Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

MANAJEMEN RISIKO M. IHSAN MAULANA

“PERUMUSAN STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING”

Disusun oleh :

Afifah Dona Fitriana : 200105030073

Andrina Monica ;

Hermansyah :

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN ASURANSI SYARIAH

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmatyang luar biasa kepada seluruh hamba-Nya, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikanpembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Manajemen Strategi tentang
“Perumusan Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan segala pihak yang
telahberpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, baik itu penulisan ataupun isi
darimakalah tersebut. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Banjarmasin, 11 Maret 2022

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. SEGMENTATION (SEGMENTASI).......................................................................................5
B. TARGETING (PENARGETAN)...............................................................................................8
C. POSITIONING (PEMOSISIAN).............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju, terkadang perusahaan selalu
dihadapkan dengan berbagai masalah yang terjadi di pasar. Perusahaan melakukan
tutup usaha atau gulung tikar terhadap usaha yang telah ditekuninya. Penyebab
terjadinya tutup usaha atau gulung tikar dikarenakan terbatasnya modal dan tidak
bisanya perusahaan beradaptasi serta salah dalam menerapkan strategi yang
digunakannya.
Perkembangan dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan
dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina pelanggan,
serta mengusai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran
perusahaan melalukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan
atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan
pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.
Strategi pemasaran merupakan salah satu ujung tombak dari sebuah
perusahaan, strategi pemasaran penting bagi setiap perusahaan terutama bagi para
pemula. Tujuan dari strategi pemasaran adalah untuk menentukan dan mencapai
tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari
strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peran yang aktif, sadar dan
rasional dalam merumuskan strategi organisasi.
Untuk memenangkan persaingan tidak hanya sebatas menyusun bauran
pemasaran sebagai taktik namun lebih dari itu juga menyusun strategi yaitu
segmentasi (segmenting), dan target (targeting) pasar yang dituju, serta posisi
(positioning) yang diinginkan oleh perusahaan dibenak konsumen. Inti dari setiap
strategi pemasaran yang baik adalah suatu strategi pencapaian posisi secara tepat.
Istilah positioning mengandung arti bagaimana suatu produk didefinisikan oleh
konsumen melalui sifat-sifat pentingnya dibenak konsumen yang dimiliki oleh produk
tersebut.

4
BAB II

PEMBAHASAN
Konsep segmentation, tergeting, positioning (STP) sebenarnya sudah ada cukup lama
dalam dunia marketing. Konsep dasar dari strategi STP adalah strategi mengklasifikasikan
target atau calon pelanggan ke dalam suatu kelompok-kelompok yang lebih spesifik untuk
mempermudah menentukan aktifitas atau bagaimanakah strategi marketing yang tepat
digunakan untuk pasar yang akan dibidik oleh perusahaan.

A. SEGMENTATION (SEGMENTASI)
Pasar terdiri dari berbagai tipe konsumen, produk, dan kebutuhan sehingga pemasar
harus menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik untuk mencapai tujuan
perusahaan. Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dengan berbagai cara berdasarkan
faktor geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Proses membagi pasar ke dalam
kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilakunya
yang mungkin membutuhkan bauran produk atau bauran pemasaran yang terpisah disebut
“Segmentasi pasar”.

Setiap pasar memiliki berbagai segmen, tetapi tidak semua cara melakukan
segmentasi pasar itu sama manfaatnya. Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumen yang
sama tanggapannya terhadap seperangkat usaha pemasaran. Dalam pasar mobil, misalnya
konsumen yang memilih mobil paling besar, paling nyaman tanpa mempedulikan harga
membentuk satu segmen pasar. Segmen pasar yang lain adalah pelanggan yang lebih
memperhatikan harga dan biaya operasional yang rendah. Akan sangat sulit untuk membuat
satu model mobil yang akan menjadi pilihan utama setiap konsumen. Perusahaan yang
bijaksana akan memfokuskan usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan tertentu dari satu
atau beberapa segmen pasar.

Segmentasi merupakan proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen


menjadi kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
perilaku atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Dengan membagi pasar menjadi
segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen
mana yang akan dilayani.

5
Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkan
konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Segmentasi pasar juga dapat diartikan
sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan
satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan
memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk menjangkaunya. Pada
dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah
manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di
bidang pemasaran dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien.

Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran


dengan menitik beratkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli. Selain itu
segmentasi dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan. Menurut
Kasali (2003), sedikitnya ada 5 manfaat yang diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar,
yaitu :

1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.


Perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan
konsumen yang akan membawa keuntungan. Hanya dengan memahami segmen-
segmen yang responsif terhadap suatu stimuli, maka perusahaan dapat mendesainn
produk sesuai dengan kebutuhan/keinginan segmen tersebut. Jadi perusahaan
menempatkan konsumen di tempat utama dalam mendesain produk, dan
menyesuaikan produknya untuk memuaskan konsumen (customer satisfaction at a
profit).
2. Menganalisis pasar.
Dengan segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siapa saja yang
akan menggerogoti pasar produknya. Ingatlah pesaing perusahaan bukanlah semata-
mata “mereka yang menghasilkan produk yang sama dengan yang perusahaan sajikan
kepada konsumen”. Pesaing perusahaan adalah mereka yang mampu menjadi
alternatif bagi kebutuhan konsumen.
3. Menemukan peluang.
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi
yang baik akan sampai pada ide menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu
yang besar, tapi pada masanya ia akan menjadi besar. Perlu diingat konsumen akan

6
selalu belajar mengenali sesuatu atau mengikuti orang lain, atau merasa butuh
terhadap suatu produk.

4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif


Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka
yang paham betul konsumennya dan telah mempelajari pergeseran-pergeseran yang
terjadi dalam segmennya.
5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Jika perusahaan tahu persis siapa segmen mereka, maka perusahaan akan tahu
bagaimana berkomunikasi yang baik dengan para pelanggannya.

Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Seorang pemasar harus
mencoba variabel segmentasi yang berbeda, sendiri atau dalam kombinasi, mencari cara
terbaik untuk memandang struktur pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (1997), terdapat
empat variabel utama yang mungkin dipergunakan dalam mensegmentasi pasar konsumen
yaitu:

1. Segmentasi geografik.
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah
geografik ini, atau beroperasi di semua wilayah, tetapi lebih memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
2. Segmentasi demografik.
Segmentasi demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Faktor-faktor
demografik merupakan dasar paling populer untuk membuat segmentasi kelompok
pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan konsumen, keinginan dan tingkat
penggunaan seringkali amat dekat dengan variabel demografik. Alasan lain adalah
variabel demografik lebih mudah diukur ketimbang tipe variabel yang lain.
3. Segmentasi psikografik.
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang

7
berada dalam kelompok demografik yang sama dapat saja mempunyai ciri psikografik
berbeda.

4. Segmentasi tingkah laku.


Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.

B. TARGETING (PENARGETAN)
Perusahaan harus membidik segmen dimana perusahaan dapat memberikan nilai yang
terbesar bagi pelanggan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan
yang sumber dayanya terbatas mungkin memutuskan untuk melayani hanya satu atau
beberapa segmen khusus atau “relung pasar”. Strategi ini membatasi penjualan, tetapi
mungkin mendatangkan laba yang besar. Atau, perusahaan mungkin memilih melayani
beberapa segmen yang saling berkaitan, mungkin segmen yang jenis pelanggannya berbeda
tetapi mempunyai keinginan dasar yang sama. Atau perusahaan besar mungkin memutuskan
untuk menawarkan jajaran produk yang lengkap untuk melayani semua segmen pasar.

Kebanyakan perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani satu segmen dan bila
usaha itu terbukti berhasil, mereka akan menambah segmen. Perusahaan besar akhirnya akan
berusaha meliput seluruh pasar. Perusahaan yang menjadi pemimpin biasanya mempunyai
rancangan produk berbeda-beda yang sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap segmen.

Target pasar merupakan proses mengevaluasi dan memilih beberapa segmen pasar
yang dinilai menarik untuk dilayani. Targeting meliputi persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008)
adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada sebuah
negara, provinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon.
Target pasar dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan.

Ada lima faktor yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan target pasar yaitu:

8
1. Ukuran segmen
Perkiraan besarnya/ ukuran segmen yang akan dituju merupakan faktor
penting untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk
ditindak lanjuti. perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan volume
penjualan besar dan menghindari segmen kecil dan sebaliknya.
2. Pertumbuhan segmen
Walaupun ukuran segmen saat ini kecil bukan tidak mungkin akan
berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang.
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen tersebut
Suatu segmen yang tidak cocok dengan kegiatan pemasaran perusahaan
seharusnya tidak "dikejar". Perusahaan perlu menyesuaikan dengan kesanggupannya.
4. Kesesuaian dengan tujuan dan sumber-sumber/ kemampuan perusahaan
Target yang dituju haruslah sesuai dengan tujuan dan sumber-sumber/
kemampuan yang dimiliki perusahaan.
5. Posisi persaingan
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi
mempunyai potensi lemah dalam hal laba. Lebih sedikit persaingan lebih aktratif/
menariklah segmen tersebut untuk dimasuki.

Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola,


yaitu :

1. Konsentrasi pasar tunggal


Sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian
daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan
pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih
lebih dari satu segmen
2. Spesialisasi produk
Maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.
Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang
spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk
pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

9
Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik
listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar
Maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan
dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi
channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh
kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi
mengurangi pembelian atau kebutuhannya. Misalnya sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk
kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif
Maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang
dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing
– masing segmen menjanjikan profit. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan
untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif,
tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain atau setiap
kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan
Maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan
produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa
melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.
Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan
strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar
tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah biaya modifikasi
produk, biaya pembuatan, biaya administrasi, biaya persediaan, dan biaya
promosi.

C. POSITIONING (PEMOSISIAN)
Penetapan posisi di pasar adalah pengaturan agar suatu produk menempati tempat
yang jelas, terbedakan dan diinginkan dalam benak konsumen sasaran dibandingkan dengan
produk pesaing. Jadi, pemasar merencanakan posisi yang membedakan merek produk mereka

10
dari merek produk pesaing dan yang mampu memberikan keunggulan stratejik terbaik di
pasar sasarannya.

Dalam memposisikan produknya, mula-mula perusahaan perlu mengindentifikasi


kemungkinan keunggulan bersaing yang dapat digunakan untuk membangun posisi. Untuk
meraih keunggulan bersaing, perusahaan harus menawarkan nilai yang lebih besar kepada
segmen sasaran yang dipilihnya, mungkin dengan menetapkan harga yang lebih rendah
dibandingkan pesaing atau dengan menawarkan manfaat lebih banyak agar dapat dijadikan
alasan bagi harga yang lebih tinggi. Tetapi bila perusahaan memposisikan produk sebagai
“yang menawarkan lebih tinggi”, maka perusahaan tersebut juga harus memberikan nilai
yang lebih tinggi.

Positioning menjelaskan strategi mengenai cara perusahaan membedakan produknya


dengan pesaing dalam benak konsumen. Positioning merupakan upaya pengindentifikasian,
pengembangan dan pengkomunikasian keunggulan yang bersifat khas dan unik sehingga
produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus dibandingkan produk
dan jasa pesaing dalam benak pasar sasaran. Penempatan produk (positioning) mencakup
kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran
pemasaran yang terperinci. Pada hakikatnya penempatan produk adalah tindakan merancang
produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Kotler (1997) menjelaskan beberapa cara pemosisian produk yang dapat dilakukan
pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:

1. Penentuan posisi menurut atribut


Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut
produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya,
dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan dirinya sebagai taman
hiburan terbesar di dunia, atau minuman soda Sprite yang pas di dompet.
2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu. Misalnya pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk
mengurangi gigi berlubang.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan

11
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan
sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Pocari Sweat dapat
diposisikan sebagai minuman untuk menggantikan cairan tubuh.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau
lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Contohnya produk
minuman berenergi yang memposisikan diri bahwa produknya dikonsumsi oleh atlet
dan tokoh terkenal. Produk lain yang biasanya menggunakan strategi ini adalah
produk kecantikan, obat tradisional, atau makanan. Setiap tokoh atau public figure
yang dipilih biasanya akan membawa citra tersendiri untuk produk yang dipasarkan.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh
dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Garuda Indonesia yang
memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih unggul dibanding pesaingnya, atau iklan
obat herbal yang memposisikan dirinya hanya dikonsumsi oleh orang yang pintar.
Kemudian, muncul pesaing yang mengklaim jika orang bejo (beruntung) akan
mengonsumsi herbal tersebut. Konsumen tinggal pilih, mau menjadi pintar atau bejo?
6. Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
Misalnya produk Aqua yang memimpin kategori produk air mineral.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Strategi
positioning melalui harga tidak selalu identik dengan harga yang lebih murah saja,
tapi juga dengan memberi harga yang pantas sesuai dengan kualitas barang yang
dihasilkan. Memposisikan produk dengan harga yang lebih terjangkau daripada
produk sejenis milik kompetitor ditambah dengan kualitas yang lebih baik akan
membuat positioning produk akan lebih kuat tertancap di hati para konsumen.
Misalnya produk Iphone yang menawarkan harga sesuai dengan nilai produknya.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Segmentation merupakan proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
perilaku atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Targeting merupakan proses
mengevaluasi dan memilih beberapa segmen pasar yang dinilai menarik untuk dilayani. Dan
Positioning merupakan upaya pengindentifikasian, pengembangan dan pengkomunikasian
keunggulan yang bersifat khas dan unik sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan
lebih superior dan khusus dibandingkan produk dan jasa pesaing dalam benak pasar sasaran

Dalam membangun hubungan pelanggan, diperlukan penetapan STP dengan jelas dan
tepat pula agar strategi pemasarannya dapat dirancang serta dilaksanakan dengan efektif.
Perusahaan juga perlu menjaga hubungan komunikasi dengan pelanggan Hal ini dapat
menguntungkan perusahaan dari segi profitabilitas, retensi pelanggan, maupun kelangsungan
hidup perusahaan itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, konsep, dasar, strategi, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011.

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 3, Yogjakarta: ANDI OFFSET, 2008.

Nur Farida dan Ika Selviana. Pengaruh Strategi Segmentation, Targeting Dan Positioning
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone (Studi Kasus Rizqy Mobile & Comp Gresik).
Gema Ekonomi Jurnal Fakultas Ekonomi Vol. 8 No. 2, Desember 2019

Hari Wijaya dan Hani Sirine. Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi
Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap. AJIE- Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship Vol. 01 No. 03, September 2016.

http://rizkamaulita6.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-pemasaran-stp.html.

https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-strategi-positioning-produk-untuk-persaingan-
usaha

14

Anda mungkin juga menyukai