Anda di halaman 1dari 6

2.2.

Pelaksanaan Magang
2.2.1 Jenis dan Pelaksanaan Magang
Magang dilakukan untuk memenuhi mata kuliah Magang dengan Kredit 2 SKS. Magang
dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2022 sampai dengan tanggal 1 Maret 2022. Dalam magang
mahasiswa megikuti standar yang diberikan dari kampus tentang bagaimana tata krama, etika dan
segala hal mengenai dunia kerja. Setelah semuanya diberikan, mahasiswa langsung ditempatkan
di instansi atau perusahaan yang sudah dipilih oleh mahasiswa dan dalam kegiatan magang
mahasiswa megikuti peraturan yang ada sesuai instansi atau perusahaan yang ditempati.
Di kantor Dinas Parawisata merupakan tempat magang dari penulis. Penulis sendiri di
tempatkan di bidang pemasaran yang mana kepala bidangnya merupakan Ibu Maria Octaviana
Labupili, S.Sos. Dalam bidang tersebut juga memilki sub bagian-bagiannya lagi yaitu :
a. Promosi Parawisata
b. Analisis Pasar Parawisata
c. Pengelolaan Informasi Pemasaran Parawisata
Dimana tugas-tugasnya sudah penulis lampirkan dibagian gambaran umum.
Pelaksanaan kegiatan magang ini tentunya dilakukan pada hari kerja, kecuali hari sabtu
dan hari libur nasional lainnya. Beberapa hal yang dilakukan penulis dalam kegiatan magang
yaitu :
1. Memindahkan data kuesioner dari pihak hotel ke dalam excel.
2. Turun ke hotel bersama pegawai Dinas Parawisata untuk memberikan
kuesioner.
3. Mewawancari para pengawai yang ada atas program-program kerjanya.
2.2.2 Prosedur Kerja
Prosedur kerja mengikuti prosedur yang dikerjakan oleh Pengawai Dinas Parawisata
yaitu pada hari kerja biasa masuk pada pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 12.00. peserta
magang mengikuti kegiatan kerja yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemasaran beserta stafnya.
Sebelum tugas diberikan penulis diberi arahan atau petunjuk untuk melakukan tugas yang
diberikan.

2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya

Kendala dalam proses pengambilan data oleh Dinas Parawisata


1. Pihak hotel biasanya melakukan keterlambatan dalam hal mengumpulkan data tidak
sesuai dengan tanggal yang sudah diberikan
2. Banyak hotel yang tidak ingin memberikan datanya
3. Dinas Parawisata harus meminta berulang kali

Kendala dalam penyusunan laporan

1. Dinas Parawisata tidak memberikan datanya secara terperinci


2. Tidak adanya sejarah yang kongkrit pada Dinas Parwisata
3. Tidak adanya link untuk mengakses informasi lebih dari Dinas Parawisata sendiri

Cara mengatasinya kendala yang dihadapi

1. Penulis mewawancari atas apa saja data yang harus diambil oleh Dinas Parawisata
2. Penulis bertanya di beberapa pegawai mengenai bidang Pemasaran tersendiri

2.3 Pembahasan Topik


2.3.1 Kajian Teori
2.3.1.1 Prosedur
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan dapat
terlaksana dengan baik. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi
dalam menentukan aktivitas apa yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
Prosedur adalah rangkaian kegiatan yang telah menjadi pola dan sudah ditentukan dalam
melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian prosedur menurut beberapa para ahli yaitu:

Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:23)
dalam buku yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi yaitu “serangkaian langkah/kegiatan
klerikal yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus
diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan”.
Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu kegiatan atau lebih yang disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi (Zaki
Baridwan, 2000:3)

Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penengan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Dari dua ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu tata cara yang
dilakukan oleh suatu oranisasi untuk melaksanakan kegiatannya yang ada. Prosedur sendiri
memiliki kriterian yaitu:
Menurut Mulyadi (2001:6) karakteristik prosedur diantaranya sebagai
berikut:
a. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
b. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan yang
baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
c. Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung
jawab.
e. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.

2.3.1.2 Data
Berikut merupakan kumpulan pengertian mengenai data menurut para ahli:
1. Bernard (2012 : p130)
Menurutnya data adalah fakta kasar mengenai orang, tempat, kejadian dan
sesuatu
yang penting diorganisasikan.
2. Williams dan Sawyer (2007 : p25)
Menurutnya data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang diolah menjadi
informasi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah
sekumpulan fakta ataupun angka dan dapat diolah menjadi informasi yang
berguna.

Jenis-jenis pengumpulan data


1.       Observasi

Teknik pertama ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung. Untuk
melakukan observasi seorang peneliti diharuskan untuk melakukan pengamatan di tempat
terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra yang kemudian dikumpulkan
dalam catatan atau alat rekam.

Observasi terbagi menjadi tiga yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar
dan observasi tak berstruktur.

2.       Kuesioner (Angket)

Teknik yang kedua adalah menggunakan kuisioner, angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terkait
penelitian yang akan diberikan kepada responden.

Sebelum menyebarkan kuesioner penelitia diharuskan untuk melakukan pengujian terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan, dikarenakan hasil pertanyaan ini nantinya akan
digunakan sebagai alat ukur yang valid dan realibel.

3.       Interview (Wawancara)

Secara konsep terdapat kesamaan antara kuesioner dengan interview, yang membedakan adalah
waktu terjadinya proses pertukaran. Interview dilakukan secara langsung, berbentuk tanya jawab
atau wawancara. Dalam teknik wawancara interview narasumber berperan sebagai informan
yang berperan sebagai sumber informasi.

4.       Studi Literatur

Untuk dapat melakukan teknik pengumpulan data studi literatur peneliti melakukan
pengumpulan studi literatur yang memiliki relevansi dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
untuk menunjang penelitian.

5.       Studi Dokumen

Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dengan cara melakukan studi dokumen, dalam
studi dokumen peneliti mengandalkan dokumen sebagai salah satu sumber data sebagai
penunjang penelitian. Contoh dokumen yang digunakan dapat beruka sumber tertulis, film,
gambar dan foto.
2.3.2 Pembahasan Topik

Dalam proses pengambilan data hunian oleh Dinas Parawisata Kota Kupang biasanya dilakukan
oleh bidang pemasaran namun dalam tugasnya atau pada saat bidang tersebut keluar mereka
menggunakan nama Dinas Parawisata sendiri, pada saat perjalanan dinas atau pada saat
pengambilan data biasanya mereka menggunakan surat tugas yang di berikan dari bidang
sekretariat.( Bapak Bernadt)

Menurut apa yang saya ketahui selama magang berlangsung proses pengambilan data yang
digunakan menggunakan jenis data kuesioner karena mereka memberikan sebuah kertas untuk
pihak hotel tersebut menuliskan data yang harus diisi contohnya seperti: banyaknya pengunjung
dan jumlah aset yang dimiliki pihak hotel itu sendiri. Data pengunjung yang diangkat merupakan
pengunjung dalam negeri dan dari luar negeri, tidak lupa juga dengan lama menginap dari para
pengunjung.

Menurut pegawai Dinas Parawisata sendiri data yang diminta untuk menunjang parawisata yang
ada atau untuk meningkatkan pembangunan parawisata.

Menurut pegawai Dinas Parawisata Bapak Ansi mengatakan dampak dari keterlambatannya
pengiriman data yang diberikan Pihak hotel sendiri dapat memperlambat pembangunan yang
ada. Karena dengan tingginya tingkat hunian hotel yang ada dapat kita ketahui banyaknya
pengujung yang berkunjung di Kota Kupang sendiri. Karena itu dengan memberikan data yang
ada akan semakin membantu proses pembangunan parawisata.

Namun seringkali pihak hotel enggan memberikan data yang sudah ada dan itu membutuhkan
waktu yang cukup lama sampai pihak dari Dinas Parawisata harus turun ke lapangan dan
memiintanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan data yang dilakukan oleh Dinas Parawisata Kota Kupang sering kali
mengalami keterlambatan padahal sudah dilakukan berbagai cara. Hal tersebut
bisa terjadi karena kurangnya kesadaran dan kepedulian pihak hotel akan
pentingnya data tersebut untuk pembangunan parawisata di Nusa Tenggara
Timur.
Dampak yang mungkin akan dialami jika terjadi keterlambatan pengumpilan data
akan mengalami keterlambatan pembangunan yang bisa berdampak terhadap
perekonomian di Nusa Tenggara Timur sendiri
3.2 Saran
Dalam upaya pemerintahan Kota Kupang untuk meningkatkan parawisata yang
ada kiranya Dinas Parawisata dapat memberikan edukasi terlebih dahulu kepada
pihak hotel akan alasan mengapa mereka mengambil data tersebut. Atau mungkin
pihak Parawisata Kota Kupang sendiri data membuat link isinya mengenai
perkembangan Parawisata yang ada. Dari pihak Dinas Parawisata sendiri sudah
memberikan alamat email pada pihak hotel untuk mempermudah pengumpulan
data namun kuranya kesaran yang ada.

Anda mungkin juga menyukai