Sumber Primer


Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data yang dimaksud yaitu berupa wawancara, jajak
pendapat dari setiap individu atau sekelompok orang serta hasil observasi
dari suatu objek, maupun kejadian atau hasil pengujian benda.
3.7.2 Sumber Sekunder
Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Yang dimaksud dengan tidak langsung yaitu berupa
buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan
ataupun tidak dipublikasikan.

3.8 Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono ( 2017: 243) dalam peneltitian kuantitatif, teknik
analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode
statistik yang sudah tersedia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik
parametrik.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode kuantitatif yang akan
menggunakan analisis melalui uji sebagai berikut:
32

3.8.1 Uji Asumsi Klasik


Menurut (Duli, 2019), uji asumsi klasik adalah persyaratan yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least
square. Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias, dna konsisten. Terdapat beberapa uji asumsi klasik yang sering
digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji
autokolerasi dan uji linearitas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji
normalitas.

3.8.1.1 Uji Normalitas


Pengujian dilakukan menggunakan analisa Kolmogorov-Smirnov (K-S)
dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05
maka data tersebut berdistribusi normal.
3.8.1.2 Uji Multikolinearitas
Dapat dideteksi dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan tolerance. Suatu data dikatakan tidak terdapat multikolineritas adalah
apabila angka hasil olahan tolerance > 0,10 dan VIF < 10.

3.8.1.3 Uji Heterokedastitas


Untuk mendeteksi terjadi tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi
digunakan uji glejser dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai signifikan
lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.8.1.4 Uji Autokorelasi


Penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbun
Watson (D-W). Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala
autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson.

3.8.2 Uji Kelayakan Model


Uji kelayakan model bertujuan untuk melihat sebaran varian yang
disebabkan oleh regresi dan varians yang disebabkan oleh residual. Dalam
penelitian ini variabel independen yang digunakan yaitu harga pokok penjualan
33

(X1), penjualan (X2), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu laba
bersih (Y). Untuk menghitung uji f ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:

R2 ¿
F= ¿¿
K (1−R )
2

n−k−1 ¿
Keterangan:
R = Nilai koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel bebas (independent variable)
N = Jumlah sampel
R2 = Koefisien korelasi ganda yang telah ditentukan
F = Fhitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan Ftabel dengan signifikasi
0,05
(Riduwan, 2018) menyatakan bahwa cara untuk mencari nilai Ftabel dapat
mengunakan tabel dengan taraf signifikan a = 0,05, dan F dengan rumus:

f tabel= f (1−a) ¿ ¿ ¿ ¿
Keterangan:
f = ftabel
a = Taraf signifikasi sebesar 0,05
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah Sampel

1. Jika F hitung ¿F tabel maka H 0 ditolak dan H1 diterima.


34

2. Jika F hitung ¿ F tabel maka H 0 diterima dan H1 ditolak.

3.8.3 Regresi Linear Berganda


(Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa “Analisis regresi ganda digunakan
oleh peneliti, untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya)”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan persamaan regresi linear
berganda, karena variabel bebas dalam penelitian lebih dari satu. Adapun
persamaan regresi linear berganda menurut (Sugiyono, 2017) dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Y*= a + b1X1 + b2X2

Keterangan:
Y* = Subyek dalam dependent variable yang diprediksikan
X = Independent variable
a = Harga Y ketika X = 0 (harga konstan)
b = Angka atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun
penurunan dependent variable yang disebabkan pada perubahan independent
variable.

3.8.4 Koefesien Korelasi Ganda


Korelasi ganda (multiple correlate) adalah suatu nilai yang memberikan
kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama
dengan variabel lain. (Riduwan & Kuncoro, 2014).
Korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

ryx2 1  ryx2 2  2 ryx1 ryx2 rx1x2


R yx1x2 
1  rx21x2
35

Dimana :

. = Korelasi antara variabel XI dengan X2 secara


bersama-sama
dengan variabel Y

ry = Korelasi product moment antara XI dengan Y

ry = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

= Korelasi product moment antara XI dengan X2

Hasil perhitungan yang telah diperoleh kemudian dapat diberikan


interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu dengan menggunakan pedoman
seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Koefisien Korelasi Menurut Teori Guilford
Ordinal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: (Sugiyono, 2017)

3.8.5 Koefisien Kolerasi Sederhana


Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel yaitu
menggunakan teknik Kolerasi Sederhana Product Moment. Menurut (Sugiyono,
2017) Kolerasi Product Moment yaitu untuk menguji hipotesis antara satu
variabel independen dengan satu variabel dependent. Kolerasi Product Moment
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ryx = ∑
xy
√ ¿¿ ¿

Dimana :
36

ryx = banyaknya pasangan data X dan Y


∑ xy = hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y

∑ x2 = kuadrat dari total jumlah variabel X

∑ y2 = kuadrat dari total jumlah variabel Y

3.8.6 Koefisien Determinasi


Koefisiensi determinasi (R square atau R kuadrat) atau disimbolkan
dengan “R2” yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel terikat atau
variabel dependent (Y), atau dengan kata lain, nilai koefisien determinasi atau R
square ini berguna untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi
pengaruh yang diberikan kekuatan harga pokok penjualan dan penjualan secara
simultan terhadap laba bersih.
Apabila nilai koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil
(mendekati nol) berarti semakin kecil pengaruh semua variabel bebas terhadap
variabel terikatnya atau dengan kata lain, nilai semakin mendekati 100% berarti
semua variabel bebas dalam memberikan hampir semua informasi yang
diperlukan untuk memprediksi variabel terikatnya atau semakin besar pengaruh
semua variabel bebas terhadap variabel terikat (Ahmaddien & Syarkani, 2019).

3.8.7 Uji Hipotesis


3.8.7.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Bertujuan untuk mengetahui kekuatan secara masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pada rencana penelitian ini untuk
mengetahui seberapa besar kekuatan harga pokok penjualan dan penjualan secara
parsial mempengaruhi laba bersih.
Untuk menguji signifikan pengaruh variabel X terhadap variabel Y
digunakan rumus uji t menurut (Sugiyono, 2017) sebagai berikut :

r √ n−2
t=
√ 1−r 2
37

Dimana :
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel
Harga t selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan db= n-1
maka ketentuannya :
1. Jika t hitung ¿t tabel maka H 0 ditolak dan H1 diterima.
2. Jika t hitung ¿t tabel maka H 0 diterima dan H1 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai